Home / Romansa / Gadis Kampung Itu, Istriku! / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Gadis Kampung Itu, Istriku!: Chapter 61 - Chapter 70

77 Chapters

BAB 41 [PART B]

Li Jian-Long menatap putranya dengan tajam, merasa tidak terima karena Xavier berani membantahnya di depan keluarga."Xavier, kau tahu apa yang sedang kau katakan?" suaranya rendah, tetapi penuh tekanan."Aku tahu," jawab Xavier tanpa ragu. "Dan aku tidak akan membiarkan siapa pun memperlakukan istriku seolah-olah dia beban keluarga ini."Silvana menghela napas dramatis. "Astagfirullah, lihat apa yang sudah kau lakukan, Gaia! Xavier bahkan mulai menentang ayahnya sendiri cuma karena kamu," sungut wanita tersebut.Xinxin menimpali dengan suara tajam, "Kak Lisha gak akan membuat Kak Xavier membangkang seperti ini!"Gaia yang sedari tadi diam hanya menyeringai tipis, lalu menatap mereka dengan tatapan penuh ketenangan tidak terusik sedikitpun."Kalian selalu menyalahkanku seolah aku penyebab semua masalah, tapi lucunya, masalah yang kalian hadapi justru bukan karena aku," Gaia melangkah dan menaruh hidangan ke atas meja. "Perusahaan bermasalah? Itu bukan salahku. Kalian butuh bantuan Tua
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

BAB 42 [PART A]

Xavier diam sejenak sebelum mengangguk. "Terimakasih, Sayang. Kamu selalu ada disisiku walaupun selalu ...."Gaia meletakkan jari telunjuknya ke bibir sang suami, membuat lelaki itu langsung berhenti berbicara."Sudahlah, kita gak perlu membicarakan yang membuat suasana hati kita memburuk. Mendingan ayo kita sarapan, aku buat banyak mereka malah pergi, nanti aku bawa ke rumah Mama, Papa aja ya," lontar Gaia.Xavier mengerutkan dahi mendengar perkataan sang istri, melihat kebingungan suaminya. Gaia mengulum senyum lalu menjelaskan kalau dia masih cuti dari perusahaan membuat lelaki tersebut menganggukkan kepala dan mereka sarapan bersama sambil disertai canda tawa dan keromantisan saling menyuapi. Sedangkan di kediaman bermarga Bai, putri keluarga ini tengah merencanakan sesuatu, seringai muncul di bibirnya."Kalau aku gak bisa mendapatkan Xavier dengan cara merayunya, aku bakal membuatmu menghilang agar Xavier melupakanmu," ucap Lisha penuh penekanan.Dia duduk di kursi panjang dengan
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more

BAB 42 [PART B]

Dengan langkah cepat Xavier bergegas keluar dari ruangan dan pergi menuju keberadaan sang istri dan pria yang mereka sulit rekrut untuk menyelesaikan masalahan terjadi diperusahaan. Beberapa orang mengikuti atasan mereka, sama terkejut mendengar nama 'Damian' disebut apalagi membawa adalah Gaia. Kala membuka pintu ruangan tersebut, mereka mendapatkan Gaia yang berdiri di samping lelaki yang tengah duduk. Damian terlihat baru saja menyelesaikan pekerjaannya, ia mengembuskan napas kasar lalu memandang istri Xavier. Komputer menampilkan data perusahaan telah diperbaiki, sang asisten pemilik perusahaan ini begitu takjub melihat hasil di depan mata. "Gila! Masalahnya selesai cuma dengan beberapa menit aja, pantes disebut master," ucapnya pelan. Xavier langsung melirik sang asisten yang membuat lelaki tersebut menundukkan kepala. Keduanya tidak menyadari kedatangan mereka karena fokus ke layar, saat mendengar suara seseorang Gaia lekas menoleh ia segera mengulas senyuman dan mendekati
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

BAB 43 [PART A]

Keduanya berbicara dengan nada pelan yang hanya terdengar oleh mereka, Xavier memandang dalam manik mata sang kekasih, menyelam ke dalam sana. Menimbang perkataan wanita tersebut lalu menghela napas. Ia pagam niat baik istrinya, tetapi hati tetap dipenuhi kecemburuan yang enggan pergi dari dada membuat dia merasa sesak. Damian menyeringai melihat reaksi suami Gaia. "Baiklah, aku menerima makanan ini sebagai balasan. Tapi ... kamu harus menepati janji dan memasakanku masakan lagi, ini bantuan lumayan lho, masa hanya memberikan sarapan ini," seru lelaki itu. Gaia menganggukkan kepala lalu menoleh menatap lelaki tersebut. "Tentu, asal kamu gak banyak menuntut aja," balas perempuan tersebut.Damian tertawa kecil mendengar perkataan Xavier, ia akhirnya menganggukkan kepala lalu melirik Gaia. "Boleh, kalau gitu aku pergi dulu Gaia," seru Damian.Setelah berkata demikian lelaki itu segera melangkah keluar dari ruangan, sedangkan Gaia memandang suaminya yang mengikuti kakak seperguruan
last updateLast Updated : 2025-02-24
Read more

BAB 43 [PART B]

Wanita itu masih terlihat kesal pada Damian, tatapannya tertuju pada lelaki tersebut. Tetapi mendengar suara sang suami, ia lekas menoleh lalu memandang pria tersebut. Mendapati ekspresi Xavier menunjukkan rasa tidak suka terhadapan kakak seperguruannya membuat dia menghela napas dan perlahan mendekat menyentuh lengan putra Jian-Long."Kenapa? Cemburu?" tanya Gaia dengan nada menggoda.Perempuan ini menatap lekas wajah sang suami, Xavier memasang wajah masam seperti rasa cuka jika melihat ekspresinya. Ia mengembuskan napas kasar dan memalingkan kepala."Menurutmu," balas Xabier sedikit ketus.Gaia tertawa kecil mendengar balasan sang suami, nada suara begitu ketara ketidak sukaan yang sangat jelas. Wanita itu mengusap punggung tangan lelakinya dengan lembut lalu mengecup membuat pria tersebut mengalihkan pandangan melihat aksi perempuan tersebut. "Damian memang seperti itu. Dia sudah seperti kakak bagiku. Lagipula, dia orang yang sangat bisa dipercaya. Kamu nggak perlu khawatir.""Bu
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

BAB 44 [PART A]

Perkataan Lisha berhenti kala mendapati tatapan tak suka dari Xavier, ia langsung menundukkan kepala. Tak berselang lama nereka tiba di lokasi acara lelang yang diadakan di sebuah gedung mewah dengan arsitektur klasik nan elegan. Lampu kristal menggantung di langit-langit, memantulkan cahaya yang memperindah suasana. Para tamu mengenakan pakaian terbaik mereka, berbincang satu sama lain dengan anggun.Xavier menggenggam tangan Gaia erat, matanya menyapu sekeliling ruangan dengan tajam. Bai Lisha, yang berjalan di samping mereka, masih menunjukkan ekspresi tak puas. Sejak awal, dia memang tidak setuju Gaia ikut serta dalam acara ini. Namun, melihat bagaimana Xavier memperlakukan istrinya, hati perempuan tersebut penuh akan kedengkian. "Awas aja kamu membuat masalah disini, jangan kampungan!" ucap Lisha tajam dengan nada berbisik kala ia berada di dekat istri Xavier. Gaia menoleh lalu menyeringai mendengar perkataan sinis Lisha, tatapan istri Xavier menatap dingin perempuan tersebut.
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

BAB 44 [PART B]

Suara seseorang berseru menggema di ruangan mewah ini, membuat semua orang menoleh ke sumber suara. Begitupun Xavier yang hendak membalas perkataan Bai Lisha langsung bungkam dan mencari manusia yang ikut menawar. Pandangannya tajam menyapu ruangan, mencari sumber suara. Begitu pula Gaia, sebuah firasat aneh muncul saat ia merasakan familiaritas suara itu. Matanya melebar tak percaya saat melihat sesosok pria mendekat, tersenyum tipis, dengan sorot mata yang penuh arti."Tuan, kenapa anda menawar? ini hanya barang tiruan, barang asli ada di Tuan Arka," lontar Xavier.Suara Xavier bergetar, campuran amarahan dan keheranan, ia memandang pria yang kini berdiri memandangnya juga.Lelaki berstatus suami Gaia ini masih syok, sedangkan pria yang dipanggil Tuan oleh Xavier ini menyeringai. Ia bersidekap dan menatap sinis menantu Arka."Ini lelang, gak salah doang aku menawar, yang paling mahal itu pemenangnya," balas pria tersebut santai. Xavier mengepalkan tanganya, urat di lengan menegang
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

BAB 45 [PART A]

"Tapi ini memang asli, kamu meragukan perkataan Kakak Atha," tekan Gaia. "Kamu meragukan perkataanku," ucap Atha dengan nada dingin dan tajam.Perempuan itu langsung menunduk kala mendengar perkataan Atha, Lisha memilih bangkit lalu keluar dari ruangan membuat ia menjadi pusat perhatian. "Kalau kamu masih ingin ikut lelang ayo ikut ke ruangan Kakak, di sini terlalu banyak orang," ajak Atha.Mendengar ajakan Atha, wanita itu tersenyum senang lalu memandang sang suami yang berwajah masam membuat ia menghela napas paham pria berstatus lelakinya cemburu."Gak perlu Kakak Atha, biar aku disini aja bareng suamiku," jawab gadis tersebut.Atha menganggukkan paham lalu dia memilih ikut duduk di sini membuat semua orang memandangnya, tempat very important person ditinggalan dan malah ikut diam di ruangan ini. "Apa status gadis itu? kenapa dia seperti sangat diperhatikan Tuan Atha," bisik seseorang."Sudah, diam aja! Jangan membuat Tuan Atha kesal." Xavier terus menggenggam jemari istrinya
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more

BAB 45 [PART B]

Suara Jian-Long begitu nyaring membuat Gaia langsung menghentikan langkahnya, ia menoleh memandang mereka mereka. Sedangkan Xinxin berdecak kesal dan memalingkan wajah."Kenapa kamu membeli barang sampah ini! kenapa gak mendapatkan barang yang kita inginkan, kamu sangat bodoh!" maki lelaki itu."Ini pasti permintaan istrimu kan, kamu gak mungkin melanggar janjimu untuk mendapatkan barang untuk hadiah putri Tuan Arka," seru Silvana."Ya, pasti ini suruhan dia, kamu sangat bodoh Kak!" omel Xinxin.Mendengar ia dimaki sang adik, lelaki itu langsung menatap tajam perempuan yang umur dibawahnya. "Kalian gak perlu khawatir, kalung ini asli," jelas Gaia.Semua langsung memandang Gaia, mereka mendelik mendengar perkataan istri Xavier."Kenapa kamu membuat ulah, sudah Ayah bilang jangan membuat masalah! sekarang gimana kita memberikan hadiah buat putri Tuan Arka," geram Li Jian-Long."Kamu begitu mengecewakanku, Gaia!" tekan pria tersebut, ia masih menatap tajam Gaia membuat wanita ini menghe
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more

BAB 46 [PART A]

Wanita itu masih terdiam tidak menlanjutkan perkataannya, ia bahkan mengigit bibir bawah, seolah ragu untuk melajukannya."Karena apa? hah!" desak sang ayah mertua dengan nada mencemooh. "Jangan bilang kamu pernah memilikinya, ah bukan, melihatnya, melihatnya dari mana coba. Dari mimpi!" sindir lelaki tersebut dengan tajam. Xinxin menyeringai mengetahui jika sang ayah terlihat agak membenci Gaia, sedangkan istri Xavier menghela napas berusaha tenang."Terserah apa yang kalian pikirkan, aku hanya menekankan kalung ini asli . Kalau tidak percaya kalian bisa ke ahlinya," seru Gaia. "Kalau gitu aku bakal menelepon untuk meminta dia datang menilai," balas Silvana. Gaia hanya mengedikkan bahu, sedangkan Xavier memandang istrinya lalu menghela napas. "Apa perlu? Kalung itu bahkan aku sempat berebutan dengan Tuan Atha, dia juga bilang kalau ini asli," tutur Xavier. Mendengar nama Atha dengan kedua kalinya, Jian-Long mengerutkan dahi ia memandang putranya dengan heran. "Tuan Atha, siapa?
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status