Livy lembur sedikit untuk menyelesaikan pekerjaannya. Setelah pulang ke rumah, dia mendapati hanya ada dirinya.Livy makan malam sendirian. Selesai makan, tiba-tiba ponselnya berdering. Ternyata Erick yang meneleponnya.Tanpa pikir panjang, Livy hendak mengakhiri panggilan. Namun, dia dan Erick masih punya urusan pekerjaan. Dia khawatir Erick mencarinya untuk membahas masalah pekerjaan, jadi terpaksa menerima panggilan."Ada urusan apa?" Nada bicara Livy terdengar sopan, tetapi sedikit dingin dan kesal.Di sisi lain, Erick seolah-olah tidak menyadarinya. Dia berkata dengan ramah, "Livy, aku tahu kamu belum tidur. Aku lagi di pasar malam Jalan Selata. Kamu mau kemari nggak? Kita makan bersama."Livy merasa agak gusar. Dia sudah memperjelas semuanya kepada Erick, tetapi Erick masih mengganggunya."Erick, biar kuperjelas sekali lagi. Kalau nggak ada urusan pekerjaan, tolong jangan ganggu aku," tegas Livy.Erick malah tertawa ringan, lalu berkata dengan suara agak manja, "Livy, aku nggak g
Baca selengkapnya