Home / Romansa / Malam Penuh Gelora Bersama Bosku / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Malam Penuh Gelora Bersama Bosku: Chapter 61 - Chapter 70

357 Chapters

Bab 61

"Aku sudah bilang sama Preston. Saat pernikahan Chloe nanti, aku akan memperkenalkanmu dengan resmi sebagai istri sah Preston!" ucap Tristan sambil mengelus janggutnya.Namun, Livy langsung terpaku dan pikirannya terasa buntu.Dia teringat bahwa Stanley telah mengundang banyak teman lama, terutama beberapa sahabat dekatnya yang semuanya mengenal Livy. Meskipun dulu hubungan asmara mereka dirahasiakan, semua orang tahu bahwa Livy dan Stanley adalah teman baik. Jika mereka melihatnya di acara pernikahan, Livy tidak mungkin bisa berpura-pura tidak mengenal mereka.Jika hal itu terjadi, Preston pasti akan tahu bahwa dia dan Stanley sudah saling kenal sejak lama. Padahal, saat pertama kali bertemu di kediaman Keluarga Sandiaga, mereka berpura-pura tidak saling mengenal.Awalnya, Livy berpikir bahwa dengan banyaknya tamu di pernikahan itu, dia bisa menghindari terlalu banyak kontak dengan teman-teman Stanley, terutama karena dia berada di pihak "keluarga pengantin wanita". Namun, dengan renc
Read more

Bab 62

Keringat dingin mengucur di punggung Livy. Dia bahkan sudah memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Mungkinkah Stanley datang karena khawatir Livy akan membuat masalah menjelang pernikahan, sehingga dia sengaja datang menemui neneknya untuk mengancamnya?Tanpa memedulikan mobil Preston yang belum meninggalkan tempat itu, Livy langsung melangkah cepat menghampiri Stanley."Stanley!" serunya dengan keras, menghentikan langkah pria itu. Stanley tertegun, lalu berbalik dan melihat Livy mendekat dengan ekspresi penuh amarah.Hal yang paling mengerikan adalah, mobil Preston masih terparkir di pinggir jalan. Jendelanya masih terbuka dan pandangan Preston jelas tertuju pada mereka berdua.Apa Livy sudah gila? Stanley terkejut hingga dahinya mengucurkan keringat deras. Dia buru-buru menunjukkan senyum menggoda sambil menyapa, "Pagi, Bibi." Stanley sengaja menaikkan volume suaranya saat berkata demikian.Livy terkejut mendengar panggilan tersebut, lalu tersadar bahwa Preston masih ada
Read more

Bab 63

Setelah memastikan bahwa Stanley telah pergi jauh, Livy baru berbalik dan berkata pada Preston, "Kamu lanjutkan saja kesibukanmu. Aku mau ketemu dulu sama Nenek."Livy merasa sangat berterima kasih pada Preston karena telah membantu menyembunyikan fakta bahwa neneknya dirawat di sini. Tentu, Preston tidak benar-benar berniat menolong. Hanya saja, karena identitas Livy sebagai "anak yatim" di Keluarga Sandiaga, tidak mungkin tiba-tiba muncul seorang nenek yang dirawat di sini.Meski begitu, Livy merasa lega karena rahasianya tidak terbongkar, baik di hadapan Preston maupun Stanley."Jam tiga nanti kujemput. Temani nenekmu dulu," ucap Preston sambil melirik jam tangan sebelum berbalik dan pergi.Livy menghela napas lega sambil menepuk dadanya, lalu berjalan masuk ke sanatorium. Namun, ketika dia tiba di lantai tempat neneknya dirawat sesuai petunjuk perawat, dia melihat dua baris perawat sedang terburu-buru mendorong tempat tidur seorang pasien ke depan.Begitu Livy memperhatikan dengan
Read more

Bab 64

David tidak berani lagi bercanda, suaranya berubah serius. "Bukannya aku sudah kirim pesan? Nenek istrimu tiba-tiba pingsan, kondisinya memburuk dan saat ini sedang dalam perawatan darurat. Situasinya cukup kritis."Setelah hening beberapa detik, Preston berkata dengan nada dingin, "Lakukan yang terbaik.""Tentu saja. Aku sudah menyiapkan para ahli terbaik untuk operasi ini. Setelah memberimu laporan ini, aku juga akan langsung ke meja operasi. Ini sudah cukup menghargaimu, bukan?" Meskipun nada David terdengar santai, jika dia sampai turun langsung ke ruang operasi, itu artinya situasi benar-benar serius.Preston segera menyahut, "Terima kasih. Aku akan segera ke sana."David bisa merasakan keseriusan Preston. "Oke, aku mulai sterilkan diri dulu."....David masuk ke ruang operasi dari pintu belakang, sehingga Livy tidak melihatnya, juga tidak bisa melihat apa pun yang terjadi di dalam ruang operasi. Livy berdiri sendirian di koridor yang terasa begitu sepi. Meskipun matahari bersinar
Read more

Bab 65

David tidak tega melanjutkan ucapannya. Dalam kasus seperti ini, sering kali operasinya telah berhasil, tetapi pasien belum tentu bisa siuman kembali. Kondisi Winda sangat lemah dan tubuhnya kesulitan untuk bertahan. David tidak bisa menjamin bahwa Winda akan sadar keesokan harinya.Bahkan jika terbangun, hidup Winda tidak akan bertahan lama. Tubuhnya sudah terlalu ringkih. Meski operasi berhasil, usianya tidak akan lama lagi. Untuk saat ini, yang menjadi kekhawatiran utama adalah apakah Winda masih bisa terbangun keesokan harinya.Livy memahami maksud tersirat dari penjelasan David. Jika neneknya bisa melewati malam ini dan sadar besok, harapannya untuk bertahan hidup akan lebih besar. Terdengar isakan tertahan dari Livy saat tubuhnya bersandar lemah ke dinding dan berusaha untuk tidak jatuh.Melihat kondisi tersebut, Preston segera merangkul bahu Livy dan memeluknya dengan erat."Besok adalah titik krusial. Semoga saja Bu Winda bisa melewatinya," ujar David sambil melirik jam tangann
Read more

Bab 66

"Bu, apa kita benar-benar harus sampai sekejam ini?" Stanley merasa gelisah. Sebenarnya, dia tidak terlibat dalam masalah ini. Ternyata alasan neneknya dibawa ke sanatorium bukanlah karena benar-benar sakit, melainkan itu adalah ide dari ibunya.Nora menyuruh nenek Stanley untuk menyelidiki kondisi Winda dan sengaja membuatnya syok dengan berita pernikahan Stanley dan Chloe. Bahkan, Nora juga menambahkan cerita bahwa Livy sudah putus asa hingga menjadi wanita simpanan dari pria kaya.Tadi pagi saat Stanley pergi menjemput neneknya, dia benar-benar tidak tahu tentang rencana ini. Nora sengaja merahasiakannya dari Stanley karena khawatir dia akan menghentikan mereka jika tahu."Livy sudah mengkhianatimu dan memanfaatkan pernikahannya dengan Preston untuk mencapai status tinggi. Pasti dia juga ingin menghancurkan hubunganmu dengan Chloe. Kalau dia nggak mau kamu bahagia, mana mungkin aku membiarkannya begitu saja?" ujar Nora dengan sengit."Kalau bukan karena ibunya, aku pasti bakal ngamb
Read more

Bab 67

Preston benar-benar duduk di sini untuk bekerja? Tanpa peralatan apa pun, dia duduk bersila di lantai dan bekerja dengan tenang.Saat itu, Preston menoleh ke arahnya dan berkata, "Dengan kondisimu sekarang, siapa tahu kapan kamu bisa pingsan. Sebagai suamimu, aku punya tanggung jawab untuk menjagamu dan segera memanggil bantuan kalau perlu."Ucapan itu membuat Livy merasa jantungnya berdebar kencang. "Sebagai suaminya ...." Padahal pernikahan mereka hanya sebatas pernikahan kontrak dan Preston sama sekali tidak punya kewajiban untuk memperhatikan keadaannya.Kalaupun Preston benar-benar tidak ingin Livy jatuh sakit karena membutuhkan bantuannya dalam berakting, dia bisa saja menugaskan orang lain untuk mengawasi Livy. Tidak perlu dia sendiri yang datang.Livy tidak mengerti mengapa Preston bersikeras untuk menemaninya secara langsung. Tentu saja, dia tidak ingin berangan-angan bahwa Preston mungkin menyukainya. Satu-satunya alasan yang bisa dia pikirkan adalah Preston mungkin ingin mem
Read more

Bab 68

Livy tertegun. Dia tidak menyangka Preston akan masuk pada saat seperti ini. Apa maksudnya? Secara refleks, Livy menoleh ke arah neneknya. Neneknya juga membuka mata melihat ke arah datangnya Preston.Dengan gugup, Livy segera memperkenalkan Preston kepada neneknya sebelum Preston sempat berbicara."Nenek, ini adalah presdir perusahaan kami, Pak Preston. Teman Pak Preston adalah wakil direktur di Rumah Sakit Sejahtera. Berkat bantuannya kali ini, dokter akan memberikan Nenek perawatan terbaik. Nenek tenang saja."Livy sangat menyadari bahwa tanpa koneksi Preston, neneknya tidak mungkin mendapatkan perawatan sebaik ini di Rumah Sakit Sejahtera. Dia telah melihat sisi kelam rumah sakit sebelumnya. Saat neneknya pertama kali jatuh sakit, mereka hanya bisa mendapat perawatan yang seadanya karena keterbatasan biaya dan harus melalui banyak kesulitan.Itulah sebabnya kondisi neneknya tidak pernah benar-benar pulih sepenuhnya sejak saat itu dan Livy selalu merasa bersalah karenanya.Ditambah
Read more

Bab 69

Dulu, ketika Nora menikah dengan Lucas, Keluarga Taslim hanya memiliki sebuah supermarket kecil. Setelah Nora meminjam dua miliar dari Helen, barulah Keluarga Taslim bisa memperluas usaha hingga berkembang seperti sekarang.Sebagai generasi muda, Livy merasa tidak pantas mempermasalahkan hal ini dengan Nora. Pada akhirnya, sahabatnya, Charlene, yang membantunya mengumpulkan biaya operasi neneknya. Meski berasal dari keluarga kaya, Charlene adalah anak dari hubungan di luar nikah. Dia sering diabaikan oleh ayahnya dan mendapat perlakuan tidak adil dari ibu tiri.Oleh karena itu, uang sakunya pun sangat terbatas. Namun, berkat tubuhnya yang tinggi semampai, Charlene mulai bekerja sebagai model komersial sejak masih mahasiswa. Dia menggunakan uang hasil tabungannya serta pinjaman dari teman-temannya untuk membantu Livy.Selama bertahun-tahun, Livy terus berusaha melunasi utangnya. Uang yang dipinjamkan oleh teman-teman Charlene sudah berhasil dia lunasi, tetapi uang yang dipinjam dari Cha
Read more

Bab 70

Livy tertegun sejenak. Dia mendapat kesan bahwa Liana tampaknya agak kesal terhadapnya.Livy segera menjelaskan, "Nenek Liana, setelah nenekku dipindahkan ke sini, aku mengalami beberapa masalah yang cukup rumit. Baru saat libur nasional kemarin, aku akhirnya bisa datang mengunjungi Nenek, tapi tiba-tiba saja terjadi hal buruk ....""Para perawat mengatakan Anda adalah saksi. Apa aku boleh minta bantuan Anda untuk menceritakan apa yang sebenarnya membuat nenekku mengalami syok?"Melihat sikap Livy yang sopan, Liana mengerutkan kening sedikit sebelum bangkit dan berbalik menghadapnya."Kak Winda itu orang baik. Aku bersahabat baik dengannya di sini. Kami jalan-jalan dan main catur bersama setiap hari. Dia sering bilang, kamu ini cucu yang baik. Katanya kamu bekerja di Grup Sandiaga dan berjuang agar dia bisa dirawat di sanatorium ini.""Tapi aku selalu merasa kamu menyembunyikan sesuatu darinya. Kebetulan, aku punya seorang keponakan yang bekerja di Grup Sandiaga. Dia bilang, nggak ada
Read more
PREV
1
...
56789
...
36
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status