Semua Bab Malam Penuh Gelora Bersama Bosku: Bab 71 - Bab 80

96 Bab

Bab 71

Penjelasan Liana membuat Livy terkejut, seolah-olah disambar petir. Akhirnya dia mengetahui alasan neneknya mengalami syok. Selain itu, dia juga akhirnya tahu alasan mengapa dia bisa bertemu dengan Stanley di depan gerbang sanatorium tadi pagi.Ternyata, kedatangan Ratna ke sini untuk pemulihan hanyalah bagian dari sebuah rencana busuk! Mereka sengaja bersekongkol untuk menyakiti neneknya!Livy merasakan kebencian yang mendalam. Dia sudah sangat membenci Stanley karena telah meninggalkannya dan semua kedekatannya dengan Preston hanyalah untuk membuat Stanley merasa tidak nyaman dan marah. Namun, dia tidak pernah melakukan tindakan yang melanggar hati nurani. Lantas, kenapa Keluarga Taslim bisa sekejam itu?Livy terkesiap hingga wajahnya memucat. Tubuhnya gemetaran dan hampir jatuh pingsan. Kondisinya tampak sangat mengkhawatirkan.Melihat hal itu, wajah Liana berubah cemas. "Kenapa kamu? Perlu kupanggilkan dokter? Wajahmu kelihatannya pucat sekali ....""Nggak perlu." Liana berkata den
Baca selengkapnya

Bab 72

Saat Livy membuka matanya lagi, hari sudah terang. Dia langsung duduk dan tersadar bahwa hari ini adalah hari pernikahan Stanley dan Chloe. Kemudian, dia bergegas turun dari ranjang. Saat baru saja hendak berlari keluar, dia mendengar suara pintu kamar mandi yang terbuka.Secara refleks, Livy langsung menoleh. Tak disangka, dia melihat Preston yang baru keluar dari kamar mandi. Untuk sesaat, dia tertegun dan tidak bisa berkata apa-apa."Setelah kamu pingsan semalam, David bilang kemungkinan kamu ada risiko bahaya. Sebagai keluarga, aku memutuskan untuk berjaga di sini," ujar Preston sambil berdeham dengan canggung.Sebenarnya, tidak ada keharusan bagi Preston untuk berjaga sepanjang malam. Meskipun Preston beralasan bahwa itu demi menjalankan peran sebagai "suami", dalam hatinya dia tahu ada sesuatu yang membuatnya khawatir akan Livy.Preston bahkan menghibur dirinya dengan mengatakan bahwa jika terjadi sesuatu pada Livy, dia tidak akan bisa memberi penjelasan kepada ayahnya.Tentu saj
Baca selengkapnya

Bab 73

Livy bertekad harus menghadiri acara itu!"Aku mengerti." Livy mengangguk. "Aku bisa jaga diri, tenang saja."Melihat sikap Livy yang bersikeras, Preston tidak menolaknya lagi, melainkan langsung menyuruh orang untuk mengirimkan penata rias untuk datang. Sembari menunggu, Preston juga mengurus pekerjaan lainnya.Hanya saja, fokus Preston tidak berada pada pekerjaannya, melainkan terus memperhatikan Livy. Livy terlihat sangat tidak sabaran untuk menampakkan diri di depan umum. Apakah itu benar-benar hanya untuk membuat Tristan tidak mencurigainya atau ....Dia ingin menduduki posisi Nyonya Sandiaga?Preston samar-samar mengingat kejadian di vila malam itu. Jika Livy tidak muncul di depan pintu kamarnya malam itu, mungkin dia tidak akan menarik Livy masuk. Lantas, apa yang sebenarnya membuat Livy datang mencarinya malam itu? Semakin dipikirkan, semakin aneh rasanya.Preston berjalan keluar dari ruang perawatan, menuju ujung lorong dan menyalakan sebatang rokok. Tiba-tiba, dia merasakan t
Baca selengkapnya

Bab 74

Livy baru tersadar bahwa Preston sedang bertanya padanya."Tempat secantik ini, tentu saja suka," jawabnya dengan jujur. "Sepertinya nggak ada wanita yang akan menolak menikah di tempat seperti ini. Di sini benar-benar luar biasa!"Saat mendongak, pandangan Livy bertemu dengan tatapan Preston yang dalam dan tenang, membuat orang sulit menebak isi pikirannya.Terkadang, Preston memang cukup mengintimidasi. Bukan karena dia melakukan hal-hal menakutkan, tetapi hanya dengan berdiri di sana, dia memancarkan aura yang membuat orang merasa gentar.Livy tahu, sebagai anak dari Keluarga Sandiaga yang lahir di luar nikah, Preston sudah menempuh perjalanan panjang untuk menduduki posisi presdir dan memimpin perusahaan itu dengan baik. Pria ini jelas memiliki pikiran yang sangat dalam dan sulit ditebak. Dia sadar tidak ada gunanya menebak-nebak perasaan Preston. Yang perlu dia lakukan hanyalah fokus menjalankan perannya dengan baik.Namun, ucapan Livy yang spontan itu membuat Preston memikirkanny
Baca selengkapnya

Bab 75

Stanley merasa detak jantungnya semakin cepat dan punggungnya berkeringat dingin. Dalam hatinya merasa tidak nyaman. Livy pasti sudah mengetahui bahwa kejadian yang menimpa Winda adalah ulah neneknya.Sebenarnya, Stanley tidak ingin memperlakukan keluarga Livy dengan sekejam ini. Nora yang mengatur semuanya dengan harapan agar Livy tidak bisa menghadiri pernikahan ini sehingga dia bisa menikahi Chloe tanpa hambatan dan menjadi menantu Keluarga Dewanto.Namun, tak disangka, Livy tetap hadir! Stanley begitu gugup karena takut Livy akan mengatakan atau melakukan sesuatu yang merusak jalannya pernikahan ini."Bibi, kenapa wajahmu kelihatannya pucat sekali? Katanya kamu sakit, aku kira kamu nggak bisa hadir ...," ucap Chloe dengan santai untuk mencairkan suasana.Ucapannya ini memang sesuai dengan isi hatinya. Dia memang mengira Livy tidak akan datang. Tadi pagi, ibunya sempat berbicara secara pribadi dengannya. Dia mengatakan bahwa Preston mungkin sengaja meminta Livy beralasan sakit agar
Baca selengkapnya

Bab 76

Livy seketika merasa dilema. Dia mengedarkan pandangannya kepada Preston, berharap Preston bersuara untuk menahannya.Namun, Preston hanya meliriknya dengan tatapan agak suram sambil berkata, "Kamu istirahat saja dulu."Livy terpaksa mengikuti Nancy pergi. Nancy membawanya melewati jalan kecil dan turun tangga. Setelah membawa Livy ke ruang istirahat VIP, Nancy buru-buru pergi.Livy mengernyit menatap pintu yang baru ditutup itu. Dia tidak bodoh. Chloe tidak terlihat cemas padanya, melainkan seperti ingin menyembunyikannya. Lantas, apa tujuan Chloe?Jangan-jangan Chloe tahu tentang masa lalunya dengan Stanley? Makanya, dia sengaja menyuruh Nancy membawanya ke ruang istirahat? Chloe takut Livy menghancurkan pernikahannya?Sepertinya kekhawatiran Chloe berlebihan. Lagi pula, Chloe masih begitu melindungi Stanley setelah tahu kebenarannya. Jelas, cintanya terhadap Stanley sangat mendalam.Hanya saja, tatapan Stanley saat menatap Livy penuh kegugupan dan ketakutan. Pria ini pasti takut Liv
Baca selengkapnya

Bab 77

"Kamu ...." Nora yang belum tersadar dari keterkejutannya hanya bisa memelototi Livy. Saat berikutnya, Livy melayangkan tamparan lagi, membuat pipi Nora yang satu lagi juga terasa perih.Nora pun hanya bisa terperangah. Dia tidak menyangka Livy yang begitu mudah dikendalikan akan berani main tangan dengannya?Livy sungguh murka. Meskipun telapak tangannya kebas dan sakit, dia belum merasa puas. Dia pun menerkam dan menjatuhkan Nora, lalu menghajarnya habis-habisan.Nora yang kesakitan lantas berteriak minta tolong. Namun, Livy memperingatkan, "Teriak saja, biar orang-orang datang. Kira-kira apa yang bakal mereka pikirkan nanti? Kenapa aku menghajarmu?""Gimana kalau aku beri tahu orang-orang gimana Stanley pansos dan keluarga kalian mencelakai orang?" Livy merendahkan suaranya sambil memelototi Nora. Usai berbicara, dia tertawa terbahak-bahak.Ketika melihat Livy yang seperti orang kerasukan, Nora ketakutan hingga tidak berani berbicara. Dia termangu sesaat sebelum pikirannya menjadi l
Baca selengkapnya

Bab 78

Livy menunggu Preston memarahinya. Namun, yang terdengar adalah suara pelan Preston. "Acara sudah dimulai."Livy termangu sejenak. Kemudian, dia bertanya dengan tergagap, "Oh, oh. Oke. Sudah ... waktunya makan ya?""Ya. Ayo." Preston meletakkan kedua tangannya ke dalam saku. Dia berbalik dan pergi.Livy agak terbengong. Mungkin karena baru bangun tidur, juga mungkin karena banyak pikiran. Namun, dia tidak banyak tanya dan hanya mengikuti Preston. Dia pun mengira Nora sedang mengulur waktu. Karena acara makan sudah dimulai, berarti semuanya masih berjalan dengan normal.Awalnya, Livy sedang memikirkan cara menjelaskan jika ada keluarga pihak pria yang mengenalinya. Untungnya, dia berpikir terlalu jauh.Acara sangat meriah. Tamu sangat banyak. Ini seperti acara makan untuk sekampung. Untungnya, karena dia dari keluarga pihak wanita, keluarga pihak pria pun tidak terlalu memperhatikannya.Tempat duduk Livy sudah disediakan. Mejanya termasuk meja utama. Ketika dia duduk, acara makan sudah
Baca selengkapnya

Bab 79

Ratna berhasil meyakinkan Chloe. Chloe pun tidak memaksa lagi. Namun, Chloe langsung memberi tahu Stanley tentang masalah ini. Stanley merasa ada yang tidak beres sehingga mencari ayah dan neneknya.Setelah mengetahui kebenarannya, wajah Stanley sontak memucat. "Beraninya Livy memukul ibuku!""Kecilkan suaramu. Sekarang acara pernikahanmu dalam masalah besar. Entah rencana ibumu bakal berhasil atau nggak ...." Ratna panik hingga mengentakkan kakinya.Dengan wajah suram, Stanley menggertakkan gigi dan berkata, "Aku percaya pada Ibu. Karena Livy bertindak begitu kejam, jangan salahkan kita bertindak kejam juga."....Di ruang istirahat nomor 101. Livy melihat pintu tidak tertutup rapat. Dia langsung mendorong pintu dan masuk. Terlihat Nora yang sedang duduk di sofa. Meskipun rambutnya telah dirapikan, wajahnya tetap babak belur dan terlihat menyedihkan.Ketika melihat Livy masuk, Nora sontak berlutut di hadapannya dan menangis. "Livy, waktu kamu kecil, aku selalu membawamu jalan-jalan. K
Baca selengkapnya

Bab 80

"Gimana? Livy belum ketemu?" Nora sungguh panik. Dia awalnya ingin menyekap Livy untuk sementara waktu, lalu membebaskannya setelah acara pernikahan. Dia mengira rencananya sudah sempurna, tetapi malah menjadi berantakan begini.Mereka tidak bisa menemukan Livy! Livy seolah-olah menghilang begitu saja dari dunia! Mereka menyuruh orang memeriksa rekaman CCTV. Namun, setelah Livy masuk ke kamar, wanita ini tidak pernah keluar lagi. Mereka tidak melihat jejak kepergian Livy.Kejadian aneh seperti ini membuat beberapa anggota Keluarga Taslim berkumpul. Ekspresi mereka terlihat sangat masam."Jangan-jangan Livy sudah jadi hantu? Yang kulihat dari tadi adalah hantu? Kalau nggak, gimana dia bisa tiba-tiba hilang?" Stanley ketakutan hingga wajahnya memucat. Tubuhnya gemetaran, kakinya melemas."Nggak mungkin! Dia mungkin sembunyi di kamarnya. Kalau nggak, mana mungkin kita nggak bisa menemukannya? Dia mungkin kabur dari jendela. Lanjutkan pencarian!" Nora menggertakkan giginya dengan geram. Ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status