Malamnya Tasia iseng masuk ke kamar Livia. Ia mengetuk pintu dan mendapat sahutan. "Bu Livia, boleh saya masuk?""Masuk aja, nggak dikunci."Daun pintu terkuak, memperlihatkan sosok Livia yang tengah duduk di pinggir ranjang sambil membelai baby breath yang ada di tangannya. Senyum tipis tersungging di bibirnya. Ada perasaan hangat yang menyelimuti dadanya."Wah, bunganya cantik ya, Bu," komentar Tasia dengan nada antusias. "Dari Pak Rajendra ya?"Livia mengiakan dengan anggukan. "Iya, dia juga mengirim Makanan favoritku."Mata Tasia tampak berkilat sekilas sebelum ia memasang senyum lembut. Ia duduk di sebelah Livia pura-pura mengamati bunga itu dengan penuh minat. "Baby breath ya, Bu? Pak Rajendra memang tahu cara menyenangkan hati perempuan."Livia tertawa kecil. "Iya, aku suka."Tasia menatapnya dengan ekspresi sedikit ragu seolah sedang mempertimbangkan sesuatu. "Bu Livia, saya nggak tahu sebaiknya ngomong atau nggak. Tapi ..."Livia mengernyit. "Kenapa?"Tasia menggigit bibirny
Terakhir Diperbarui : 2025-02-24 Baca selengkapnya