Share

140.Pintu Makam

Author: Gibran
last update Huling Na-update: 2025-03-11 11:22:35

Keesokan harinya Bima telah berada di Istana bersama Ratu Azalea dan beberapa Dewan. Lesmana dan Dwarawati juga ada di sana.

"Hari ini adalah pertama kalinya selama aku menjadi Ratu, akan membuka pintu gerbang makam Raja Iblis Tanduk Api... Sekali lagi aku ucapkan selamat kepada Pendekar Bima yang akhirnya menjadi orang yang paling ditunggu Guru." ucap Ratu Azalea lalu membuka pintu gerbang itu menggunakan kekuatan miliknya.

Pintu itu adalah pintu dengan segel tak terlihat. Hanya Ratu yang bisa membukanya karena dia adalah satu-satunya murid Iblis Tanduk Api.

"Ingat nak, kekuatan Iblis Tanduk Api ini utuh dan murni, karena dia tidak terpecah dan juga tidak ternoda seperti Iblis Bayangan ini. Jadi, kamu adalah satu-satunya manusia yang paling beruntung jika berhasil menyerap kekuatan saudara kami..." kata Iblis Es.

Bima mengangguk. Matanya menatap ke arah gerbang besi yang di selimuti aura merah. Saat gerbang itu terbuka, aura Iblis Tanduk Api menyebar keluar.

Semua yang ada di te
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    141.Isi Hati Sang Ratu

    Bima terpaku mendengar perkataan Ratu Azalea yang tak pernah dia duga. Perasaannya bercampur aduk. Pemuda itu terkejut dengan pernyataan Ratu yang tiba-tiba itu. Entah bagaimana dia akan menanggapinya. "Ratu... Apakah warisan itu sungguh untuk mendapatkan calon suami untukmu?" tanya Bima. Ratu Azalea mengangguk. "Guru tak ingin aku menikah dengan orang lemah. Dan benar apa yang dia katakan, banyak pendekar yang berada di ranah Keabadian datang tapi gugur di jembatan ilusi. Di ujian terakhir saat kamu berbicara padaku, itu adalah ujian kelayakan yang hanya aku penentu lolos dan tidaknya pewaris tersebut. Jika aku tidak menyukai nya ataupun mencintainya, itu sudah di anggap tidak lolos..." kata Ratu masih dengan posisi menghadap dinding. Bima melihat tangan Ratu yang terkepal. Perasaannya bimbang. Dia tak menampik bahwa Ratu itu membuatnya jatuh cinta karena kecantikan nya yang luar biasa. Namun, dia juga mencintai Arimbi.

    Huling Na-update : 2025-03-12
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    142.Empat Iblis

    Bima menatap tajam ke arah Iblis Tanduk Api. Matanya bersinar biru. Tanduk di kening kanannya tumbuh secara perlahan. Hingga memanjang. "Tanduk kita sudah mendekati sempurna!" seru Iblis Es. Bima tersenyum. Setelah naik ke ranah Keabadian dia merasa lebih bertenaga. "Ini waktunya menjajal senjata roh!" kata Bima lalu mengangkat tangannya ke udara. "Jurus pertama dari Senjata Roh Iblis Es, Seribu Duri Es!" teriak Bima. Dari tangan hingga ke tubuhnya mencuat es-es tajam. Aura dingin pun sontak menguasai arena tersebut. Dari punggung Bima muncul duri-duri es. Tubuhnya sudah seperti landak yang di penuhi duri. Senyum kecil menyeruak di bibir Bima. Dengan kekuatan dahsyat Bima berteriak dan melepas semua diri di tubuhnya. Empat Iblis Tanduk Api terkejut. Mereka menahan semua serangan es yang sangat cepat itu. Namun tubuh mereka perlahan membeku karena serangan dingin dari ribuan diri es tersebut. "Ini adalah serangan yang bisa mengalahkan banyak musuh sekaligus! Bagus Bima!" ucap I

    Huling Na-update : 2025-03-13
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    143.Cermin Hati Kembar

    Bima bergerak cepat dengan membawa Pedang Hantu Biru. Dia pun melompat ke arah empat Iblis Tanduk Api. "Iblis Bayangan! Jurus ilusi!" teriak Bima. Sekejap kemudian tubuh separuh nya yang tadi di tempati Iblis Tanduk Emas berubah cepat menjadi Iblis Bayangan. "Hooo! Ilusi milikku tak ada yang menandingi!" ucap Iblis Bayangan. Seketika arena tersebut berubah menjadi hitam. Empat Iblis Tanduk Api terlihat bingung. Mereka tak bisa bergerak. Bima tersenyum. "Jurus Ilusi ini bisa bertahan cukup lama, sangat cukup waktu bagiku untuk memusnahkan nya sekaligus," batin Bima. Bima mengangkat tangannya. Dari dalam lantai muncul empat sosok hitam berwujud ular. Dengan menggerakkan tangannya satu kali, sosok hitam itu langsung menerkam empat Iblis itu secara bersamaan. "Sekarang, Iblis Es! Jurus kedua dari Senjata Roh, Gelombang Es!" teriak Bima lalu menghantam ke lantai arena. Sosok Iblis Es kembali muncul. Dengan jurus ilusi, empat Iblis itu masih tak bisa bergerak karena ilusi itu masih

    Huling Na-update : 2025-03-13
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    144.Pedang Es

    Bima ke arah Arimbi yang sudah siap menggorok lehernya sendiri. "Arimbi jangan!" teriak Bima. Iblis Es yang tidak bisa terhubung dengan jiwa Bima karena pengaruh kekuatan Cermin Hati Kembar hanya bisa membantu dengan menyegel kaki Bima menggunakan elemen es. Namun segel itu hancur saat Bima dengan kuat melompat ke arah Arimbi. Tekatnya untuk menolong Arimbi lebih besar. "Celaka! Dia terpengaruh ilusi dari cermin!" seru Iblis Es. Iblis Bayangan mendengus marah. "Saudara kita Iblis Tanduk Api sepertinya meremehkan ilusi milikku akan aku tunjukkan kehebatan ku dalam urusan jurus ilusi! Haaah!" umpat Iblis Bayangan lalu mengeluarkan ilusi miliknya. Medan di sekitar Bima perlahan menjadi gelap. Saat Bima telah dekat dengan Arimbi, tiba-tiba gadis itu menjelma menjadi sosok Gadis Tengkorak! Bima terkejut setengah mati dan langsung melepas ajian Bola Iblis ke arah Siluman Gadis Tengkorak. Blaaarrrr!Siluman itu berhasil menghindari serangan meski sebagian tubuhnya terkena dampak da

    Huling Na-update : 2025-03-14
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    145.Serangan

    Ratu Azalea meluncur ke atas langit menggunakan Tombak Emas miliknya. Semua kesatria pun bersiap di tembok pertama menanti kedatangan Kadal Monster bersama siluman-siluman lainnya. Ratu berkata di atas langit Kota Peri. Suaranya menggema ke seluruh penjuru kota. Bersama dengan suaranya, dari tubuh Ratu keluar cahaya kuning. "Pertarungan kali ini adalah pertarungan hidup atau mati! Tidak ada kata menyerah sebelum musuh pergi atau mati!" seru Ratu Azalea di atas langit kota. Ratu itu melayang di udara dengan bantuan Tombak Emas nya yang mempunyai kemampuan terbang. Tombak itu adalah senjata roh milik Ratu sendiri. Kemampuan milik Ratu Azalea ini sangat lah langka dan hanya sedikit pendekar yang mempunyai kesaktian yang sama dengan diri nya di seluruh dunia. Dari kejauhan terdengar raungan makhluk raksasa yang sangat besar. Saking besarnya langkah kaki makhluk itu terdengar hingga ke kerajaan. Ratu menoleh kearah para Dewan yang berkuda. "Pertahan kan tembok pertama sebisa mungkin

    Huling Na-update : 2025-03-14
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    146.Warisan Iblis Tanduk Api

    Bima menahan tekanan kuat dari makam lantai terakhir. Sesampainya di sana dia melihat satu peti besar si tengah arena. "Apalagi kali ini," batin Bima sambil mengambil kertas di atas meja batu."Datang dan bukalah peti! Tahan kekuatan asli milikku! Jika kamu berhasil, maka warisan ini adalah milikmu dan kamu harus menjaga murid ku dengan jiwa dan ragamu!""Seperti yang Ratu katakan, tujuan warisan ini memang untuk mencarikan dia jodoh..." batin Bima. Ujian terakhir ini baginya cukup mudah. Namun Iblis Es sudah memperingatkan bahwa lantai terakhir ini adalah tekanan Iblis Tanduk Api yang asli. Tekanan seorang Iblis ranah Batara! "Baiklah... Siapkan tenaga dalam dan perisai es, kita akan mencobanya," kata Bima. Dia melangkah mendekati peti besar di tengah arena. Sebelum sampai pada peti, ada satu lingkaran kecil yang mengelilingi peti. Saat kakinya melangkah ke dalam lingkaran tersebut, Bima terkejut. Satu kekuatan tak terlihat, dengan sangat kuat menekan tubuhnya hingga dia jatuh t

    Huling Na-update : 2025-03-15
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    147.Perjuangan Sang Ratu

    Blaaarrr! Ledakan keras mengguncang seluruh kerajaan Peri Pelindung saat bola merah raksasa milik Kadal Monster itu menghantam perisai roh milik Ratu Azalea. Sang Ratu terpental mundur oleh tekanan kekuatan besar itu. Darah keluar dari mulutnya. Dia terlihat sangat kepayahan. "Lesmana, tembak!" perintah Ratu dengan suara parau. Lesmana yang sempat teralihkan pandangannya karena melihat Ratu yang terluka segera membidik kepala Kadal Raksasa tersebut. Panah roh gabungan seratus Peri petarung itu melesat di iringi aura petir kuning. Kecepatan panah tersebut membuat Kadal Raksasa tak bisa menghindar. Namun bidikan Lesmana meleset sedikit. Panah itu hanya mengenai sebagian kecil kepala Kadal Raksasa itu hingga berlubang dan membuat luka besar yang menganga. Kadal raksasa itu berteriak kesakitan. Meski tidak membuatnya mati, namun luka sebesar itu membuat dia kalap dan menerjang membabi buta. Ratu Azalea menoleh kearah Lesmana yang tangah menatap tak percaya karena bidikannya gagal.

    Huling Na-update : 2025-03-15
  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    1.Malam Penuh Darah

    Malam semakin sunyi dan dingin yang semakin menusuk tulang. Rasa dingin membuat orang-orang enggan untuk keluar dari rumahnya. Begitu juga yang terjadi di Perguruan Julang Emas. Sebuah Perguruan tingkat satu di wilayah barat Negara Angin. Semua orang nyaman di balik selimut mereka. Hanya beberapa murid jaga saja yang berpatroli keliling wilayah perguruan. Beberapa lagi berjaga di dua menara pengawas yang ada di gerbang Perguruan. Malam itu di wilayah barat Negara Angin benar-benar terasa sangat dingin tak biasanya. Tanpa di sadari oleh para penjaga, di balik pepohonan terlihat puluhan orang berpakaian hitam mengawasi pergerakan para penjaga itu. Jumlah mereka sangat banyak! Saat empat murid Perguruan Julang Emas melewati pepohonan tersebut, tiba-tiba sebuah belati terbang mengarah salah satu penjaga. Crash! Satu orang tumbang dengan leher menganga. Darah pun mengalir membasahi tanah yang bersalju. Tiga murid yang lain terkejut. Saat salah satu dari mereka akan menembakkan

    Huling Na-update : 2024-10-24

Pinakabagong kabanata

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    147.Perjuangan Sang Ratu

    Blaaarrr! Ledakan keras mengguncang seluruh kerajaan Peri Pelindung saat bola merah raksasa milik Kadal Monster itu menghantam perisai roh milik Ratu Azalea. Sang Ratu terpental mundur oleh tekanan kekuatan besar itu. Darah keluar dari mulutnya. Dia terlihat sangat kepayahan. "Lesmana, tembak!" perintah Ratu dengan suara parau. Lesmana yang sempat teralihkan pandangannya karena melihat Ratu yang terluka segera membidik kepala Kadal Raksasa tersebut. Panah roh gabungan seratus Peri petarung itu melesat di iringi aura petir kuning. Kecepatan panah tersebut membuat Kadal Raksasa tak bisa menghindar. Namun bidikan Lesmana meleset sedikit. Panah itu hanya mengenai sebagian kecil kepala Kadal Raksasa itu hingga berlubang dan membuat luka besar yang menganga. Kadal raksasa itu berteriak kesakitan. Meski tidak membuatnya mati, namun luka sebesar itu membuat dia kalap dan menerjang membabi buta. Ratu Azalea menoleh kearah Lesmana yang tangah menatap tak percaya karena bidikannya gagal.

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    146.Warisan Iblis Tanduk Api

    Bima menahan tekanan kuat dari makam lantai terakhir. Sesampainya di sana dia melihat satu peti besar si tengah arena. "Apalagi kali ini," batin Bima sambil mengambil kertas di atas meja batu."Datang dan bukalah peti! Tahan kekuatan asli milikku! Jika kamu berhasil, maka warisan ini adalah milikmu dan kamu harus menjaga murid ku dengan jiwa dan ragamu!""Seperti yang Ratu katakan, tujuan warisan ini memang untuk mencarikan dia jodoh..." batin Bima. Ujian terakhir ini baginya cukup mudah. Namun Iblis Es sudah memperingatkan bahwa lantai terakhir ini adalah tekanan Iblis Tanduk Api yang asli. Tekanan seorang Iblis ranah Batara! "Baiklah... Siapkan tenaga dalam dan perisai es, kita akan mencobanya," kata Bima. Dia melangkah mendekati peti besar di tengah arena. Sebelum sampai pada peti, ada satu lingkaran kecil yang mengelilingi peti. Saat kakinya melangkah ke dalam lingkaran tersebut, Bima terkejut. Satu kekuatan tak terlihat, dengan sangat kuat menekan tubuhnya hingga dia jatuh t

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    145.Serangan

    Ratu Azalea meluncur ke atas langit menggunakan Tombak Emas miliknya. Semua kesatria pun bersiap di tembok pertama menanti kedatangan Kadal Monster bersama siluman-siluman lainnya. Ratu berkata di atas langit Kota Peri. Suaranya menggema ke seluruh penjuru kota. Bersama dengan suaranya, dari tubuh Ratu keluar cahaya kuning. "Pertarungan kali ini adalah pertarungan hidup atau mati! Tidak ada kata menyerah sebelum musuh pergi atau mati!" seru Ratu Azalea di atas langit kota. Ratu itu melayang di udara dengan bantuan Tombak Emas nya yang mempunyai kemampuan terbang. Tombak itu adalah senjata roh milik Ratu sendiri. Kemampuan milik Ratu Azalea ini sangat lah langka dan hanya sedikit pendekar yang mempunyai kesaktian yang sama dengan diri nya di seluruh dunia. Dari kejauhan terdengar raungan makhluk raksasa yang sangat besar. Saking besarnya langkah kaki makhluk itu terdengar hingga ke kerajaan. Ratu menoleh kearah para Dewan yang berkuda. "Pertahan kan tembok pertama sebisa mungkin

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    144.Pedang Es

    Bima ke arah Arimbi yang sudah siap menggorok lehernya sendiri. "Arimbi jangan!" teriak Bima. Iblis Es yang tidak bisa terhubung dengan jiwa Bima karena pengaruh kekuatan Cermin Hati Kembar hanya bisa membantu dengan menyegel kaki Bima menggunakan elemen es. Namun segel itu hancur saat Bima dengan kuat melompat ke arah Arimbi. Tekatnya untuk menolong Arimbi lebih besar. "Celaka! Dia terpengaruh ilusi dari cermin!" seru Iblis Es. Iblis Bayangan mendengus marah. "Saudara kita Iblis Tanduk Api sepertinya meremehkan ilusi milikku akan aku tunjukkan kehebatan ku dalam urusan jurus ilusi! Haaah!" umpat Iblis Bayangan lalu mengeluarkan ilusi miliknya. Medan di sekitar Bima perlahan menjadi gelap. Saat Bima telah dekat dengan Arimbi, tiba-tiba gadis itu menjelma menjadi sosok Gadis Tengkorak! Bima terkejut setengah mati dan langsung melepas ajian Bola Iblis ke arah Siluman Gadis Tengkorak. Blaaarrrr!Siluman itu berhasil menghindari serangan meski sebagian tubuhnya terkena dampak da

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    143.Cermin Hati Kembar

    Bima bergerak cepat dengan membawa Pedang Hantu Biru. Dia pun melompat ke arah empat Iblis Tanduk Api. "Iblis Bayangan! Jurus ilusi!" teriak Bima. Sekejap kemudian tubuh separuh nya yang tadi di tempati Iblis Tanduk Emas berubah cepat menjadi Iblis Bayangan. "Hooo! Ilusi milikku tak ada yang menandingi!" ucap Iblis Bayangan. Seketika arena tersebut berubah menjadi hitam. Empat Iblis Tanduk Api terlihat bingung. Mereka tak bisa bergerak. Bima tersenyum. "Jurus Ilusi ini bisa bertahan cukup lama, sangat cukup waktu bagiku untuk memusnahkan nya sekaligus," batin Bima. Bima mengangkat tangannya. Dari dalam lantai muncul empat sosok hitam berwujud ular. Dengan menggerakkan tangannya satu kali, sosok hitam itu langsung menerkam empat Iblis itu secara bersamaan. "Sekarang, Iblis Es! Jurus kedua dari Senjata Roh, Gelombang Es!" teriak Bima lalu menghantam ke lantai arena. Sosok Iblis Es kembali muncul. Dengan jurus ilusi, empat Iblis itu masih tak bisa bergerak karena ilusi itu masih

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    142.Empat Iblis

    Bima menatap tajam ke arah Iblis Tanduk Api. Matanya bersinar biru. Tanduk di kening kanannya tumbuh secara perlahan. Hingga memanjang. "Tanduk kita sudah mendekati sempurna!" seru Iblis Es. Bima tersenyum. Setelah naik ke ranah Keabadian dia merasa lebih bertenaga. "Ini waktunya menjajal senjata roh!" kata Bima lalu mengangkat tangannya ke udara. "Jurus pertama dari Senjata Roh Iblis Es, Seribu Duri Es!" teriak Bima. Dari tangan hingga ke tubuhnya mencuat es-es tajam. Aura dingin pun sontak menguasai arena tersebut. Dari punggung Bima muncul duri-duri es. Tubuhnya sudah seperti landak yang di penuhi duri. Senyum kecil menyeruak di bibir Bima. Dengan kekuatan dahsyat Bima berteriak dan melepas semua diri di tubuhnya. Empat Iblis Tanduk Api terkejut. Mereka menahan semua serangan es yang sangat cepat itu. Namun tubuh mereka perlahan membeku karena serangan dingin dari ribuan diri es tersebut. "Ini adalah serangan yang bisa mengalahkan banyak musuh sekaligus! Bagus Bima!" ucap I

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    141.Isi Hati Sang Ratu

    Bima terpaku mendengar perkataan Ratu Azalea yang tak pernah dia duga. Perasaannya bercampur aduk. Pemuda itu terkejut dengan pernyataan Ratu yang tiba-tiba itu. Entah bagaimana dia akan menanggapinya. "Ratu... Apakah warisan itu sungguh untuk mendapatkan calon suami untukmu?" tanya Bima. Ratu Azalea mengangguk. "Guru tak ingin aku menikah dengan orang lemah. Dan benar apa yang dia katakan, banyak pendekar yang berada di ranah Keabadian datang tapi gugur di jembatan ilusi. Di ujian terakhir saat kamu berbicara padaku, itu adalah ujian kelayakan yang hanya aku penentu lolos dan tidaknya pewaris tersebut. Jika aku tidak menyukai nya ataupun mencintainya, itu sudah di anggap tidak lolos..." kata Ratu masih dengan posisi menghadap dinding. Bima melihat tangan Ratu yang terkepal. Perasaannya bimbang. Dia tak menampik bahwa Ratu itu membuatnya jatuh cinta karena kecantikan nya yang luar biasa. Namun, dia juga mencintai Arimbi.

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    140.Pintu Makam

    Keesokan harinya Bima telah berada di Istana bersama Ratu Azalea dan beberapa Dewan. Lesmana dan Dwarawati juga ada di sana. "Hari ini adalah pertama kalinya selama aku menjadi Ratu, akan membuka pintu gerbang makam Raja Iblis Tanduk Api... Sekali lagi aku ucapkan selamat kepada Pendekar Bima yang akhirnya menjadi orang yang paling ditunggu Guru." ucap Ratu Azalea lalu membuka pintu gerbang itu menggunakan kekuatan miliknya. Pintu itu adalah pintu dengan segel tak terlihat. Hanya Ratu yang bisa membukanya karena dia adalah satu-satunya murid Iblis Tanduk Api. "Ingat nak, kekuatan Iblis Tanduk Api ini utuh dan murni, karena dia tidak terpecah dan juga tidak ternoda seperti Iblis Bayangan ini. Jadi, kamu adalah satu-satunya manusia yang paling beruntung jika berhasil menyerap kekuatan saudara kami..." kata Iblis Es. Bima mengangguk. Matanya menatap ke arah gerbang besi yang di selimuti aura merah. Saat gerbang itu terbuka, aura Iblis Tanduk Api menyebar keluar. Semua yang ada di te

  • Pendekar Iblis (Warisan Iblis Tanduk Api)    139.Naik Ranah!

    Bima duduk bersila di atas lantai. Matanya terpejam. Dia mulai memusatkan pikiran. Saat itulah dia bertemu ribuan aura berbagai warna. "Hm... Warna hitam besar itu, pasti punya Sanca Banteng Hitam..." Pikir Bima. Dia segera melayang mendekati aura hitam yang sangat pekat. "Kekuatan yang terpancar sangat pekat... Kekuatan ini sangat besar,"Bima menaruh tangan kanannya ke dalam aura gelap tersebut. Tiba-tiba dia merasa tangannya tersedot ke dalam aura. Dengan sekuat tenaga Bima bertahan. Dari dalam aura gelap itu muncul sepasang mata bercahaya merah. "Sanca Banteng Hitam!?" Seru Bima sambil terus menahan tangannya. "Lucu sekali... Aku adalah makhluk kelas atas, bagaimana bisa berakhir di dalam tubuh bocah ini... Hmmmm..." ucap Sanca Banteng Hitam. "Aku tidak tahu, salahkan sendiri Nyai Sri Wedari yang tak bisa merawat mu dengan baik!" balas Bima. "Hmm? Kau berani menjawab perkataan ku!? Makhluk lemah!" gertak Sanca Banteng Hitam marah. Bima merasakan tarikan yang sangat kuat. D

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status