Home / Romansa / Malam Panas Dengan Mantan Suami / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Malam Panas Dengan Mantan Suami: Chapter 31 - Chapter 40

47 Chapters

31. Apa kamu berbohong?

"Apa kamu berbohong??" Suara tajam Ayah Andre menusuk hatiku, matanya menatap dengan penuh keraguan, dan dadanya sedikit memajukan tubuhnya ke arahku."Demi Allah, untuk apa juga aku berbohong. Nggak ada gunanya," jawabku dengan mantap, mencoba menenangkan diri.Senyum miring terukir di wajah Ayah Andre sebelum ia kembali duduk dengan tegak. Napasnya terdengar berat sebelum ia memulai pertanyaan berikutnya, "Boleh aku tau, apa alasanmu tidak jadi menikah dengan Yogi?""Karena Kak Yogi nggak menerima kehamilanku, dia nggak mau bertanggung jawab atas bayi yang bukan darah dagingnya," jawabku dengan suara yang bergetar sedikit."Yakiiiinnn ... itu bukan darah dagingnya??" Ayah Andre menekankan kata-katanya, mencari kepastian."Jelas yakin, karena aku dan Kak Yogi nggak pernah melakukan hubungan yang dilarang agama," aku mencoba menjelaskan dengan hati-hati."Dilarang agama??" Ayah Andre mengangkat sebelah alisnya, ekspresinya penuh dengan keraguan. "Aku nggak paham maksud dari kata-katam
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

32. Anak kandungku

Nona Agnes meminta penjelasan dari Kak Calvin dengan tajam, "Beritahu aku dulu, Mas, dia siapa? Sebelum acara ini dilanjutkan." Sorot mata tajamnya menuntut jawaban saat dia berdiri dan melangkah mendekat. "Dia anakku, Yang. Anak kandungku," jawab Kak Calvin sambil tersenyum, menatap Kenzie yang bergelayut di dadanya. "Anak?!" seru Nona Agnes, memperlihatkan kejutan yang sama dirasakan oleh yang lain, termasuk keluarga Kak Calvin. "Calvin ...," panggil Mama Selly sambil menyentuh lengan kanan Kak Calvin, ekspresi gelisah terpancar jelas dari wajahnya, namun Kak Calvin dengan cepat menarik tangannya. "Kok bisa, Mas punya anak? Anak dari siapa, Mas?" tanya Nona Agnes dengan keterkejutan yang mencuat dari matanya. "Anak dari mantan istriku, Yang," Kak Calvin menjelaskan dengan lembut, sambil merangkul bahu Nona Agnes. Dadaku seketika sesak melihatnya. Ah, mengapa aku menjadi semakin sensitif dengan kedekatan Kak Calvin dan Nona Agnes? Aku semakin tidak rela melihat dirinya
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

33. Dia menciumku

"Aku ingin bicara denganmu, tapi takut ketahuan orang lain, terutama Agnes." "Apa ini rahasia?" "Ini hanya tentang Kenzie." "Kenapa dengan Kenzie, Kak?" Aku menatap Kak Calvin penuh tanya. "Kenzie tadi bilang, kalau nanti malam mau tidur di rumahku, bersamaku," jawab Kak Calvin. "Aku sendiri sudah minta izin sama Papa Tatang dan dia mengizinkan, Vio." "Terus kenapa, Kak? Dari kemarin-kemarin memang Kenzie kepengen tidur sama Kakak, dan Papa menyarankan kalau besok dia menginap. Aku juga mengizinkannya kok." Aku menyuarakan kebingungan. "Masalahnya, Kenzie ingin kamu juga ikut menginap, Vio. Dan itu membuatku bingung," ucap Kak Calvin dengan ekspresi ragu. "Kenapa harus bingung?" Aku bertanya, merasa sedikit lega dengan permintaan Kenzie. Anehnya, sebenarnya aku senang dengan kesempatan itu. Sampai-sampai pikiranku melayang, apakah ini terlalu berlebihan? Namun, bisa saja ini kesempatan untuk bersama Kak Calvin. Oh, pikiranku yang kacau! "Ya jelas aku bingung, Vio. Kit
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

34. Parfum perempuan

Ciuman yang tiba-tiba itu sungguh mengagetkan, namun aku dengan gilanya berani membalasnya. Perasaan senang bercampur dengan kekencangan jantung yang semakin terasa.Hangat dan manis, bibir Kak Calvin membuatku merasa nyaman dan terpikat. Rasa sukaku padanya semakin dalam, membuatku yakin bahwa hatiku sudah sepenuhnya miliknya.Aku telah mencintai Kak Calvin.Ya, aku yakin ini adalah hal yang disebut sebagai cinta. Itulah sebabnya aku terus memikirkannya siang dan malam.Cinta yang kurasakan pada Kak Calvin begitu kuat, begitu dalam, sehingga sulit untuk diabaikan. Tapi, adakah ini sebuah keterlambatan, atau sebuah kesalahan?Kak Calvin kini telah bersama Nona Agnes, namun mereka baru bertunangan, belum menikah, bukan? Sebelum janur kuning melengkung, masih ada harapan bagiku untuk mendapatkannya kembali.Aku yakin, aku percaya bahwa ada jalan untukku dan Kak Calvin.Dalam hanyutan ciuman yang memikat, aku merasakan kedua tangan Kak Calvin meraih pinggangku dengan lembut, membuat cium
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

35. Calon anak tiri

Agnes terus menatapku dengan ekspresi campuran kekecewaan dan kemarahan. Aku harus segera menjelaskan sebelum situasi semakin memburuk."I-ituuu-"Namun, Om Erick tiba-tiba muncul di hadapan kami lalu menyela, "Kalian berdua ini kenapa sih? Kok kelihatan tegang gitu?" Padahal aku hampir saja ingin memberikan penjelasan kepada Agnes."Ini, Dad, bibir Mas Calvin merah-merah seperti habis terkena lipstik, ditambah bajunya juga bau parfum perempuan," jawab Agnes cepat sambil menunjuk ke arahku.Om Erick mendekat lalu mengendus, tapi aku sedikit menjauh karena menurutku situasi ini tidak membuatku nyaman."Bener kan, Dad? Bau parfum perempuan? Mana itu parfumnya Viona lagi!" kesal Agnes menyeru.Dengan nada mengintimidasi, Om Erick bertanya, "Kamu ketemu Viona tadi, Cal?" Aku menelan ludah dan rasanya aku tidak mengelak. Segera aku mengangguk cepat. "Di mana?""Di toilet tadi, nggak sengaja kok, Om," jawabku berusaha menenangkan kegugupan. Sambil memperhatikan Agnes yang menatapku dengan t
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

36. Menginap

"Mas bicara serius 'kan? Nggak lagi bercanda??" tanya Agnes dengan ekspresi terkejut yang begitu jelas terlihat di matanya yang membulat sempurna."Iya, aku serius," jawabku sambil mengangguk mantap.Kedua tangan Agnes terlihat mengepal di atas kedua pahanya, namun tiba-tiba dia langsung memeluk tubuhku dengan erat, seolah-olah takut aku akan pergi."Apa ini berarti Mas masih memiliki perasaan terhadap Viona? Masih mencintainya?" tanya Agnes dengan nada yang terdengar sedikit mengintimidasi."Tentu saja tidak, Sayang. Kamu tahu kan, bahwa aku sudah move on dari Viona. Hanya kamu ... perempuan yang aku cintai di dunia ini," jawabku mencoba meyakinkannya, meskipun rasa ragu kembali muncul.Ah, mengapa aku tidak bisa bersikap biasa saja terhadap Agnes? Dengan mencintainya secara bebas dan membiarkan diri ini nyaman di dekatnya?Sampai detik ini pun, aku masih merasa tidak nyaman berada dalam pelukannya. Aku sendiri merasa sangat heran dengan diri sendiri."Aku pegang kata-kata Mas dan ak
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

37. Viona menyukaiku?

"Memangnya kenapa kalau kita tidul beltiga di sini, Ayah?"Kenzie justru berbalik bertanya padaku. Ya ampun, bukankah sudah sering kukatakan, ya? Kenapa dia masih belum paham juga?Tapi, umur Kenzie masih terlalu kecil, wajar jika dia seperti ini. Mungkin, akulah yang harus lebih sabar.Tatapan polos Kenzie membuat hatiku luluh. Aku mencoba menjelaskan dengan lembut, "Enggak bisa, Dek. Kan Ayah sudah bilang ... kalau Bunda dan Ayah nggak bisa bersama. Jadi kalau memang kamu mau tidur sama Ayah ... ya kita tidur berdua saja, di kamar Ayah, bagaimana?""Belalti Bunda ditinggal di sini sendilian dong, Ayah? Kasihan Bunda." Kenzie merengut, matanya terlihat berkaca-kaca memerhatikan Viona yang masih terlelap."Justru kalau kita bertiga, itu akan mengganggu Bunda, Dek. Kamu bilang 'kan kita main pesawat dulu sebelum tidur, nanti kalau kita mainnya di sini ... bisa-bisa Bunda kebangun, karena bisa saja kita berisik. Iya, kan?" Aku mencoba merayu.Aku juga tidak ingin momen kebersamaanku den
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

38. Lancang sekali mulutmu!

Ah, mikir apa aku ini?Itu tidak mungkin, karena sedari dulu dia tidak pernah mencintaiku.Lagian, apa pentingnya juga aku memikirkan hal seperti ini?Calvin ayoklah ... kenapa kamu jadi seperti ini? Harusnya kamu hanya fokus kepada Agnes dan Kenzie saja, karena Viona hanyalah masa lalu.Iya, hanya masa lalu.**Seusai santap pagi, kami menaiki mobil bersama menuju rumah Papa Tatang. Udara pagi yang sejuk membelai wajah kami, menciptakan suasana yang tenang dan damai. Suara mesin mobil yang kalem menjadi latar belakang perjalanan kami, sementara cahaya matahari pagi mulai menyinari jalan yang kami lalui.Namun, keheningan itu tiba-tiba terganggu oleh suara Viona yang terdengar mual-mual."Uuekk!" Suaranya terdengar lemah, membuatku segera menoleh ke arahnya. Wajahnya tanpa riasan terlihat pucat, dan aku segera bertanya, "Kamu kenapa, Vio? Sakit, ya?"Viona menggeleng cepat sambil menyentuh perutnya. "Enggak, Kak. Aku hanya kekenyangan." Tangannya gemetar sedikit, dan ekspresinya menc
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

39. Apakah itu sebuah rahasia?

Apakah dia mengira aku gila, atau apa? Kalau memang dia berniat untuk memecatku, walaupun sulit, aku akan berusaha menerimanya. Namun, jika diminta untuk menjauhi Kenzie dari Kak Calvin, aku tak bisa melakukannya.Baru kemarin, Kenzie begitu bahagia mendapatkan kehadiran Ayah yang selama ini dia rindukan. Bagaimana ini bisa terjadi, bahwa semua itu bisa direnggut hanya karena permintaan Nona Agnes?Terlihat jelas bahwa Nona Agnes sebenarnya tidak sepenuhnya menerima Kenzie. Maka, apa yang dia katakan kepada Kak Calvin hanyalah dusta belaka."Aku bisa bertindak nekat, jika kau tak menuruti permintaanku, Vio!" ancam Nona Agnes, sebelum pergi dari rumah dengan wajah masam, bahkan membanting pintu dengan keras.Brakkk!!Aku duduk perlahan di sofa, merenung sejenak.Satu hal yang pasti, aku tak akan pernah rela melihat Kenzie kehilangan kebahagiannya lagi setelah begitu lama merindukan sosok Ayahnya. Aku harus mencari cara untuk melindungi Kenzie, walaupun jalan yang harus kutempuh terasa
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

40. Kakak sebaiknya putus saja

"Begini, Cal. Seperti apa yang pernah Ayah minta padamu ... setelah kamu bertunangan, Ayah mau kamu dan Kenzie melakukan tes DNA ulang bersama Yogi juga," ucap Ayah membuat dahiku seketika berkerut.Aku sedikit heran, kukira tentang apa, ternyata tentang tes DNA ulang. Lagian untuk apa coba, melakukan tes ulang, toh hasilnya juga akan sama. Yang ada buang-buang waktu saja."Bagaimana? Besok ya, Cal, biar Ayah antar. Ayah juga sudah mencari rumah sakit yang paling bagus di Jakarta.""Terserah Ayah, tapi bagaimana dengan Yogi? Memangnya Ayah sudah berhasil menemukannya?" Sejujurnya malas, tapi aku sudah terlanjur setuju dari awal, jadi tidak bisa menolak."Udah, baru tadi pagi Ayah bertemu dengannya. Rupanya dia selama ini bekerja dengan salah satu rekan bisnis Ayah, Cal, dan dia jadi asisten CEO.""Oohhh. Terus ... apa dia setuju, diminta melakukan tes DNA?""Tentu saja dia setuju, kan Ayah yang minta. Besok jam 8 pagi, ya, Ayah akan menjemputmu dan Kenzie. Si Kenzie masih menginap di
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status