Pagi-pagi sekali Tasia sudah bangun. Ia menyiapkan sarapan untuk Rajendra dan anak-anak. Randu dan Lunetta makan dengan lahap, sedangkan Gadis hanya menatap piring tanpa minat. Matanya masih sembab akibat menangis semalam."Adis, kenapa cuma diliatin nasi gorengnya?" tanya Tasia lantaran Gadis hanya memandangi nasi goreng di piring."Adis pengen makan nasi goreng seafood buatan Bunda," jawab anak itu lirih.Tasia mengambil napas lalu tersenyum pada Gadis. "Oke, Tante akan buat nasi goreng kayak buatan Bunda tapi sekarang Adis makan dulu ya. Kalau nggak makan nanti Adis nggak ada energi."Gadis menggeleng. Ia hanya mau buatan Livia. Ketiadaan Livia juga membuatnya kehilangan selera makan."Adis kenapa?" tanya Rajendra yang baru muncul di ruang makan."Nggak apa-apa, Pak. Adis hanya ingat bundanya." Lalu Tasia cepat-cepat mengalihkan. "Pak, ini kopi untuk Bapak masih hangat. Silakan diminum, Pak.""Saya buru-buru mau ke rumah sakit," jawab Rajendra setelah menoleh sekilas ke arah cang
Terakhir Diperbarui : 2025-02-18 Baca selengkapnya