Home / Romansa / Ibu Susu Bayi Mafia Kejam / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Ibu Susu Bayi Mafia Kejam: Chapter 71 - Chapter 80

121 Chapters

bab 71

Alfa menoleh ke arah Keira dengan tatapan tidak percaya. Karena setahu Alfa Keira adalah sosok yang baik terhadapnya. Walaupun sikap Keira kepada David yang di lihat oleh Alfa sendiri termasuk bermuka dua. Tapi Keira berdalih, kalau dirinya berperilaku seperti itu terhadap David karena dirinya tidak menyukai David. "Keira, apa yang sebenernya kau katakan barusan?" gerutu Alfa dengan nada pelan, namun kemarahan terdengar begitu jelas dari intonasi suaranya. "Kalau kamu memang mau menghukum! Hukum saja alfa, karena dia berniat menghancurkan hidupmu. Bahkan merebut semua yang sekarang ini kamu miliki David, termasuk berniat untuk merebut ku dan bayi kita. Kamu harus tahu diri, tanpa ginjal dariku. Sampai sekarang kamu mungkin sudah tidak bernafas, jadi tolong ampuni aku sekali ini saja." imbuh Keira, dia terus saja mencari pembenaran untuk dirinya sendiri. David memasang ekspresi wajah yang sulit untuk di deskripsikan. "Jika aku memafkan mu sekarang. Bukankah hal yang sangat tidak
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

bab 72

David hanya diam, melewati tubuh Arman begitu saja. Bahkan saat Arman menyapa dirinya, David seakan akan tidak peduli. "Bagaimana keadaan istri saya?" tanya David dengan suara yang meninggi, hal itu sengaja ia lakukan agar Arman bisa mendengar apa yang dirinya katakan. Arman sendiri, sampai sekarang ini masih berdiri mematung di tengah tengah pintu ruangan Dilara. "Ibu Dilara mengalami kecapean saja Pak ... Dan sedikit mengalami pendarahan," sahut Dokter yang berada di dalam ruangan, sementara ke empat perawat yang ada di dalam kamar Dilara, nampak mengelilingi tubuh Dilara dengan berdiri melingkar. Guna menutupi tubuh Dilara agar tidak terlihat oleh Arman. "Apakah bayi ku di dalam kandungannya baik baik saja?" tanya David, sembari berjalan mendekat ke arah brangkar istrinya. David nampak memberikan kode, pada seorang perawat agar mengusir Arman yang sedari tadi berdiri di tengah tengah pintu. "Tolong Pak, lebih baik anda keluar dulu dari ruangan ini!" perawat itu berusaha untu
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

bab 73

"Kenapa kalian tidak segera menolong ku terlebih dahulu? Sekarang ini aku kesakitan! Rumah sakit macam apa ini? Yang tidak mementingkan keselamatan pasien nya terlebih dahulu!" Seorang wanita terlihat membentak bentak para tenaga kesehatan, kala tubuh nya sedang di lakukan Rontgen untuk melihat jumlah ginjal nya. "Harusnya kalian itu fokus mengambil peluru yang bersarang di dalam tubuh ku! Baru kalian melakukan USG!" "Tolong Nyonya Keira! Anda lebih baik diam, karena semua ini memang perintah dari Tuan David. Kami semua benar benar tidak berdaya, dan kami juga sangat menyayangi nyawa kami," salah satu Dokter yang sedang melakukan Rontgen pada wanita itu. Ternyata wanita itu adalah Keira, ya sekarang ini dirinya terlihat begitu mengenaskan. Bahkan luka bekas tembakan yang ada di tangannya hanya di balut dengan kain saja. Sama sekali belum mendapatkan sebuah pertolongan. Wajah nya terlihat kesakitan, bahkan air mata juga terus mengalir dari ke dua pelupuk matanya tanpa dirinya itu s
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

bab 74

"Apa?" tanya David dengan wajah terkejut. Bahkan dia menatap Dilara dengan tatapan lekat, untuk mencari kebohongan didalam sor mata wanita didepannya itu. "Iya, kalau aku bilang. Aku itu Ara teman masa kecil mu yang mendonorkan ginjal nya pada mu, apakah kamu itu akan percaya David?" Dilara malah balik bertanya. Ke dua alis David nampak menyatu, sungguh ucapan yang barusan keluar dari bibir Dilara membuat nya termenung dan berpikir. "Bagaimana Dilara tahu perihal Ara ... Donor ginjal dan juga pangeran capung? Bahkan Keira sendiri tidak pernah membahas perihal pangeran capung," gumam David dalam hatinya, dirinya masih menimang nimang ucapan Dilara. Karena ucapan yang barusan keluar dari bibir manis Dilara, sungguh sangat masuk akal. Dan benar benar membuatnya mengingat perihal bayang bayang masa lalunya. "Dilara? Apakah kamu benar benar yakin dengan apa yang baru saja kamu katakan?" Dengan sedikit ragu, Dilara nampak mengangguk kan kepalanya. "Jujur David, setelah hany
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

bab 75

"Apa yang terjadi? Apakah kalian berdua saling mengenal?" tanya David, ia bersikap pura pura tidak mengetahui latar belakang istrinya. "Tu - tuan David," beo Dilara. Ucapan yang barusan keluar dari bibir Dilara, sampai di telinga Arman. "Kenapa Dilara memanggil suaminya dengan sebutan Tuan? Ya ... Pasti feeling ku benar, tidak mungkin orang seperti Tuan David mau menikahi seorang wanita seperti Dilara?" gumam Arman dalam hatinya. Memang kenapa dengan wanita seperti Dilara? Seperti nya Arman terlalu menganggap remeh dan juga enteng perihal posisi mantan istrinya itu. "Sa - saya tidak mengenalnya Tuan, tolong bantu saya untuk menyuruhnya segera keluar dari sini," ujar Dilara sembari menatap David dengan tatapan memohon. Semua ucapan yang barusan keluar dari bibir Arman benar benar menyakiti hati Dilara. Iya, Dilara tahu, jika mantan suaminya itu meminta maaf untuk kesalahan tempo lalu. Namun, dengan mencari pembenaran perihal masa lalu yang menyakitkan itu. Mantan suaminya itu
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

bab 76

Dengan pipi semerah tomat, Dilara mati matian memalingkan pandangannya ke arah lain. Kala tubuhnya di rebahkan di atas ranjang yang ada di dalam ruangan itu. Karena infus sudah terlepas, tidak ada alasan lain bagi David untuk mengajak istrinya tidur di ranjang yang ada di ruangan itu. Karena memang sebenarnya itu ruang itu, bukan lah ruangan inap. "Kenapa Tuan David terus memandang ku dengan tatapan seperti itu? Kan aku sendiri merasa sangat risih," gumam Dilara dalam hatinya, lantas ia pun menutup matanya, karena tidak kuat dengan tatapan maut yang di berikan oleh David. Pesona yang di layangkan oleh David, benar benar membuat dirinya mabuk kepayang. "Bukankah sedari tadi kamu itu memandang wajah ku, dan memainkan jari jemari mu itu di wajah ku. Kenapa sekarang kamu malah menutup wajah mu sendiri, saat wajah kita berdua sudah sedekat ini?" tanya David heran, ia sebenarnya sudah terbangun dari tadi. Cuman ia memang membiarkan istrinya itu mengungkapkan apa yang ada di dalam hatin
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

bab 77

David nampak membaca hasil tes milik Keira istrinya. "Ternyata ginjal milik Keira itu dua, dan ginjal milik Dilara sendiri juga sama sama dua. Jika memang Dilara terbukti sebagai Ara, wanita kecil yang aku cari. Hukuman apa yang pantas untuk aku berikan pada wanita pembohong itu," gumam David dalam hatinya, ia masih mengingat , jika Keira adalah mantan istri dan juga ibu dari darah dagingnya. Mengingat Tes DNA itu belum keluar perihal Devandra. David berjalan ke arah kaca, dimana istri yang selama ini dia cintai dan perlakukan seperti putri raja nampak mengamuk dan juga berteriak kesetanan dengan tatapan kosong. Dengan tangan yang hanya di balut oleh perban. Keira terus saja mengamuk. "Tuan David, apakah ada tindakan yang perlu kami lakukan untuk Nyonya Keira? Seperti operasi, karena saya taku. Jika di biarkan lukanya akan mengalami infeksi," kata salah seorang bawhannya dengan pakaian medis. "Biarkan dia seperti ini dulu! Ini adalah hukuman yang pantas untuk nya, karena
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

bab 78

"Dilara ... Apakah ada yang sakit? Kenapa kamu itu malah diam mematung seperti ini?" Pertanyaan dari David sukses membuat lamunan Dilara pun buyar. Selama seberapa hari ini, jika bertemu dengan David. Ntah kenapa bayang bayang memalukan saat berada di dalam rumah sakit terus terlintas di dalam otak dan juga pikirannya. Dengan wajah polosnya, Dilara reflek melihat ke arah wajah David dengan bola mata hitam legam dan juga besar itu. Namun, setelah dirinya tersadar. Dilara buru buru memalingkan pandangan nya lagi ke arah lain. David sungguh di buat gemas, dengan tingkah istrinya saat ini. Lantas ia pun berjalan cepat ke arah Dilara. Tanpa banyak bicara langsung menggendong tubuh istrinya itu ala bridal style. "Tu - tuan kenapa anda sekarang ini menggendong saya?" tanya Dilara polos. "Kenapa harus berbicara dengan nada formal?" Bukanya menjawab pertanyaan istrinya, David malah balik mengajukan pertanyaan. "Maaf," sahut Dilara. "Aku akan merebahkan tubuh mu di atas kasur,"
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

bab 79

"Kenapa anda terus berpikir buruk tentang saya Tuan? Bahkan sebelumnya anda juga terlalu percaya pada fitnah fitnah keji yang di tunjukkan pada saya," teriak Dilara sembari terus terisak. Bahkan ia menjeda ucapannya untuk mengambil nafas dalam dalam terlebih dahulu. Akhirnya beberapa hal yang sebelum nya hanya bisa Dilara pendam, sekarang ini seperti sebuah bom waktu yang akhirnya meledak juga. Dilara sendiri juga sebenarnya bingung, keberanian nya itu sebenarnya datang dari mana. Dia hanya orang kecil dan tidak mempunyai koneksi, sebenarnya mana berani melawan David yang mempunyai banyak bawahan dan juga bodyguard. "Sebelumnya Tuan juga sangat tega dengan mempercayai beberapa tuduhan keji yang di berikan kepada ku. Bahkan Tuan juga memberikan hukuman yang sangat kejam pada ku!" Dilara terus mengeluarkan unek unek yang selama ini ia pendam dan juga begitu menyesakkan di dadanya. David merasa aneh dengan perasaannya sendiri. Ia tidak marah, justru menatap istrinya, Dilara, dengan
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

bab 80

Di jalanan kumuh yang ada di pinggiran kota, seorang pria terlihat meringkuk sembari menatap ke arah langit yang mendung. "Tuhan, aku mohon bantu aku melewati semua cobaan yang berat ini dengan lancar. Semoga beberapa tahun lagi, syaraf syaraf di tubuh ku itu bisa kembali normal. Walau pun itu mustahil, semoga saja bisa. Karena aku ingin bisa menebus kesalahan ku pada seseorang," ujar pria itu dalam hatinya. Banyak sekali syaraf di tubuh pria itu yang lumpuh atau pun mati. Namun, ia mengharap kan mukjizat dari Tuhan. Berharap sebuah keajaiban. Karena setelah beberapa hari merenung, ia baru menyadari. Jika dirinya begitu dalam menyakiti seseorang, dan sangat berharap bisa menembus kesalahan itu. Tiba tiba ada seorang perempuan kecil yang menghampiri dirinya. "Tuan ... Ada seseorang yang memberikan makanan ini untuk mu." Gadis kecil itu nampak menyerahkan sebuah tas yang berisi makanan. Pria itu hanya bisa menjawab ucapan gadis kecil itu dengan anggukan kepala, tanpa bisa menjawa
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status