Satu tahun yang lalu, di sudut swalayan kecil di pinggiran kota, Nathalia berdiri di belakang meja kasir, sibuk menghitung kembalian untuk seorang pelanggan. Kehidupannya sederhana, berputar antara pekerjaannya di swalayan dan waktu luangnya bersama sang ibu yang sakit. Dia tidak pernah membayangkan bahwa hari itu akan mengubah segalanya. Di luar swalayan, Akbar, Arman, dan Prasetyo berdiri bersandar pada mobil sport hitam milik Prasetyo. Ketiganya tertawa, berbicara tentang hal-hal remeh, hingga mata mereka tertuju pada Nathalia yang sedang bekerja di dalam. “Lihat dia,” ujar Akbar sambil menunjuk dengan dagunya. “Cantik, ya? Terlihat seperti tipe yang sulit ditaklukkan.” Arman tertawa kecil, mengeluarkan rokok dari saku jaketnya. "Susah? Tidak ada yang susah untukku," katanya dengan nada sombong. Namun, ada kilatan di matanya yang mencerminkan rasa frustrasi. "Aku sudah mencoba mendekatinya minggu lalu, tapi dia bahkan tidak melirikku," lanjut Arman, kini dengan nada lebih tajam
Last Updated : 2024-12-25 Read more