Home / Romansa / Malam Penuh Gelora Bersama Bosku / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Malam Penuh Gelora Bersama Bosku: Chapter 91 - Chapter 100

380 Chapters

Bab 91

Stanley mengajak teman-temannya untuk makan bersama di Olive Tower. Ketika mereka semua berada di ruang VIP, Nicky keluar untuk menelepon.Usai mendapat informasi ini, Livy segera mengganti pakaian dan meninggalkan apartemen. Dia tidak memberi tahu Preston tentang kepergiannya.Livy hanya berpamitan pada Tina. Dia berkata hendak menemui temannya dan tidak ingin menginterupsi pekerjaan Preston. Dia juga meminta Tina menyampaikan bahwa dirinya akan segera kembali jika Preston mencarinya.Di dalam taksi, Nicky memberi tahu Livy bahwa mereka akan pindah ke Dibiza. Livy lantas meminta sopir untuk mengubah rute. Dibiza adalah nama sebuah kelab terkenal.Livy berpesan pada Nicky untuk merahasiakan kedatangannya. Dia beralasan ingin memberi mereka kejutan.Sebelum mereka sampai, Livy sudah terlebih dahulu tiba di Dibiza. Dia juga sudah menghubungi Charlene sebelumnya.Charlene mengenal Linda, manajer Dibiza. Hubungan akrab keduanya memuluskan rencana Livy.Livy menemui Linda dan memilih bebera
Read more

Bab 92

Stanley terpancing. Dia lantas mengikuti wanita itu naik ke kamar di lantai atas. Alhasil, begitu masuk kamar, wanita itu langsung melepas pakaiannya."Tunggu! Kamu ngapain? Bukannya ini hanya pura-pura?" tanya Stanley kaget.Wanita itu tersenyum manis, membuatnya terlihat kian mirip dengan Livy. Dia berkata, "Kak, kamu sudah menolongku. Sebagai gantinya, aku akan menemanimu malam ini. Nggak perlu bayar.""Nggak perlu," tolak Stanley. Meski begitu, dia merasa sangat tergoda.Wanita itu sudah menanggalkan semua pakaiannya. Melihatnya berjalan mendekat, Stanley buru-buru balik badan. Dia tidak berani menatap wanita itu, takut dirinya akan hilang kendali.Wanita itu memeluk Stanley dari belakang, menempelkan tubuh mereka erat-erat dan menggodanya. Stanley tidak tahan godaan. Akhirnya, dia berbalik dan merengkuh wanita itu.Livy yang menyaksikan semua ini dari kamera CCTV mengernyit dan merasa jijik."Sudah kubilang, 'kan? Dia pasti akan terpancing kalau digoda wanita yang mirip denganmu,"
Read more

Bab 93

"Tenang saja, serahkan sisanya padaku," ucap Linda."Terima kasih. Aku traktir kamu makan lain hari," kata Livy sambil buru-buru berjalan pergi.Sayangnya, saat ini kebetulan adalah jam sibuk. Taksi yang dipesan Livy baru akan sampai 1 jam 45 menit lagi. Hal ini membuatnya merasa sangat lesu.Tiba-tiba, Livy menerima pesan di WhatsApp. Pengirimnya adalah Preston.[ Sudah naik taksi? Bagi pelat nomornya. ]Livy terpaksa mengirimkan tangkapan layar dari halaman pemesanan taksi.Preston mengirimkan pesan lagi.[ Aku jemput kamu. ]Livy merasa ragu untuk memberitahukan alamatnya sekarang. Namun, dia lantas sadar bahwa hasil tangkapan layar tadi sudah menunjukkan titik lokasinya. Artinya, Preston tahu bahwa dia berada di Dibiza.Entah apa yang dipikirkan Preston saat tahu dirinya berada di sini. Untungnya, Linda memang bekerja di sini. Jadi, dia masih bisa menjadikan itu sebagai alasan.Livy duduk di sofa lobi, menunggu Preston datang menjemputnya. Tak lama kemudian, dia melihat sekelompok
Read more

Bab 94

Tubuh Livy tiba-tiba dihinggapi hawa dingin. Dia menatap Preston dengan ekspresi tidak percaya. Apa pria ini sudah mengetahui segalanya?Livy tidak tahu harus bagaimana menanggapi Preston. Dia hanya diam dan menanti sikap pria itu. Kemudian, dia mendengar Preston berkata lagi, "Lihat ke belakang."Livy menoleh dengan kaku dan melihat Chloe berdiri di depan pintu masuk. Rambutnya acak-acakan dan penampilannya terlihat berantakan. Nancy sedang menghiburnya di sampingnya.Livy tidak berani bersuara karena tidak mengerti maksud perkataan Preston.Pria itu berucap, "Sepertinya dia lagi ada masalah, coba kamu temui dia.""Hah?" Livy tertegun sejenak. Dia tiba-tiba merasa sudah berpikir kejauhan. Sepertinya Preston tidak bermaksud apa-apa, dia hanya kebetulan melihat Chloe."Aku ke sana sebentar,"ucap Livy. Dia berbalik dan segera berjalan menuju pintu masuk kelab.Nancy-lah yang pertama menyadari kehadirannya. Dia berseru, "Bibi!"Nancy adalah pengiring pengantin di pernikahan Chloe. Saat Li
Read more

Bab 95

Terbawa perasaan bersalah, Livy pun membela Chloe, "Wajar saja kalau anak muda pesta di malam hari. Nggak berarti dia nggak berguna. Dia hanya masih muda."Chloe memang lebih muda dari Livy. Wanita itu baru lulus kuliah tahun ini. Mungkin karena masih naif, dia bisa diperdaya Stanley."Bukan itu maksudku," ucap Preston sambil menjalankan mobil.Livy hendak menanyakan maksud ucapan pria itu. Namun, dia lalu menelan kata-katanya kembali. Sepertinya dia bisa menebaknya sendiri.Preston menyindir Chloe tidak berguna bukan karena melihatnya pesta pora, tetapi karena wanita itu menikah dengan Stanley.Mungkin karena merasa dirinya sekarang juga "panjat sosial", Livy tidak ingin melanjutkan topik ini.Meskipun Preston mengucapkan itu untuk menjatuhkan Stanley, Livy tetap merasa tidak nyaman. Bagaimanapun, pernikahan Stanley itu asli, sementara pernikahannya hanyalah pernikahan pura-pura.....Di pintu masuk Dibiza, Nancy memandang ke arah jalan. Setelah Porsche Cayenne itu menghilang dari pan
Read more

Bab 96

"Nggak ... nggak kok ...." Suara Livy terdengar sedikit lebih tinggi. Dia tidak mampu menyembunyikan kegugupannya. Dia panik dan hanya bisa mengelak. Meski ketakutan dalam hati, dia tetap memaksa diri untuk menyangkal semuanya.Sementara itu, Preston hanya mengiakan dengan nada datar. Kini, suasana menjadi hening. Ada rasa canggung yang sulit dijelaskan.Jantung Livy berdegup sangat kencang. Apakah Preston sudah mengetahui semuanya? Apakah dia menunggu dirinya untuk mengaku?Namun kalau Livy mengakui semuanya sekarang, semuanya akan berakhir. Dia tidak bisa membayangkan kehidupan setelah ditinggalkan Preston.Keluarga Taslim pasti akan merasa sangat senang, sementara neneknya tidak bisa beristirahat dengan tenang di alam sana.Bukan karena Livy terobsesi menjadi Nyonya Sandiaga. Hanya saja tanpa perlindungan dari Preston, dia akan seperti orang lemah yang tidak punya kekuatan untuk melawan di dunia ini.Lebih dari itu, Livy juga tidak ingin meninggalkannya. Setelah merasakan perhatian
Read more

Bab 97

Hanya saja karena topik ini muncul, Preston tidak bisa menahan diri untuk menanyakan beberapa hal. Padahal, sebelumnya Preston bukanlah orang yang sangat bergantung pada hasrat. Bahkan sebelum bertemu Livy, dia tidak pernah merasakan pengalaman seperti itu.Namun ternyata seperti kucing yang sudah pernah mencicipi ikan, sekarang sulit bagi Preston untuk menahan keinginan tersebut.Kalau bukan karena Preston memaksa diri untuk bekerja keras di ruang kerja sampai kelelahan agar bisa tertidur, tubuhnya yang tidak mendapatkan pelampiasan itu mungkin akan terus membuatnya kesulitan tidur.Livy berucap, "Pak Preston, aku ...."Livy cukup memahami maksudnya. Namun saat ini, perasaannya sedang tidak tepat untuk itu. Dia menunduk dan menggigit bibir karena bingung bagaimana cara menolaknya.Livy tahu mungkin dia tidak seharusnya menolak, tetapi ... neneknya baru saja meninggal. Livy benar-benar tidak ingin melakukan hal semacam itu."Aku mengerti. Kalau sudah siap, baru beri tahu aku," ucap Pre
Read more

Bab 98

Dengan sifatnya yang sulit dihadapi, Zoey pasti akan datang lagi. Livy tahu akan hal ini, tetapi dia sama sekali tidak berniat untuk meladeni apalagi membantunya.Saat pikirannya sedang berkutat dengan hal itu, Regina tiba-tiba berseru, "Pak Preston sudah punya istri!""Apa?" Pikiran Livy langsung buyar. Wajahnya seketika terkejut dan tegang.Melihat ekspresi aneh itu, Regina langsung berbisik penuh curiga, "Ya ampun! Livy, wajahmu sampai begini. Jangan-jangan ... kamu naksir Pak Preston?"Komentar itu benar-benar mematahkan kecemasan Livy. Dia jelas berpikir terlalu jauh. Kalau Regina tahu hubungan aslinya dengan Preston, dia pasti sudah bertanya berulang kali tanpa henti dan bukannya sekadar membahas gosip di sini."Bukan, tentu saja bukan," bantah Livy buru-buru. Kemudian, dia menjelaskan, "Aku tadi cuma lagi memikirkan Zoey. Aku khawatir dia akan bikin masalah. Pak Preston sudah menikah atau belum, itu sama sekali bukan urusanku."Sambil berbicara, Livy sedikit menunduk untuk menut
Read more

Bab 99

Dulu, Livy dan Regina memang sering bergosip tentang Preston di belakang. Mereka bahkan sering membayangkan hal-hal yang tidak mungkin dan menjadikannya hiburan, termasuk mengandaikan Preston berpasangan dengan Bendy.Namun, sekarang .... Livy tidak lagi tertarik untuk bergosip tentang Preston. Tidak ada lagi aura misterius yang menarik. Kalau terus-terusan bergosip, bukankah akhirnya dirinya sendiri yang akan menjadi topik gosip?"Benaran nggak ada apa-apa? Waktu nenekmu meninggal, apa Pak Bendy sama sekali nggak pernah menghubungimu, menghiburmu, atau semacamnya? Soalnya dia yang urus cuti duka buat kamu, jadi kupikir mungkin kalian ada sesuatu ...," tanya Regina dengan penasaran.Livy tidak terlalu peduli soal bagaimana cutinya diatur saat itu. Di masa-masa sulit itu, dia hanya tahu bahwa Preston akan mengurus semuanya dengan baik.Saat itu, Livy benar-benar terpuruk. Dia hanya bisa menangis hingga tertidur, lalu bangun hanya untuk menangis lagi dan berhari-hari mengurung diri di ka
Read more

Bab 100

Melihat pemandangan itu, Livy langsung tertegun. Hampir saja jantungnya berhenti berdetak. Di kepalanya, hanya ada satu pikiran.Preston berselingkuh di belakangnya. Ini pasti karena Livy memang belum bisa memenuhi keinginannya akhir-akhir ini, terutama karena dia bahkan menolak Preston tadi malam.Yang paling membuat Livy merasa sedih adalah kenyataan bahwa sebenarnya dia tidak punya hak atau posisi untuk memprotes hal ini.Livy hanya bisa berpura-pura tidak melihat apa-apa dan mengabaikan, seolah-olah ini tidak ada hubungannya dengannya.Livy merasa serba salah. Dia menimbang-nimbang apakah dia harus meletakkan dokumen di meja dan segera pergi, ataukah langsung berbalik dan keluar saja.Namun saat Livy masih bimbang, wanita di hadapannya tiba-tiba berbalik dengan senyum ceria. Dia menyapa dengan nada manja, "Pak Preston, kamu sudah kembali!"Wanita itu terlihat hendak menyambut dengan gembira. Hanya saja ketika dia melihat orang yang berdiri di ambang pintu ternyata bukan Preston, me
Read more
PREV
1
...
89101112
...
38
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status