Semua Bab Setelah Istriku Memilih Pergi: Bab 51 - Bab 60

95 Bab

51. KEKECEWAAN SARAH

Jam sudah menunjukkan pukul lima pagi. Sarah yang tertidur di atas sajadah, perlahan membuka matanya. Rasa kantuk masih menggantung di pelupuk, namun tersentak begitu menyadari shalat subuhnya belum ia tunaikan. Ia segera bangkit, mengambil air wudhu, dan melaksanakan shalat dengan khusyuk, meskipun hati dan pikirannya terusik.Ketika doa panjang baru saja ia tutup, suara notifikasi ponselnya memecah keheningan kamar. Sarah melirik ke arah meja tempat ia meletakkan ponsel. Sebuah pesan muncul di layar. Nama sang suami, Mas Raka, terpampang jelas di sana. Ia menghela napas panjang. Meski rasa penasaran muncul, Sarah membiarkan ponsel itu diam di tempat.Namun, dorongan untuk membaca pesan itu akhirnya mengalahkan keengganan yang ada. Jemarinya menggeser layar, dan rentetan kata maaf dari Raka langsung memenuhi layar ponsel.[Sarah, maaf. Aku ketiduran di rumah Nadia. Semalam aku harus memastikan dia baik-baik saja. Aku harap kamu bisa mengerti.]
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

52. TEROR DARI NADIA

[Kamu baru mengenal Raka. Jadi jangan harap kalau dia berubah secepat itu.]Sarah menghela napas panjang, mencoba menyingkirkan emosi yang menghantui pikiran. Ponselnya baru saja berbunyi, pesan dari nomor yang sama—nomor tak dikenal yang mengganggu hari-harinya belakangan ini.Isi pesannya membuat kepalanya berdenyut. Kali ini, foto Raka dan Nadia sedang duduk di sebuah kafe, terlihat akrab meski tidak ada sentuhan fisik.[Kamu masih yakin dia setia?]Seketika dadanya terasa sesak. Ia tahu betul bahwa pesan barusan berasal dari Nadia. Wanita itu seperti bayangan gelap dari masa lalu Raka yang terus menghantui pernikahan mereka. Tidak hanya sekali, tetapi berkali-kali Nadia mencoba memancing amarah dan ketidakpercayaan dalam dirinya.Sarah mencoba mengabaikan rasa sakit itu, tetapi pikirannya tidak bisa lepas. Ia tahu, berbicara dengan Raka hanya akan berakhir pada janji-janji yang sama—janji yang kosong, tanpa bukti n
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

53. RAKA SELINGKUH?

Raka menatap pesan dari Nadia dengan perasaan campur aduk. Jemarinya menggenggam ponsel erat, matanya terpaku pada teks pendek itu.Raka kemudian menghela napas panjang, menyadari bahwa apapun yang ia lakukan selanjutnya akan berdampak besar pada hubungannya dengan Sarah. Membantu Nadia berarti menambah luka di hati sang istri. Namun, mengabaikannya juga tidak semudah itu. Pikirannya berputar, tetapi akhirnya ia mengetik balasan singkat dengan hati-hati.[Maaf, Nad. Istriku lebih penting.]Setelah mengirim pesan itu, ia menatap layar beberapa detik lagi, memastikan pesan terkirim. Hatinya terasa sedikit lebih ringan, meski ia tahu perjalanan untuk memperbaiki hubungannya dengan Sarah masih panjang.Raka berdiri dari sofa, melangkah ke kamar mereka. Ia mengetuk pintu perlahan sebelum masuk, menemukan Sarah duduk di ujung tempat tidur dengan kepala tertunduk. Bahunya sedikit bergetar, suara tangisnya tertahan."Sayang," panggil Raka lembut,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

54. HARUS BERANI

"Enggak bisa gini, Ra."Dini langsung menunjukkan suara protes dengan nada tegas. Wajahnya menampilkan ekspresi serius, matanya menatap Sarah tajam.Sementara itu, Lira yang duduk di sebelahnya, tampak ragu untuk berkomentar. Ia lebih memilih menjadi pendengar, meskipun jelas terlihat dari kerutan di dahinya bahwa ia merasa bingung dengan apa yang sedang terjadi.Sarah sendiri hanya diam, menarik napas panjang untuk menenangkan diri. Ia tahu pembicaraan ini tidak akan mudah, terutama setelah Dini mendengar ceritanya soal Nadia. "Mereka enggak akan ngelakuin hal di luar batasan, toh masih di kantor juga," kata Sarah akhirnya, mencoba memberi alasan yang bahkan ia sendiri tidak sepenuhnya yakin.Namun, Dini tidak puas. Dengan nada tajam, ia berkata, "Eits, jangan salah. Pernah dengar istilah ala bisa karena terbiasa enggak sih?"Kata-kata barusan membuat Sarah terdiam sejenak. Ia hanya mampu memberikan anggukan kecil, tidak tahu harus menjawab apa.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-03
Baca selengkapnya

55. MENJALANKAN RENCANA

“Rahasia cewek, Pak,” jawab Dini dengan senyum penuh kemenangan setelah melihat anggukan kecil Sarah.Raka menaikkan satu alisnya, lalu segera masuk ke dalam kamar, sama sekali tak menaruh rasa curiga pada ketiga perempuan itu. Sekarang giliran Sarah yang jadi ketar-ketir sendiri.“A-aku harus gimana, Din?” tanyanya dengan nada ragu-ragu.“Serahin ke aku dan Lira. Pokoknya kamu nurut aja sama yang kita omongin,” Dini menjawab dengan begitu antusias, sementara Lira meresponnya dengan kekehan pelan.Keesokan paginya aksi pun dimulai walaupun udara masih terasa dingin. Sarah terbangun lebih awal dari biasanya. Dia terus menyibukkan diri hingga bias sinar matahari pagi menembus jendela kamar, memantulkan cahaya lembut di sudut-sudut ruangan. Ia berdiri di depan cermin, menatap wajahnya yang terlihat sedikit pucat karena tidur larut malam.Sementara di dapur, aroma harum kopi dan roti panggang mulai memenuhi udara. Sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya

56. MEMBUAT KEJUTAN UNTUK RAKA

“Angkat dulu, Mas. Siapa tahu penting,” kata Sarah, nadanya lembut namun tegas, ketika suara dering ponsel mulai memecah keheningan.Namun, Raka tetap bergeming. Sorot matanya masih fokus menikmati keindahan paras istrinya yang kini berada di bawah kungkungannya. Gelombang rasa sayang yang baru tumbuh itu mengalahkan semua gangguan di sekitarnya.“Biarkan saja,” gumam Raka sambil tersenyum, jemarinya dengan lembut mengusap pipi Sarah. “Lihat nih, sudah jam sepuluh malam. Tidak ada alasan untuk bekerja, Sayang.”Sarah terkekeh, rona merah di wajahnya semakin nyata. “Kalau ada yang penting gimana?” ia mencoba menggoda.“Enggak ada yang lebih penting dari istriku ini,” jawab Raka tanpa ragu, menatap Sarah dengan penuh kasih.Sarah hanya mengangguk kecil, membiarkan dirinya terhanyut dalam pelukan sang suami tercinta. Ia merasakan kehangatan yang berbeda. Setelah begitu lama terjebak dalam hub
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya

57. MEMBALAS NADIA DENGAN ELEGAN

Marah. Itulah emosi pertama yang hampir menguasai Sarah begitu melihat pemandangan di depan matanya. Namun, ia segera mengingat pesan Dini sebelum memutuskan untuk datang ke kantor Raka."Ingat ya, Ra. Pokoknya jangan biarin Bu Nadia senang. Apapun yang kamu lihat nanti, coba bawa santai aja."Baiklah, Sarah akan menurut. Ia mengatur napas dalam-dalam, mengusir semua keraguan. Wajah yang semula dipenuhi kekecewaan perlahan berubah cerah kembali. Senyum tipis terlukis di bibirnya, dan ia melangkah masuk ke ruangan Raka dengan percaya diri."Aku tiba-tiba aja kangen, Mas. Tadinya mau ajak kamu nyicipin cake rasa cokelat ini," ucapnya dengan nada ringan, menunjukkan kotak cake yang ia beli di toko terkenal di dekat kantor. "Tapi mungkin kamu lagi sibuk ya?" gumamnya, matanya sesekali melirik ke arah Nadia.Raka yang semula tampak kaget dengan kehadiran Sarah, segera bangkit dari kursinya. “Enggak, Sayang. Ayo!” katanya antusias. Ekspresi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

58. TIDAK ADA JATAH

Sarah mendekatkan diri dan mengecup pipi Raka dengan manis. Setelah itu, ia melangkah pergi dengan anggun, meninggalkan suaminya yang terlihat begitu frustrasi. Senyuman Sarah menyiratkan kemenangan kecil, sementara Raka hanya bisa menghela napas panjang, memandangi punggung istrinya yang menghilang di balik pintu.Namun, sialnya, Sarah sempat berpapasan dengan Nadia di lobi. Kali ini, Sarah tidak mencoba menghindar. Sebaliknya, ia mendekati Nadia dengan senyuman hangat yang penuh makna."Mbak Nadia," sapa Sarah dengan nada santai, tetapi jelas terdengar menusuk. "Makasih ya udah menemani suami saya hari ini."Wajah Nadia langsung berubah tegang, tetapi ia mencoba mempertahankan sikap tenangnya."Ah, iya. Sama-sama, Sarah," jawab Nadia pelan, senyum tipisnya terlihat dipaksakan."Tapi, lain kali, jangan terlalu dekat ya. Saya enggak mau orang lain salah paham." Ucapan Sarah terdengar lembut, namun begitu tajam.Nadia terdiam, tidak bisa memb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

59. PERMINTAAN PULANG

"Dari rumah, Mas," ujar Sarah sambil melirik sekilas ke layar ponsel.Sarah menyerahkan ponsel itu kepada Raka, lalu duduk di sampingnya. Ia memasang wajah serius, bersiap mendengarkan pembicaraan yang mulai berlangsung.Raka mengangkat panggilan itu dengan malas, menempelkan gawai di telinganya. "Kenapa, Pa?" tanyanya datar.Suara Pak Herman terdengar serak di ujung sana, penuh beban. "Raka, Papa butuh kamu. Kondisi Papa semakin menurun. Pulanglah ke rumah."Ekspresi Raka berubah dingin. Ia berdeham kecil, mencoba menutupi rasa tak nyaman yang mendesak dalam hatinya. "Nanti aku pikirkan lagi, Pa."Pak Herman mendesah pelan, tetapi terdengar jelas kekecewaan di balik helaan napasnya. "Tolong, Ka. Cuma kamu yang Papa punya. Papa enggak tahu harus gimana lagi."Raka mendecak pelan, emosinya perlahan terpicu. "Papa baru sadar sekarang? Dulu, saat Mama masih ada, Papa enggak pernah peduli sama keluarga ini. Papa malah selingkuh dengan Bu Rini."
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

60. JANGAN SAMPAI MENYESAL!

Sarah tertegun, matanya menyipit sedikit saat memperhatikan wanita yang tiba-tiba muncul dari arah luar. Wanita itu membawa kantong belanjaan yang cukup banyak. Sementara kini Pak Herman tampak menghela napas berat, wajahnya semakin suram. Raka yang duduk di samping Sarah berubah tegang seketika, rahangnya mengeras.“Bu Rini…” gumam Raka pelan, nada suaranya mencerminkan kejutan yang bercampur amarah. Bagaimana tidak. Jam sudah menunjukka hampir pukul sebelas malam. Namun, ibu tirinya tersebut baru saja pulang ke rumah.Bu Rini tersenyum lebar, seolah-olah tidak menyadari suasana tegang yang memenuhi ruangan. "Oh, kalian sudah datang. Kebetulan sekali!" katanya dengan nada ceria yang justru membuat suasana semakin tidak nyaman.Pak Herman segera melangkah maju, mencoba menghentikan situasi sebelum memburuk. “Rini, masuk saja ke dalam. Jangan banyak bicara,” ujarnya dengan nada tegas, wajahnya penuh kewaspadaan.Namun, Rini h
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status