Emily sedikit terkejut dengan pertanyaan itu. Namun, setelah beberapa detik, ia tersenyum lembut. "Tentu saja."Sylvester menatapnya dalam, lalu tersenyum puas. "Bagus. Aku ingin memastikan itu."Emily tertawa kecil. "Apa kau pikir aku tidak bahagia?"Sylvester mengangkat bahu. "Aku hanya ingin mendengar jawabannya langsung darimu."Emily menggeleng pelan, merasa pria di hadapannya semakin sulit ditebak. Tiba-tiba, angin laut bertiup lebih kencang, membuat rambut Emily sedikit berantakan. Sylvester tertawa kecil, lalu tanpa ragu, ia merapikan helai rambut yang jatuh di wajah Emily, jemarinya menyentuh pipi gadis itu dengan lembut.Emily membeku sejenak, jantungnya berdetak lebih cepat."Rambutmu berantakan," bisik Sylvester.Emily menelan ludah, lalu berusaha bersikap biasa. "Salahkan angin, bukan aku."Sylvester tersenyum miring. "Tapi aku menyukainya."Emily memalingkan wajahnya, merasa wajahnya semakin panas. "Kau terlalu banyak bicara hari ini."Sylvester hanya terkekeh, lalu kemb
Terakhir Diperbarui : 2025-03-13 Baca selengkapnya