Share

bab 31

last update Last Updated: 2024-11-18 13:13:42

"Laras, aku mohon! Tolong aku, bebaskan aku dari sini! Bagaimana pun malam itu aku tidak bersalah! Aku hanya ingin melindungi Tuan muda Devandra, aku tidak ada niat sama sekali untuk menyakitinya," ujar Dilara dengan setitik cahaya yang terlihat dari ke dua bola matanya.

Walaupun cahaya itu terlihat sangat redup dan juga sayu. Namun, Dilara merasa memiliki harapan dan ia yakin, Laras pasti akan membantunya.

Laras sendiri hanya diam seraya berjalan ke arah brangkar Dilara dengan wajah datar.

Lalu ia menyuruh pelayan lain yang berada didalam ruangan milik Dilara untuk keluar ruangan.

"Sekarang lebih baik kalian semua keluar dari sini! Aku mau berbicara empat mata dengan Dilara," titah Laras dengan suara meninggi, sehingga membuat nyali pelayan lain menjadi ciut.

Semua orang di Mansion mewah ini tentu saja tahu, seberapa besar kekuatan yang dimiliki oleh Laras.

Pelayan yang tadi masuk bersama Laras pun berbondong bondong keluar dari dalam ruangan milik Dilara.

Melihat wajah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 32

    Saat Laras berjalann sampai pintu ruangan Dilara, tiba tiba ia dikejutkan dengan kedatangan David. Lantas ia pun terlihat bertatap muka dengan David. "Tu - tuan," gumam Laras dengan suara yang terdengar begitu lirih, bahkan saking lirihnya mungkin David tidak bisa mendengar suaranya. Laras langsung berpura pura kesulitan berjalan, bahkan ekspresi wajahnya langsung berubah seperti orang sekarat. Hal yang Laras lakukan barusan, tidak luput dari tatapan tajam Dilara. "Ya Tuhan ku, kenapa aku bodoh sekali? Harus mempercayai dan juga berharap pada wanita berbisa seperti Laras," gumam Dilara dalam hatinya dengan tatapan penuh kesumat. Dilara yakin, apa yang di katakan oleh Laras barusan memang benar apa adanya. Ia yakin, jika David memang tidak akan melepaskannya begitu mudah. Apalagi, bukti semua kekacauan yang sekarang ini terjadimengarah pada dirinya. Tuannya itu juga tidak akan pernah membiarkan dirinya mati dengan begitu mudah, pasti David tetap akan menyiksanya dengan par

    Last Updated : 2024-11-18
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 33

    Wajah David sekarang ini benar benar murka, bahkan tidak ada kelembutan sama sekali yang ditunjukkan dibalik wajah tampannya itu. Dilara tahu, atas fitnah dan juga kesalahan yang tidak ia perbuat. Ia pasti akan mendapatkan sebuah hukuman yang sangat kejam dari David. Bahkan mungkin, semua itu tidak termaafkan. Seperti sekarang ini, dirinya yang harus berakhir tragis dengan dikurung di dalam kandang singa. Dilara sudah berusaha untuk menjelaskan semuanya pada David dengan jujur. Namun, sepertinya tuannya itu memang terlalu menganggap jika dirinya itu bersalah. Makanya sama sekali tidak mau mendengarkan ucapannya. Apa lagi, jika di bandingkan dengan kepala pelayan Laras. Tentu saja, David akan lebih mempercayai apa yang kepala pelayan itu katakan di bandingkan dengan dirinya. Bahkan banyak sandiwara yang Laras lakukan untuk membuat David semakin membenci dirinya. Ditambah Laras sudah bekerja lama sekali di mansion mewah milik David, jika di bandingkan dengan dirinya.

    Last Updated : 2024-11-18
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 34

    "Apa?" David memandang Suster itu dengan tatapan marah, bahkan ia menatap tajam ke arah suster itu. Suster yang mendapat sebuah fitnah kejam itu nampak menggeleng -gelengkan kepalanya. Lantas ia pun menoleh ke arah obat yang sekarang ini sekarang ini ada ditangannya. "Coba Tuan David lihat tangannya, apa yang sekarang ini dia bawa? Suster itu berniat untuk membunuh atau berbuat hal buruk untuk bayi Tuan David," celetuk Laras sehingga membuat amarah David semakin terpatik. Namun, David memanglah bukan orang bodoh. Ia juga mempunyai IQ yang sangat tinggi. Ia tetap menaruh curiga pada Laras, mengenai tuduhan yang tidak berdasar itu. "Bagaimana pun Suster itu adalah lulusan terbaik dari desa, tidak mungkin dia ingin mencelakai keluargaku. Terutama anakku, memangnya apa alasan Suster itu ingin membuat anak ku itu celaka," gumam David dalam hatinya, bagaimana pun ia tidak boleh gegabah, ia harus mengetahui alasan yang jelas perihal alasan Suster itu yang ingin mencelakai putranya. Ka

    Last Updated : 2024-11-18
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 35

    David tampaknya tidak merespon ucapan yang baru saja keluar dari bibir asisten pribadinya, Etnan. Pikirannya justru terfokus pada sosok Dilara yang tampak mengenaskan dalam dekapan singa yang telah dibesarkannya. Singa betina itu terlihat mengeluarkan air mata dan ekspresi iba, menimbulkan pertanyaan di benak David. "Dari kecil, aku selalu percaya bahwa singa betina ini akan ganas dan tidak akan punya ampun pada orang baru. Namun, mengapa dia malah terlihat begitu mengasihani Dilara, memeluknya yang kedinginan karena angin malam yang begitu kencang? Bukankah seharusnya dia menjauhi dan mengintimidasi Dilara yang menjadi tersangka?" gumam David dalam hati, mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Etnan kembali memberikan komentar, juga dengan nada heran, "Bukankah di sini Dilara adalah seorang tersangka alias orang yang bersalah? Dan ... Bukankah singa betina Tuan itu terkenal akan kejujurannya? Kenapa singa itu mau dekat dengan Dilara? Bukankah Dilara itu orang yang licik

    Last Updated : 2024-11-18
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 36

    Dilara diam, ia nampak mencerna kata kata yang barusan keluar dari bibir David. Sungguh Dilara benar benar dibuat tidak mengerti dengan keadaan yang terjadi. "Bukankah bayi Tuan David itu hanya alergi dengan segala susu sapi dan juga kedelai. Kenapa bisa? Minum ASI selain dariku dia bisa mengalami keracunan seperti itu?" gumam Dilara dengan penuh tanda tanya dalam benaknya. Dilara benar benar dibuat bingung, dengan takdir yang terjadi yang menimpa dirinya sekarang ini. Ia masih belum mempercayai dengan mukjizat dan pertolongan yang diberikan oleh Tuhan sang pencipta langit dan juga bumi sekarang ini. Dilara masih duduk mematung seraya berpikir dengan sangat keras. David yang melihat Dilara nampak duduk mematung, tiba- tiba menarik tubuh Dilara dengan sangat lembut ke dalam pelukannya. Hal itu, sungguh membuat Dilara sendiri merasa terkejut, bahkan ia juga memasang wajah terkejut. Bukan hanya Dilara saja yang bingung dan terkejut, melainkan David juga. Padahal David y

    Last Updated : 2024-11-18
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 37

    Dilara merasa dunia serasa runtuh. Bola matanya tampak berkaca-kaca, menolak keras memercayai kenyataan pahit di hadapannya. Ia merasa guncang membaca dokumen yang disodorkan David, seluruh informasi terasa begitu nyata dan real dengan adanya cap negara yang ada di dokumen itu. Perasaannya bercampur aduk dalam hati dan pikirannya, mencari alasan untuk meyakinkan diri sendiri bahwa apa yang dilihatnya hanyalah mimpi buruk belaka. "Ini tidak mungkin," gumam Dilara lirih, meneteskan air mata. Hatinya sekarang ini seperti di hantam ribuan sembilu, rasa sakit yang begitu dalam kini benar benar menghampiri dirinya. "Tuan, Anda pasti bohong! Ini tidak mungkin terjadi! Apa alasan di balik kebohongan ini?" Ia melotot kepada David, tak bisa menyembunyikan keputusasaan yang menghantui hatinya. Dia bergantian menatap David dan dokumen yang ada di tangannya, seolah-olah mencari kebenaran yang bersembunyi di antara kata-kata pahit itu. "Itu nyata, Dilara," jawab David tegas.

    Last Updated : 2024-11-18
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 38

    Laras merasa bingung dan marah dengan keadaan yang saat ini menimpanya. Ia pergi ke ruangan Indira bertujuan untuk memberikan ancaman pada Indira, namun anehnya, Laras justru merasa terpojokkan. Dia menggenggam tangannya erat sendiri dengan perasaan kesal bercampur marah, teringat senyuman kemenangan yang diberikan oleh Indira kepadanya. "Dia memang baru bekerja di sini sebagai suster selama dua bulan, sementara aku sudah menjadi kepala pelayan di mansion mewah ini selama lebih dari sepuluh tahun. Harusnya aku yang lebih unggul. Apakah aku benar-benar akan kalah olehnya?" batinya dengan penuh kecemasan dan frustrasi. Laras berusaha untuk menguatkan tekadnya, "Tidak... tidak, pasti Tuan David akan melupakan masalah ini dan memaafkanku. Aku hanya perlu mendapatkan kembali kepercayaannya, dan aku akan dapat menghancurkan Indira." Laras berusaha menenangkan diri, menggali lebih dalam keyakinannya untuk bangkit dari keterpurukan ini, dan mengatur strategi untuk menyelesaikan pers

    Last Updated : 2024-11-19
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 39

    Di sebuah ruangan kerja, terdapat David tersenyum simpul ketika rapat berlangsung, sesekali ia melirik asisten pribadinya yang tampak ikut gembira. "Sepertinya beberapa hari ini, Tuan David sedang dalam mood yang sangat baik!" ujar Etnan antusias, berusaha mengetahui penyebab kebahagiaan sang bos. "Iya, dan sebentar lagi aku juga akan melakukan ijab kabul," sahut David sambil terus melihat ke depan, seakan-akan menikmati perasaan bahagia yang melanda hatinya. David juga terlihat melihat ke arah bawah, dimana layar kecil CCTV nampak berada di tangannya. Senyuman Etnan pun pudar, bahkan ia nampak terdiam. Sudah beberapa hari ini David hanya diam, dan tidak pernah bercerita apapun perihal masalah pribadinya, padahal biasanya David mengatakan pada asisten pribadinya itu walaupun hanya sepatah kata saja. "Memangnya Tuan mau menikahi siapa?" tanya Etnan penasaran, ingin mengetahui lebih lanjut tentang perubahan besar dalam hidup sang bos. "Ibu susu Devandra. Bagaimana pun, Dev

    Last Updated : 2024-11-19

Latest chapter

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 145

    Semua orang di rumah sakit ini tahu, betapa bucinnya David kepada istrinya. "Ini mukjizat dari Tuhan. Keadaan Nyonya Dilara sangat baik dan juga stabil," ucap dokter itu disertai dengan senyuman. Dilara perlahan membuka matanya, setelah mendapatkan suntikan vitamin dari dokter. David menoleh ke arah istrinya, dia mengernyit melihat keadaan istrinya yang masih lemah dan pucat. David pun bertanya dengan wajah kurang yakin, "tapi kenapa istri saya seperti tidak bertenaga dan kelihatan lemah?" "Hal ini wajar, untuk wanita yang habis melahirkan! Mengingat saat mereka hamil, kurang tidur dan kurang istirahat." David pun mengangguk, netranya menatap ke arah monitor yang menunjukkan semuanya normal. Lalu dokter meminta para perawat yang ada disana untuk melepaskan alat alat medis syang sebelumnya menempel pada tubuh Dilara. "David!" panggil Dilara lirih. David yang bisa mendengarnya langsung menghampiri istrinya, memegang tangannya dengan lembut. "Apakah ada yang k

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 144

    Albert nampak tersenyum licik dan puas. Melihat para orang kaya sekarang ini berada di bawah kendalinya. "Laras, ternyata kamu sangat pintar. Kalau begini, perusahaan milik ku bisa berkembang dengan pesat," puji Albert. Tatapan Albert yang sebelumnya acuh dan penuh penghinaan pada Laras, sekarang berubah. Sementara Laras nampak tersenyum simpul, dari awal dia sudah membuat perhitungan pada Albert yang sombong dan juga sok kaya itu. Untuk urusan menghargai orang dengan kasta rendah seperti dirinya, memanglah David menjadi juaranya. David tidak pernah memandang rendah orang lain, sekalipun orang itu tidak memiliki kedudukan. Hal itulah yang membuat Laras sangat kesulitan untuk melupakan bayang-bayang David sampai sekarang. Semua tamu yang hadir di gedung pernikahan itu membeku ketika Laras, dalam balutan gaun pengantinnya yang mewah, berdiri di depan mereka dengan wajah tanpa emosi. Di sampingnya, beberapa bawahan bersenjata lengkap menodongkan pistol mereka ke

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 143

    Perawat itu mendatangi David dengan wajah pucat. "Tuan David, tolong Anda segera masuk ke dalam ruang operasi!" ucap perawat itu, tanpa menunggu jawaban dari David dia pergi begitu saja. "Untuk sekarang, aku ingin fokus pada istriku. Untuk urusan Albert dan juga Ditya, aku serahkan pada kalian. Ntah apa hasilnya, aku akan menerimanya," ucap David pada bawahannya yang paling dia percaya. Lalu dia buru-buru berjalan mengikuti perawat itu. David merasakan dadanya seolah diperas ketika mendengar berita dari dokter bahwa Dilara masih sadar meskipun diberikan bius total. Kaki-kakinya terasa lemas mendekati meja operasi tempat Dilara berbaring dengan pucat. Dengan suara yang lemah, Dilara memanggil namanya, "David," ucapnya, mata yang sembab menatap suaminya dengan perasaan campur aduk. David segera menggenggam tangan Dilara, mencoba memberikan kekuatan meskipun jantungnya sendiri berdebar kencang. "Tuan David, nyonya Dilara kebal terhadap anestesi, namun operasi berjalan d

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 142

    "Dilara, apa yang terjadi?" tanya David terkejut, saat di kaki istrinya keluar darah. David buru-buru menggendong istrinya mendudukkannya di ranjang dan memberikan istrinya minum. "Sekarang aku akan membawamu ke rumah sakit," titah David, meminta ijin. Sejak kematian Esti, Dilara menjadi orang pendiam dan lebih sensitif. David tahu, jika istrinya itu menyimpan luka yang begitu dalam atas kepergian Esti. Bukan hanya luka, tapi rasa bersalah dan juga penyesalan yang begitu dalam. "David, kalau aku tiada apakah kamu akan sedih?" tanya Dilara datar, wajahnya terlihat sedih dan juga putus. "Dilara sayang, kamu ini bicara apa? Bukan hanya sedih, tapi aku akan mendatangi dan meminta malaikat pencabut nyawa untuk mengembalikan nyawamu. Bahkan aku bersumpah, aku akan menukar nyawaku sendiri untukmu," kata David dengan tulus, wajahnya yang biasanya garang sekarang nampak sayu dan sedikit ketakutan. Dilara menatap ke arah suaminya, untuk mencari kebohongan disetiap tutur ka

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 141

    Air mata mengalir deras di koridor rumah sakit, memecah kesunyian yang sesekali terganggu oleh langkah kaki yang tergesa-gesa. Peti mati putih berada di tengah ruangan, di dalamnya terbaring Esti yang wajahnya tampak damai meski pucat. Indira, dengan tangan gemetar, membuka sebuah amplop yang lusuh, bahkan ada noda darah yang mengering. Suara Indira bergetar saat ia mulai membacakan isi surat tersebut, "David, sejak pertama bertemu, hatiku telah memilihmu. Cinta ini tumbuh tanpa ku pinta, mengakar dalam diam, menyubur dalam senyumu yang lembut. Aku tahu, hatimu milik Dilara, dan itu tidak pernah membuatku berharap lebih. Aku mencintaimu dalam diam, mencintaimu dalam doaku, mencintaimu tanpa pernah kau tahu. Sekarang, saat aku tidak lagi bisa bernapas di dunia ini, izinkanlah aku memberikan bagian terakhir dari diriku untukmu, melalui sumbangan organ ini. Semoga ini bisa menjadi bukti cintaku yang murni, cinta yang tidak pernah meminta balasan. Terima kasih telah menjadi cahay

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 140

    "Esti .... " teriakan yang begitu keras terdengar dari bibir Indira. Semua orang yang ada disana langsung berhambur menghampiri Indira. "Gak Esti .... Gak boleh," kata Indira dengan air mata yang terus mengalir dari kedua pelupuk matanya. Esti menusuk perutnya sendiri. "Indira, jaga dirimu baik-baik. Aku memang sudah sekarat." "Esti, tolong. Pikirkan baik-baik," kata Indira, ia berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan pegangan orang-orang yang sekarang ini sedang memegangi tubuhnya. Melihat Indira yang sangat histeris, para tenaga medis yang ada disana memegangi tubuh Indira, takut kalau sampai Indira akan melakukan hal lebih yang akan membuat nyawanya sendiri terancam. Sementara Esti, nampak tersenyum puas. Esti melakukan tindakan yang terlihat sangat cepat dan juga tangkas, para tenaga medis di rumah sakit itu tidak menyangka jika Esti memilih untuk menyakiti dirinya sendiri dengan cara seperti itu. Dan mereka pun tidak bisa berbuat apa-apa. "Indira, tolong

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 139

    Dilara meneguk ludahnya, mencoba meredam amarah yang mulai memuncak. Mengingat jika Esti memiliki perasaan pada suaminya. Bibirnya menggigil, matanya menatap tajam ke arah David. Ada secercah kelegaan yang terpancar dari wajahnya saat mendengar Esti ingin menemui suaminya, namun seketika itu juga perasaan itu tergantikan oleh kecemasan saat mendengar penolakan dingin dari suaminya. "Maaf, aku menolaknya," ucap David dengan suara serak, tidak menunjukkan emosi apa pun. Dilara, dengan napas yang terengah-engah, cepat-cepat menyela. "Temuilah dia, karena dia telah menyelamatkanku," katanya dengan nada mendesak. Rasa terima kasih dan hutang budi terhadap Esti membuatnya lupa sejenak tentang perasaan pahit yang mungkin dia rasakan karena Esti, yang tanpa ragu, telah mencintai suaminya. Dilara ingat betul bagaimana Esti, dengan berani, melindunginya dari serangan yang menyerang mereka beberapa waktu lalu. Esti banyak terkena tembakan, tubuhnya berlumuran darah ketika dia melin

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 138

    "Keputusanku sudah bulat! Tolong buatkan suratnya, akan segera aku tandatangani," ungkap Esti, walaupun sangat lemah dia mengerahkan seluruh tenaganya untuk berbicara. Para dokter dan juga pesawat yang ada disana nampak saling pandang. Walaupun mereka merasa mengambil keputusan ini sangatlah berat, tapi semua ini adalah keputusan pasien. Seorang perawat yang memakai masker menatap Esti tanpa berkedip, bahkan air mata terus luruh dari kedua pelupuk matanya. "Kalau aku masih bucin dengan Etnan, apakah aku akan berakhir seperti Esti?" gumamnya. Dia mengusap air mata yang sebelumnya mengalir dari kedua pelupuk matanya. Lalu dia menyerahkan berkas itu pada seorang perawat yang berada didekat Esti. Surat untuk menyerahkan semua organ tubuh miliknya pada David akan ditandatangani oleh Esti. "Nona apakah kamu yakin akan melakukan semua ini? Ini hanya luka-luka tembak. Bahkan beberapa infeksi dengan berjalannya waktu aku yakin bisa sembuh," kata seorang dokter pria menatap

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 137

    Esti tentu saja merasa sangat sakit hati, apalgi mengingat jika cintanya pada David begitu dalam. Tapi, dia yang dari awal memang tidak akan meminta balasan akhirnya memilih untuk tidak peduli lagi dengan perasaannya. Tak berselang lama. Dentuman mesin yang bising mulai memenuhi ruang kosong gedung tua, mengumumkan kedatangan mereka. David, dengan langkahnya yang cepat dan tegas, langsung turun dari kendaraan. Matanya yang tajam segera menemukan sosok yang dicarinya. David menatap istrinya dengan penuh cinta. Dilara dengan sikap manja nampak mengulurkan tangannya. Esti, meski terluka dengan beberapa luka tembak di kaki dan perutnya, merasakan detak jantungnya yang seakan melompat dari dada. Kesakitan yang sebelumnya menyiksa, tiba-tiba memudar saat sosok David yang gagah berada dalam pandangannya. Namun, harapan yang sempat membara dalam dirinya perlahan padam ketika David melewatinya tanpa henti, tanpa sekedar tatapan. David, dengan langkah yang pasti,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status