Beranda / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 301 - Bab 310

Semua Bab Sang KAISAR PRODEO: Bab 301 - Bab 310

334 Bab

Bab 301. DUEL DI BUMI PERKEMAHAN

"Baik..! Tapi katakan dulu siapa yang menyuruh kalian mengawasi rumahku..?! Freedy kah..?" seru Bara menerima 'tantangan' Cin Hai, seraya bertanya pada mereka berdua. "Benar..! Kami memang disuruh olehnya..!" sahut Cin Hai jujur, karena dia merasa yakin akan bisa menghabisi Bara dan temannya itu. 'Percuma kau tahu juga, karena sebentar lagi kau akan jadi mayat Bara..!' bathin Cin Hai gemas. "Baik. Ikuti aku ke tempat yang nyaman..!" Seth..! Seru Bara seraya langsung melesat cepat, keluar dari warung bang Madi. Bara sengaja tak mengeluarkan kecepatan penuh pada ilmu meringankan tubuhnya, agar David dan dua lawannya bisa mengikutinya. Seth..! Sethh..! Cin hai dan Han Jian melesat cepat mengikuti sosok Bara. Seth..! David melesat menyusul di belakang mereka. "Hahh...! Muke gile..! semuanya lenyap..!" seru bang Madi terkejut bukan kepalang, tubuhnya sampai terjatuh di atas kursinya dari posisi berdiri. Saking gemetar rasa dengkulnya, menyaksikan semua orang yang tadi berada di
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-08
Baca selengkapnya

Bab 302. AMBYARNYA KIPAS NERAKA

'Hmm. Akan kucoba dengan kombinasi Pukulan Kilat Naga Emas level ke 4 dan Pukulan Naga Salju level 4', bathin Bara. Segera kaki kanannya menjejak bumi dengan hantaman keras, dengan tangan kiri mengepal menghantam ke langit. Daambh..!! Kratzzh..!! Bumi bergetar bagai di hantam palu godam raksasa. Sementara dari langit, seberkas cahaya kebiruan melesat dan menghantam tangan kiri Bara yang mengepal dengan sebuah ledakkan bak petir menyambar. Uap tebal putih segera mengepul menutupi tangan kiri Bara hingga sebatas lengan. Pada saat uap putih pekat itu menghilang, maka tangan kiri Bara hingga sebatas siku telah di selimuti sisik berwarna putih kebiruan, yang berkilau terkena sinar matahari. Sungguh menyilaukan.!Byaarsh..!! Kini tangan sebelah kanan Bara, yang tiba-tiba telah berubah diselimuti sisik keemasan yang juga menyilaukan. Bara menangkupkan kedua tapak tangannya yang berbeda warna sisik itu. Lalu Bara menepuk keras kedua telapak tangannya. Plaarkhhs...!! Suara keras meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

Bab 303. MENTION KERAS BARA

"Apakah Bara yang membunuhnya..?" tanya sang Guru pelan, namun getar kengerian malah makin terasa bagi Han Jian. Han Jian sangat paham, jika sang Guru sudah berkata dengan nada tenang, namun dalam seperti itu. Maka itu adalah tanda, bahwa sang Guru tengah menahan kemurkaan hebat dalam dirinya. Sang Guru bahkan bisa mengiris-iris leher orang dengan tenangnya, jika dia sudah dalam kondisi seperti itu. Karena Han Jian memang pernah melihat kejadian seperti itu. Dan kini nada suara yang seperti itu terdengar lagi dari sang Guru. "B-benar Suhu. Baralah yang menyebabkan kematian Kakak kedua," sahut Han Jian gugup. Klik.! Hong Chen pun menutup panggilan tanpa bertanya-tanya lagi. *** Sang Jendral sedang menatap serius Pasukkan harimau Besinya, yang kala itu sedang berlatih di halaman belakang rumahnya. Saat... Tuttt ... Tutt ... Tuttt.! Ponsel Graito berdering, dilihatnya nama pemanggil di layar ponselnya 'Master Hong Chen memanggil'. Klik.! "Ya Master Hong," sapa Graito sopan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

Bab 304. SAVANA FULAN FEHAN

"Kuberitahu kau Angga! Hal itu bukanlah hanya kabarnya semata. Memang pertikaian itu sedang terjadi saat ini..! Dan kau tahu Angga. Kuzma telah menghubungi ayah! Dan dia telah menawar jasa 'Pasukkan Harimau Besi' kita..! Tujuannya adalah untuk melakukan aksi rahasia, membumi hanguskan bisnis Winston..! Hahahaa..! Akhirnya dendam kita pada Winston tak lama lagi akan terbalaskan.!" sang Jendral terbahak penuh kemenangan. "Lho..?! Kenapa Pasukkan Harimau Besi saat ini malah diberangkatkan ke Suriah, Ayah..?Bukankah lebih baik menerima tawaran Kuzma lebih dulu..?!" seru Angga tak mengerti. "Itulah Angga. Sayangnya tawaran dari Suriah lebih dulu datang pada ayah. Makanya ayah berjanji pada Kuzma, untuk menerima tawarannya setelah misi Pasukkan Harimau Besi selesai di Suriah, sebulan ke depan," ujar sang Jendral menjelaskan. "Graito, lalu bagaimana dengan lokasi si Bara itu..? Sudah cukup lama aku menunggu tanpa kejelasan di sini, Graito," tanya Hong Chen, dengan mata menatap tajam p
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

Bab 305. DUEL TANPA SAKSI

"Dave Ko, kita dinner di sekitar sini saja ya," ujar Revina seraya menunjuk HokBen, yang tak jauh dari tempat mereka berjalan saat itu. "Siap Revi sayang," sahut David tersenyum lembut, dia memang sedang ingin memanjakan kekasihnya malam itu. 'Ahh..! Itu dia temannya Bara. Hmm. Wanitanya boleh juga nih', bathin seseorang, yang sedang duduk di kursi depan sebuah outlet pakaian. Matanya nanar berminyak menatap sosok jelita Revina, yang sedang menggayut mesra di lengan David. 'Aku harus bisa menikmati tubuh wanita itu..!' desis bathinnya penuh hasrat. Dia pun beranjak berdiri, dan mulai mengikuti David dan Revina dari jarak ideal. Demikianlah, hampir sepanjang perjalanan David dan Revina selalu di kuntit oleh sosok pria bertubuh kekar, namun agak pendek itu. Ya, dialah Han Jian yang sedang berjalan-jalan, menikmati keramaian di area Blok M plaza itu. Suatu kebetulan yang menggembirakan bagi Han Jian. Karena dia merasa akan bisa membalaskan dendamnya pada David, atas kematian Cin
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya

Bab 306. PANIK REVINA

"Hiahhh...!" Seth..! Weerrsshk..!!Han Jian memulai serangan dengan mengibaskan ke dua tangannya, seraya melesat cepat ke depan. Seolah hendak merangkul David. Namun dengan begitu, puluhan sisik pedang biru di tangannya bagai mengacung, terarah mengancam sosok David. David yang melihat hal itu, memutuskan untuk coba diam dan mengandalkan perisai 'Genta Budha'nya. Ya, David hendak menjajaki dulu power dari lawannya tersebut. Dan jika perisai 'Genta Budha'nya jebol, maka David masih bisa memapaki serangan lawannya itu, dengan 'Tapak Budha Mengguncang langit' miliknya yang telah siap dihantamkan. Kraankh..! Kraagkh..!!! Weerkksh..!! Krrattzhk..!! Suara keras benturan kedua energi pun meledak dahsyat. Memecah keheningan di tengah lapangan sepakbola, yang remang dan sepi itu. Weerrshk..! Angin bergelombang pun menghempas, dan menebar dahsyat ke segala arah, di sekitar area pertarungan mereka. Han Jian terhempas membalik. Puluhan pedang sisik biru yang bagaikan pedang itu patah ser
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya

Bab 307. PIHAK KETIGA

"Ka-kami di sebuah lapangan bola dekat blok M, Mas Bara," sahut Revi masih gugup. "Baik Revina, kau segera cari rumah sakit atau klinik terdekat. Aku dan beberapa sahabat akan berangkat ke sana sekarang juga." "Baik mas Bara." Klik.! *** Sementara di kediaman Freedy. "Angga, ini Han Jian sejak tadi dihubungi tak juga di angkat! Sungguh terlalu orang itu..!" gerutu Freedy kesal. "Halah! Paling dia sedang nongkrong di diskotik mencari mangsa Freedy," sahut Angga. "Benar-benar menyebalkan..! Sudah tahu kita akan sibuk malam ini, dia malah keluyuran nggak jelas," sungut Freedy. "Sudahlah kita tinggal saja dia. Ayuk kita berangkat mengambil rekaman videoku sekarang Freedy," ujar Angga yang juga menjadi kesal pada Han Jian. Akhirnya mereka pun berangkat tanpa Han Jian. Untuk merekam aksi Angga, yang akan dimasukkan dalam promo kilat di channel khusus. Mereka sama sekali tak tahu. Bahwa saat ini orang yang mereka perbincangkan sudah terbujur kaku, dengan kepala pecah di lapangan s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya

Bab 308. PENGOBATAN DAN PERINGATAN

Namun apa, lacur..?! Tak lama kemudian, Winston di datangi 'buyer' yang awalnya hendak memesan barang pada Kuzma. Dia langsung membeli semua barang, yang tadinya hendak dibelinya dari Kuzma. Tentu saja Winston sama sekali tak tahu Bahwa buyernya inilah, yang awalnya memesan barang pada Kuzma. Dan kabar pembeliaan dengan jumlah fantastis itu pun tersebar.!Kuzma mendengar berita yang memang viral di dunia 'Black Market' itu. Dan dia begitu terkejut, saat melihat siapa pembeli fantastis barang-barang Winston tersebut. Karena buyer tersebut ternyata adalah orang, yang tadinya hendak membeli barang dari dirinya..! Selanjutnya kita pasti sudah bisa membayangkan, apa yang bergolak di hati Kuzma. Marah..! Merasa terkhianati..! Dibodohi..! Dilecehkan..! Dan bermacam rasa negatif, bagai 'bergolak' dalam diri Kuzma terhadap Winston. Orang yang tadinya di anggap sebagai senior, dan juga sahabat erat dalam bisnis baginya. Begitulah sepenggal kisah yang melatarbelakangi, terjadinya persel
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya

Bab 309. DOKTER TAK PERCAYA

Slaph..! Slaphh..! Dan lapangan bola itu pun kembali lengang dalam kesunyiannya. Hanya suara dengung kendaraan bermotor dari jalan raya di kejauhan saja, yang samar-samar terdengar. Seorang Dokter yang di dampingi seorang perawat mendatangi ruang rawat David di kelas VIP. Para sahabat masih berada dalam ruangan, saat mereka masuk. Dokter itu pun langsung memeriksa kondisi David. "Permisi ya," ucap sang Dokter pada para sahabat. "Silagkan Dokter," sahut para sahabat. Nampak saat itu David sudah sadarkan diri, karena bantuan Gatot yang menyadarkan David sesuai pesan Bara. "Ahh..! I-ini ... ini bukankah pasien yang masuk barusan, karena terluka di bagian dalam tadi kan..?" tanya sang Dokter heran dan terkejut, pada para sahabat Bara. "Benar Pak Dokter. Bukankah Pak Dokter yang tadi menangani sahabat saya ini..?" sahut Revina, seraya balik bertanya heran. "Bu-bukankah tadi sangat parah..? I-ini kenapa kondisinya bisa membaik secepat ini..?" tanya gugup sang Dokter, bagai sedang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya

Bab 310. TEKAD SANG MASTER

Slaph..! Hong Chen melesat lenyap dari sisi Graito. Entah kenapa hati Hong Chen merasa sakit, mendengar kata-kata Graito barusan.Ya, karena Hong Chen bisa merasakan, bahwa tiada nada duka sedikitpun dalam ucapan Graito itu. Sekuat tenaga dia menahan amarahnya pada Graito. Lalu dia memutuskan menjauh dulu dari Graito. Agar dirinya tak kesalahan tangan menghajar sang Jendral. 'Sungguh kurang ajar kau Graito..! Dua muridku di sini membela mati-matian dirimu dengan bertaruh nyawa. Namun kau mengabarkan kematiannya padaku tanpa perasaan. Seolah muridku itu hanya seekor kucing piaraan saja layaknya..! Bedebah kau..!' bathin Hong Chen murka. Kini dia telah berada di kamarnya. 'Tunggulah besok Graito..! Kita lihat apa yang bisa kulakukan untuk membalasmu..!' seru bathin Hong Chen geram. Ya, Hong Chen telah bertekad, dia akan membalas prilaku tanpa perasaan Graito padanya. Dan Hong Chen yakin, akan tiba saatnya hal itu terjadi. Ngeri..!Sesungguhnya, jauh di lubuk hati Guru Tiga Aliran
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
293031323334
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status