Home / Romansa / Ibu Susu Bayi Mafia Kejam / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Ibu Susu Bayi Mafia Kejam: Chapter 51 - Chapter 60

121 Chapters

bab 51

Di dalam sebuah kamar yang ada disebuah bangunan mansion mewah. "Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Indira bisa kabur?" tanya Laras bingung. "Aku benar-benar bingung dengan semua ini, ada apa sebenarnya?" "Aku juga tidak tahu," jawab Etnan, berusaha menyembunyikan kebingungan dalam hatinya, sambil mempertahankan wajah datar. Dia berusaha menahan rasa bersalah yang mulai muncul di dalam dirinya. "Apakah ada hal yang kau ketahui tapi aku tidak tahu? Ayo katakan Etnan pada ku!" Laras menatap Etnan dengan tatapan penuh tekanan, mencoba mengetahui apa yang sebenarnya tersembunyi di balik wajah datarnya. Etnan mencoba mempertahankan keyakinannya, meskipun hatinya berkata lain. "Aku tidak ingin membohonginya, tapi apa yang terjadi di malam itu benar-benar sulit untuk diungkapkan," gumam Etnan dalam hati, merenungkan malam yang penuh dengan gairah tersebut. "Karena aku curiga, kalau kau mengetahui, jika Indira adalah seorang agen mata-mata --" Laras menggantungkan kalimatnya, m
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

bab 52

"Ta - tapi Tuan David..." coba Dilara menyela, namun ucapannya terhenti kala jari telunjuk David kini berada di tepat di atas bibir manisnya. "Ssttt, Dilara aku mohon. Tolonglah aku sekarang ini! Karena aku sudah tidak tahan lagi untuk menahan gairahku yang sudah sangat membara ini," sahut David dengan nada suara yang terdengar menggetarkan jiwa, sembari terus mencium bagian leher dan juga dada atas milik Dilara. Merasa cemas dan bingung dengan situasi yang tengah di hadapinya, Dilara mencoba merenung tentang apa yang terjadi saat ini. "Setelah membelikan aku baju mewah, apakah benar Tuan David memang benar-benar menganggap aku sebagai istrinya?" gumam Dilara dalam hatinya dengan pertanyaan-pertanyaan yang melanda pikirannya. Berbagai perasaan mulai muncul, seakan menyeruak ke permukaan pikirannya. Sejak kedatangan istri pertama David, Dilara merasa cemas dan takut, apakah ia hanya menjadi seorang pengganti? "Apakah ini benar, bahwa aku hanya sebatas pengganti semata, atau mungk
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

bab 53

"Ba - baik Tuan," sahut Dilara. Ia terlihat bangkit dan berlari menuju walk in closet. Sementara David nampak berjalan dengan langkah kaki cepat menuju ke arah box bayi dimana anaknya itu berada. Dilara mengambil sebuah baju asal yang ada di dalam walk in closet miliknya, lalu memakainya dengan terburu-buru. Jantungnya sekarang ini berpacu begitu cepat, ia merasa begitu takut kala mendengar suara David yang terdengar begitu menyeramkan. "Mengapa suaranya terdengar begitu menakutkan? Apakah ia sedang marah atau ada sesuatu yang tidak beres?" Dilara merenung dalam hati. Begitu mendalam kecemasannya, sehingga ia merasa tak mampu menahan rasa takut yang mendera. Tak berselang lama, Dilara pun keluar dari dalam walk in closet. Dengan langkah kaki yang terlihat begitu cepat, ia buru-buru berjalan ke arah David yang sekarang ini sedang menggendong putranya yang menangis karena kehausan. "Kenapa pakai baju saja lama sekali!" kata David dengan nada kesal. "Apa yang sebenarnya terjadi?
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

bab 54

"Aku datang ke sini bukan tanpa alasan, ingin mengucapkan selamat menempuh hidup baru pada sepupu ku ini. Kenapa saat menikah lagi, aku tidak diundang?" ucap Alfa dengan tatapan yang sulit dideskripsikan. Kekecewaan begitu terasa dari kedua bola matanya. David tampak bingung. "Bukankah aku sudah mengirim undangan padanya? Tapi, Alfa lah yang memilih tidak datang," gumam David dalam hati. Entahlah apa yang ada dipikiran Alfa, kenapa malah marah padaku? Sebuah pertanyaan agak nya mengganjal di dalam benak David. Alfa berjalan dengan langkah santai mendekati David, lalu berbisik, "Di mana Kakak ipar ku yang baru itu? Biarkan aku berkenalan dengan dia!" David segera menjawab dengan nada dingin, "Jangan membahas nya di dalam kamar ini, aku tidak ingin menyakiti Keira," ucap nya sambil menatap istri pertamanya yang sedang terbaring lemah di atas ranjang. Kenapa Alfa harus menanyakan hal itu saat Keira masih lemah? pikir David kecewa. "Kenapa aku tidak boleh membahasnya? Kan memang fakt
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

bab 55

Di sebuah ruangan yang dipenuhi oleh buku dan juga berkas berkas berharga, terdapat dua pria yang tengah terlibat dalam percakapan serius. Mereka duduk berhadapan di sofa, saling menatap dengan pandangan tajam. "Apa yang kau inginkan? Kenapa kau datang ke sini sekarang?" tanya David dengan nada yang tegas. "Astaga, David, Kakak sepupu ku tersayang, aku sedang enak - enak nya menikmati teh buatan kepala pelayan mu yang cantik! Kenapa tanpa basa-basi, kau langsung menjejali ku dengan banyak pertanyaan?" Alfa membalas dengan nada protes, seolah-olah dia merasa terganggu oleh pertanyaan David. David hanya bisa diam, menatap sepupunya dengan tatapan tajam dan menghembuskan nafas dengan kasar. Dia menantikan penjelasan yang lebih masuk akal dari Alfa. "Jika Kakak menanyakan alasan kenapa aku datang ke sini, sebenarnya aku hanya ingin mengatakan bahwa aku merindukan keponakanku dan ayahnya," ujar Alfa dengan nada bercanda, mencoba mengurangi ketegangan yang terasa di ruangan.
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

bab 56

"Dilara, apa yang sebenarnya terjadi?" Suara baritone David langsung membuat kesadaran mental Dilara kembali.Saat di dalam kamarnya ada sosok pria asing, Dilara bertingkah layaknya orang gila.Semua itu terjadi akibat rasa trauma yang mendalam saat David sebelumnya memberikan hukuman padanya, saat dirinya itu melakukan sebuah kesalahan.Dilara merangkak mendekati kaki David, kesedihan terpancar jelas dari wajahnya. Dalam suara yang hancur, ia berusaha meyakinkan, "Tuan David, saya mohon! Saya tidak berselingkuh atau melakukan kesalahan apa pun. Tadi ada pria asing yang tiba-tiba masuk ke kamar saya... Tolong jangan bakar hasil tes DNA itu." Ketakutan dan panik begitu terasa di setiap kata yang terlontar dari bibirnya.David hanya menghela nafas panjang, kemudian membungkuk dan membantu Dilara untuk berdiri."Iya, aku tahu. Semua ini bukan salahmu, aku yang menyuruh pria tadi masuk ke sini. Karena pria tadi adalah adik sepupuku, satu-satunya saudara yang ku kapunyai di dunia ini," je
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

bab 57

Setelah lebih dari satu jam mengobrol dengan Alfa, akhirnya Dilara pun mulai bisa membuka diri. Bahkan lambat laun ia mulai merasa nyaman dengan sosok Alfa.Apalagi Alfa adalah pribadi yang asik dan periang, ia juga sosok yang bertutur kata lembut. Hal itu sungguh bagaikan langit dan bumi, jika di bandingkan dengan sosok David.Karena bagi Dilara, David adalah sosok yang cuek, kasar dan juga dingin. Bahkan dinginnya David bisa menembus ke dalam tulangnya."Dilara, sekali lagi aku ingin meminta maaf kepada mu. Karena tadi pagi aku itu memaksa untuk masuk ke dalam kamar mu," ujar Alfa dengan nada bicara yang terdengar tidak enak. Bahkan raut wajahnya juga terlihat bersalah."Hmm, gak papa. Sudahlah jangan di bahas lagi. Aku beneran gak papa kok, kan tadi aku juga udah bilang. Kalau aku itu memang sudah memaafkanmu," sahut Dilara dengan tutur kata lembut. Bahkan ia tersenyum sangat manis saat berbicara dengan Alfa.Hal itu sungguh mengingatkan Alfa dengan sosok gadis kecil yang biasa di
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

bab 58

Melihat David yang pergi meninggalkan ruang kerjanya, dengan rasa penasaran yang begitu mendalam, Etnan pun berlari menuju jendela. Untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Karena dia juga sebenarnya penasaran, perihal alasan teriakan Dilara yang menggema di dalam ruang kerja milik David. Namun sayang, saat dirinya sampai di jendela dan melihat ke arah sekitar. Dirinya harus di buat kecewa kala tidak melihat sama sekali bayangan baik Dilara maupun Alfa. "Sialan!" gumam Etnan dengan wajah merah padam, bahkan ia terlihat mengepalkan tangannya lalu meninju nya ke arah tembok yang ada di depan nya. Membuat tangan Etnan lecet, bahkan terlihat sedikit darah yang keluar. Karena ia meninjunya dengan sangat kuat. Sementara David nampak berjalan dengan langkah kaki yang terlihat tergesa gesa menuju ke arah ruang santai yang terhubung dengan taman belakang. Karena ia bisa menebak jika saat ini baik Alfa maupun istrinya itu berada di sana. Saat akan melabrak istrinya yang sedang berdua
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

bab 59

Beberapa hari pun berlalu, dan perasaan gelisah semakin menyelimuti hati seorang wanita yang sedang berada di dalam kamar mandi yang ada di dalam kamarnya. "Ini tidak mungkin... Ini tidak mungkin!" geram wanita itu sambil memandangi alat tes kehamilan yang sekarang ini berada di tangan nya. Memang, beberapa hari ini wanita itu merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya, dengan gejala-gejala yang sangat mirip dengan tanda-tanda kehamilan.Tapi dia yang tidak ingin hamil, tentu saja menepis semua pikiran buruk itu. "Ah, tidak mungkin aku hamil anak pria sialan itu!" bentak wanita itu, wajah nya nampak merona merah padam, menunjukkan sebuah kemarahan bercampur rasa ketakutan, dan ia pun terlihat melempar hasil tes kehamilan itu ke sudut kamar. Pikiran nya tak bisa tenang memikirkan kemungkinan tes yang mungkin saja hasilnya itu benar. Dia mengepalkan tangan, merasa tak rela jika terbukti hamil. Karena rasa cinta yang sebelumnya begitu dalam pada pria yang telah menanam kan b
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

bab 60

Laras yang menguping pembicaraan antara Alfa dan juga David di dalam kamar Dilara nampak menghembuskan nafas lega. Kala mengetahui, jika hasil tes kehamilan yang di lakukan oleh Dilara itu menunjukkan hasil negatif. "Gimana?" tanya Etnan penasaran. "Hasilnya negatif," sahut Laras dengan suara yang terdengar lega. "Syukurlah!" Etnan juga terlihat lega, setelah mendengar apa yang Laras ucapkan. "Sampai kapan kau itu akan sadar Etnan? Aku malah merasa jengkel sendiri melihat sikap kebucinanmu pada Dilara yang sungguh membuat ku ingin muntah!" kata Laras dengan nada menghina. "Bukankah kita itu sama? Kau begitu bucin dengan Tuan David sejak lama, sedangkan aku bucin dengan Dilara." Ucapan Etnan barusan sungguh membuat Laras tersedak. "Bahkan kau sampai menurunkan harga dirimu itu sebagai wanita dengan melepas beberapa kancing baju mu itu. Bukankah itu sebuah tindakan yang terlihat tidak punya urat malu, bahkan juga juga tidak punya harga diri sebagai seorang wanita?" imbuh
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status