Home / Rumah Tangga / Layunya Cinta sang Nyonya / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Layunya Cinta sang Nyonya: Chapter 21 - Chapter 30

140 Chapters

Bab 21

"Kenalkan, Kek. Ini temanku namanya Lily Orlantha. Dua tahun lalu dia mengalami kecelakaan hingga lumpuh di kedua kakinya. Dokter sudah berkata kalau dia ada peluang untuk bisa kembali berjalan tapi aku ragu, dia telah melalui banyak pengobatan yang menyakitkan." Mendengar itu Lily teringat saat masih berada di rumah sakit, dia minum banyak obat-obatan dan juga banyak usaha saat diterapi di rumah sakit namun masih belum mendapatkan hasil. "Makanya aku membawanya ke sini, berharap Kakek Zang bisa memberinya harapan supaya dia bisa kembali berjalan," lanjut Vina penuh harap.Menatap kedua kaki Lily, Zang berkata, "Tapi mungkin akan membutuhkan waktu yang agak lama. Selain pengobatan herbal, dia akan diterapi akupuntur oleh anak didik ku nanti."Mendengar itu, Lily seperti menemukan secercah harapan. Namun saat mendengar perkataan Zang soal waktu yang agak lama, dia pun bertanya, "Agak lama itu seberapa lama, Kek?""Mungkin sekitar tiga sampai enam bulan, tergantung keajaiban yang meny
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 22

Mendengar itu Lily langsung meninggalkan pekerjaannya dan menghampiri Hana yang sudah duduk di atas sofa."Ternyata Nyonya Lily sedang ada di butik juga?" tanya Hana begitu melihat Lily mendekat."Panggil saja aku dengan Lily, sepertinya usiamu tidak jauh berbeda dariku." Akan sangat canggung jika berbicara terlalu formal. Lily sudah menganggap Hana sebagai seseorang yang dekat setelah menyelamatkan namanya saat itu.Hana tersenyum tipis. "Ah, tetap saja akan terasa aneh." Bagaimanapun statusnya hanyalah seorang sekretaris, sedang Lily adalah menantu dari keluarga Kalandra. Terlihat tidak sopan jika dia bersikap seolah dirinya dengan Lily begitu dekat."Tidak ada yang aneh. Semenjak kau menyelematkan nama baikku waktu itu, kau sudah ku anggap sebagai seseorang yang dekat." Lily mengatakannya dengan tulus.Memang di luar Hana terlihat tersanjung, namun dalam hatinya dia merasa tidak enak. Sebenarnya Finley lah yang menyelamatkan nama baik Lily, namun dia yang malah menanggung akibat ba
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab 23

Beberapa hari kemudian, Lily telah menjalani rutinitas yang sudah menjadi template. Meski begitu tiada hari yang membosankan selama di butik karena dia bisa melakukan apapun yang dia sukai. "Oh, jadi di sini tempatmu sekarang?" Suara wanita yang sangat dikenal, membuat bulu kuduk Lily menjadi berdiri. "Pantas saja kau tidak mengirimkan uang bulanan. Rupanya disini kau bersembunyi." Saphira berkacak pinggang menatap Lily yang tengah memunggunginya, menata aksesoris di sebuah rak.Sebuah celemek yang menempel di tubuh Lily semakin membuatnya menjadi marah."Cepat pulang dan minta maaf pada Max!" teriaknya. Dia sudah tahu perihal Lily yang menginginkan cerai dari Max.Jika bukan karena uang bulanan yang tidak diberikan padanya, dia tidak mungkin tahu soal hal itu. Diam-diam dia telah bertanya pada seorang pelayan di mansion.Lily mengeratkan rahangnya. Saphira bahkan tidak tahu malu berteriak di dalam butik dengan pegawai lain yang masih bekerja. Beruntung saat ini sedang tidak ada ta
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 24

Setelah beberapa hari dia mendatangi butik Sandra, Max menjadi resah dan tidak bisa tidur dengan nyenyak. Dia menantikan kedatangan Lily di hadapannya atas ketidakberdayaan setelah keluar dari mansion.Dia ingin Lily mendatanginya dengan tatapan memohon dan meminta untuk tidak jadi bercerai.Namun mengapa sampai sekarang wanita itu tidak datang? Padahal dia sudah mendengar kabar dari seorang pelayan bahwa ibu tirinya datang menanyakan perihal Lily.Max sudah tahu dari dulu jika ibu tirinya sering meminta uang pada Lily. Pasti wanita tua itu telah kehilangan sumber satu-satunya pemasukan karena Lily tidak mempunyai uang. Jadi seharusnya desakan dari ibu tirinya membuatnya segera mendatanginya.Meskipun Max tahu Lily telah berselingkuh namun tetap dia tak sudi melihatnya keluar dengan bebas. Dia juga tak ingin Lily malah tertawa bahagia bersama kekasihnya di luaran sana.Dia tetap ingin memenjarakan Lily dalam mansionnya sampai dia puas. Wanita yang telah menghancurkan hidupnya itu har
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 25

Di dalam butik, Lily terus menerus menekuni buku sketsa miliknya. Dalam beberapa hari ini, pesanan gaun menjadi meningkat bahkan Sandra sendiri merasa kewalahan menghadapinya.Dia tidak mampu lagi menahan rasa kagumnya pada kinerja Lily untuk butik."Mungkin karena para pelanggan suka dengan rancangan gaun mu, Lily, mereka yang pernah datang kesini rata-rata akan kembali untuk memesan ulang," puji Sandra pada Lily sambil menyeka keringatnya yang bercucuran. Padahal AC di dalam ruangan sudah diatur dingin namun tetap Sandra berkeringat karena memang sudah lama dia tidak menggarap banyak pesanan gaun. "Semua ini juga berkat Tante yang membebaskan aku untuk berkarya." Lily berusaha untuk merendahkan diri. "Selain itu, Tante juga selalu membantuku mengatasi keluhan pelanggan yang pernah datang beberapa kali ke sini. Aku rasa, kalau Tante tidak ada aku tidak akan mungkin bisa mengatasinya. Aku banyak belajar dari Tante yang sudah senior."Sandra tersenyum senang melihat kerendahan hati L
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bab 26

Akibat Finley menyuruh Hana untuk memberitahu pada orang-orang soal butik Sandra, keadaan butik tiap harinya menjadi ramai. Pemandangan orang yang berlalu-lalang di depan butik membuat Olivia mengeratkan tangannya di setir mobil."Kau sudah pastikan untuk membuat kekacauan?" tanyanya pada Tamara. Keduanya berada di dalam mobil, mengawasi keadaan butik Sandra dari seberang jalanan."Sudah, tapi sepertinya teman-temanku salah menerima informasi. Dia membuat kekacauan pada Sandra bukan pada Lily," jelas Tamara yang duduk disampingnya."Mereka mengira Lily adalah perancang gaunnya. Jadi mereka malah membuat kekacauan soal gaun bukannya malah mengacau pada pekerjaan Lily," lanjutnya sambil menghela napas kesal, memikirkan teman-temannya yang begitu bodoh.Olivia mengerutkan keningnya. "Kenapa begitu? Seharusnya hanya dengan melihat, teman-temanmu akan tahu kalau Lily hanyalah tukang bersih-bersih di sana."Tamara membenarkan ucapan Olivia dalam hatinya, lalu mengingat kembali percakapanny
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 27

"Sudah dua hari ini kedua kakiku terasa sakit. Sepertinya karena pernah terkena vas bunga saat aku tak sengaja menyampar nya." Lily menundukkan kepalanya, mengelus-elus bagian kakinya yang sakit. Di kulitnya juga terdapat bagian yang memerah.Sejenak Sandra terdiam. Keningnya mengerut dalam lalu bertanya, "Bukankah selama ini kakimu telah mati rasa?" Gerakan tangan Lily terhenti. Dia mendongakkan kepalanya dengan mata membulat. "Apa maksud Tante..."Sandra langsung memegang kedua bahu Lily dengan sumringah. "Mungkin saja terapi yang selama ini kamu lakukan mengalami perubahan, sebaiknya kamu pergi ke rumah Pak Zang untuk menanyakannya."Kedua mata Lily mulai berembun dan menatap kedua kakinya dengan penuh harap. Apakah harapannya akan segera terkabul?Keesokannya, Lily sudah berada di kediaman Zang. "Kedua kakimu memang mengalami perubahan yang baik, tapi kamu harus tetap menjalani terapi akupunktur. Selain itu, kamu harus melatih sendiri otot-otot di kaki yang sudah lama tidak kamu
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 28

Mobil Vina belum sampai tepat berada di depan butik karena kerumunan orang telah menghalangi jalannya. Perasaan Lily menjadi was-was dan dadanya berdebar lebih kencang. "Apa yang terjadi?" gumamnya kala melihat banyak orang.Pertanyaannya segera terjawab saat mobil mereka sudah berada di dekat butik.Serempak mereka membelalakkan mata. Butik Sandra mengalami kebakaran hebat!Vina yang panik langsung keluar dan berusaha untuk masuk, namun segera dihalangi oleh petugas. Kemudian dia menghubungi kedua orangtuanya untuk segera datang. Sedang Lily hanya mampu menatap butik milik Sandra yang perlahan-lahan dimakan oleh si jago merah dari jendela mobil tanpa bisa berbuat apa-apa.Ingin rasanya dia keluar dan masuk ke dalam butik untuk menyelamatkan benda-benda berharganya namun dia tidak bisa.Tak terasa kedua tangannya mengepal erat dan mengetuk kaca jendela mobil dengan keras. Dia benci pada dirinya yang tidak bisa berbuat banyak.Kakinya yang lumpuh menghalangi segala keinginannya. Air
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 29

Sejenak tubuh Max membeku di tempat. Kenneth tidak melihat ekspresi yang ditampakkan oleh Max karena dia segera beralih pada rekan kerjanya yang mendekat.Ingin rasanya Max menanyakan bagaimana Kenneth tahu soal Lily yang merupakan istrinya namun sepertinya sia-sia, Kenneth sudah menjauh dari hadapannya. Pada saat yang bersamaan, bahu Max di tepuk lembut oleh Olivia. "Kau pasti bosan, bagaimana kalau pulang?" tawarnya.Kening Max mengerut dalam. Mereka baru sampai setengah jam yang lalu namun Olivia malah ingin segera pulang? "Kenapa? Bukankah kau senang mengikuti acara seperti ini?"Senyuman manis terbit di wajahnya. "Aku sudah menemukan apa yang aku sukai." Sekilas, ada tatapan dingin dan tajam saat mengatakannya.Dia baru saja dihubungi oleh suruhannya kalau butik Sandra mengalami kebakaran hebat. Max juga tak ingin berlama-lama berada di tempat yang tidak dia sukai jadi Max menyetujuinya tanpa bertanya lebih lanjut.Sepanjang perjalanan mereka nampak diam. Olivia pun tidak mengg
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Bab 30

Tangan Lily memegang erat ponselnya dengan kedua mata yang memerah. "Apa katamu?"Suara tawa yang lirih langsung terdengar dari seberang sana. "Aku tanya, apa kau suka dengan hasil karyaku?" Olivia memang bertanya dengan tenang namun seketika mampu membuat seluruh tubuh Lily bergetar hebat. Air matanya mulai menetes dan bibirnya gemetar saat berucap, "Kamu... apa sebenarnya salahku sampai kau tega melakukan ini padaku?""Tentu saja karena kau adalah istrinya Max." Perkataan yang terdengar enteng itu seperti pisau yang menusuk jantungnya. "Hanya karena itu?" Olivia tidak bersuara selama beberapa saat.Lalu dia kembali menjawab, "Tentu saja. Awalnya aku berpikir kalau kau adalah wanita yang lemah, jadi aku hanya membuat sentilan remeh dengan menyuruh pelayan untuk mengabaikan mu. Tapi melihatmu yang terus-menerus diperhatikan oleh Max bahkan saat kau sudah meminta cerai, sepertinya aku harus membuat sentilan yang lebih keras."Mata Lily dipenuhi kemarahan meski air matanya terlihat t
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more
PREV
123456
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status