Semua Bab Kembalinya Sang Istri Sah: Bab 61 - Bab 70

79 Bab

60. Kembali Ke Nol

Suara muntahan menyambut Ethan yang baru saja membuka pintu kamar utama. Pandangannya langsung mengarah ke pintu kamar mandi yang terjemblak terbuka karena sudah pasti Cara tak berbaring di tempat tidur seperti sebelum ia dan Zaheer meninggalkan wanita itu untuk istirahat.Sejak kemarin siang, wanita itu hanya mengurung diri di kamar. Sampai ia pulang sore ini dan berbicara di ruang kerjanya. Setelah muntahan terakhir, Ethan membawa tubuh lemah Cara kembali ke tempat tidur. “Minum?”Cara mengangguk lemah, membiarkan Ethan membantunya menghilangkan rasa pahit di mulut dengan coklat hangat yang baru saja dibawa pelayan. Ujung bibir Ethan mengeras melihat betapa pucatnya wajah Cara. Bibir yang masih tampak kering meski sudah menghabiskan setengah cangkir coklat hangat.“Aku akan membawakanmu buah. Kau ingin …”Cara menggeleng. “Aku hanya ingin istirahat,” ucapnya sembari membaringkan tubuh memunggungi pria itu. Pandangannya tetap
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

61. Emosional

“Semuanya baik-baik …”“Jangan katakan omong kosong itu lagi, Zaheer!” sergah Ethan bahkan sebelum sang sepupu menyelesaikan kalimatnya. “Jika dia baik-baik saja, kenapa dia pingsan? Ini kedua kalinya sejak kemarin.”“Semua vitalnya normal. Hanya …” Ethan menekan suaranya.“Aku bukan spesialis kandungan. Jadi aku hanya membaca laporan dari dokter kandungannya. Kita bisa …”“Aku tak mungkin membawanya ke rumah sakit. Setelah apa yang dikatakan oleh Darrel, siapa yang tahu apa yang mungkin diinginkan Zevan dari hal ini.” Zaheer mengangguk sekali. “Kalau begitu aku akan menghubungi Mano untuk membawa dokter kandungan Cara ke sini.”“Tidak perlu.” Suara lemah Cara menyahut dari arah tempat tidur. Wanita itu bangun terduduk sambil menyingkap selimut dan bergerak menurunkan kaki.“Tetap di tempatmu, Cara!” perintah Ethan setengah menggeram, melompat berdiri dari sofa dan dalam sekejap sudah mendorong tubuh Cara
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-07
Baca selengkapnya

62. Membujuk

“Kau tak menyukai adik bayi?”Darrel terdiam sejenak. “Darrel tak terlalu suka dengan papa Zevan, tapi papa Zevan banyak membantu kita dan Cheryl menyukainya.”“Apakah papa Zevan membuatmu tak nyaman?”Darrel tak langsung menjawab. Tetapi ketika kepala bocah itu bergerak mengangguk dengan pelan, membuat Cara tersadar bahwa selama ini ia tak benar-benar membicarakan dan memperhatikan pendapat sang putra. “Tapi hanya sedikit. Dan terkadang.”“Bolehkah mama tahu alasannya?”Darrel mengedikkan bahu tak tahu. Tampak kesulitan untuk menjelaskan. “Hanya berbeda dengan papa Ethan.”“Papa Ethan?” Cara mengerutkan kedua alisnya. “Kenapa bisa begitu?”“Papa Ethan papa kandung kami, kan?”Cara tak mengatakan apa pun. Darah memang lebih kental dari air.“Seperti mama.”“Adik bayi juga adik kandung Darrel.”“Darrel tak menyukainya karena membuat mama sakit.”Cara menangkup wajah Darrel. “Ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-07
Baca selengkapnya

63. Hanya Alat

“Apakah itu cukup?”Cara tak sempat menolak ketika Ethan mendorong tubuhnya berbaring di tempat tidur. Dan kalaupun ada kesempatan, ia tak akan menolak. Kata-kata Ethan selanjutnya membuat perasaannya meluruh. Menghangat memenuhi dadanya.“Cinta? Obsesi? Kepercayaan? Aku tak benar-benar memahami perbedaannya, Cara. Tetapi aku tahu aku akan melakukan apa pun untuk melindungi kalian. Kau, si kembar, dan anak dalam kandunganmu. Aku menginginkanmu. Juga mereka. Dan aku akan berhenti bertanya-tanya, kenapa aku membutuhkanmu seperti aku membutuhkan udara.”Bibir Ethan menyapu bibir Cara dengan lembut. Satu kali. Kemudian kepalanya terangkat sedikit, menyisakan jarak yang cukup untuk menatap lurus kedua mata Cara dan berbisik. “Itu artimu bagiku. Dan aku tak peduli itu cinta atau obsesi. Salah satu, keduanya atau  pun buka  kedua-duanya.”Cara bernapas, merasakan napas panas Ethan yang berhembus di permukaan wajahnya. Membakarnya. Dan ia yakin wajahnya s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

64. Semakin Gila

Suara alarm yang berdengung di telinga menyentakkan Cara yang tengah menyisir rambut. Cara gegas beranjak dari duduknya menuju pintu, hampir menabrak anak buah Ethan yang hendak mengetuk pintu. “Nyonya, kami akan membawa nyonya …”“Ada apa? Alarm apa itu?”“Teman saya masih memeriksanya di lantai atas.”“Di mana Darrel dan Cheryl?” Cara melewati pengawal tersebut. Berlari ke arah tangga dengan panik begitu mendengar lantai atas.Cara tak benar-benar mendengarkan jawaban di pengawal yang menyusul langkahnya. Memanggilnya kalau yang lain sedang juga sedang mengamankan si kembar. Tapi Cara tak akan merasa tenang jika belum melihat Darrel dan Cheryl dengan kedua mata kepalanya sendiri. Firasat buruk mulai merambati dadanya.“Mama?” Suara Darrel menyambut langkah Cara yang baru saja menginjakkan kaki di lantai dua. Kedua lengan bocah itu langsung melingkar di perutnya. “Sayang, kau baik-baik saja?”“Cheryl?” Darrel mendongakkan kepala
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

65. Sejak Awal

Mano memberikan satu anggukan. “Aku tahu apa yang harus kulakukan,” ucapnya kemudian berbalik dan berbelok di ujung lorong pendek tersebut.“Pergilah,” pintah Ethan dengan suara datar. Perlahan, ia mulai bisa mengendalikan emosi yang memenuhi dadanya. Ia harus tenang dan pikirannya harus jernih. Tak boleh megalihkan perhatian.Zaheer pun ikut berbalik, menyusul Mano tetapi menuju arah yang lain.“Ke mana mereka?” Isakan Cara terhenti ketika menyadari Mano dan Zaheer yang sudah pergi. Sementara tampaknya kedua pria itu masih belum selesai berbincang.“Ada yang harus mereka lakukan.” Ethan melonggarkan pelukan Cara, menatap wajah wanita itu yang masih dibasahi oleh air mata. Mengulurkan sapu tangan. “Tenangkan dirimu. Kau tak mungkin terlihat seperti ini di hadapan Cheryl.”Cara mengusap kedua matanya dengan kain lembut tersebut. “Ethan?” panggilnya lirih setelah perasaan mulai sedikit tenang. “Mungkin aku …”“Tidak.” Ethan tentu t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

66. Tersangka Utama

“Lenganmu sakit?” Cara merasa tak enak hati melihat Ethan yang meregangkan otot lengan untuk ketiga kalinya sejak mereka terbangun oleh panggilan Cheryl.“Hanya …”“Pegal.”Ethan terkekeh. Menarik pinggang Cara dan mendudukkan tubuh mungil di meja wastafel hanya dalam satu sentakan ringan. Menempatkan tubuhnya di antara kedua kaki wanita itu dan merapatkan tubuh mereka. “Kenapa? Apa kau ingin bertanggung jawab?” bisiknya tepat di depan wajah Cara. Sengaja menyisakan jarak yang tipis, membiarkan napas keduanya bertukar. Cara tersenyum dengan wajahnya yang mulai tersipu. Jarak di antara wajah mereka begitu dekat. Tetapi ia menyukai hal itu. Kedua lengannya melingkari leher Ethan, wajahnya sedikit terdongak dengan tubuh Ethan yang tinggi. Dan ia butuh lebih sedikit mengangkat tubuhnya untuk menyentuhkan bibir mereka. “Apakah ini cukup?”Ethan menggeleng, dengan senyum yang masih melengkung, bibirnya bergerak menyapu bibir Cara yang lembut.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

67. Rencana

“Cindy Anthony?” Cara mengulang nama itu dalam gumaman. Mama Zevan? Pembunuhan? Kepala Cara menggeleng. Menolak tuduhan tersebut. “Tidak mungkin. Kenapa dia membunuh …”“Ck,” decak Ethan. “Sungguh? Kalian melakukannya sekarang? Aku baru saja berpikir untuk berendam.”Kedua pria itu mengeluarkan borgol dari dalam saku. Zaheer langsung berdiri. “Dia akan ikut kalian. Jadi singkirkan benda itu dan tunggu di depan.”Tubuh Cara berputar panik. Melotot pada Zaheer. “Apa yang kau katakan. Zaheer?”Ethan mengedikkan kepala ke arah pintu pada kedua pria berjaket hitam tersebut. “Beri aku waktu lima menit untuk bicara dengan istriku?”Kedua pria itu bergeming. Tampak mempertimbangkan peringatan tajam dalam tatapan Ethan. “Privasi untuk … tersangka? Setidaknya kalian terlambat setengah jam dari seharusnya. Aku tak suka jika anak-anakku melihat kejadian memalukan ini.”“E-ethan?” Suara Cara bergetar hebat. Di tengah kegentingan sep
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

68. Bukan Rencana

Mano melepaskan pegangan Cara. Kedua pria itu berlari keluar, meninggalkan Cara yang membeku di ambang pintu.Mano sudah berlari mendekati ujung tangga, tetapi kemudian pria itu teringat sesuatu dan kembali mendekati Cara. “Kemarikan ponselmu?”Cara menatap tangan Mano yang terulur.“Apa pun yang terjadi, kau tak boleh meninggalkan tempat ini, Cara. Jadi kemarikan ponselmu. Cepat.”“Lalu bagaimana aku tahu kalau Ethan baik-baik saja?” Suara Cara bergetar hebat. Bisa membayangkan betapa tersiksanya dia menunggu dengan penuh kegelisahan dan tak bisa ke mana-mana.“Yang terpenting, kau, Darrel, dan Cheryl baik-baik saja. Kami bisa mengurus Ethan.” “T-tapi …”“Cepat, Cara. Kami tak punya banyak waktu.”Cara menggeleng, wajahnya benar-benar pucat. “A-aku ingin ikut.”“Dan membiarkan Darrel dan Cheryl sendirian? Jangan egois, Cara. Cepat! Di mana ponselmu.”Cara mengerjap. Mano benar. Dirinya dan si
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

69. Kemunculan Bianca

Buugghhh …Tubuh Zevan melayang ke arah Mano. Dan pergulatan kedua pria itu tak terelakkan. Mano tentu saja sudah bisa memperkirakan reaksi Zevan yang minim kesabaran. Menyambut tinju sang sepupu dengan suka cita.“Berapa Ethan membayarmu hingga kau membuat omong kosong setolol ini, hah?”Mano terbahak. Membalas tinju Zevan di rahang, sekuatnya hingga pria itu tersungkur ke samping dan menabrak guci besar hingga pecah.“Hentikan kalian berdua!” Suara menggelegar Arman Anthony memenuhi seluruh ruangan. Tetapi kemarahan masih menguasai kedua pria itu, menulikan telinga mereka dan kembali saling melemparkan balasan.Baku hantam itu akhirnya berhasil dipisahkan oleh anak buah Arman Anthony. Yang masing-masing menahan lengan Zevan dan Mano.Mano tentu saja satu-satunya orang yang merasa puas dengan akhir dari perkelahian tersebut. Hidung Zevan patah dan ia yakin sang sepupu tak terima dengan kekalahan tersebut. “Seperti yang kau bilan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status