Tak lama kemudian, mereka tiba di sebuah tempat makan bergaya semi-outdoor, dikelilingi tanaman hijau dan suara gemericik air dari kolam kecil di sudut halaman. Tempat itu sepi dan tenang, seakan waktu berjalan lebih lambat di sana."Wow… ini indah sekali," gumam Emily saat mereka duduk di meja dekat jendela terbuka."Kataku juga. Dan sekarang, tempat ini jadi lebih indah karena ada kamu," ucap Sylvester ringan.Emily tertawa pelan, menunduk sedikit sambil menyembunyikan rona merah di pipinya. "Kau benar-benar harus mulai menyaring kata-katamu.""Kenapa? Kalau itu membuatmu tersenyum, berarti berhasil."Mereka memesan makanan, dan saat makanan datang, mereka berbagi cerita ringan—tentang masa kecil, tentang mimpi, dan tentang hal-hal konyol yang membuat mereka tertawa.Di sela obrolan, Emily sempat menatap wajah Sylvester yang tersinari cahaya siang dari jendela. Hatinya terasa hangat.Sylvester mengulurkan garpunya ke arah piring Emily dan berkata, "Aku boleh coba sedikit?", Emily ha
Last Updated : 2025-04-05 Read more