Share

Bab 3. Main Cantik

Author: BulanSabit
last update Last Updated: 2024-10-13 21:47:13

Sandra yang keheranan melihat tingkah Ayleen bertanya, "Ngapain kamu senyum sendiri? Udah jelek, gila lagi. Harusnya kamu usir dia dari sini, Mas." Sandra memutar bola mata ke samping, menatap Arkhan.

"Hush! Jangan! Dia masih ada gunanya. Tuh lihat rumah kita, bersih. Aku tidak perlu sewa ART." Arkhan menunjuk beberapa sudut rumah.

Sandra merotasikan bola mata sesuai telunjuk Arkhan. Benar saja, rumahnya rapi dan bersih. Setahu Sandra, memang di rumah itu tidak memakai jasa ART setelah pernikahan Arkhan dan Ayleen. Ayleen yang bekerja sebagai Office Girl di suatu perusahaan pernah berkata, "Kantor aja bisa ku bersihkan, apalagi rumah pribadi kita." Sandra mengingat bagaimana Arkhan menirukan cara bicara Ayleen saat mereka masih berpacaran, tepatnya berselingkuh.

"Lagipula, aku tidak bisa sembarangan mengusir dia. Andai Kakek tidak mengancamku, sudah ku lakukan dari dulu. Tidak hanya ku usir, aku akan langsung menceraikannya."

"Adanya Ayleen, kamu juga bisa minta ini itu sama dia, kan? Dia gak akan berani membantah. Sebut saja namaku," bisik Arkhan pelan dan tidak terdengar kecuali oleh wanita di sampingnya.

Kini balik Sandra yang tersenyum-senyum. Membenarkan ucapan suaminya itu.

Sekarang, mereka sampai di ruang tamu.

"Pijitnya di sini aja." Sandra menelungkupkan diri di sofa panjang.

"Pijit bagian mana?" tanya Ayleen bingung. Berdiri di samping Sandra. Pijit badan atau kepala atau hanya kaki? Menurutnya, instruksi adik madunya itu kurang jelas.

"Kalian di sini dulu. Aku ada pekerjaan sebentar." Arkhan meninggalkan mereka berdua di ruang tamu menuju ruang kerja yang letaknya tak terlalu jauh.

Dua istri serempak menjawab dengan deheman. Sandra sambil tersenyum sementara Ayleen sambil menekuk wajah. Enak sekali Sandra menjadikan Ayleen babu di rumahnya sendiri atas dukungan suami pula.

"Pijit yang benar, Ayleen." Arkhan mengingatkan setengah berteriak di sela langkah panjangnya, perhatian sekali dia sama istri keduanya hingga mengacuhkan perasaan istri pertama. Perlakuan Arkhan benar-benar di luar batas kewajaran. Tapi, itulah yang namanya cinta buta. Ayleen masih saja melakukan permintaan suami meskipun otaknya ingin menolak.

"Tuh, dengar pesan Mas Arkhan. Ayo pijitkan seluruh badan termasuk kepala. Aku harus fresh hari ini biar siap tempur nanti malam."

Ayleen mendengus sebal, paham kalau Sandra sengaja mengatakan itu untuk membuatnya cemburu. Dia berhasil, Ayleen sedang cemburu sekarang.

"Ayo, cepat. Ditungguin kok malah diam," sebal Sandra karena Ayleen masih berdiri, tidak bergerak sedikitpun.

Mau tidak mau, Ayleen berjongkok di samping Sandra. Namun, kala ia mengulurkan tangan, malah menyenggol tote bag Sandra hingga isinya berhamburan.

"Apa lagi sih kamu, Ayleen? Senang banget bikin onar," gerutunya mengubah posisi jadi duduk lantas memungut barang-barang pribadi yang berserak di samping soffa dan di sekitar meja.

Ayleen mendengkus kesal. "Tahu arti 'gak sengaja' tidak sih?"

Awalnya, Ayleen tidak berniat membantu membereskan barang pribadi Sandra yang berserakan. Akan tetapi, matanya menangkap sesuatu yang terselip di dompet. Sebuah foto lelaki, terlihat agak berumur karena seluruh kepalanya hampir ditutup uban.

'Foto siapa? Gak mungkin papa Sandra setua itu kan? Atau jangan-jangan hot daddy-nya Sandra?'

Sebelum Sandra mengambil foto tersebut, secepat kilat ia menyambar benda tipis berbentuk persegi panjang itu.

"Foto siapa? Hot daddy kamu?" tanyanya sembari memampangkan foto kecil tersebut.

"Sini kembalikan!" Sandra ingin meraih foto itu, tapi Ayleen bergegas menjauhkannya.

"Ku kabari Mas Arkhan kalau kamu sebenarnya punya selingkuhan."

Jantung Sandra berdebar hebat. Kalau Arkhan sampai tahu, alasan apa yang akan ia berikan? Lain di hati, lain pula di bibir. Sandra menyembunyikan debaran itu dengan tertawa remeh mendengar Ayleen yang akan mengadukannya. "Kamu kasi tahu Mas Arkhan, dia gak bakalan marah karena ini foto Kakeknya. Ngaku istri Arkhan, tapi sama Kakek Arkhan saja tidak kenal."

'Benaran dia gak kenal sama Kakek Mas Arkhan? Kok bisa? Bukannya dia adalah menantu yang dipilih Kakek untuk Arkhan?' Sandra membatin.

"Aku gak percaya. Ngapain juga kamu nyimpan foto Kakek Arkhan di dompet. Untuk apa? Apa kamu punya hubungan khusus sama Kakek?"

"Terserah aku lah mau simpan foto siapa. Cepat kembalikan."

"Aku gak mau."

"Mas Arkhan!" Sandra tiba-tiba memanggil Arkhan.

Sontak Ayleen menyerahkan foto lelaki tua itu. Disambar cepat oleh Sandra. Ia takut jika Arkhan marah dan bersikap dingin kembali, padahal baru saja ia mendapatkan perlakuan hangat meskipun suaminya terpaksa. Menurutnya, dari terpaksa nanti akan menjadi terbiasa. Semoga dari terbiasa akan menimbulkan rasa cinta. Sebesar itu harapan Ayleen pada Arkhan.

Sandra terkekeh melihat tingkah gugup Ayleen. "Aku punya kartu As-mu. Jangan macam-macam sama aku. Kamu pasti tidak mau aku laporkan pada Mas Arkhan, bukan?" Wanita itu memasukkan foto itu ke dalam tote bag miliknya. Menelungkup kembali.

Ayleen menatap kesal. Sandra benar, kartu As Ayleen ada pada Arkhan. Namun, itu tidak menutup jalannya untuk memberi hadiah pada sang adik madu.

'Kok aneh ya Sandra nyimpan foto Kakek Mas Arkhan?'

"Cepat, pijitin. Keburu sore nanti." Sandra memekik.

Ayleen tersentak dari lamunan. Memijit kaki sang madu sekuat tenaga.

"Aaaww! Pelankan dikit! Kamu sengaja?!"

Ayleen merapatkan bibir. Mengulum senyum. 'Emang aku sengaja,' ucapnya dalam hati.

"Kan kamu gak bilang harus pelan-pelan," sahutnya tanpa merasa bersalah lalu memelankan pijitan. Sangat pelan, hanya menyentuh permukaan kulit Sandra.

"Kok pelan sekali? Gak terasa, tahu! Bisa mijit gak sih?" Sandra mulai kesal karena merasa Ayleen sedang mempermainkan dirinya.

"Oke." Ayleen menambah sedikit tenaga, memutar lalu menekan. Berulang kali.

Sandra melenguh nikmat. "Ah, ini pas. Pijitan kamu enak juga. Nah gitu, enak. Bawah dikit, dekat tumit," titahnya.

Saat menekan-nekan permukaan kulit mulus Sandra, Ia teringat sesuatu. 'Aku kan belum uji coba racikanku. Ternyata kamu ada gunanya juga, Sandra. Gak perlu deh aku repot-repot ngeluarkan duit beli mencit.'

Seketika, Ayleen menghentikan pijitan. "Sebentar ya, aku ambilin minyak urut dulu."

Beranjak dari jongkok, menapaki tangga. Menuju kamar.

"Bagus. Bagus. Kamu memang wanita cerdas." Sandra yang belum tahu apa yang akan terjadi merasa puas dengan pelayanan Ayleen. Ia merasa Ayleen benar-benar wanita bodoh yang bisa diperbudak. Selama Arkhan berada dipihaknya, Ayleen dalam genggaman. Begitu pikirnya.

Di kamar, Ayleen mengambil dua botol kecil dari dalam lemari. Satu botol berisi serbuk dan satunya lagi berisi cairan. Isinya sebenarnya sama, hanya beda wujud. Tergantung kondisi mau pakai yang mana.

Ia menuang sedikit cairan dosis sedang tersebut ke dalam wadah lain lantas mencampurnya dengan minyak urut. Tak lupa, ia menggunakan sarung tangan. Seperti biasa ketika ia meracik sesuatu di laboratorium pribadi. Tak mungkin ia ingin bersentuhan dengan racikan itu, sementara dia tahu apa yang akan terjadi jika benda itu menyentuh kulit.

Membawa satu botol berisi serbuk dan wadah berisi minyak urut. Menghampiri Sandra kembali.

"Maaf ya membuatmu menunggu," ucapnya berpura-pura ramah, padahal dalam hati tertawa sarkas sambil mengoleskan minyak urut oplosan ke sepanjang kaki jenjang sang adik madu.

"Sini lagi," pinta Sandra mendekatkan tangan pada pelayan gratis dadakan. Sedangkan dia sendiri nonton video toktok. Sesekali ia tertawa.

'Oh, dengan senang hati, ku berikan hadiah kecil yang cocok untuk wanita kegatelan kayak kamu, wahai wanita ulat bulu.' Ayleen tertawa bahagia tanpa mengeluarkan suara.

Alam semesta seakan memberkati hadiah kecil itu. Tidak sengaja, Ayleen melihat bedak padat Sandra yang terselip di bawah meja. Pasti Sandra tidak melihat barangnya masih tertinggal di sana.

Melihat situasi aman terkendali, Ayleen mengambil barang tersebut. Membukanya lalu menaburkan sedikit produk ciptaannya ke permukaan bedak milik Sandra. Menyimpannya ke dalam tote bag di samping kaki Sandra.

'Aaaahhh! Rasanya aku senang sekali. Kamu main licik, aku main cantik. Selamat menikmati racikanku.'

Senyum mengembang. Ayleen meneruskan pijitan hingga ke kepala. Sesekali ia menyentuhkan pijitan ke pipi dan dahi agar minyak urut oplosannya menyebar di wajah Sandra. Sebenarnya tangannya sudah cukup lelah, tapi demi misi ia harus bisa bertahan sebentar.

Related chapters

  • 5 Bulan Setelah Menikah   Bab 4. Kecewa

    Pijitan Ayleen sanggup membuat Sandra tertidur pulas. Racikan Ayleen memang belum bereaksi. Dosis sedang memberikan ia posisi aman agar tidak memancing kecurigaan sepasang pengantin baru. Meninggalkan wanita ulat bulu di sofa, ia berpindah ke kamar. Duduk kembali di meja rias menghadap cermin besar di sana.Cukup lama Ayleen mematut diri di hadapan cermin hingga langit oranye menyapa. Suara ketukan pintu cukup keras memecahkan lamunan. Tergesa-gesa, ia pasang kembali selaput tipis yang memberi kesan kerutan di sebagian besar pipi kanannya."Sia..." Pertanyaan Ayleen terpotong karena kala pintu terbuka menampilkan sosok tegap Arkhan. Ia tidak menyangka Arkhan akan mengetuk pintu kamarnya. Sesuatu yang mustahil baginya selama ini."Aku dan Sandra lapar, kamu bikinkan kami makanan ya. Cepat," pinta Arkhan memaksa."Masih ada sup ayam tadi," sahut Ayleen mencoba ketus meski hatinya berbunga-bunga, jantungnya jedag jedug tak menentu bertatapan dengan sang pujaan hati.Arkhan menatap dingi

    Last Updated : 2024-10-13
  • 5 Bulan Setelah Menikah   Bab 5. Kepalsuan

    Beberapa menit selesai makan, seperti biasa Ayleen merapikan meja dan mencuci piring. Sandra sama sekali tidak berniat membantu."Hallo, wanita sok cantik. Harap cuci piringmu," seru Ayleen kala melihat Sandra berlenggang meninggalkan dapur.Mendengarnya, Sandra terbahak. "Aku sok cantik? Aku cuci piring?" Sandra menunjuk wajahnya sendiri. "Sorry banget. Aku gak akan mengotori tangan mulusku dengan sabun." Wanita ber-make up tebal itu menghampiri. Mendorong sedikit bahu Ayleen. Ayleen yang tidak siap karena tidak mengira Sandra berani main fisik, tubuhnya sedikit oleng. "Hey, wanita bopeng. Jangan samakan aku dengan kamu. Kamu cocoknya jadi pelayan saja di rumah ini. Melayani kami sebagai raja dan ratu. Jadi, kamu cuci semua piring kotor itu. Paham?!"Ayleen merasa geli mendengar ucapan sombong dan angkuh wanita di hadapannya. Jujur, sebenarnya ia merasa kecantikan Sandra tidak sebanding dengan kecantikan yang ia miliki. Hanya saja, ia harus menutupi kecantikan itu dengan silikon tip

    Last Updated : 2024-10-13
  • 5 Bulan Setelah Menikah   Teh Manis

    "Ayleen di sini, Ma." Ia memunculkan diri dari ruang kerja dekat vas bunga. Suara Ayleen sontak membuat dua wanita tadi menoleh kemudian mendekat. Ayleen mencium tangan keduanya sambil mencoba menekan dada bergemuruh. "Kamu ngapain di situ, Sayang?" Mama Indah merangkul pundak sang menantu, mengajaknya duduk di ruang tamu bersama Papa Alfi. Ayleen tahu, mertua dan Nenek Cia sedang bersandiwara jadi rubah baik. Maka diapun ikut bersandiwara sesempurna mungkin, mengikuti alur cerita yang diperankan keluarga Arkhan.Menatap kedua mertua dan Nenek Cia satu per satu, hati bagai diremas kuat hingga hancur berkeping. Perih sekali. 'Mengapa kalian berpura-pura menyayangiku disaat bahagiaku terpusat pada kalian? Apa salahku? Apakah karena aku jelek? Bukankah kalian yang menginginkanku hadir dalam keluarga kalian?' Berbagai pertanyaan merasuki benak. "Tadi lagi membereskan meja kerja Mas Arkhan, Ma," jawab Ayleen berbohong. Senyuman tipis menghiasi wajah, menampilkan kerutan bekas luka baka

    Last Updated : 2024-11-01
  • 5 Bulan Setelah Menikah   Bab 7. Wanita Cantik

    Di sebuah jalan raya yang cukup sepi saat Arkhan hendak menuju hotel, tanpa diduga mobil dihadang oleh delapan preman menggunakan sepeda motor."Berhenti!" teriak salah satu preman yang menyalip ke depan mobil. Arkhan menekan rem mendadak hingga menimbulkan bunyi ban berdecit nyaring.Sandra panik. Ia memeluk lengan Arkhan. "Mereka mau apa, Mas? Aku takut." Suaranya terdengar gemetar."Tenang, Sayang. Paling mereka akan meminta uang," imbuh Arkhan mencoba menenangkan istri.Dua preman turun dari motor, menghampiri mobil. Mengetuk kasar pintu depan mobil kiri dan kanan.TokTok"Keluar kalian!"Arkhan tidak serta merta mengikuti kemauan preman itu. Ia takut akan terjadi hal yang lebih parah jika keluar."Keluar atau kami pecahkan kaca mobil mahalmu!" Preman yang satunya mengancam.Sandra semakin ketakutan. Wajahnya pucat pasi. "Gimana ini, Mas?""Aku keluar saja. Kamu tunggu di sini." Tanpa menunggu jawaban, Arkhan gegas keluar bersamaan dengan enam orang preman lain turun dari motor.

    Last Updated : 2024-11-02
  • 5 Bulan Setelah Menikah   Bab 8. Video

    "Jangan mendekat!" Arkhan mengusir wanita yang baru saja ia nikahi tadi siang."Mas ...," lirih Sandra terisak. Terus mendekati sang suami, namun Arkhan selalu menjauh. Seakan-akan jijik pada Sandra."Kita pulang ke rumah," ucap Arkhan cepat, berjalan menuju mobil mendahului Sandra."Mas, bukannya malam ini kita nginap di hotel?" Sandra berlari kecil mengejar Arkhan dengan linangan air mata. Setelah apa yang terjadi padanya, bukan dukungan yang ia terima, tapi penolakan dari pria yang seharusnya memberi kenyamanan dan ketenangan.Arkhan berpaling sejenak. Sorot matanya tajam, siap menusuk apapun di hadapan. "Lihat penampilanmu!"Gemetar. Sandra memindai tubuhnya dari atas ke bawah. Baju compang camping, banyak sobekan di sana, rambut kusut berantakan, make up luntur, lipstik merah menyala bahkan menepi ke tempat yang bukan seharusnya.Memejamkan mata. Sandra menarik napas dalam. Menenangkan rasa yang hancur berserakan. "Kita bisa beli pakaian dulu, Mas. Aku akan memberikan yang terbai

    Last Updated : 2024-11-04
  • 5 Bulan Setelah Menikah   Bab 9. Nomor Asing

    "Lihat! Mau mengelak seperti apa lagi kamu?!" Arkhan menyodorkan ponsel berisi video yang dikirim oleh nomor tak dikenal. Video dimana baju Sandra dirobek paksa. Dua preman itu mencumbu tubuh Sandra secara brutal. Sandra meraung meminta tolong hendak dilepaskan, kedua preman itu semakin blingsatan. Memukul dan melecehkan secara bergantian. Raungan kesedihan dan ketakutan Sandra seakan memanggil mereka untuk berbuat lebih. Papa Alfi ikut menyaksikan pelecehan yang dialami Sandra. Wajahnya tambah memerah. 'Apa yang terjadi jika video itu tersebar? Ini aib besar. Bagaimana nasib perusahaan andai semuanya bocor?'"Siapa yang mengirimkan video itu?"Arkhan menggeleng. "Tidak tahu, Pa. Sudah dihubungi, tapi nomornya tidak aktif."Papa Alfi tampak berpikir keras. Memikirkan kemungkinan siapa orang yang menjadi dalang kejadian tadi."Tapi, Mas. Aku tidak merasakan sakit di area intimku. Itu tandanya aku masih per**an." Sandra tetap menyangkal sambil menangis tersedu-sedu."Siapa yang percay

    Last Updated : 2024-11-05
  • 5 Bulan Setelah Menikah   Bab 10. Identitas Tersembunyi

    Di kamar yang berbeda. Ayleen melepas gaun hitam, Ayleen menghempas tubuh di ranjang empuk. "Huft. Hampir saja gagal. Ternyata Mas Arkhan jago bela diri juga. Lumayan untuk mengulur waktu. Andai saja tidak, aku bakalan telat ke sana," ucapnya bermonolog.Ia memejamkan mata, mengingat kembali rekaman kejadian tadi.Beberapa jam yang lalu...Ayleen mencurigai Mama Indah yang mendadak rajin membuat minuman. Dia pikir, apakah ada hubungannya dengan ketakutan mereka terhadap Ayleen yang bisa menggagalkan malam pengantin Arkhan? Dari lantai atas, Ayleen mengintip Mama Indah. Memang benar, Mama Indah memasukkan sesuatu ke dalam satu gelas teh. Sementara teh yang lain tidak. Sudah bisa Ayleen tebak, teh itu untuknya.Ketika Mama Indah sudah membawa minuman ke ruang tamu, giliran Ayleen yang ke dapur. Mengecek bungkus yang dibuang Mama Indah ke tong sampah. Obat pencahar, itulah yang dimasukkan ke dalam teh Ayleen. Bagai ditusuk ribuan jarum, hati Ayleen perih menerima perlakuan penuh tipu da

    Last Updated : 2024-11-10
  • 5 Bulan Setelah Menikah   Bab 11. Kepingan Masa Lalu

    Tubuh Ayleen menegang. Kepingan masa lalu berputar kembali di ingatan."Lepaskan Mama dan Papa! Kalian jahat!" Ayleen menjerit kala menyaksikan Ameera - ibunya - ditampar tanpa ampun. Bipta - papanya - dipukuli tanpa belas kasih. Dalam posisi berlutut, kedua tangan mereka diikat. Mereka tak mampu melawan, meski hanya sekedar berteriak pun tidak mampu. Mereka kehabisan tenaga. Ayleen sendiri tidak bisa berbuat apa-apa. Kedua tangannya dicekal ke belakang dan dijaga satu pria bertopeng.Ayleen tidak mengerti, entah kesalahan apa yang dilakukan Ameera dan Bipta sampai pria bertopeng itu berlaku sekejam itu pada mereka."Berisik!" Seorang pria bertopeng yang memukul Bipta tadi mendekat lantas menampar pipi Ayleen. Perih, panas, sakit. Namun rasa yang tercipta tidak seberapa dibanding sakit hati melihat kedua orangtuanya diperlakukan tidak pantas.PlakPlakTamparan di kiri dan kanan pipi Ameera menggema kembali di sebuah hutan yang Ayleen tidak tahu tepatnya di mana. Darah segar mengalir

    Last Updated : 2024-11-11

Latest chapter

  • 5 Bulan Setelah Menikah   bab 19. Bima Sakti Atmadja

    "Kamu tidak apa-apa, Nona?" Suara bariton pria terdengar seiring dengan jatuhnya tubuh Ayleen ke dalam lingkaran lengan kokoh milik pria itu. Gegas Ayleen memperbaiki posisinya, berdiri tegak. Sejenak ia terdiam, beberapa detik kemudian menundukkan kepala setelah mengingat siapa pria yang menyelamatkannya. "Maaf, Tuan." Bima Sakti Atmadja, tamu penting Pak Erfan tersenyum tipis ke arah Ayleen. Ia memutar arah matanya, menatap nanar pada dua wanita yang bersikap semena-mena.Bulan dan Rina ternganga. Entah karena apa. Apakah karena melihat pria tampan? Secara mereka itu penggemar pria tampan, terlebih mapan. Atau karena merasa tidak terima Ayleen diselamatkan oleh pria setampan Bima? Hidung bangir, alis tebal, tinggi sekitar 189 sentimeter, kulit putih bersih, pakaian mahalnya memperlihatkan ia bukanlah orang biasa. Pria di hadapan Ayleen menunjukkan kharisma yang khas."Kalian berdua. Aku siap menjadi saksi perlakuan kalian. Kalian pilih saja, mau dipenjara, dipecat secara tidak ho

  • 5 Bulan Setelah Menikah   Bab 18. Mobil Lamborghini

    "Maafkan saya, Pak. Kami tidak sengaja. Saya tidak akan mengulanginya lagi." Tejo menunduk malu mengingat tingkah bejatnya barusan. "Saya juga minta maaf, Pak. Saya dalam keadaan tidak sadar," ungkap Santi yang langsung di SP3 oleh Pak Erfan. Dari tadi ia terus membela diri dari tuduhan. Dia yakin sedang dikuasai obat perangsang. Andai tidak, mana mungkin dia sudi kesuciannya direnggut oleh lelaki kere dan kerempeng seperti Tejo."Kalian bilang tidak sengaja? Tidak sadar? Kalian bahkan sangat menikmatinya dan kamu menyebut namaku dengan mulut kotormu itu, Santi." Pak Erfan berang. Tejo dan Santi terlonjak kaget kala meja di hadapannya digebrak kuat."Cepat keluar dari ruanganku! Kalian ku pecat dengan tidak hormat dan tanpa pesangon."Dua manusia tadi sontak menggeser kursi, berlutut di depan meja. "Tolong beri kami kesempatan, Pak."Tejo tidak rela pekerjaan yang ia dapatkan susah payah harus berakhir memalukan seperti ini. Sementara Santi, ia merasa tidak rela harus kehilangan pri

  • 5 Bulan Setelah Menikah   Bab 17. Kehebohan

    Amarah memuncak dan berkumpul di ubun-ubun tatkala Sandra melihat dengan mata kepalanya sendiri, Arkhan sedang makan bersama seorang wanita bermasker. Awalnya ia memang ingin makan siang di restoran ini. Jarak Restoran Antik memang cukup dekat dengan kantor tempatnya bekerja. Ia sempat merasa bahagia saat melihat mobil Arkhan terparkir, keinginannya makan siang bersama Arkhan akan terkabul. Tidak disangka, kedatangannya ke tempat ini membuat dadanya terasa dihimpit bongkahan batu besar hingga remuk redam."Tadi ku ajak makan siang bersama, dia bilang ada meeting. Lalu ini apa?" Sandra menggerutu kesal sambil menggulung jarak hingga menyisakan sekitar satu setengah meter dari meja Arkhan. Emosi Sandra semakin membuncah kala ia mendengar Arkhan terdengar penuh harap meminta alamat wanita bermasker itu dan berniat untuk makan bersama kembali."Arkhan!"Kini Sandra sedang berada di belakang Arkhan. Ayleen yang sedang menjauh sontak menoleh mendengar suara yang baru kemarin ia hapalkan. S

  • 5 Bulan Setelah Menikah   bab 16. Kencan Pertama

    "Selamat tinggal, Santi. Sepertinya kali ini kamu akan benar-benar tidak bisa menggangguku lagi." Ayleen bergumam pelan seraya mengayun langkah ke arah parkiran. Senyuman manis terukir di wajahnya. Tanpa ia sadari, tindakan yang baru saja ia lakukan membuat lobang kecil untuk dirinya sendiri.Sebelum menaiki motor, Ayleen menyempatkan diri menghubungi Dean. "Hallo, Dean." Ayleen menyapa sesaat telepon tersambung."Hallo, Bos. Ada yang bisa ku bantu?""Apa sudah ada informasi tentang keluarga Hendrawan?""Informasi baru saja ku dapatkan, Bos. Semua informasi tentang suami Bos dan kedua orangtuanya bisa dikatakan lengkap. Namun, informasi tentang Hendrawan sendiri terpotong," sahut Dean yang merupakan satu-satunya anak buah yang tahu bahwa Ayleen sudah menikah."Maksudmu?" Ayleen merasa ada yang mengganjal pada informasi tersebut."Hanya ada informasi tentang Hendrawan sejak enam tahun lalu, sebelumnya datanya ditutup."'Ditutup? Apakah itu berarti Kakek Hendrawan bukan orang biasa? Ke

  • 5 Bulan Setelah Menikah   bab 15. Erfan Expander

    Ayleen terdiam dalam lamunan. Teguran Bu Asmara menariknya ke alam nyata. "Ayleen, ada apa?""Eh." Ayleen tersentak kaget."Kamu kayak tertarik pada salah satu atasan kita?" tanya Bu Asmara yang tidak tahu kalau Ayleen sebenarnya sudah menikah karena saat ia bekerja di sana memang status Ayleen masih lajang. Permintaan Arkhan untuk menggelar pernikahan tertutup melunturkan niat Ayleen mengundang temannya di kantor."Bukan begitu, Bu. Aku hanya penasaran aja. Itu tadi jalan paling depan, siapa ya?" tanya Ayleen yang merasa familiar dengan wajah dan gestur tubuh pria yang berjalan paling depan diantara ketiga pria lain dan baru saja memasuki ruangan CEO."Yang pake jas abu tua itu kan?"Ayleen menjawab dengan anggukan."Itu Pak Erfan. CEO di sini. Masa sih kamu gak kenal?"Ayleen menggeleng. "Belum pernah ketemu, Bu."Bu Asmara menatap cengo. "Ya ampun, Ayleen. Kok bisa? Bukannya kamu sudah beberapa kali dapat tugas di ruangannya?" Ayleen menggaruk tengkuk yang tiba-tiba gatal. "Biasa

  • 5 Bulan Setelah Menikah   Bab 14. Opik, Dia kan Sudah Meninggal?

    Pagi yang sama di rumah orang tua Arkhan. "Gimana perut kamu, Sayang? Masih sakit?" tanya Papa Alfi sesaat mereka bertiga mengisi kursi di meja makan. Hendak sarapan."Agak enakan, Sayang. Aku heran, kenapa bisa sakit perut padahal obat itu kan aku masukkan ke gelas Ayleen, Mas?""Mungkin kamu salah ambil gelas, Indah." Nenek Cia menerka kemungkinan yang terjadi."Kalau iya, tapi Ayleen juga sakit perut kan?" "Iya, benar Ayleen sakit perut. Waktu kamu ke toilet, dia juga berlari ke toilet," jelas Papa Alfi dengan dahi mengerut."Lalu kenapa Nenek pingsan?" Papa Alfi menoleh ke arah Nenek Cia - mamanya sendiri. Ia memanggilnya Nenek karena membiasakan panggilan Arkhan pada sang Nenek waktu kecil. Hingga Arkhan dewasa, panggilan itu tersemat."Ntahlah, apa Nenek ada kelainan jantung ya?" tebak Nenek Cia yang mulai gelisah mengkhawatirkan kesehatannya. Meskipun usianya sudah lanjut, rambutpun sudah memutih, setahunya tubuhnya sangat sehat. Dia rajin kontrol dan sangat menjaga pola maka

  • 5 Bulan Setelah Menikah   Bab 13. Makan Siang

    Menjawab rasa penasaran, Arkhan gegas menyibak selimut. Di atas sprei, ia menemukan noda berwarna merah di sana.'Astaga! Dia benar-benar pera*an. Apa yang telah ku lakukan? Aku tidak mempercayainya. Aku menyakitinya dengan permainan kasarku. Aku bahkan tidak peduli rintihan kesakitannya atas perlakuanku.'Arkhan terperosok dalam kubangan rasa bersalah."Sayang," panggilnya sambil beranjak dari tempat tidur menghampiri sang istri dengan selimut membalut tubuh.Sandra membisu. Membuka koper yang isinya belum sempat dimasukkan ke lemari lantas mengenakan pakaian kerja. Kemeja putih dan rok span selutut. Sandra tampak cantik dan memesona dengan pakaian itu. Lalu duduk di kursi meja rias. Mengambil tote bag berisi skin care andalan kemudian memoleskan ke wajah. Mencoba menutupi lebam dan luka. Ia tidak ingin kejadian tadi malam menghancurkan kariernya. Sebagai seorang sekretaris di sebuah perusahaan terkenal, tampil prima adalah harga mati bagi Sandra.Arkhan mengalungkan lengan di leher

  • 5 Bulan Setelah Menikah   Bab 12. Malam Pertama

    Di kamar, Arkhan bersandar di kepala ranjang setelah membersihkan diri. Tatapannya kosong, pun hatinya. Kejadian malam ini benar-benar menghantam kehidupannya. Pria yang selalu mendapatkan apa yang ia inginkan harus menelan pil pahit bahwa istrinya sudah disentuh oleh pria lain.Tidak ada suara keceriaan dan kebahagiaan yang mengisi malam pengantin Arkhan selain suara gemericik air dari kamar mandi.Tak lama, pintu kamar mandi terbuka. Menampilkan sosok wanita yang baru saja ia halalkan tadi siang berbalut jubah mandi. Tampak jelas banyak lebam yang menutupi kulit putih mulusnya. Sudut bibir pecah, mungkinkah ia telah ditampar kuat karena berontak? Banyak tanda kemerahan juga di sana. Hati Arkhan mendadak perih melihatnya. Harusnya ia yang menciptakan tanda kepemilikan di tubuh wanita itu. Tapi, nyatanya ....'Seandainya kamu sedikit lebih berani, melawan dan melepaskan diri. Semua ini tidak akan terjadi, Sandra,' sesalnya dipenuhi rasa amarah yang hendak meletus. Tangan terkepal kua

  • 5 Bulan Setelah Menikah   Bab 11. Kepingan Masa Lalu

    Tubuh Ayleen menegang. Kepingan masa lalu berputar kembali di ingatan."Lepaskan Mama dan Papa! Kalian jahat!" Ayleen menjerit kala menyaksikan Ameera - ibunya - ditampar tanpa ampun. Bipta - papanya - dipukuli tanpa belas kasih. Dalam posisi berlutut, kedua tangan mereka diikat. Mereka tak mampu melawan, meski hanya sekedar berteriak pun tidak mampu. Mereka kehabisan tenaga. Ayleen sendiri tidak bisa berbuat apa-apa. Kedua tangannya dicekal ke belakang dan dijaga satu pria bertopeng.Ayleen tidak mengerti, entah kesalahan apa yang dilakukan Ameera dan Bipta sampai pria bertopeng itu berlaku sekejam itu pada mereka."Berisik!" Seorang pria bertopeng yang memukul Bipta tadi mendekat lantas menampar pipi Ayleen. Perih, panas, sakit. Namun rasa yang tercipta tidak seberapa dibanding sakit hati melihat kedua orangtuanya diperlakukan tidak pantas.PlakPlakTamparan di kiri dan kanan pipi Ameera menggema kembali di sebuah hutan yang Ayleen tidak tahu tepatnya di mana. Darah segar mengalir

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status