Home / Pendekar / PENGENDALI ANGIN PETIR / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of PENGENDALI ANGIN PETIR: Chapter 91 - Chapter 100

191 Chapters

Bab 091

Ki Legawa membentuk jari-jarinya seperti cakar. Gerakan jurusnya bagaikan harimau yang mengandalkan cakarnya. Serangannya begitu ganas dan cepat. Mengincar bagian-bagian tubuh yang beresiko tinggi bila terkena cakarannya.Sementara Ki Rangkas mengimbangi dengan jurus seperti burung. Telapak tangan terbuka. Kadang bergerak seperti pedang menebas, di waktu lain bergerak seperti sayap yang membuka atau mengembang. Gerakannya lincah dan gesit sama seperti lawannya.Jika mereka sama-sama murid Mahaguru Manguntara, maka setidaknya mereka memiliki tingkatan ilmu yang setara. Pastinya butuh waktu lama untuk melihat siapa yang akan unggul."Kalau ingin memenangkan pertandingan ini, harus cepat dan tepat!" ujar Nini Padma menikmati sajian adu tanding makhluk manusia."Aku baru tahu, mahluk guriang suka nonton manusia 'gelut'!" ujar Bayu."Jurus-jurus bangsa manusia itu indah, bukankah Aden merasa sedang menari ketika melumpuhkan orang sekampung?" s
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 092

Ki Legawa buka mata lagi karena merasakan desiran angin. Dia tidak melihat pedang yang hendak menghabisi nyawanya lagi. Dia selamat, masih bisa menarik napas lega.Hampir saja, batinnya.Rupanya dua orang bertopeng tidak mengurungkan niatnya membunuh Ki Legawa. Mereka menyerang si penolong yang tidak lain adalah Bayu.Serangan pedang langsung bertubi-tubi mengurung Bayu. Kelebatannya tam terlihat karena gelapnya malan. Sepertinya mereka ingin segera menuntaskan tugasnya. Maka mereka langsung mengeluarkan jurus terbaiknya.Awalnya Bayu dengan mudah lolos dari setiap serangan. Namun, sambaran pedang makin rapat bagai mengunci ruang geraknya. Dua orang bertopeng ini juga meningkatkan kecepatan dengan serangan kombinasi mengurung Bayu dari segala arah.Walaupun cuma dua buah pedang, tapi jadi terlihat banyak dan menutup celah Bayu untuk membalas serangan. Beberapa waktu lalu dia mampu melawan puluhan orang dengan gaya seperti ini, tapi dua or
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 093

Tanpa bicara apa-apa lagi murid-murid Ki Rangkas segera berlalu.Sebenarnya Ki Rangkas sedang menyelidiki siapa yang menyebar isu tentang Ki Ganjar yang ingin menjadi pimpinan. Dan juga Ki Legawa yang cenderung ke aliran hitam.Padepokan Karang Getas yang sudah puluhan tahun selalu dalam keadaan tentram, kini terusik dengan isu-isu yang entah siapa yang menyebarkan. Yang jelas mereka ingin menghancurkan padepokan terbesar di ujung timur dan sekitarnya itu.Namun, Rupanya Ki Legawa tak bisa menahan diri. Dia langsung melabrak Ki Ganjar, bahkan membunuhnya. Kalau bukan karena Dewan Kehormatan yang mencap Ki Legawa sebagai pemberontak, tentunya dia tidak akan mengejar saudara seperguruannya.Dewan Kehormatan adalah semacam pasukan Bhayangkara di kerajaan. Anggotanya terdiri dari murid-murid yang berbakat khusus. Mereka bertugas menegakkan aturan padepokan. Siapapun yang melanggar akan mendapat hukuman tanpa pandang bulu.Sekarang setelah dit
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 094

"Baiklah, aku akan pergi ke suatu tempat untuk bersembunyi sementara waktu. Aku percayakan masalah ini kepadamu, anak muda!"Malam semakin larut, tapi Bayu tidak merasa ngantuk lagi. Dia meninggalkan Ki Legawa sendirian di kamar untuk memulihkan kesehatannya.Suasana tampak sunyi. Tamu yang menyewa kamar di penginapan ini semuanya telah terlelap dalam mimpi. Bayu duduk sendirian di ruangan luas yang sering dipakai untuk pertemuan.Menurutnya kemelut yang mendera padepokan Karang Getas cukup rumit. Serupa perebutan kekuasaan dalam kerajaan. Entah siapa yang benar dan yang salah. Semuanya tidak bisa begitu saja langsung dipercaya.Hal yang mencolok baginya adalah Ki Bontang yang terlihat pendiam selama pertarungan Ki Legawa melawan Ki Rangkas. Kenapa dia ingin membunuh Ki Legawa?Pertama, salah satu sesepuh pesangrahan bernama Ki Ganjar telah tewas dibunuh oleh Ki Legawa. Kedua, jika Ki Legawa juga mati, maka murid utama Mahaguru Manguntara
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 095

Ki Rangkas terus tertawa hingga berubah menjadi isakan tangis. Sementara Ki Bontang tersenyum penuh kemenangan."Apa kau sudah mengeluarkan unek-unekmu, kalau sudah aku tidak akan segan lagi mengantarmu menemani Legawa!"Suara isakan Ki Rangkas sudah tak terdengar lagi. Ki Bontang memberikan isyarat mata kepada anggota Dewan Kehormatan. Lalu salah seorang dari mereka menarik pedang dan hendak menusukkannya ke punggung Ki Rangkas.Trang!Tiba-tiba pedang terpental lepas. Semua orang merasakan hawa sakti yang begitu kuat. Mereka melihat ke sumber hawa. Bayu telah berdiri dua tombak dari tempat mereka.Ki Bontang memandang tak senang. Sejak melihat Bayu yang disangka bisa Ngaraga Sukma, hatinya sudah menduga-duga. Pemuda ini pasti terlibat."Sudah kuduga, tapi sebaiknya kau jangan ikut campur kalau tidak ingin hal buruk menimpamu!" ancam Ki Bontang."Oh, beginikah sifat pendekar aliran putih?" ejek Bayu tersenyum tipis.
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 096

"Murid Mahaguru tinggal kita bedua, aku berencana menjadikanmu wakil pimpinan," ungkap Ki Legawa. Senyumnya selalu mengembang.Dari balik pepohonan muncul beberapa orang dengan posisi mengepung. Diperkirakan jumlahnya sampai tiga puluh orang. Ki Rangkas sangat hapal dengam seragam yang mereka kenakan."Parang Geni!"Walaupun pelan, Bayu bisa mendengar ucapan Ki Rangkas. Sebelumnya dalam penuturan Ki Legawa menuduh antara Ki Rangkas dan Ki Bontang telah menjadi kaki tangan padepokan Parang Geni.Nyatanya pagi ini Bayu melihat kenyataan yang lain. Kenapa urusan murid-murid Mahaguru Manguntara begitu rumit? Siapa yang benar, siapa yang salah?Bayu mengira Ki Bontang yang paling berambisi menduduki posisi pemimpin. Rupanya Ki Legawa penuh siasat. Seandainya dia tidak menolong Ki Legawa mungkin masalahnaya akan berakhir di Ki Bontang.Diam-diam Bayu merasa bersalah. Atau memang dia yang masih bodoh dalam membaca kasus ini. Jangan-jang
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 097

Sekarang mereka dipisahkan oleh sungai. Keduanya ambil kesempatan ini untuk menarik napas panjang lalu mengumpulkan semua tenaga dalam terutama ke kedua tangannya. Tidak lupa hawa sakti dikerahkan sebagai pelindung diri."Apa kau masih bernafsu jadi pemimpin, tidakkah kau sadar musuh tertawa melihat kita?" teriak Ki Rangkas."Kau tidak bisa mengatur jalan hidupku!" balas Ki Legawa."Ternyata sifatmu sudah seperti pendekar aliran hitam. Mementingkan diri sendiri!""Simpan ucapanmu, bawa bersama ajalmu!"Ki Legawa berteriak kencang agar kekuatan yang dihasilkan juga besar. Begitupun Ki Rangkas. Mereka sama-sama melesat, bertemu di atas sungai. Dua kekuatan kembali saling membentur.Degh!Duarrr!Ledakan yang lebih dahsyat terjadi. Air sungai muncrat sampai setinggi empat tombak dari dasarnya. Gelombang angin yang terhempas mampu menghancurkan semak-semak hingga tanahnya terdongkal sedalam satu jengkal.L
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 098

Wanita guriang ini menatap anaknya Panji itu beberapa saat. Dia memang mengetahui sesuatu di pulau yang menjadi tujuan Bayu sekarang.Sebenarnya Nini Padma ingin Panji yang membereskan masalah ini, tapi Pendekar Angin Petir itu selalu ingin memberikan kesempatan kepada anaknya "Ada kekuatan yang sangat besar yang tidak bisa dilawan dengan semua ilmu yang Aden miliki, tapi masih bisa diatasi dengan cara lain." Nini Padma menjelaskan.Bayu tampak berpikir membayangkan kekuatan seperti apa yang tidak bisa dilawan kesaktian Angin Petir, Tenaga Bintang, kekuatan Kitab Aksara Sakti dan Buana Sampurna?"Terus bagaimana caranya?""Aden harus ikut dulu ke alam kami untuk mengambil sebuah benda!"Nini Padma langsung meraih tangan Bayu. Dalam waktu sekejap mereka sudah berpindah alam. Yaitu di alam tempat tinggalnya Nini Padma dan makhluk sejenisnya.Bayu bisa merasakan perbedaannya. Salah satunya seperti tidak ada udara, tapi mas
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 099

Sekali gerak, tinjunya menusuk ke lima tempat. Buta Merah hanya sekali mengibas saja membuat serangan Bayu tak mendapatkan hasil.Semua tinju mengandung tenaga petir dibantu Tenaga Bintang.Setiap serangan yang dilancarkan adalah gerakan baru. Diciptakan berdasarkan kalimat-kalimat yang tertulis dalam kitab Buana Sampurna. Bayu menggunakan cara ini bermaksud agar lawan tidak bisa membaca gerakannya.Memang benar, Buta Merah baru kali ini melihat jurus yang diperagakan lawannya. Dia bisa menghindar, memapak atau menangkis juga berdasarkan naluri yang muncul sepersekian kejap.Seandainya makhluk berwajah burung gagak ini gerakannya lambat, tidak menutup kemungkinan dirinya sudah menjadi bulan-bulanan lawan. Diam-diam dia mengagumi manusia yang menjadi lawannya ini.Selama pertarungan berlangsung, energi yang memenuhi sekitar tempat terasa semakin tebal. Seperti merasakan tekanan udara. Otak Bayu langsung terpikirkan sesuatu.Berdas
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 100

"Hmmm, mari kita ke sana!"Amoksa memutar badan menghadap ke timur. Hari sudah semakin terang. Pemuda ini sama sekali tidak merasa silau saat sinar surya menerpa wajahnya.Kemudian sosok Amoksa melayang satu tombak dari atas tanah, lalu bergerak maju ke arah timur. Nini Manjeti memberi isyarat agar mengikuti.Kini terlihat satu sosok terbang di depan yang diiringi tiga orang berlari di belakangnya.Di sebelah timur pulau memang menjadi tempat pelarian para pendekar dari wilayah timur pulau Jawa. Semuanya dari golongan hitam yang menjadi buronan baik para pendekar golongan putih atau buronan pemerintah.Mereka lebih memilih sembunyi karena para pendekar yang mendukung pemerintahan baru lebih kuat-kuat. Tidak seperti ketika Majapahit masih berdiri, mereka masih mampu melawan para pendekarnya.Namun, setelah Demak berdiri, para pendekar yang masih memeluk keyakinan lama lebih banyak menyeberang ke pulau Bali walaupun masih ada yang
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more
PREV
1
...
89101112
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status