Home / Romansa / Ibu Susu Bayi Mafia Kejam / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Ibu Susu Bayi Mafia Kejam: Chapter 31 - Chapter 40

121 Chapters

bab 31

"Laras, aku mohon! Tolong aku, bebaskan aku dari sini! Bagaimana pun malam itu aku tidak bersalah! Aku hanya ingin melindungi Tuan muda Devandra, aku tidak ada niat sama sekali untuk menyakitinya," ujar Dilara dengan setitik cahaya yang terlihat dari ke dua bola matanya. Walaupun cahaya itu terlihat sangat redup dan juga sayu. Namun, Dilara merasa memiliki harapan dan ia yakin, Laras pasti akan membantunya. Laras sendiri hanya diam seraya berjalan ke arah brangkar Dilara dengan wajah datar. Lalu ia menyuruh pelayan lain yang berada didalam ruangan milik Dilara untuk keluar ruangan. "Sekarang lebih baik kalian semua keluar dari sini! Aku mau berbicara empat mata dengan Dilara," titah Laras dengan suara meninggi, sehingga membuat nyali pelayan lain menjadi ciut. Semua orang di Mansion mewah ini tentu saja tahu, seberapa besar kekuatan yang dimiliki oleh Laras. Pelayan yang tadi masuk bersama Laras pun berbondong bondong keluar dari dalam ruangan milik Dilara. Melihat wajah
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

bab 32

Saat Laras berjalann sampai pintu ruangan Dilara, tiba tiba ia dikejutkan dengan kedatangan David. Lantas ia pun terlihat bertatap muka dengan David. "Tu - tuan," gumam Laras dengan suara yang terdengar begitu lirih, bahkan saking lirihnya mungkin David tidak bisa mendengar suaranya. Laras langsung berpura pura kesulitan berjalan, bahkan ekspresi wajahnya langsung berubah seperti orang sekarat. Hal yang Laras lakukan barusan, tidak luput dari tatapan tajam Dilara. "Ya Tuhan ku, kenapa aku bodoh sekali? Harus mempercayai dan juga berharap pada wanita berbisa seperti Laras," gumam Dilara dalam hatinya dengan tatapan penuh kesumat. Dilara yakin, apa yang di katakan oleh Laras barusan memang benar apa adanya. Ia yakin, jika David memang tidak akan melepaskannya begitu mudah. Apalagi, bukti semua kekacauan yang sekarang ini terjadimengarah pada dirinya. Tuannya itu juga tidak akan pernah membiarkan dirinya mati dengan begitu mudah, pasti David tetap akan menyiksanya dengan par
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

bab 33

Wajah David sekarang ini benar benar murka, bahkan tidak ada kelembutan sama sekali yang ditunjukkan dibalik wajah tampannya itu. Dilara tahu, atas fitnah dan juga kesalahan yang tidak ia perbuat. Ia pasti akan mendapatkan sebuah hukuman yang sangat kejam dari David. Bahkan mungkin, semua itu tidak termaafkan. Seperti sekarang ini, dirinya yang harus berakhir tragis dengan dikurung di dalam kandang singa. Dilara sudah berusaha untuk menjelaskan semuanya pada David dengan jujur. Namun, sepertinya tuannya itu memang terlalu menganggap jika dirinya itu bersalah. Makanya sama sekali tidak mau mendengarkan ucapannya. Apa lagi, jika di bandingkan dengan kepala pelayan Laras. Tentu saja, David akan lebih mempercayai apa yang kepala pelayan itu katakan di bandingkan dengan dirinya. Bahkan banyak sandiwara yang Laras lakukan untuk membuat David semakin membenci dirinya. Ditambah Laras sudah bekerja lama sekali di mansion mewah milik David, jika di bandingkan dengan dirinya.
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

bab 34

"Apa?" David memandang Suster itu dengan tatapan marah, bahkan ia menatap tajam ke arah suster itu. Suster yang mendapat sebuah fitnah kejam itu nampak menggeleng -gelengkan kepalanya. Lantas ia pun menoleh ke arah obat yang sekarang ini sekarang ini ada ditangannya. "Coba Tuan David lihat tangannya, apa yang sekarang ini dia bawa? Suster itu berniat untuk membunuh atau berbuat hal buruk untuk bayi Tuan David," celetuk Laras sehingga membuat amarah David semakin terpatik. Namun, David memanglah bukan orang bodoh. Ia juga mempunyai IQ yang sangat tinggi. Ia tetap menaruh curiga pada Laras, mengenai tuduhan yang tidak berdasar itu. "Bagaimana pun Suster itu adalah lulusan terbaik dari desa, tidak mungkin dia ingin mencelakai keluargaku. Terutama anakku, memangnya apa alasan Suster itu ingin membuat anak ku itu celaka," gumam David dalam hatinya, bagaimana pun ia tidak boleh gegabah, ia harus mengetahui alasan yang jelas perihal alasan Suster itu yang ingin mencelakai putranya. Ka
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

bab 35

David tampaknya tidak merespon ucapan yang baru saja keluar dari bibir asisten pribadinya, Etnan. Pikirannya justru terfokus pada sosok Dilara yang tampak mengenaskan dalam dekapan singa yang telah dibesarkannya. Singa betina itu terlihat mengeluarkan air mata dan ekspresi iba, menimbulkan pertanyaan di benak David. "Dari kecil, aku selalu percaya bahwa singa betina ini akan ganas dan tidak akan punya ampun pada orang baru. Namun, mengapa dia malah terlihat begitu mengasihani Dilara, memeluknya yang kedinginan karena angin malam yang begitu kencang? Bukankah seharusnya dia menjauhi dan mengintimidasi Dilara yang menjadi tersangka?" gumam David dalam hati, mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Etnan kembali memberikan komentar, juga dengan nada heran, "Bukankah di sini Dilara adalah seorang tersangka alias orang yang bersalah? Dan ... Bukankah singa betina Tuan itu terkenal akan kejujurannya? Kenapa singa itu mau dekat dengan Dilara? Bukankah Dilara itu orang yang licik
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

bab 36

Dilara diam, ia nampak mencerna kata kata yang barusan keluar dari bibir David. Sungguh Dilara benar benar dibuat tidak mengerti dengan keadaan yang terjadi. "Bukankah bayi Tuan David itu hanya alergi dengan segala susu sapi dan juga kedelai. Kenapa bisa? Minum ASI selain dariku dia bisa mengalami keracunan seperti itu?" gumam Dilara dengan penuh tanda tanya dalam benaknya. Dilara benar benar dibuat bingung, dengan takdir yang terjadi yang menimpa dirinya sekarang ini. Ia masih belum mempercayai dengan mukjizat dan pertolongan yang diberikan oleh Tuhan sang pencipta langit dan juga bumi sekarang ini. Dilara masih duduk mematung seraya berpikir dengan sangat keras. David yang melihat Dilara nampak duduk mematung, tiba- tiba menarik tubuh Dilara dengan sangat lembut ke dalam pelukannya. Hal itu, sungguh membuat Dilara sendiri merasa terkejut, bahkan ia juga memasang wajah terkejut. Bukan hanya Dilara saja yang bingung dan terkejut, melainkan David juga. Padahal David y
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

bab 37

Dilara merasa dunia serasa runtuh. Bola matanya tampak berkaca-kaca, menolak keras memercayai kenyataan pahit di hadapannya. Ia merasa guncang membaca dokumen yang disodorkan David, seluruh informasi terasa begitu nyata dan real dengan adanya cap negara yang ada di dokumen itu. Perasaannya bercampur aduk dalam hati dan pikirannya, mencari alasan untuk meyakinkan diri sendiri bahwa apa yang dilihatnya hanyalah mimpi buruk belaka. "Ini tidak mungkin," gumam Dilara lirih, meneteskan air mata. Hatinya sekarang ini seperti di hantam ribuan sembilu, rasa sakit yang begitu dalam kini benar benar menghampiri dirinya. "Tuan, Anda pasti bohong! Ini tidak mungkin terjadi! Apa alasan di balik kebohongan ini?" Ia melotot kepada David, tak bisa menyembunyikan keputusasaan yang menghantui hatinya. Dia bergantian menatap David dan dokumen yang ada di tangannya, seolah-olah mencari kebenaran yang bersembunyi di antara kata-kata pahit itu. "Itu nyata, Dilara," jawab David tegas.
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

bab 38

Laras merasa bingung dan marah dengan keadaan yang saat ini menimpanya. Ia pergi ke ruangan Indira bertujuan untuk memberikan ancaman pada Indira, namun anehnya, Laras justru merasa terpojokkan. Dia menggenggam tangannya erat sendiri dengan perasaan kesal bercampur marah, teringat senyuman kemenangan yang diberikan oleh Indira kepadanya. "Dia memang baru bekerja di sini sebagai suster selama dua bulan, sementara aku sudah menjadi kepala pelayan di mansion mewah ini selama lebih dari sepuluh tahun. Harusnya aku yang lebih unggul. Apakah aku benar-benar akan kalah olehnya?" batinya dengan penuh kecemasan dan frustrasi. Laras berusaha untuk menguatkan tekadnya, "Tidak... tidak, pasti Tuan David akan melupakan masalah ini dan memaafkanku. Aku hanya perlu mendapatkan kembali kepercayaannya, dan aku akan dapat menghancurkan Indira." Laras berusaha menenangkan diri, menggali lebih dalam keyakinannya untuk bangkit dari keterpurukan ini, dan mengatur strategi untuk menyelesaikan pers
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

bab 39

Di sebuah ruangan kerja, terdapat David tersenyum simpul ketika rapat berlangsung, sesekali ia melirik asisten pribadinya yang tampak ikut gembira. "Sepertinya beberapa hari ini, Tuan David sedang dalam mood yang sangat baik!" ujar Etnan antusias, berusaha mengetahui penyebab kebahagiaan sang bos. "Iya, dan sebentar lagi aku juga akan melakukan ijab kabul," sahut David sambil terus melihat ke depan, seakan-akan menikmati perasaan bahagia yang melanda hatinya. David juga terlihat melihat ke arah bawah, dimana layar kecil CCTV nampak berada di tangannya. Senyuman Etnan pun pudar, bahkan ia nampak terdiam. Sudah beberapa hari ini David hanya diam, dan tidak pernah bercerita apapun perihal masalah pribadinya, padahal biasanya David mengatakan pada asisten pribadinya itu walaupun hanya sepatah kata saja. "Memangnya Tuan mau menikahi siapa?" tanya Etnan penasaran, ingin mengetahui lebih lanjut tentang perubahan besar dalam hidup sang bos. "Ibu susu Devandra. Bagaimana pun, Dev
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

bab 40

David kini duduk di sebuah kursi, berusaha tenang saat menjalani prosesi ijab kabul. Meski dirinya harus menunggu dengan sabar sang mempelai wanita yang sekarang ini masih di rias. Mansion mewah yang biasanya sunyi, kini berubah ramai oleh kehadiran saksi dan tamu yang ia bayar. Semua demi menjaga rahasia pernikahannya dengan Dilara, yang wajahnya mirip Keira jika di-make up. Apalagi ijab kabul yang di lakukan David sekarang ini bersama dengan Dilara benar- benar dibuat tertutup. Bahkan Ibnu Mohen pun tidak di beritahu. "Bagaimana pun aku harus melakukan semua ini? Media, atau pers tidak ada yang boleh tahu perihal pernikahan ke duaku ini. Dan di depan publik, Dilara tetap harus berpura pura menjadi Keira," gumam David dalam hati, merasa terjebak dalam keadaan sulit. Sementara itu, Laras yang berdiri tidak jauh dari tempat David, menahan gejolak amarah yang menghampiri dirinya. Dalam hati, ia tak dapat menerima kenyataan pahit ini. "Seharusnya aku yang berada di sampingnya
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more
PREV
123456
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status