Home / Romansa / Kembalinya Sang Istri Sah / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Kembalinya Sang Istri Sah: Chapter 51 - Chapter 60

79 Chapters

50. Perbuatan Zevan

“Di mana Ethan?” Pagi itu, Zaheer muncul di ruang perawatan Cheryl dan tak menemukan Ethan. Hanya Cara dan si kembar yang masih terlelap. Cara menggeleng tak tahu. Saat keluar dari kamar mandi, Ethan sudah tidak ada. Zaheer menatap Cara dan si kembar bergantian. “Bisakah kita bicara?” “Katakan.” Cara menatap dua berkas di tangan Zaheer. “Di luar.” Cara pun ikut keluar. Langkah keduanya berhenti tak jauh dari pintu dan Zaheer memberikan salah satu berkas di tangannya pada Cara. “Apa ini?” “Hasil tes darahmu.” Zaheer membuka satu persatu lembaran yang ada di dalamnya dan berhenti di lembaran terakhir. “Kau tahu apa ini?” Cara mengernyit tak mengerti. “Aku bukan dokter, Zaheer. Kenapa kau malah bertanya padaku?” Zaheer mendengus tipis. “Kau yakin tak tahu?” Cara menutup berkas tersebut. Kesal oleh tatapan penuh curiga Zaheer. “Aku hamil, kan? Ethan sudah tahu. Kau puas?” Zaheer menahan lengan Cara yang hendak melewatinya. “Kau yakin hanya kami yang tahu tentang kehamilanmu?
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

51. Adik Bayi Untuk Si Kembar

Braakkk ….Suara punggung Zevan yang menghantam lantai begitu keras. Beberapa perawat yang berjaga di balik meja resepsionis terperangah kaget. Beranjak dari duduk mereka dan saling mendekat.Menyaksikan baku hantam yang semakin sengit. Zaheer kembali mendekati Zevan yang belum bangkit, mencengkeram kerah baju pria itu dan kembali menyarangkan tinju di hidung Zevan. Darah muncrat dari hidung Zevan, yang tak mau kalah dan mendorong tubuh Zaheer dari atas tubuhnya. Menggunakan kedua tangan untuk membalik tubuh Zaheer ke samping dan mengerahkan seluruh tenaganya untuk membalik keadaan. Pundak Zaheer membentur kursi yang ada di samping mereka, mendorong pot bunga hingga jatuh ke samping dan pecah. Suara pecahan tersebut bergema di seluruh lorong.Langkah Cara yang baru saja menutup pintu di belakangnya pun terhenti mendengar suara keributan tersebut. Saking kerasnya dan bukan hanya dirinya yang mendengar. Ethan, Irina, Roy, dan Arman juga menoleh ke arah pintu. Ethan bangkit lebih dulu.
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

52. Kau Tak Menyukainya, kan?

Cara memucat dengan ancaman tersebut. Tatapan Bianca lebih dingin dari cara Irina menatapnya. Juga lebih membuat bulu di tengkuknya berdiri.Dan ketika Bianca menarik kepalanya ke belakang, wajah wanita itu kembali menampilkan senyum palsu. Secepat kilat. Tampak begitu lihai mengganti topeng di wajahnya. Hingga membuat Cara terkejut dan kesulitan menyembunyikan ketakutannya.“Kuharap kau siap mendapatkan perhatianku juga,” lanjut Bianca. Berjalan ke samping dan sengaja menabrak pundak Cara hingga wanita itu berputar ke samping. “Pergilah ke mana pun, jangan mengganggu kami,” tambahnya sebelum memutar gagang pimtu. Wajahnya kembali berputar, dengan kilat jahat yang melintas di kedua manik hitamnya. “Alasan sakit perut atau apa pun, meski terdengar begitu tak masuk akal.”Cara benar-benar dibuat kehilangan kata-kata saking terkejutnya dengan keterus terangan Bianca untuk merebut Ethan darinya. Merebut? Cara bahkan tak benar-benar memiliki Ethan. Yang seketika membuat perasaan Cara disel
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

53. Kegilaan Zevan

Ketika hanya ada keheningan di antara mereka, Cara bangkit berdiri dengan kedua mata yang mulai digenangi air mata. Pria itu masih berengsek, apa yang diharapkannya. Kenapa ia harus merasa kecewa? Ethan menangkap pergelangan tangan Cara sebelum wanita itu melangkah untuk kedua kalinya. Membanting tubuh sang istri di atas sofa yang empuk. Sentakannya cukup kuat meski tak cukup menyakiti wanita itu. Kemudian menindihnya dan menangkap lumatan yang panjang di bibir Cara. Yang tak mampu menolak meski mengerahkan seluruh tenaga untuk memberontak. Membiarkan Ethan menahan kedua tangannya di atas kepala. Begitu pun dengan ciuman pria itu yang semakin menggebu. Sampai kemudian Ethan berhenti, napas panas pria itu berhembus di atas wajah Cara, yang terengah, berusaha menormalkan degup jantungnya. “Aku ingin membicarakan tentang kehamilanmu.” “Kau ingin melenyapkannya lagi, kan?” Suara Cara bergetar hebat. Air matanya mengalir tanpa suara, jatuh ke bantalan sofa. “Kenapa kau mengharapkan si
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

54. Kegilaan Zevan 2

“Aku tahu kau juga ingin membunuhnya.” Mano menghela napas beratnya sembari bersandar pada punggung kursi. “Kau melihat semuanya?” Pertanyaan Ethan berhasil membuat seluruh tubuh Mano menegang. Ia bahkan tak berani melihat lebih jauh, terutama hasil yang didapat dari kamera di toilet. “Di toilet?” tanyanya. Meneguk ludahnya yang terasa lebih pekat. Ethan tak butuh mengangguk ataupun memberikan jawaban untuk pertanyaan tersebut. Keduanya tahu pertanyaan yang ia maksud. “A-aku harus melihat beberapa untuk mendapatkan sudut pandang kameranya, Ethan.” Mano kembali menegakkan punggungnya. Berusaha membela diri karena memang kecemburuan Ethanlah yang berlebihan. Bukankah Zevan yang lebih berdosa? Ethan berusaha meredam kecemburuannya untuk alasan yang masuk akal tersebut. Bibirnya menipis keras, kedua matanya menggelap. Toilet? Bukankah itu benar-benar tak masuk akal! “Aku tahu kau akan seperti ini, Ethan. Jadi aku tidak melihat sepenuhnya. Lagipula istrimu tidak telanjang bulat.
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

55. Kebenaran Yang Mulai Terungkap

“Kau menjauh dariku, Cara. Kau pikir aku tak tahu? Dan itu bukan karena Ethan, karena dirimu sendiri!”Cara membekap mulutnya, saking terkejutnya dengan kata-kata yang dikeluarkan Zevan dengan kemarahan tersebut. Tak ada kelembutan di mata pria itu. Hanya ada luapan emosi yang seolah telah terpendam begitu lama.“Apakah aku salah?!”Butuh beberapa saat bagi Cara untuk mencerna keterkejutannya. “Apakah dokter itu hanya alasanmu saja?”Zevan tak menjawab, menggusur rambutnya dengan gusar.Cara berbalik, pengkhianatan itu terasa nyata. Langkahnya baru sampai menuruni anak tangga ketika Zevan menyambar pergelangan tangannya dan menyentakkan tubuhnya dengan kasar.“Kau sudah tak berminat meniggalkan Ethan?”“Kau tahu aku tak bisa, Zevan.”“Karena Darrel dan Cheryl?” Mereka berdua tahu itu, kan?“Atau karena kehamilanmu?”Seolah belum cukup keterkejutannya akan Zevan, pria itu menambah kecurigaannya.“Atau kau mulai merasa nyaman dengan berengsek itu?”“Kau tahu?”Zevan tak langsung membal
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

56. Perasaan Yang Mulai Berubah

Setelah Cara menidurkan si kembar, Ethan masih belum juga pulang. Wanita itu menunggu di sofa ruang tamu sejak dua jam yang lalu. Tak berhenti menatap ke arah lift yang masih tertutup rapat, dan tak ada tanda-tanda akan kedatangan pria itu.Cara menatap jam besar di dinding, yang nyaris menunjukkan waktu tengah malam hanya dalam beberapa menit saja. Ia meraih ponselnya yang tergeletak di meja. Tak ada panggilan tak terjawab ataupun pesan singkat yang mungkin dikirim pria itu. Meski hanya sekedar bertanya apakah dia sudah makan dan minum susu ibu hamil serta vitamin. Biasanya pria itu tak pernah terlambat memastikan hal itu.Satu helaan panjang lolos di antara celah bibirnya. Berbaring miring di sofa. Memeluk bantal yang empuk tersebut dan pandangan mengarah pada pintu lift.Sebenarnya ada pekerjaan macam apa yang membuat Ethan harus kembali selarut ini?Atau … mungkin saja pria itu sedang singgah di suatu tempat? Mungkin juga bertemu dengan Zaheer dan Mano. Dan … tak menutup kemungki
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

57. Sopan Santun

“Berapa lama kau akan pergi?”“Paling lama dua hari.”“Lusa kau akan pulang?”“Biasanya. Jika urusannya lancar.” Sekali lagi Ethan menatap simpul dasinya yang sudah rapi lalu menoleh pada Cara yang berdiri di sampingnya dengan memegang jasnya. “Kenapa? Kau tak mungkin tak bisa tidur tanpaku, kan? Atau … merindukanku?”Mata Cara mengerjap gugup. “Apa maksudmu, Ethan? Aku hanya bertanya. Terserah kalau kau tak mau jawab,” jawabnya kemudian melempar jas di tangannya dan membalikkan tubuh sembari menenangkan degupan jantungnya yang lagi-lagi menjadi tak karuan. Ck, kenapa hormon kehamilan ternyata berdampak sebesar ini pada dirinya. Seharusnya ia menahan diri untuk tidak bertanya kapan pria itu pulang saat melihat pelayan yang mengemas pakaian. Toh apa pedulinya jika Ethan pulang tiga hari atau bahkan satu minggu.Ethan menangkap pinggan Cara, membawa tubuh wanita itu menempel di dadanya dalam satu gerakan yang ringan. Kemudian menenggelamkan
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

58. Rahasia Masa Lalu Yang Mulai Tersingkap

“Bukankah kau sudah tahu semua keberengsekannya? Memangnya keburukan apalagi yang perlu kau cari tahu tentang Ethan?” Mano bertanya balik ketika siang itu menjemput si kembar di sekolah karena Cara yang mendadak pusing. Setelah sekalian mengambil sesuatu di ruang kerja Ethan, pria itu duduk-duduk di balkon sambil menunggu sekretaris Ethan yang akan mengantar berkas. Tiba-tiba Cara menghampirinya dan mengajukan pertanyaan yang tak masuk akal. ‘Orang seperti apa sebenarnya Ethan?’Mano hampir terpingkal dengan pertanyaan konyol yang dilontarkan oleh seorang Cara. Tentang Ethan.“Kenapa kau selalu berpikir buruk tentangku?” kesal Cara.“Bertanya tentang keburukan Ethan, kan? Yang ingin kau ketahui?”Mulut Cara membuka dan menutup, kehilangan kata-kata. Seketika menyesali pertanyaannya. Dan kenapa pula ia harus bertanya tentang Ethan? Pada Mano lagi!“Tidak?”“Terserah kau, Mano.” Cara mengibaskan tangannya dengan kesal. Be
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

59. Rasa Bersalah

Perasaan Cara benar-benar campur aduk. Ia butuh mendengar lebih banyak kejelasan, tetapi ketakutan dan rasa bersalah yang mulai menggerogoti dadanya terasa lebih buruk. Sebanyak apa sebenarnya Ethan mencampuri urusannya? Menyelamatkannya dari Zevan? Bukankah seharusnya Zevanlah yang menyelamatkannya dari kearogansian Ethan? Bukankah seharusnya Ethanlah yang berengsek? Bukankah seharusnya Ethanlah yang menghancurkan hidupnya? Alih-alih pria pemaksa itu yang menjadi pahlawan di hidupnya.Mata Cara terpejam, kembali memutar rentetan kata-kata Mano dan Zaheer yang pernah dilontarkan padanya untuk membela Ethan. Mencoba membuka matanya. Semua kalimat itu berputar di kepalanya seperti kaset yang rusak. Membuat perasaannya semakin tak karuan.Kesalah pahaman macam apa ini? Semua berubah 180 derajat hanya dalam waktu yang singkat. Setelah selama ini? Setelah sejauh ini? Kenapa Ethan menyimpannya? Kenapa Ethan membiarkan kesalah pahaman ini tetap berlanjut? Kenapa
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status