Home / Pernikahan / Layunya Cinta sang Nyonya / Chapter 11 - Chapter 15

All Chapters of Layunya Cinta sang Nyonya: Chapter 11 - Chapter 15

15 Chapters

Bab 11

Max mengepalkan tangannya erat. "Entahlah, aku sendiri juga tidak menyangka."Tangan Olivia melingkar apik di lengan Max yang kekar lalu menyenderkan kepalanya di sana. "Bukankah harusnya istrimu itu ada di dalam mansion? Kenapa tiba-tiba ada di sini dan berbuat rusuh? Apa jangan-jangan selama ini dia sering keluar dari mansion tanpa meminta izin?" "Tidak mungkin." Max menurunkan tangan Olivia dari lengannya lalu menggenggamnya erat. "Aku sudah menyuruh salah seorang pelayan untuk terus mengawasinya dua puluh empat jam. Pelayan selalu bilang kalau Lily hanya berdiam diri di dalam kamar, tidak bepergian.""Kau percaya dengan pelayanmu?" Olivia menarik wajah Max dan menatap kedua matanya lurus. "Bisa jadi Lily menyogok mereka dengan sejumlah uang supaya pelayan itu diam."Kening Max mengerut dalam. "Tidak mungkin pelayan itu berani melakukannya.""Lalu? Bagaimana cara Lily bisa keluar malam ini kalau bukan karena pelayanmu yang mengizinkan
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

bab 12

"Kau mengenal Finley? Kenapa tidak pernah cerita? Pria tampan itu terkenal susah untuk berkenalan dengan seseorang." Vina tak melepaskan pandangannya dari Lily yang tengah menatap ke arah luar lewat kaca mobil. Keduanya sudah berada di dalam mobil hendak perjalanan ke tempat lain. "Ceritanya panjang, nanti akan aku ceritakan lewat ponsel sewaktu aku pulang." Badan Lily terasa lelah. Dia belum pernah keluar dari mansion begitu lama sebelumnya. Apalagi insiden tadi membuat moodnya kacau. Mendengar kata pulang membuat Vina menjadi cemas. "Malam ini jangan pulang, aku takut kalau kau akan menjadi sasaran amukan Max." Alih-alih ikut takut, Lily malah tertawa kecil. "Bukankah tujuan kita memang ingin membuat Max marah?" "Tapi--" "Tenang saja, Max tidak akan berani berbuat apapun. Justru dia harus tahu bahwa aku bukanlah Lily yang dulu, yang bisa dikekang seperti burung dalam sangkar." Meski wajah Lily nampak tenang, Vina te
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 13

Lily tersenyum getir. "Mau kau melabelinya dengan level tertinggi sekalipun, kau tetap tidak bisa mengubah fakta bahwa dia memang hanyalah selingkuhanmu.""Kau--" tangan Max sudah mengayun ke atas namun Lily sama sekali tidak takut."Kenapa diam? Pukul saja aku." Lily memperlihatkan sisi wajahnya dengan berani.Tangan Max mengepal erat kemudian perlahan turun. Lily hampir membuat harga dirinya sebagai seorang pria jatuh."Perpisahan memang jalan yang terbaik untuk kita berdua." Suara Lily pelan namun terdengar tegas. "Beri aku waktu sebulan untuk mengumpulkan uang, setelah itu aku pastikan kau bisa menikahi selingkuhanmu yang berharga." Setelahnya dia mengatur kursi roda untuk masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu.Max meraup wajahnya kasar. Dia hampir saja kehilangan kendalinya. Sejujurnya dia terkejut melihat perubahan Lily. Padahal selama ini, Lily adalah wanita patuh dan pendiam namun sekarang Max tak menyangka jika Lily seperti menyimpan seribu rahasia seperti ucapan Olivia se
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 14

"Kau berpikir kalau kau adalah seorang Nyonya di rumah ini?" Fernita melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap Lily dengan angkuh. "Jangan harap kau berpikir bisa berbuat seenaknya setelah kematian suamiku." Jika dulu Lily selalu menjaga sikap untuk tidak banyak bicara dan hormat, kini Lily terlihat lebih tenang dan santai. "Apa maksud ibu? Apa ini tentang Mira? Si pelayan tak tahu diri yang telah mencuri satu set perhiasan milikku?" Fernita menyipitkan kedua matanya tak suka. "Mira adalah salah satu pelayan terlama yang sudah berdedikasi untuk keluarga Kalandra. Meski dia terbukti bersalah, kau tetap tidak bisa memecatnya begitu saja." "Kalau tidak dipecat harus diapakan? Apa harus mengelus-elus puncak kepalanya sambil berkata tidak apa-apa seperti anak anjing?" Lily tertawa kecil. "Ibu ini lucu sekali." Rahang Fernita mengetat. "Kau mengejekku?" Inda pun nampak terkejut melihat Nyonya-nya berani menjawab ucapan Fernita, tidak seperti Li
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 15

Mereka pun masuk ke dalam butik. Di depan meja tamu, Sandra sudah menyuruh pegawainya untuk membuatkan minuman hangat dan beberapa cemilan. Dia juga menyuruh pegawai untuk menutup tirai jendela dan mengunci pintu. "Inda, kau boleh pulang terlebih dahulu." Bagaimanapun masalahnya, Lily tidak mau menyulitkan Inda. Pelayannya itu harus tetap kembali ke mansion. "Tapi, Nyonya-" "Kau akan dipecat kalau terlalu lama ikut denganku." Inda terlihat gundah. Di satu sisi dia ingin ikut dengan Lily namun di sisi lain dia juga masih membutuhkan uang. "Pergilah, aku pastikan kita akan bertemu lagi suatu hari nanti. Terima kasih sudah mengantarku sampai sini." Tangan Lily menggenggam erat tangan Inda, seolah memberinya kekuatan dan harapan. "Baiklah, Nyonya. Pastikan Anda menepati janji." Dengan berat hati Inda meninggalkan butik dan meninggalkan Lily bersama Vina. "Sebenarnya ada apa?" Vina nampak tak sabar. Dia bahkan meneliti tubuh Lily, tak
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status