[ Aku berjodoh sekali sama sepupu jauhku ini. Rumah pengantinnya di kompleks yang sama, bahkan lantai dan nomor rumahnya juga sama. Apa aku yang salah lihat gedungnya? ]Diam-diam aku mengirim pesan kepada pacarku, Dewi, sambil mengeluh tentang kebetulan yang aneh ini.Baru saja pesan itu dikirimkan, sepupu jauhku, Rayhan, keluar dari kamar bersama calon istrinya. Suara sorak-sorai terdengar dari para kerabat yang hadir, sementara calon pengantin wanita menutupi wajahnya karena malu. Namun, hanya aku yang berdiri terdiam di tempat.Sampai ibuku menyikut lenganku dan berkata dengan nada kecewa, "Tuh lihat, adik sepupumu saja sudah mau nikah. Kamu kapan? Selalu saja ngomong mau bawa pacarmu yang entah benaran atau nggak itu datang. Kapan kamu benar-benar mau tunjukkin pacarmu itu?"'Bu, sebenarnya Ibu sudah pernah lihat pacarku. Yang berdiri malu-malu di samping pria lain sekarang, itulah pacarku, Dewi.'Aku tidak berani mengatakannya karena takut ibuku akan terkena serangan jantung di t
Baca selengkapnya