"Aku ingin meminta hakku."Suara Raka serak, nyaris berbisik, namun penuh dengan ketegasan yang membuat Sarah membatu. Tatapannya yang gelap dan dalam tak pernah lepas dari matanya, membuat dada Sarah sesak dengan berbagai perasaan yang membaur."Mas..." Sarah berusaha mencari kata-kata, tetapi tenggorokannya tercekat.Raka mendekat, perlahan namun pasti. "Aku suamimu, Sarah," ucapnya, dengan nada yang lebih rendah tapi masih sarat emosi. "Aku lelah berada di posisi ini. Kita menikah, tapi kamu terus membangun dinding yang aku enggak bisa tembus. Sampai kapan kita akan seperti ini?"Sarah menggelengkan kepalanya, mencoba mencari jalan keluar dari perdebatan ini. Namun, Raka sudah melanjutkan. "Aku enggak mau terus merasa seperti tamu di sini. Aku ingin kamu, Sarah. Aku ingin kita benar-benar menjadi suami istri, bukan sekadar status di atas kertas."Tatapan matanya yang tajam melembut, berubah menjadi sorot yang penuh dengan kerinduan dan luka. "Tolong, Sarah," bisiknya. "Aku hanya in
Last Updated : 2024-11-28 Read more