Beranda / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 309. DOKTER TAK PERCAYA

Share

Bab 309. DOKTER TAK PERCAYA

Penulis: BayS
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-11 17:03:32

Slaph..! Slaphh..!

Dan lapangan bola itu pun kembali lengang dalam kesunyiannya.

Hanya suara dengung kendaraan bermotor dari jalan raya di kejauhan saja, yang samar-samar terdengar.

Seorang Dokter yang di dampingi seorang perawat mendatangi ruang rawat David di kelas VIP.

Para sahabat masih berada dalam ruangan, saat mereka masuk. Dokter itu pun langsung memeriksa kondisi David.

"Permisi ya," ucap sang Dokter pada para sahabat.

"Silagkan Dokter," sahut para sahabat.

Nampak saat itu David sudah sadarkan diri, karena bantuan Gatot yang menyadarkan David sesuai pesan Bara.

"Ahh..! I-ini ... ini bukankah pasien yang masuk barusan, karena terluka di bagian dalam tadi kan..?" tanya sang Dokter heran dan terkejut, pada para sahabat Bara.

"Benar Pak Dokter. Bukankah Pak Dokter yang tadi menangani sahabat saya ini..?" sahut Revina, seraya balik bertanya heran.

"Bu-bukankah tadi sangat parah..? I-ini kenapa kondisinya bisa membaik secepat ini..?" tanya gugup sang Dokter, bagai sedang
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 310. TEKAD SANG MASTER

    Slaph..! Hong Chen melesat lenyap dari sisi Graito. Entah kenapa hati Hong Chen merasa sakit, mendengar kata-kata Graito barusan.Ya, karena Hong Chen bisa merasakan, bahwa tiada nada duka sedikitpun dalam ucapan Graito itu. Sekuat tenaga dia menahan amarahnya pada Graito. Lalu dia memutuskan menjauh dulu dari Graito. Agar dirinya tak kesalahan tangan menghajar sang Jendral. 'Sungguh kurang ajar kau Graito..! Dua muridku di sini membela mati-matian dirimu dengan bertaruh nyawa. Namun kau mengabarkan kematiannya padaku tanpa perasaan. Seolah muridku itu hanya seekor kucing piaraan saja layaknya..! Bedebah kau..!' bathin Hong Chen murka. Kini dia telah berada di kamarnya. 'Tunggulah besok Graito..! Kita lihat apa yang bisa kulakukan untuk membalasmu..!' seru bathin Hong Chen geram. Ya, Hong Chen telah bertekad, dia akan membalas prilaku tanpa perasaan Graito padanya. Dan Hong Chen yakin, akan tiba saatnya hal itu terjadi. Ngeri..!Sesungguhnya, jauh di lubuk hati Guru Tiga Aliran

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 311. DUA SENIOR ASMARA

    "Bukan itu yang menjadi kecemasanku Leonard. Aku percaya secara politik bisnis, Ayah dan kau bisa mengatasi mereka. Namun bila mereka mulai melakukan agresi secara frontal dan fisik. Aku tak bisa membayangkannya Leonard. Karena kudengar Kuzma sangat dekat dengan Jendral Graito. Pasti Graito akan ikut turun tangan membelanya Leonard," ujar Marsha menjelaskan kecemasannya. "Sayang, apakah kau lupa kita juga memiliki sahabat di luar sana..? Mereka juga memiliki Pasukan Super Level, yang sudah siap membantu kita. Apakah kamu pikir mereka akan kalah dari Pasukan Harimau Besinya Graito..?" Leonard mengungkapkan hal itu, seraya bertanya lembut pada Marsha. Sementara jarinya mulai nakal memainkan lembut bulatan kecil yang mencuat di dada Marsha, dengan bibir merayapi alur leher hingga ke telinga Marsha. "Ahhs..! Kau benar Leonard. Aku sampai hampir lupa dengan keberadaan Pasukan Super Level milik para sahabatku. Mmhhss. Kau nakal Leonard," Marsha agak menggelinjang geli, namun hasratnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 312. TIBA DAN PENGINTAI

    Slaakh..! Cepat Chen Sang menarik sebuah lembaran kitab, yang nampak sudah sangat kuno dan tua itu. Hanya terdapat sobekkan puluhan lembar saja di tangan Chen Sang. Namun ternyata lembaran itu utuh. Dalam menguraikan petunjuk, jurus, dan rahasia ilmu 'Badai Bumi Neraka'..! *** Gulfstream G650 akhirnya 'take off' dari bandara Soetta menuju ke Atambua. Pesawat pribadi itu membawa serta Bara, Dimas, dan Gatot, di dalamnya. Penerbangan diperkirakan akan memakan waktu sekitar 4 jam lebih. Sementara Sandi, Brian, Jaka, dan Rodin, yang akan berangkat pada gelombang kedua penerbangan. Mereka juga telah bersiap di markas. Dan hari sudah menjelang magribh, saat pesawat pribadi Bara cs mendarat di bandara Bere Tallo. Karena di Atambua waktu lebih cepat 1 jam dibandingkan Jakarta. Mereka segera keluar dari bandara, karena Joseph Hollo rekanan Dimas telah menanti mereka di luar bandara. "Mas Dimas..?!" seru seseorang seraya menunjuk ke arah Dimas, dengan nada seolah bertanya. "Paman Jo

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 313. WINSTON DITARGET

    "Tommy. Bagaimana pendapatmu tentang sahabat Leonard dan Marsha, yang berada di Indonesia itu..?" tanya Winston pada Tommy dalam perjalanannya. "Wah, mereka sangat baik dan ramah Tuan Winston. Villa mereka pun cukup luas dan indah, senang rasanya pernah berkunjung ke sana," sahut Tommy mengungkapkan pendapatnya. "Wah, aku jadi ingin juga berkunjung ke sana Tommy. Jenuh juga rasanya hanya memandangi pemandangan yang begini-begini saja, sejak beberapa tahun belakangan ini. Aku benar-benar butuh refreshing Tommy," ujar Winston, mengatakan keinginannya. Situasi jalan saat itu agak sepi, di area 'Clyde Beach Park' yang mereka lalui. Banyak terdapat pepohonan hijau indah, yang letaknya dekat dengan pantai. Tiba-tiba mata Winston membelalak, saat melihat seekor anjing melintas dengan tiba-tiba di depan jalur mobil mereka. "Awass....!" teriak keras Winston memperingatkan Tommy. "Ciitttt...!!" Tommy segera menginjak dalam-dalam rem mobil yang dikemudikannya, hingga mendecit kencang. Dan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 314. SIASAT LEONARD DAN BERGERAK

    "Hajar saja gerbangnya, Jason..!" seru Leonard, seraya bersiap meloncat keluar dari dalqm mobilnya.NNggg....!! Braaghk..! Klaannkhh..!! Pagar gerbang kediaman Morris langsung ambyar dan jebol diterjang mobil Leonard. Terdengar dentang keras badan pintu pagar, yang terhempas lepas dari dudukkan relnya. "Haahh..! What the hell..!!" seru kaget dua orang security kediaman Morris, di pos jaga dekat gerbang. Mobil yang dikendarai Jason terus melaju, hingga masuk ke halaman depan kediaman Morris. "Kau tunggu di sini Jason..! Tangani yang bisa kautangani..!" Seth..! Leonard berseru pada Jason, lalu dia langsung melesat ke lantai dua kediaman Morris. Karena Leonard melihat pintu lantai itu dalam kondisi terbuka.Taph..! Leonard mendarat ringan di teras lantai dua, dan langsung bergegas masuk ke dalamnya. Leonard terus menyusuri lorong lantai dua itu. Dan tepat saat dia berada di ruang tengah lantai dua. Leonard mendengar suara musik pop, yang diputar agak keras suaranya. Saat dirinya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 315. PERTARUHAN TERBESAR

    "Benar Bos, sepertinya memang begitu." "Baik..! Tetap awasi mereka..! Karena nanti malam, adalah saat pertarungan tantangan digelar." "Siap Bos Freedy..!" Klik.! *** Sementara pihak penyelenggara sudah selesai, dalam mempersiapkan arena pertarungan tantangan di Savana Fulan Fehan.Tampak berderet lampu sorot dengan bentuk segi empat telah terpancang. Deretan lampu sorot itu mengelilingi arena pertarungan, yang luasnya tak kurang dari setengah hektar. Beberapa genset berukuran besar juga telah terpasang di sekeliling bakal arena pertarungan itu. Pasar pertaruhan internasional juga dibuat 'gonjang ganjing', dengan promo dari pertarungan tantangan ini. Sebab menurut para peserta taruhan. Pertarungan tantangan ini justru akan lebih dahsyat, dibandingkan dengan pertarungan di kompetisi internasional nantinya. Angka-angka fantastis pertaruhan pun masuk ke pihak Bandar pertaruhan. Hal yang membuat wajah Graito berseri menyala, dengan mata berkilat 'hijau'. Karena angka pertaruhan y

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 316. GABUNGAN MUSTIKA DAN KEDATANGAN

    "Wah..! Terimakasih sekali David! Entah bagaimana aku membalas budi kalian ini. Salam buat para sahabat semua di sana ya David." Klik." 'Hhhh. Aku harus mengabarkan hal ini pada Bara sekarang', bathin David. Tutt ... Tuttt ... Tuttt.! Ponsel Bara pun berdering. Klik.! "Ya David, bagaimana kabarmu..?" "Sudah pulih berkat bantuanmu Bara, terimakasih ya. O ya Bara, Leonard baru saja menghubungiku. Kondisi keluarganya sedang terancam teror oleh orang-orang pesaing bisnisnya, Kuzma. Kuzma ini didukung oleh Graito, Bara. Bahkan Tuan Winston sendiri kabarnya baru saja lolos, dari incaran sniper orang-orang Kuzma ini. Jujur saja aku mencemaskan keadaan Marsha di sana Bara," sahut David, seraya mengabarkan hasil pembicaraannya dengan Leonard. "Ahh..! Baik David. Aku paham, setelah urusan pertarungan tantangan nanti malam selesai. Kita akan mengurus hal itu. Mungkin juga kita akan berangkat ke sana, bersama Pasukan Super Level kita David," ujar Bara menjelaskan usulannya. "Tepat sep

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 317. TRAGEDI PENCULIKKAN MARSHA

    "Bagaikan kiamat Graito..! Jika ke 3 power Mustika Naga itu sudah menyatu," seru sang Guru Tiga Aliran ngeri. Tak lama kemudian mereka pun sampai di sebuah rumah megah, yang letaknya agak menyendiri dibanding rumah penduduk lainnya. Rumah itu berada di wilayah Tasifeto, tak jauh dari lokasi pertarungan nanti malam. *** Di sebuah rumah kayu di tepi pantai. Nampak seseorang tengah merawat seorang temannya, yang kakinya terkena tembakkan peluru. Mereka sedang berada di teras luar rumah kayu itu. Saat ponsel salah satu dari mereka berdering. Tuttt ... Tuttt ... Tuttt.! Salah seorang dari mereka pun mengangkat ponsel tersebut. Klik. "Ya Bos." "Apakah tugas untuk kalian sudah berhasil dilakukan..? Bos besar sedang menunggu kabar dari kalian." "Maaf Bos, ada kejadian tak terduga yang menyelamatkannya. Kaki Shelby juga tertembak bos." "Baik. Semoga kalian damai di sana." Klik.! Orang yang baru menghubungi dua orang di rumah kayu itu pun menutup panggilannya. Lalu dia memberi is

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13

Bab terbaru

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 336. GERBANG NERAKA

    "Lapor Jendral..! Misi sudah dilaksanakan. Enam buah roket telah ditembakkan. Dan satu orang di antara mereka sepertinya sudah tewas Jendral..!" "Bara..?!" seru Graito bertanya."Maaf, bukan Jendral..!" sahut pelapor. "Lalu empat helikopter yang lainnya..?!" tanya sang Jendral, seraya menatap tajam sang pelapor. "Empat helikopter kita meledak hancur oleh pukulan Bara, Jendral..!" "Wesh..!" Praaghk..!! Sang pelapor pun langsung tewas di tempat, dengan kepala pecah. Di hantam pukulan bertenaga dalam sang Jendral. Dua orang lain di samping pelapor otomatis melangkah mundur seketika. Sadis..! "Keparat Bara..!! Kau selalu membuatku rugi..!" teriak kalap sang Jendral. "Mana Pandu..?!" seru sang Jendral, pada dua orang lainnya. Sepasang matanya mendelik berkilat kemerahan. "He-he-helikopternya juga jatuh Jendral." sahut seorang di antara mereka. "Dari sisi mana kalian menyerang..?!" "Da-dari arah depan markas Jendral."Braaghk..!! Kini meja teras yang lagi-lagi hancur oleh sepaka

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 335. LUKA PARAH DAN MUSTIKA

    "Bangsat kau Bara..!" Slaph..! Byaarshk..! Pandu melesat keluar dari helikopter yang hilang kendali tersebut. Bara melihat sosok merah keemasan melesat keluar, dari helikopter yang hendak hancur masuk ke lembah itu. 'Pandu..!' gumam bathin Bara. Namun saat dia hendak melesat mengejarnya, "Gatott..!!" samar-samar terdengar teriakkan keras para sahabatnya, menyeru nama Gatot di bawah sana. Bara pun urung mengejar Pandu, dan melesat kembali ke markasnya dengan secepat mungkin. Slaphh..! Taph..! Bara mendarat tepat di sisi para sahabatnya, yang telah berkerumun cemas pada kondisi Gatot. Nampak jelas kini oleh Bara, sosok Gatot yang tengah terkapar tak sadarkan diri. Dada Gatot nampak membiru, dengan darah mengalir dari mulutnya. 'Luka dalam yang teramat parah..!' bathin Bara sesak dan sedih sekali. "B-bara..! A-apa yang harus kita lakukan..?!" seru gugup bergetar Sandi. Dan semua sahabat pun kini menatap Bara, seolah menanti keputusan cepat dari Bara. Karena mereka semua tak a

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 334. SERANGAN DI PAGI HARI

    "Teh manis opo..? Gundulmu kuwi..! Bikin sendiri sana..!" seru bi Tarni sewot. "Ya Bibi, Gatot kan mau pulang nanti Bi. Bikinin ya, teh bikinan Bibi kan yang paling pas di lidah. Hehe," celetuk Gatot terkekeh. "Huhh..! Gombiall..!" sungut bi Tarni, seraya beranjak kembali ke dapur. Bara cs melanjutkan obrolannya, sambil makan gorengan buatan bi Tarni. Sungguh suasana yang menyenangkan di pagi itu. Namun...Wrrngg..! Wrŕenngg..!! Secara tiba-tiba dari ketinggian, turun dengan cepat 5 buah helikopter ke arah markas Bara. Kumpulan helikopter itu terbang dalam keadaan melintang berbaris. Pada ketinggian sekitar 80 meter di atas tanah, dengan sisi-sisi pintu nya telah terbuka menghadap ke depan vila. Nampak RPG-32 telah disiapkan pada posisi siap meluncur. "Tembak..!!" Pandu yang memimpin langsung penyerangan, langaung memberikan perintah tembak. Swassh..! Swaassh ..! ... Swaassh..!! Enam buah roket langsung melesat cepat ke titik target di markas Bara. "Awass..! Semuanya..!! Han

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 333. HARIMAU BETINA

    "Resti..!" Seth..! Tiba-tiba saja sosok Revina melesat masuk, dan memalang di antara tubuh Resti yang tertarik maju. Plakh.! ... Plakh..!!Dan Revina langsung menampar keras pipi Evan bolak-balik 3 kali. "Arrkksgh...!! Kurang ajar kau Rrevina..! Kau selalu menghalangiku..!" Evan berteriak keras kesakitan. Pipinya terasa panas berdenyar, dengan kuping berdenging, dan mulutnya terasa asin berdarah. Warna merah lebam segera menghias kedua pipi Evan, yang nampak mulai membengkak. "Kau yang Bajingan Evan..! Rupanya tempo hari aku kurang keras menghajarmu..!" seru Revina dengan mata membelalak marah, seraya menunjuk ke wajah Evan. "Hei.hei..hei..! Rupanya buruanmu galak juga Evan. Aku jadi ingin mencicipi keganasannya di ranjang..! Hahaaa..!" seru tergelak salah seorang dari teman Evan. Dan serentak kedua teman Evan itu berjalan mendekat ke arah Revina. "Resti..! Kau masuklah ke mobil. Biar kuhajar tiga pecundang ini..!" bisik tajam Revina pada Resti. "Hati-hati Vina..!" bisik Re

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 332. BERTEMU MUSUH LAMA

    "Bara memang brengsek..! Dia berkata dia adalah orang bebas..! Cuih..! Jangan harap..!" seru Freedy, mengungkapkan kekesalan hatinya. "Freedy, apakah benar Bara berkata begitu..?!" seru sang Jendral, yang mendengar seruan marah Freedy. "Benar Jendral." "Hmm. Pemuda licik itu benar-benar tahu posisinya saat ini Freedy..!" seru Graito. "Maksud Jendral..?!" seru Freedy kaget. Setelah mendengar sang Jendral seolah membenarkan ucapan Bara yang telah bebas. "Freedy, buka nalarmu..! Saat ini posisi kita dalam pengintaian pihak kepolisian. Dan aku mencurigai ada kerjasama antara pihak Bara cs dengan kepolisian, untuk menyelidiki serta membekuk kita. Karenanya kita tak mungkin mengajukan laporan pencabutan jaminan kita atas dirinya. Karena telah terjadi pergantian pejabat tinggi di kepolisian saat ini. Jika kita nekat melaporkan juga. Maka kemungkinan pihak kepolisian malah akan memeriksa kita, sehubungan dengan penjaminan yang kita lakukan. Benar-benar 'culas' si Bara ini..!" seru sa

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 331. MARKAS BARA CS DETECTED

    "Haishh..! Dasar wong gemblung.! Lagi bahas Non Marsha malah ngomongin makanan," sentak bi Tarni kesal pada Gatot. Segera ia melepaskan pelukannya dari Gatot, seraya mengusap air matanya. Lalu dia pun berbalik melangkah kembali ke dalam vila, tanpa menoleh lagi. Tentu saja bi Tarni hendak membuatkan masakan terenak, khusus buat 'tuyul dapur'nya itu. "Lho..?! Salah saya di mana Bi Tarni yang cantik..?" protes Gatot, sambil memasang wajah bingung.Ya, dibalik sikap jutek bi Tarni pada Gatot, sesungguhnya dia sudah menganggap Gatot bagai ponakannya sendiri. Para sahabat lainnya hanya tertawa saja, melihat adegan rutin cekcok Gatot dan bi Tarni itu. Mereka pun akhirnya berkumpul dan ngobrol di teras vila dalam suasana yang penuh kekeluargaan. *** Dua hari kemudian. Sang Jendral sedang termenung di 'ruang rahasia'nya. Tampak emas batangan bertumpuk-tumpuk membentuk sebuah gunungan setinggi 3 meteran. Beberapa brankas besi pun tampak berjajar, di sekitar ruangan yang luas tersembun

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 330. KELUARGA BESAR DAN KEPULANGAN

    "Terimakasih Mas Bara, Mas Dimas, Mas Gatot, Mas David, Mas Sandi, Brian, dan semuanya. Kalian memang sahabat-sahabat terbaik seumur hidupku," ucap serak Marsha, penuh perasaan terimakasih dan keharuan mendalam. "Bukan apa-apa Marsha, kau juga kerap membantu kami semua. Istirahatlah, yakinlah hari esok pasti lebih baik Marsha," sahut Bara tersenyum menenangkan. Ditatapnya Marsha dengan pandangan penuh prihatin dan juga sayang, pada sahabat wanitanya ini. Marsha pun tertunduk, dengan buliran air mata mengalir di pipinya. Lalu dia pun beranjak melangkah menuju ke kamarnya, dengan dirangkul oleh Leonard. "Mas Bara, David, dan semuanya. Atas nama keluarga Winston Group, saya mengucapkan banyak terimakasih atas pertolongan dan penghiburan kalian. Di saat keluarga kami mengalami musibah yang menyedihkan dan membingungkan ini. Kalian datang dan memberi titik terang atas masalah kami. Dengan ini, 'Winston group' telah menganggap kalian sebagai bagian dari keluarga besar kami. Kami tak

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 329. AKSI MENGGETARKAN BARA CS

    Slaph..!! Wurrsh..! Bara membuka jalan dengan melesat keluar dari heli, seraya hantamkan pukulan jarak jauhnya dengan energi terukur, ke arah kaca jendela kamar hotel. Pyaarsshk..!! Taph!Kaca jendela pecah dan Bara langsung melesat masuk ke dalamnya. Slaph..! ... Slaph..! Tiga sahabat Bara ikut melesat cepat, dan mendarat masuk ke dalam kamar itu. "Hahh..!!" "Aihh..!!" Betapa terkejutnya Kuzma dan juga Marsha yang berada dalam kamar itu. Nampak Kuzma tengah bertelanjang dada, sedangkan di ranjang saat itu nampak Marsha yang terikat kedua tangannya di sisi ranjang. Kuzma memang sengaja mengikat Marsha. Karena Marsha kepergok nekat hendak bunuh diri, dengan cara meloncat dari jendela kamar hotel yang terbuka. Beruntunglah Kuzma melihatnya, dan menggagalkan niat Marsha. Dia pun langsung mengikatnya di ranjang. Tubuh Marsha dalam keadaan polos, dan hanya di tutupi dengan sehelai selimut setengah badan saja. Karuan Leonard yang melihat hal itu jadi murka bukan main terhadap K

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 328. EKSEKUSI DAN AKSI

    "Bos Besar bahkan jatuh hati padanya Barton. Bos Besar hendak membawanya besok ke Rusia, untuk di jadikan wanitanya. Sekarang mereka masih asik berbulan madu di Hotel Canabis," ujar pelan Jacob, seraya kembali melihat ke sekiitaran lokasi balkon. Dia takut ada Sergei memergokinya, saat dia tengah membuka kedok bos mereka, lalu melaporkannya pada Kuzma. Namun tentu saja suaranya masih bisa jelas terdengar oleh Bara dan Brian, yang berada di atap balkon tersebut. Bara segera memberi isyarat pada Brian, untuk segera bergerak cepat. Seth..! Seth..! Sosok Bara dan Brian melesat cepat turun ke balkon. Lalu ... "Hei .. Tagh..! Tagh..! Hanya sebatas itu suara yang keluar dari bibir Jacob, saat Bara menetak cepat sisi lehernya dan juga Barton. Keduanya pun langsung pingsan seketika. Brian langsung menyambar tubuh Jacob dan... Slaph..! Slaph..! Sosok Bara dan Brian kembali melesat cepat menuju ke mobil Herbert, yang menunggu di sudut blok kawasan itu. Herbert saat itu tengah asik me

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status