All Chapters of Istriku, Aku Benar-Benar Menyesal: Chapter 21 - Chapter 30

81 Chapters

Penawaran yang tidak pernah berubah

Prasetyo memperhatikan Nathalia yang terlihat sangat sibuk dengan ponselnya, ini hari ke tiga perawatannya. Prasetyo sudah bosan setengah mati, tapi istrinya masih belum mengizinkan Prasetyo menjalani perawatan di rumah.“Jangan terus-terusan menghela napas seperti itu.” Nathalia menyahut tanpa menoleh pada Prasetyo yang duduk dengan muram di atas ranjang.“Aku bosan.”“Sebentar lagi Mas Prasetyo tidak akan merasa bosan.”Wajah Prasetyo kian muram.”Harusnya memang Samantha yang ada di sini, dia selalu menuruti dan mengerti keinginanku.”Nathalia tidak menjawab, perempuan itu terlihat makin sibuk dengan ponselnya. Prasetyo yang tidak suka diabaikan, mencoba menarik perhatian Nathalia dengan terus mengeluh sembari membicarakan Samantha. “Mereka datang.” Kata Nathalia tiba-tiba.“Mereka?”Kebingungan Prasetyo tidak berlangsung lama, karena tidak lama pintu ruang perawatannya terbuka. Akbar, Arman dan Samantha muncul dengan segala macam buah tangan mereka. “Mas Prasetyo nggak akan bosan
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Tinggal bersama

“Mereka terlihat konyol, iya kan?” komentar Samantha pada film yang mereka tonton, jari-jari lentiknya juga dengan cepat membuka kulit jeruk, membersihkan seratnya lalu menyuapi Prasetyo yang masih fokus dengan tayangan di televisi.“Aku kenyang.” Prasetyo menolak uluran jeruk dari Samantha. “Tolong ambilkan aku air.”“Oh, airnya habis. Sebentar, aku ambil di dispenser.”Ruang rawat VIP Prasetyo luas dan bersekat, sekat satu untuk pasien dan sekat lainnya diperuntukan bagi keluarga pasien yang menginap. Dispenser ada di sekat keluarga pasien, karena itu Samantha harus berjalan cukup jauh untuk mengisi botol minum Prasetyo.“Arman belum kembali juga?” tanya Prasetyo. “Dia benar-benar ke toilet atau justru masuk ke ruang perawat dan menggoda perawat-perawat di sana?”Akbar tertawa, kecurigaan Prasetyo tidak salah. Karena semasa sekolah mereka dulu, Arman memang suka seperti itu. “Haruskah aku menyusulnya?”Prasetyo menggeleng. “Biar aku saja, aku juga ingin jalan-jalan.”“Kau yakin?” Ak
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Awal dari neraka

“Ini ada apa?” tanya Nathalia yang baru kembali ke ruang perawatan suaminya. “Mas, kamu mau ke mana?”Samantha yang membantu Prasetyo mengemasi barang-barang tersenyum. “Prasetyo akan pulang, Nath. Dia sudah tidak betah di rumah sakit.”“Mas, nggak bisa begitu dong. Kamu masih harus dalam pengawasan dokter.” Nathalia panik. “Kamu mau apa supaya betah? kasih tahu aku coba.”“Sam, sepertinya masih ada beberapa pakaianku di laci bawah. Tolong di cek ya.” Prasetyo terang-terangan mengabaikan Nathalia. “Mas.” Nathalia meletakan tasnya dengan tidak sabaran. “Dengarkan aku dulu, kamu masih harus dalam pengawasan dokter.”“Jangan berlebihan, aku sudah sehat.”Nathalia menghela nafas karena kekeras kepalaan suaminya. “Aku akan bicara dengan dokter sebentar, sekaligus mengatur perawat yang akan tinggal di rumah bersama kita.”“Oh, nggak perlu, Nath.” Samantha datang sembari mendorong koper Prasetyo yang sudah selesai di pacx. “Enggak perlu gimana, luka Mas Pras masih harus dipantau.”“Jangan
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Perempuan murahan

Samantha berperilaku seperti nyonya rumah begitu mereka sampai di kediaman Rahardjo, perempuan itu dengan tidak tahu dirinya langsung memberikan perintah kepada para pelayan untuk melakukan banyak hal.Mulai dari mengganti tirai di kamar tidurnya sampai peralatan kamar mandinya, Samantha juga dengan semena-mena mengatur dan menyiapkan menu makan malam Prasetyo tanpa merasa perlu meminta persetujuan dari Nathalia.“Orang kaya, benar-benar ada aja tingkahnya.” Seruni pelayan termuda di kediaman Rahardjo menggerutu, ia sudah lima kali bolak balik membawakan bed set dan juga tirai untuk kamar yang akan ditempati oleh Samantha selama perempuan itu tinggal di kediaman Rahardjo. “Dia nggak akan jadi istri keduanya tuan muda kan?”“Hust!” Lastri pelayan senior menegur Seruni. “Udah nurut aja, nggak usah ikut campur.”“Aku kesal, Mbak. Padahal cuma tamu, tapi lagaknya udah seperti nyonya rumah! nggak kebayang kalau dia betul-betul jadi nyonya rumah, kita bisa benar-benar diperbudak.” Lastri me
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Prilaku bar bar

Prasetyo memijat pangkal hidungnya pelan, ia masih dalam masa pemulihan tapi dua perempuan di rumahnya sudah membuat ulah. Ketika baru akan beristirahat, ia mendapat laporan dari kepala pelayan bahwa Natalia dan Samantha bertengkar.Kepala keluarga Rahardjo muda itu bergegas menyusul ke ruang laundry dan harus mengelus dada begitu melihat Samantha sudah babak belur sembari menangis di sudut ruangan, keadaan Nathalia tidak terlalu jauh berbeda, perempuan itu juga sama berantakannya.“Obati luka kalian, setelah itu aku tunggu di ruang kerja.” Titah Prasetyo tegas. “Bantu mereka merapikan diri.” Kata Prasetyo kepada pelayan yang menunggu di depan pintu.Sekarang, mereka semua sudah berkumpul di ruang kerja Prasetyo. Samantha masih menangis, sesenggukan karena memang ia jauh lebih babak belur dibanding Nathalia. Hasil pertengkaran itu jelas di menangkan istrinya, Prasetyo tidak tahu harus merasa bangga atau malu.“Jadi, apa yang terjadi?”Samantha bergegas membuka mulut, tidak akan ia bia
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Rencana dan bencana

Prasetyo mendekat, memperhatikan wajah mungil istrinya yang sedikit memar. Rambut ikal Nahtalia yang sebelumnya mengembang dengan indah tanpa bantuan alat styling pun jadi terlihat lebi berantakan.“Tidakkah kamu sadar untuk memiliki etika terhadap tamu yang aku undang ke rumah ini?” bisik Prasetyo tepat di hadapan wajah istrinya. Nathalia menelan ludah dengan gugup, berada dalam jarak sedekat ini dengan suaminya membuat perempuan itu sedikit salah tingkah “Aku hanya berusaha membela diri dan menjaga orang-orangku.”“Menurut Mas Prasetyo, apa yang akan mereka pikirkan jika aku, Nyonya di rumah ini membiarkan tamu bersikap seenaknya? Terlebih lagi, tamu ini bersikap semena-mena.” Nathalia tersenyum miring. “Oh, ataukah ini adab yang kalian pelajari dari kelas kepribadian yang mahal itu?”Prasetyo terkekeh, istrinya memang tangguh. Alih-alih merengek atau meratap, Nathalia justru berani melawan. Seketika Prasetyo kembali mengingat perdebatan antara Nathalia dan Samantha di toilet cafe
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Musuh bersama

Nathalia membuka matanya yang terasa sangat berat, perempuan itu melirik jam di atas nakas, pukul 08.00. Prasetyo pasti sudah sarapan dan mungkin saja suaminya itu sedang menikmati pagi bersama Samantha.“Aku lelah,” bisik perempuan itu kepada dirinya sendiri. Nathalia sudah lelah berjuang sendirian untuk pernikahannya, tapi pergi dari hidup Prasetyo juga bukan sesuatu yang ia inginkan. Ia tidak ingin kembali ke kehidupannya sebelum menjadi Nyonya keluarga Rahardjo.“Permisi, Nyonya. Anda sudah bangun?” Seruni, pelayan yang hari ini bertugas membersihkan kamar utama mulai membuka tirai kamar dengan hati-hati,”Nyonya ingin di siapkan sarapan di kamar?”“Tuan hari ini sudah mendapatkan perawatan untuk lukanya?” tanya Nathalia mengabaikan pertanyaan sebelumnya. “Apakah lukanya membaik?”Seruni mengangguk. “Luka tuan sudah lebih membaik, Nyonya. Tuan juga sudah mulai sarapan bersama Nona Samantha di taman belakang, Nyonya ingin bergabung?”Nathalia berpikir, haruskah ia bergabung atau mem
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Dessert atau Main course

Prasetyo menyesap kopi hitamnya sembari sesekali melirik ke arah ruang tengah yang diijadikan tempat relaksasi, pemandangan dari ruang itu mengarah langsung ke arah taman dan kolam renang. “Pelayan sudah di kondisikan?” tanya Prasetyo dengan bibir menipis. Memang bukan sekali dua kali Nathalia memilih ruang tengan sebagai tempat untuk relaksasi. Tapi kali ini, istrinya itu melakukannya dengan hanya menggunakan tirai pelapis tipis berwarna putih sebagai penghalang pandangan. Siapapun yang berdiri di taman dapat melihat siluet dari orang-orang di ruang tengah. “Sudah, Tuan.” “Bagus, sampai Nathalia selesai pastikan tidak ada pekerja laki-laki di sekitar sini.” Lelaki itu bangkit, membawa laptonya dengan wajah kesal. Udara sejuk di taman rumahnya mendadak berubah menjadi panas. “Minta Aryo untuk datang besok, kita akan membuat ruang relaksasi agar Nathalia tidak bersikap sembarangan seperti ini lagi.” Geram Prasetyo karena istrinya jelas sedang berusaha memancing amarahnya d
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Mencari kamar utama

Samantha tersenyum puas, tubuhnya terasa ringan berkat serangkaian perawatan yang ia terima hari ini. Seperti ini lah hidupnya seharusnya, bukannya malah luntang lantung karena di tipu oleh lelaki yang menjadi selingkuhannya saat ia masih bersama Prasetyo dulu.“Ini adalah kehidupan yang seharusnya menjadi milikku.” Katanya penuh percaya diri sembari menatap pantulan wajahnya di dalam cermin. “Dimana Prasetyo?” Tanya Samantha kepada Lastri yang merapikan tempat tidur. Lastri yang ditanya meremas sarung bantal yang akan dipasangkan dengan perasaan takut. “ Sa- sayang kurang tahu, Non.”Samantha berdecak, pelayan muda ini sungguh tidak dapat diandalkan. Tapi ia memerlukan sekutu untuk memulai perang, ia membutuhkan pion untuk dijadikan kambing hitam jika sewaktu waktu rencananya tidak berjalan sesuai dengan keinginannya.“Dimana kepala pelayan?” tanya Samantha lagi, ia lapar dan memang ini sudah waktunya makan malam. Samantha tidak menunggu jawaban dari Lastri, perempuan itu memilih
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Permainan di kamar utama (18+warning)

Suara desahan yang saling bersahutan langsung menyambut Samantha begitu ia menemukan kamar utama tempat Prasetyo dan Nathalia memadu kasih. Samantha bisa mendengar Nathalia memohon agar Prasetyo menyentuh bagian-bagian tubuhnya atau pun mempercepat tempo yang membuat perempuan itu semakin menggila.“Mas, berhenti main-main.” Nathalia merengek.“Kalau begitu, aku akan membiarkanmu memimpin permainannya.”Samantha mendengar suara gemerisik, suara tawa Prasetyo karena Nathalia bergerak tidak sabaran ketika mereka hendak berganti posisi kemudian geraman tidak sabar dari Prasetyo karena sekarang gantian Nathalia yang mempermainkan lelaki tersebut.“Sialan!” desisnya geram, kemudian meninggalkan kamar utama dengan langkah menghentak.**** “Aku lapar.” Guman Nathalia.“Aku juga.”Nathalia menyikut Prasetyo dengan kesal. “Aku benar-benar lapar makanan, bukan lapar yang lain.” Prasetyo tertawa, lelaki itu menarik tangan kanannya yang sejak tadi sibuk memegangi payudara istrinya. Lelaki itu
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status