Istri yang Tak Bisa Melahirkan Anak Laki-Laki의 모든 챕터: 챕터 21 - 챕터 30

71 챕터

Bab 21

Alana menangis meraung di bawah guyuran shower. Ia tidak menyangka di balik sikap baik Kevin dan janji setia yang terus terucap dari bibirnya ternyata diam-diam menusuk hatinya. Ia ingkar dengan ucapannya sendiri. Karena apa? Karena Yuni? Mengingat nama Yuni tangan Alana mengepal. Tak seharusnya ia membenci ibu mertuanya. Akan tetapi, karena wanita itu pernikahannya diambang kehancuran. "Teganya kalian!" Alana memekik. Alana terpejam dengan napas memburu. Sekelebat peristiwa semalam hadir. Ya, semalam Alana dan Kevin memadu kasih. Kata dan perlakuan manis Kevin benar-benar membuatnya melayang tinggi ke atas awan. Namun, kini ia dihempaskan jatuh ke bumi dan sakitnya sampai ke ulu hati, merontokkan semua tulangnya. "Aaaarrrgggh!" Alana ambruk, terduduk di lantai. Alana mendongak dengan mata terpejam. Ia mengusap kasar bibirnya yang Kevin cumbu mesra semalam. Tangannya menggosok leher dan bagian dada. Alana merasa jijik. Ternyata selama ini semua yang ada pada diri Kevin telah diba
last update최신 업데이트 : 2024-11-08
더 보기

Bab 22

Kevin membantu Alana untuk berdiri. Akan tetapi, Alana menolaknya dengan tegas."Lepas!" ucapnya pelan, tetapi penuh penekanan. Perlahan Kevin menarik tangannya. Alana menghirup oksigen sebanyak-banyaknya, lalu berdiri dan menyimpan sendok nasi di atas piring kosong. "Sayang ...." Kevin sangat khawatir melihat kondisi Alana. Namun, Kevin tidak menduga jika Alana bisa bersikap biasa saja di depan kedua putrinya. Alana menyiapkan mereka makan dengan senyum yang terus terukir di bibir ranumnya. Alana sudah duduk manis dekat Liana. Sambil mengunyah dan tanpa melihat ke arah lawan bicaranya, Alana berkata, "Tak sepatutnya hal seperti ini dibicarakan di depan anak-anak!"Yuni yang jelas mendengar tentu saja tersenyum sarkas. "Mau tidak mau mereka harus menerima ini, Alana. Termasuk kamu!""Mereka akan mempunyai adik dan ibu baru tentunya!" lanjut Yuni. "Cukup, Bu!" timpal Kevin. Suasana sedikit menegang. Alana yang mencium gelagat tak wajar dan tak bagus untuk anaknya dengar memilih me
last update최신 업데이트 : 2024-11-08
더 보기

Bab 23

Tengah malam Alana terbangun karena tenggorokannya terasa kering. Alana mengedarkan pandangannya. Tak ada Kevin di sana. Selimut dan bantal pun masih tertata rapi. Itu artinya Kevin tidak tidur di kamar itu. Alana tersenyum kecut. Tidur dengan Melani? Ah, mengingat namanya saja sudah membuat Alana muak. Setelah menyimpan bantal guling di sisi kiri-kanan Alina, perlahan Alana turun dari ranjang sambil mengucek matanya yang terasa perih karena tak hentinya ia menangis.Satu kaki Alana sudah menapaki anak tangga. Namun, ia urungkan melanjutkan langkah saat mendengar suara yang ia yakini adalah Melani. Pintu kamar yang berhadapan langsung dengan tangga itu terbuka sedikit. "Kandunganku udah masuk lima bulan, loh, Mas. Jadi, kita udah bisa bercinta lagi, deh! Aku kangen tidur sama Mas!"Alana tersenyum kecut dan seketika mendadak mual mendengar rengekan manja Melani. Alana ingin segera pergi dari sana, akan tetapi kepalanya justru menoleh. Pantas saja dirinya bisa mendengar dengan jelas,
last update최신 업데이트 : 2024-11-09
더 보기

Bab 24

Alana sedang mematut di depan cermin. Wajah cantiknya ia bubuhi dengan bedak tabur dan bibirnya dipoles dengan perona bibir berwarna peach. Pakaian yang membalut tubuh pun hanya t-shirt v-neck berwarna merah yang dipadankan dengan celana jeans berwarna navy. Tubuh Alana yang ramping, usia yang tergolong masih muda membuat dirinya terlihat seperti anak baru gede. "Terima kasih udah bantu Mas jelasin sama anak-anak," ucap Kevin setengah berbisik karena takut terdengar oleh Liana dan Ilana yang sedang bermain di kamar. Ya, tadi Alana yang menjawab tanya dari Liana. Alana berkata jika Kevin akan melakukan foto shoot untuk cover sebuah majalah terkenal. "Harus Mas catat, aku melakukan itu bukan karena membelamu!""Iya, Mas tau.""Kalau begitu cepatlah pergi. ""Kamu usir Mas?"Alana menatap Kevin melalui cermin. Seketika kedua mata mereka bertemu. "Lalu, apakah kalau aku katakan Mas jangan menikahi wanita itu, apa Mas akan melakukannya?"Kevin menatap ke sembarang arah. "Dia hamil darah
last update최신 업데이트 : 2024-11-09
더 보기

Bab 25

Tiga jam lalu acara selesai. Semua sudah kembali ke sekolah. Alana menepati janjinya kepada Ilana. Mereka menikmati es krim di sebuah kedai langganan putrinya itu, lalu pergi ke playground di sebuah mall. Liana dan Ilana sangat menikmati permainan. Mereka tertawa lepas. Melihat mereka seperti itu membuat Alana teringat akan masa kecilnya dahulu. Sang kakek selalu menemaninya bermain dan selalu memanjakan dengan membelikan segala apa yang Alana mau. Kasih sayang seorang ayah dan ibu ia dapatkan dari sang kakek. Tanpa sadar Alana tersenyum. Ia rindu dengan sosoknya. Alana menghela napas. Bisa! Alana yakin bisa menjadi sosok seperti kakeknya untuk Liana, Ilana dan Alina jika saja perceraian itu terjadi. Tanpa dikomando bulir bening menetes begitu saja. Jika saja dahulu ia mendengarkan apa kata sang kakek, yakni menikah dengan pria pilihnya, mungkin saja rumah tangganya tidak akan seperti sekarang. "Maafin Lana, Kek." Alana mengusap air matanya. Alana melihat jam yang melingkar di le
last update최신 업데이트 : 2024-11-10
더 보기

Bab 26

Alana menyudahi mandinya. Setelah memastikan matanya tidak bengkak, ia bergegas ke luar. "Kenapa masih di sini? Bukankah malam ini adalah malam pertama kalian?" Alana bertanya kepada Kevin yang ternyata pria itu malah tidur sambil memeluk guling. Alana tahu jika Kevin tidak benar-benar tidur. Kevin membuka matanya. "Kamu cemburu?"Alana mengerutkan kening, lalu melihat ke sisi samping kiri-kanannya seolah-olah mencari seseorang, kemudian menunjuk dirinya sendiri, sambil balik bertanya, "Siapa? Aku?" Rahang Kevin mengetat. Ia merasa kesal karena Alana malah menganggapnya bercanda. "Iya, kamu!""Ooh, hahahahaha ...." Tawa Alana menggema seiring dengan kedua tangannya yang saling menepuk. Namun, seketika Alana terdiam dengan mimik serius. "Coba sebentar, aku tanya dulu hatiku!"Kevin terbelalak karena melihat Alana bertingkah konyol. Bagaimana tidak? Istri pertamanya itu mengetuk-ngetuk dadanya dan bicara sendiri. Alana benar-benar menjadikan pertanyaannya sebuah lelucon. "Ah, katany
last update최신 업데이트 : 2024-11-10
더 보기

Bab 27

Jam sebelas malam, Alana disibukkan dengan bersih-bersih kamar dan memindahkan barang-barang miliknya ke kamar yang ada di lantai bawah. Lebih cepat lebih baik, pikirnya. Tak hanya barang miliknya saja, tetapi barang-barang Liana, Ilana, dan Alina juga turut. Ya, Alana memutuskan agar satu kamar dengan putrinya. Ia tidak mau mereka bersinggungan dengan Melani dan Yuni. Apalagi, ia paham betul bagaimana sifat kedua orang dewasa tersebut. Hal yang tak kalah penting adalah Alana tidak mau jika anak-anak tahu jika Kevin tidur satu kamar dengan Melani.Kamar yang terbilang cukup luas, memudahkan Alana untuk menata. Hanya saja tidak ada ruangan khusus untuk menyimpan baju dan aksesoris lainnya yang cukup banyak. Tidak masalah, karena masih ada wardrobe. Alana akan meminimalisir pemakaian barangnya. "Selesai!" seru Alana dengan perasaan lega. "Makasih, ya, Bi , Pak?" Alana menatap satu per satu orang yang menurutnya berjasa malam itu. Ya, Alana tidak sendirian, ada Sumi, sopir, dan satu pe
last update최신 업데이트 : 2024-11-11
더 보기

Bab 28

"Tidak, Bu. Wanita ini sudah berbohong!" sanggah Alana cepat sambil merangkul Liana. "Iya, kan, Dek?!" Alana meminta pembelaan kepada Yunia. Yunia tersenyum sinis. "Apa yang dikatakan Mbak Melani benar, Bu!"Alana menggeleng cepat, lalu kembali menatap Yuni. "Aku tidak bohong, Bu!""Halaaaah ... mana ada maling ngaku! Penjara bisa penuh!" nyinyir Yunia. Yuni yang merasa kesal mencubit lengan Liana dan Ilana dengan napas memburu penuh amarah dan berhasil membuat keduanya berteriak dan menangis kesakitan. Alina yang semula anteng dalam gendongan Alana pun turut menangis. Alana yang tidak terima dan syok melihat perlakuan Yuni pun berteriak, "Bu, tolong hentikan! Mereka tidak bersalah!"Kevin yang mendengar keributan segera berlari menuruni anak tangga. "Ada apa ini?!"Yuni melepaskan cubitannya. "Anak-anakmu sudah memukul perut Melani. Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada bayimu, Kevin?!"Liana dan Ilana sesenggukan sambil memeluk pinggang Alana. "Bohong! Tidak seperti itu, Mas!"
last update최신 업데이트 : 2024-11-12
더 보기

Bab 29

Kevin hanya menatap kepergian Alana serta ketiga putrinya dengan sendu. Ada rasa menyesal karena sempat menyalahkan Alana dan belum meminta maaf. Bodoh! Kevin merutuki dirinya sendiri. "Selamat makan!" Melani menyajikan menu sarapan untuk Kevin. Kevin menatap Melani dengan sorot tajam. "Apa maksudmu berbuat seperti tadi, Melani?!"Melani merengut, bahkan wajahnya dibuat mimik manja dan memelas. "Tadinya aku hanya becanda, Mas."Brak! Kevin menggebrak meja. "Tidak lucu!"Melani terhenyak. Badannya gemetar, ketakutan. "Apa-paan kamu, Kevin?!" Yuni yang tidak terima menantunya dibentak, balik memarahi Kevin. "Ibu juga ... kenapa mencubit Liana dan Ilana. Ibu tau? Lengannya tak hanya memar, tapi kulitnya terkelupas!"Yuni tergagap-gagap. "A-apa? Tidak mungkin! Ibu mencubitnya pelan, kok." "Tinggal diobatin aja, sih, Kak. Lebay banget!" timpal Yunia yang mampu membuat emosi Kevin kembali meluap. "Diam, Yunia!" bentaknya, "kamu juga kenapa ikut-ikutan berbohong, hah?! Yunia memutar
last update최신 업데이트 : 2024-11-12
더 보기

Bab 30

Dita baru saja pergi. Alana melanjutkan sarapannya yang sempat tertunda sambil menyusui Alina. "Ternyata kamu di sini!"Alana tidak menoleh, karena tahu siapa yang datang. Mendengar suara sang ayah, Alina menyudahi mimiknya. Bayi itu mengulurkan tangannya seolah-olah ingin digendong sang ayah. Kevin memangku bayinya itu. Setelah Alana merapikan baju, ia melanjutkan makan. "Lain kali menyusui jangan di tempat umum! Di mobil, kan, bisa!" kata Kevin sambil mencium gemas Pipi Alina. Alana anteng mengunyah karena memang ucapan Kevin tidak harus ia ladeni. Selain meja yang dipilih ada di pojokan juga sepi, Alana juga memakai kain penutup. "Anak-anak ke mana?" tanya Kevin sambil mengedarkan pandangan. "Sekolah!""Kenapa tidak dibawa ke rumah sakit?"Alana hanya mengangkat kedua bahunya saja. Kevin menghela napas panjang. Alana tampaknya benar-benar marah. Kevin mendudukkan bokongnya tepat di kursi depan Alana. Matanya mengernyit saat melihat ada satu cangkir kopi. Dengan siapa Alana
last update최신 업데이트 : 2024-11-13
더 보기
이전
1234568
DMCA.com Protection Status