"Hati Pak Kenzie, Pak," jawab Akmal. "Hati? Maksudmu apa?" Pertanyaan Ayah Calvin dipenuhi rasa ingin tahu yang membara. "Ah, tidak, Pak. Saya hanya bercanda. Lupakan saja," Akmal buru-buru meralat, namun kebohongan itu terdengar jelas. "Jangan berbohong! Sepulang kerja, datanglah ke rumahku. Aku ingin bicara serius," suara Ayah Calvin tajam, penuh kecurigaan. "Baik, Pak. Saya akhiri panggilannya, ya? Saya harus segera meeting. Sudah banyak yang menunggu." "Oke." Ayah Calvin menghela napas panjang, lelah dan frustasi. Dia menyimpan ponselnya, perasaan geram memenuhi dadanya. 'Apa-apaan Kenzie ini! Aku sudah memintanya menyelesaikan masalah dengan Helen, tapi dia malah pergi mencari Zea, dan gadis itu malah kabur!' "Bagaimana, Yah? Ada kabar tentang Kenzie?" Helen bertanya, wajahnya dipenuhi kecemasan. "Akmal bilang dia tidak tau, tapi Ayah akan membantumu sampai kamu bertemu Kenzie." "Baiklah... kalau begitu aku pulang dulu, Yah. Aku mau mandi, belum mandi dari pag
Last Updated : 2025-04-18 Read more