Share

Bab 7

Dewi berjalan mendekat dalam kondisi kehujanan. Padahal dia memegang payung di tangannya, tapi tubuhnya malah basah kuyup. Rambutnya yang basah menempel di wajahnya. Aku hampir tidak bisa mengenalinya.

Namun, hatiku sama sekali tak tergerak ataupun merasa kasihan. Lagi pula, nanti dia bisa kembali kepada Rayhan untuk mendapatkan penghiburan. Urusannya tidak ada lagi hubungannya denganku dan juga sebaliknya.

"Ini bukan urusanmu, pergi sana," kataku dengan tegas. Kegembiraan yang kurasakan dari pertemuan dengan Stevie hancur seketika karena kehadirannya. Rasanya aku ingin mengambil sapu dari rumah dan mengusirnya.

Dewi berkata dengan memelas, "Aku cuma mau bawain payung karena takut kamu kehujanan."

Stevie yang mendengar ucapannya langsung tertawa kecil. "Kamu nunggu di depan rumah orang untuk ngantarin payung? Kenapa kamu nggak langsung ke bank minta uang saja?" sindirnya.

Aku ikut tertawa karena terhibur oleh analogi aneh yang dibuat Stevie. Benar juga, dulu Dewi tidak pernah peduli sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status