All Chapters of Pria yang Menciumku Malam Itu Ternyata Bosku: Chapter 21 - Chapter 30

83 Chapters

Chapter 21 - Berkorban

"Apa yang kau lakukan di sini?" Keona berusaha menahan amarahnya. Kemunculan Winda yang tidak terduga, membuat Kairos terkejut, begitu pun Keona. Tidak ingin menjadi buah bibir atas perbicangan mereka, Keona membawa Winda ke kamarnya. Kalau sampai dia lepas kontrol dan berteriak pada Winda, setidaknya gadis itu tidak akan malu di depan banyak karyawannya. "Bukankah kau senang aku di sini? Aku merindukanmu, Kai," ucap Winda dengan suara manja yang jelas dibuat-buat. Langkahnya gesit mengikis jarak diantara mereka. "Tapi kau sudah ku larang ke sini. Ini urusan perusahaan, dan tidak tepat jika kau datang!" Nada bicara Kairos sudah mulai meninggi. Dia paling benci dibantah. Saat Winda tahu soal acara malam keakraban ini dan minta ikut juga, Kairos sudah menolak dengan tegas. Winda menatap mata Kairos dengan berkaca-kaca, mulai berakting di depan tunangannya agar tidak marah lagi. Wanita itu tahu betul, bagaimana meluluhkan amarahnya. "Aku minta maaf, aku hanya rindu. Salahkan
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

Chapter 22 - Diam Memperhatikan

Hari ini dimulai dengan babak baru. Hari pertamanya menjadi karyawan tetap Greenland. Semua luka dan sedih dia coba tepis dari pikirannya. Sesampainya di kantor, kedatangannya disambut Lili dan Hani. Senangnya karena mereka ditempatkan di divisi yang sama dan dalam tim yang sama pula. "Udah tahu belum, kita tetap di satu tim. Aduh, siapapun yang mengatur posisi ini, aku benar-benar berterima kasih," ujar Lili tersenyum lega. Sempat khawatir, bagaimana kalau sampai pisah dengan Keona, dia masih butuh bantuan Keona dalam menyelesaikan pekerjaannya. "Iya, aku senang banget," sambar Lili. "Semoga kita bertiga tetap jadi sahabat sejati ya," lanjutnya meletakkan kedua tangannya di masing-masing pundak Keona dan Lili. Sama halnya dengan kedua temannya, Keona secara pribadi juga merasa senang karena bisa satu tim dengan mereka. Ketiganya sudah mengenal karakter masing-masing, jadi tidak harus belajar dari awal lagi saat memulai pertemanan. Penuh semangat, ketiganya memasuki ruangan
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

Chapter 23 - Bos Baru

"Dasar brengsek!" Panas hati Winda menyaksikan perhatian Kairos pada Keona yang dilakukan terang-terangan di hadapan semua orang. Apa artinya dia ada di sana sebagai tunangan Kairos? Perbuatannya sama sekali tidak menganggap penting Winda. Sepanjang makan siang, Winda berusaha untuk tetap tenang, menekan keinginan untuk menjambak Keona. "Kakek, kami permisi dulu. Jam makan siang sudah berakhir," ucap Keona sopan. Satu jam tidak terasa, mengobrol dengan Candra membuat canggungnya berkurang. Meski tidak melihat secara langsung, tapi dia yakin kalau Kairos terus memperhatikannya. Insting Keona tidak salah. Winda melihat jelas hal itu dan menjadi salah satu pemicu emosinya. Kairos tidak pernah melepas wajah Keona dari pandangannya. Setelah insiden makan cabai rawit, Kairos dengan tampang cocolnya mencuri dengar perbincangan Keona dengan Candra. Sesekali dia akan ikut tersenyum kala melihat Keona tertawa mendengar cerita lucu sang kakek. Tawa Keona renyah dan menenangkan jiw
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Chapter 24- Surat Peringatan

"Maaf, Pak, saya buru-buru. Permisi," ujar Keona buru-buru. Kairos mengatupkan bibirnya. Kalimat yang ingin dia katakan ditelan kembali. Pandangannya terus menatap punggung Keona hingga menghilang diujung lorong. Padahal dia tadi ingin memberikan hadiah dari kakek. Satu setengah jam berjibaku dengan macet pulang pergi, hingga akhirnya Keona kembali tiba di kantor. Pakaian Winda sudah ditangan, Keona mempercepat langkahnya agar cepat tiba di ruangan. "Keona! Mana laporan yang saya minta? Tadi pagi kami bilang siang, ini sudah hampir sore!" hardik Deni berkacak pinggang. Bolak-balik mencar Keona di mejanya, wanita itu belum juga terlihat. Begitu melihat Keona sudah berada duduk di kursinya, Deni segera menghampiri. "Maaf, Pak. Kasih saya tambahan waktu 15 menit, ya," pinta Keona memelas. Napasnya masih satu-satu, lelah. Haus dan lapar juga datang bersamaan. Sungguh Winda sudah berhasil mengerjainya. "Kamu kenapa, sih? Mengapa kinerja kamu jadi buruk begini?" Deni membenarkan l
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Chapter 25 -Resign

"Kemana dia!" Kairos mendengus kesal. Sudah dicari keberapa tempat tapi tidak ada. Terpikir oleh nya mencari ke arah tempat penyimpanan berkas penting karena tadi memang Gen diperintahkan menemui kepala arsip. Langkahnya dengan lincah menaiki anak tangga hingga saat telinganya semakin menangkap suara tangis, Kairos memelankan langkahnya. Semakin jelas, hingga kakinya berhenti. Terkejut, hingga buat dia termangu menyaksikan apa yang ada di hadapannya. Gen merangkul Keona yang sedang merebahkan kepalanya di pundak Gen sembari menangis. "Apa yang mereka lakukan di sini? Sejak kapan mereka dekat," batin Kairos terus mengamati. Ujung alisnya bertemu. Gemuruh amarah diselipi rasa cemburu membuatnya ingin melabrak kedua anak manusia itu. Tapi, harga dirinya menyandarkannya. Lagi pula, apa haknya marah? Dia tidak punya hubungan khusus dengan Keona. Tidak ingin terlihat, Kairos mundur teratur dengan langkah pelan. *** "Ini berkas yang bos minta. Pak Dayat bilang, kalau salinannya
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Chapter 26 - Masakan Cinta

Amarah Kairos kini berada di ubun-ubun. Setelah mendengar penuturan Lili, mendatangi Winda dan memaki gadis itu merupakan keinginan hati Kairos yang paling besar saat ini. "Sial!" umpatnya menendang dinding. Kini dia semakin menyesal sudah terjebak dalam sebuah hubungan dengan Winda. Pantas saja Keona ingin mundur, Winda sudah menindas Keona dan diperbudak sesuka hati Winda. Namun, dia tidak bisa melabrak Winda secara langsung di ruangannya, akan menjadi tontonan karyawan dan lagi-lagi nama Keona lah yang disudutkan. Dia harus mengatur strategi. Memecat Winda hanya akan mendatangkan perdebatan dengan kakeknya, jadi dia tidak bisa menyingkirkan Winda. Jadi, yang bisa dilakukan Kairos adalah melindungi Keona dari jauh. *** Jam kantor berakhir juga hari ini. Keona menyelesaikan pekerjaan yang dia mampu, meski kepala oyong, karena merasa lapar, tetap Keona memaksa diri berjalan ke arah halte bus menuju apartemen Kairos. Meski masih bersikap dingin padanya, syukurnya Deni men
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

Chapter 27 - Rencana Jahat

Ada yang salah dengan diri Keona. Dia membiarkan dirinya terjun bebas ke dasar hati yang kini sudah dirajai Kairos. Salah, dia tahu akan hal itu, tapi akal sehatnya tidak sejalan dengan isi hatinya yang menerima kelembutan dan perhatian Kairos. "Sudah sampai." Kairos memecah keheningan. 10 menit lalu mobil sudah berhenti, tapi keduanya masih betah duduk di dalam mobil. Tenaga Keona pulih. Meski tidak begitu enak, sup buatan Kairos habis dimakannya. Bahkan sampai mau muntah saking kekenyangan. Dia tidak mau ingin membuat Kairos kecewa jika dia tidak menghabiskan makanan yang sudah susah payah disiapkan Kairos. "Saya turun dulu, Pak," jawab Keona pelan. Mereka sudah berciuman, tapi tidak adanya pembahasan dari Kairos, membuat Keona berpikir kalau pria itu memang tidak menganggap serius ciuman itu. Apa yang bisa Keona harapkan? Mungkin, Kairos hanya ingin bermain-main dengan dirinya, seperti CEO kebanyakan di novel-novel online yang dia baca. Sebaiknya dia pun tidak ambil hati atas c
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Chapter 28- Jebakan

Jalan macet dan terasa gerah menuju tempat janji bertemu investor. Sedikitpun Keona tidak berpikir buruk, karena dua hari lalu, Deni sempat menyampaikan dalam briefing, kalau mereka akan ada kerja sama dengan perusahaan X. Hanya saja dia pikir untuk menemui investor harusnya Deni yang pergi bersama Winda. Mobil berbelok ke arah sebuah hotel. Keona coba menenangkan hati dan membuang pikiran buruk yang tiba-tiba muncul. Pasalnya, masa lalu membuatnya trauma. Dia jelas masih ingat kalau Ratna dan Winda pernah berniat menjualnya. Meski tidak berhasil, tapi takdir hidupnya justru membawanya ke dalam pelukan Kairos dan berakhir dengan kehilangan mahkotanya. "Sudah sampai. Kita temui Pak Hendru." Winda sudah turun lebih dulu usai mengatakan nama sang investor. Keona pun ikut turun tak lupa membawa berkas yang diperlukan untuk bahkan persentasi mereka nanti. "Kamu langsung aja ke kamar 209, beliau sudah menunggu. Waktunya tidak banyak, jadi kita harus bisa membuatnya mau bekerjasama d
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Chapter 29 - Rahasia yang terungkap

Bukan hanya Kairos yang terkejut, tapi Gen juga. Sontak, asisten setia itu mengalihkan pandangan. Mungkin lebih baik dia keluar dari sana membawa Hendru bersamanya. "Kau mau kemana?" "Saya akan mengurus bedebah ini, Bos. Silakan lanjutkan!" Gen tidak menunggu jawaban Kairos, menyeret penjahat kelamin itu dengan paksa. Suhu udara kamar sangat dingin, tapi Kairos justru merasa gerah. Keona masih menguyel-uyel pipi Kairos. Kini tangan gadis itu turun meraba dada Kairos. Darah pria itu berdesir, jantungnya berdetak lebih cepat, sangat cepat. Godaan terbesar dalam hidupnya. "Ugh ... Ugh.. kenapa nyaman sekali menyentuh mu. Aku suka wangi mu," racunya terus menggerayangi tubuh Kairos. Tidak kuat menahan godaan, Kairos menangkap tangan Keona yang saat ini menuju perutnya. Dia tidak tahan lagi ingin memberikan serangan balik pada gadis itu. "Cukup Keona, aku bisa gila!" umpatnya masih memegang tangan Keona erat. "Aaagh, biarkan aku menyentuhmu." Keona semakin buas, kehilangan
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Chapter 30 - Dijodohkan

Gen kembali menutup pintu. Teriakan Keona membawanya ikut masuk karena terkejut, tapi jeritan itu hanya bentuk histeris Keona mendapatkan dirinya memakai pakaian Kairos. "Bapak gantikan pakaian saya?" bibir Keona mengerucut. Jelas tidak suka pada kenyataan yang dia dapatkan. "Kamu muntah. Semua pakaian kamu bau minuman. Menurut mu aku punya pilihan lain?" Pundak Keona merosot. Dia tidak tahu harus jawab apa lagi. Semua tindakan Kairos memang untuk kebaikan dirinya tapi tetap saja dia merasa kesal karena pria itu sudah melihat tubuhnya. "Iya, tapi kenapa harus bapak yang ganti!" "Maksud mu kamu menginginkan Gen?" Keona jadi serba salah. Satupun tidak ada pilihan yang tepat. Melihat Keona duduk dengan murung, Kairos jadi tidak enak hati terus menggodanya. "Aku meminta bantuan bibi cleaning service di apartemen ini." Sinar gembira terlihat terang di netra Keona mengusir kesedihan yang sempat dia lihat tadi. "Sudahlah. Kamu bisa ganti dengan pakaian yang lain di lemari
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more
PREV
123456
...
9
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status