Semua Bab 5 Bulan Setelah Menikah: Bab 1 - Bab 5

5 Bab

Bab 1. Kehadirannya

"Ayleen. Ini Sandra, istriku. Dia akan tinggal di sini dan kamu harus berbuat baik padanya," ucap Arkhan tanpa beban kepada Ayleen, wanita yang ia nikahi lima bulan lalu karena paksaan keluarga.Ayleen terpaku sejenak kemudian melanjutkan memotong sayur tanpa menoleh pada Arkhan maupun wanita di sebelahnya. Terkejut? Ya, tentu saja Ayleen terkejut. Hampir saja jantungnya lompat dari tempatnya. Sakit hati? Jelas. Tidak dapat dijelaskan bagaimana remuk hatinya saat ini. Pria yang sudah berhasil menempati tahta tertinggi di hati. Pria yang ia perjuangkan selama lima bulan untuk mendapatkan perhatiannya ternyata tidak pernah ingin menyemai cinta diantara mereka. Sekarang, malah membawa wanita lain yang sudah menjadi istri untuk tinggal bersama. "Ayleen." Arkhan memanggil kembali.Ayleen memejamkan mata. Menarik napas dalam-dalam. Menyembunyikan rasa sakit dan sesak yang diciptakan dua manusia siang ini. Tak ingin terlihat lemah di mata pria bergelar suami dan wanita di sampingnya. Untuk
Baca selengkapnya

Bab 2. Ular Piton Vs Ular Kobra

Mematut diri di hadapan cermin, memandangi wajah mulus tanpa ada yang tahu termasuk suami."Tega sekali kamu, Mas. Disaat aku sudah mencintaimu, gampang sekali kamu membawa orang ketiga.""Andai kamu tahu wajah asliku, apa kamu akan mencintaiku?" tanyanya dengan tatapan sendu.Untuk kesekian kali, buliran bening menyapa pipi, makanan sehari-hari yang diberikan Arkhan padanya. Bunyi ketukan pintu sangat keras dan mendesak mengagetkannya. Cepat ia menghapus sisa air mata yang membasahi pipi. Beranjak menuju wastafel, cuci muka di sana."Ayleen! Ayleen! Kamu ngapain di dalam? Mau malas-malasan kamu, hah!"Belum sampai satu jam wanita itu masuk ke rumah, Ayleen sudah hapal betul suara siapa yang memanggil dan mengetuk pintu tidak sopan."Kamu ---" Ucapan Sandra semakin pelan lalu terpotong. Kepalan tangan melayang di udara. Hendak menggedor lagi keburu Ayleen membuka pintu."Apa? Tidak tahu sopan santun kamu di rumah orang. Main gedor-gedor semaumu," ketus Ayleen melotot, mendongakkan da
Baca selengkapnya

Bab 3. Main Cantik

Sandra yang keheranan melihat tingkah Ayleen bertanya, "Ngapain kamu senyum sendiri? Udah jelek, gila lagi. Harusnya kamu usir dia dari sini, Mas." Sandra memutar bola mata ke samping, menatap Arkhan."Hush! Jangan! Dia masih ada gunanya. Tuh lihat rumah kita, bersih. Aku tidak perlu sewa ART." Arkhan menunjuk beberapa sudut rumah.Sandra merotasikan bola mata sesuai telunjuk Arkhan. Benar saja, rumahnya rapi dan bersih. Setahu Sandra, memang di rumah itu tidak memakai jasa ART setelah pernikahan Arkhan dan Ayleen. Ayleen yang bekerja sebagai Office Girl di suatu perusahaan pernah berkata, "Kantor aja bisa ku bersihkan, apalagi rumah pribadi kita." Sandra mengingat bagaimana Arkhan menirukan cara bicara Ayleen saat mereka masih berpacaran, tepatnya berselingkuh."Lagipula, aku tidak bisa sembarangan mengusir dia. Andai Kakek tidak mengancamku, sudah ku lakukan dari dulu. Tidak hanya ku usir, aku akan langsung menceraikannya." "Adanya Ayleen, kamu juga bisa minta ini itu sama dia, kan
Baca selengkapnya

Bab 4. Kecewa

Pijitan Ayleen sanggup membuat Sandra tertidur pulas. Racikan Ayleen memang belum bereaksi. Dosis sedang memberikan ia posisi aman agar tidak memancing kecurigaan sepasang pengantin baru. Meninggalkan wanita ulat bulu di sofa, ia berpindah ke kamar. Duduk kembali di meja rias menghadap cermin besar di sana.Cukup lama Ayleen mematut diri di hadapan cermin hingga langit oranye menyapa. Suara ketukan pintu cukup keras memecahkan lamunan. Tergesa-gesa, ia pasang kembali selaput tipis yang memberi kesan kerutan di sebagian besar pipi kanannya."Sia..." Pertanyaan Ayleen terpotong karena kala pintu terbuka menampilkan sosok tegap Arkhan. Ia tidak menyangka Arkhan akan mengetuk pintu kamarnya. Sesuatu yang mustahil baginya selama ini."Aku dan Sandra lapar, kamu bikinkan kami makanan ya. Cepat," pinta Arkhan memaksa."Masih ada sup ayam tadi," sahut Ayleen mencoba ketus meski hatinya berbunga-bunga, jantungnya jedag jedug tak menentu bertatapan dengan sang pujaan hati.Arkhan menatap dingi
Baca selengkapnya

Bab 5. Kepalsuan

Beberapa menit selesai makan, seperti biasa Ayleen merapikan meja dan mencuci piring. Sandra sama sekali tidak berniat membantu."Hallo, wanita sok cantik. Harap cuci piringmu," seru Ayleen kala melihat Sandra berlenggang meninggalkan dapur.Mendengarnya, Sandra terbahak. "Aku sok cantik? Aku cuci piring?" Sandra menunjuk wajahnya sendiri. "Sorry banget. Aku gak akan mengotori tangan mulusku dengan sabun." Wanita ber-make up tebal itu menghampiri. Mendorong sedikit bahu Ayleen. Ayleen yang tidak siap karena tidak mengira Sandra berani main fisik, tubuhnya sedikit oleng. "Hey, wanita bopeng. Jangan samakan aku dengan kamu. Kamu cocoknya jadi pelayan saja di rumah ini. Melayani kami sebagai raja dan ratu. Jadi, kamu cuci semua piring kotor itu. Paham?!"Ayleen merasa geli mendengar ucapan sombong dan angkuh wanita di hadapannya. Jujur, sebenarnya ia merasa kecantikan Sandra tidak sebanding dengan kecantikan yang ia miliki. Hanya saja, ia harus menutupi kecantikan itu dengan silikon tip
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status