Dimas hanya terkekeh, berusaha tetap tenang. "Ada perlu apa, Em?"Emily cepat-cepat mengalihkan topik. "Aku cari goodie bag tambahan, kamu ada nggak?"Belum sempat Dimas menjawab, Leni muncul dari balik punggungnya. Wajahnya juga sedikit merah, tapi ia tetap tersenyum."Aku ada, Em. Di kamarku, ikut aku aja."Emily mengangguk, mengikuti Leni berjalan ke kamarnya. Leni mengambil tas kain dari laci, lalu menyerahkannya."Ini, cukup?""Ah, iya, cukup. Terima kasih, Len." Emily menerima tas itu sambil menahan rasa kikuk. Ia masih memproses apa yang barusan dilihatnya—Leni dan Dimas? Benarkah?Banyak pertanyaan berputar di kepalanya, sejak kapan, bagaimana, apa mereka diam-diam dekat selama ini? Tapi Emily memilih menahan diri. Saat ini, yang paling penting adalah beres-beres, waktu mereka tak banyak.Ia kembali ke kamarnya dengan kepala penuh pikiran, namun tetap melanjutkan packing-nya dengan hati-hati.Matahari teah tenggelam di ufuk barat, menyisakan semburat jingga yang perlahan memud
Terakhir Diperbarui : 2025-03-20 Baca selengkapnya