Beranda / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 317. TRAGEDI PENCULIKKAN MARSHA

Share

Bab 317. TRAGEDI PENCULIKKAN MARSHA

Penulis: BayS
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-13 11:29:44

"Bagaikan kiamat Graito..! Jika ke 3 power Mustika Naga itu sudah menyatu," seru sang Guru Tiga Aliran ngeri.

Tak lama kemudian mereka pun sampai di sebuah rumah megah, yang letaknya agak menyendiri dibanding rumah penduduk lainnya.

Rumah itu berada di wilayah Tasifeto, tak jauh dari lokasi pertarungan nanti malam.

***

Di sebuah rumah kayu di tepi pantai.

Nampak seseorang tengah merawat seorang temannya, yang kakinya terkena tembakkan peluru.

Mereka sedang berada di teras luar rumah kayu itu. Saat ponsel salah satu dari mereka berdering.

Tuttt ... Tuttt ... Tuttt.!

Salah seorang dari mereka pun mengangkat ponsel tersebut.

Klik.

"Ya Bos."

"Apakah tugas untuk kalian sudah berhasil dilakukan..? Bos besar sedang menunggu kabar dari kalian."

"Maaf Bos, ada kejadian tak terduga yang menyelamatkannya. Kaki Shelby juga tertembak bos."

"Baik. Semoga kalian damai di sana."

Klik.!

Orang yang baru menghubungi dua orang di rumah kayu itu pun menutup panggilannya. Lalu dia memberi is
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 318. KESOMBONGAN YANG TERTAMPAR

    "Jaka, Rodin! Apakah senjata kalian telah siap? Sebentar lagi mobil yang kita sewa akan datang," tanya Sandi pada kedua snipernya. "Siap Mas Sandi..!" sahut keduanya, seraya mengacungkan jempolnya. "Nanti kita akan turun agak jauh dari pusat pertarungan. Kalian atur posisi dalam jarak tembak ke arah arena pertarungan. Dan selalu siaga dengan ponsel kalian, setiap saat kami atau kalian harus saling berkomunikasi." "Baik Mas Sandi." "Mas Sandi, mobil kita sudah datang," ucap Brian memberitahukan. Karena sejak tadi dia memang duduk di kursi depan kamar hotel. Menanti mobil sewaan yang tadi sudah dibooking berikut drivernya. "Mari kita berangkat sekarang," ucap Sandi, seraya beranjak keluar dari kamar hotel. Ketiga rekannya nampak mengikuti di belakang. Brrmm...! Nnngg...! Mobil yang membawa Sandi, Brian, Rodin, dan Jaka pun melaju. Menyusuri jalan raya yang tak begitu ramai, bahkan cenderung sepi malam itu. Sementara Bara cs telah tiba di sekitar area pertarungan tantangan. Ar

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 319. NAGA VS HARIMAU

    "Silahkan Master. Tapi tolong cepatlah, pertarungan akan di mulai..!" seru Graito, dengan wajah yang terlihat mulai cemas. Karena ia sudah menyadari kekalahan Angga, dalam hal kecepatan dari Bara. "Tenanglah Graito," ucap Hong Chen seraya menjauh dari Graito. Tentu saja Graito enggan menolehkan pandangannya, dari tengah arena pertarungan putranya itu. Dia hanya mengangguk, tanpa menoleh ke arah Hong Chen. Saat dirasa sudah pada jarak aman dari perhatian sang Jendral. Tiba-tiba saja ... Slaphh..! Sosok Hong Chen melayang cepat sekali bagai burung Srigunting. Kelebatan sosoknya menuju ke arah helikopter di udara, yang berada di sisi tengah. Taph..! Hong Chen mendarat ringan di dalam helikopter itu, yang pintunya memang sengaja dibuka. Untuk memudahkan kameramen mengambil gambar pertarungan. Seorang pendamping kameramen menoleh kaget dan hendak menegurnya, "Hah..! Kau .." "Sstthh..! Tenanglah. Aku rekanan penyelenggara ingin menyaksikan pertarungan dari sini," ujar Hong Chen,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 320. PEREBUTAN MUSTIKA

    "Hiyaahh.!!" Wurrssh..!! Angga menghantam dengan sepenuh 'power'nya ke arah dada Bara. Sementara Bara hanya diam menanti hantaman Angga itu. Haauurrmshk..!!Dan singa merah keemasan yang sejak tadi melayang di sekitar Angga, tiba-tiba saja mengaum dahsyat menggetarkan. Lalu melesat cepat mengikuti arah pukulan Angga, ke arah dada Bara. DOOAANNKKKKKKHHH...!! Hantaman full 'power' Angga menghujam telak di dada Bara. Suara gelegar bagaikan sebuah genta raksasa di hantam palu godam menggema dahsyat. Mengguncang dan berdentang memekakkan telinga siapapun, yang berada di area pertarungan. Sosok Bara tetap tegak melayang di udara. Namun ledakkan gelombang power yang terjadi, sungguh bukan olah-olah dahsyatnya. Tubuh Bara bagaikan sebuah genta raksasa yang bergetar kencang, namun sosoknya tak bergeming sedikitpun. Weerrsshk...! Pusaran angin terjadi dengan cepat, dan menderu menyebarkan getar power ke segala arah. Bagai gelombang getar yang beresonansi. Ke empat helikopter yang ber

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 321. KABAR BAIK DAN BURUK

    Slaph..! Berkelebat cepat sesosok tubuh ke arah mayat Angga. Saat sosok itu tiba dia segera memeriksa mayat Angga yang tengkurap itu. Wajahnya seketika menyunggingkan senyum senang. Taph..! Slaph..! Namun sosok itu menjadi terkejut dan kecewa bukan main. Saat sosok lain berkelebat secepat kilat, dan menyambar benda berkilau merah keemasan yang tengah diincarnya. "Hmm..! Ini bukan mainanmu Pandu..!" seru tajam sosok itu, yang tak lain adalah Bara adanya. Ya, tentu saja Bara bisa melihat lesatan Pandu, dan juga kilau merah keemasan dari Mustika Taring Naga yang diincar Pandu. Menyadari bahaya, jika Pandu sampai menguasai mustika itu. Maka Bara pun melesat dengan kecepatan tertingginya, mendahului Pandu. Slaphh..! Bara kembali melesat cepat meninggalkan Pandu. Misinya membinasakan Angga telah sukses. Hal yang ditambah lagi dengan mengamankan Mustika Taring Singa, dari jarahan Pandu..!"Bedebah kau Baraa..!" seru Pandu, meraung murka. Namun tentu saja dia tak berani mengejar atau

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 322. PERFECT BODY MARSHA

    "Huhh..! Mulai deh gombalnya," bi Tarni melengos sebal. Namun hatinya juga merasa senang, melihat 'tuyul dapur'nya yang menggemaskan telah kembali dengan selamat. 'Sepi rasanya kalau nggak ada 'tuyul' yang satu itu', pikir bi Tarni. Tinn ... Tinn! Masuk ke halaman vila mobil Fortuner yang dikemudikan oleh Resti. Nampak di dalamnya Dewi, Revina, dan juga Katrin, mengulaskan senyum gembira dari dalam mobil. Ya, tentu saja mereka tahu, kalau hari ini adalah hari kepulangan Bara cs dari Atambua. Karenanya sejak pagi-pagi sekali mereka telah berkumpul di kediaman Resti, dan berangkat bersama menuju vila markas. Keempat wanita jelita itu turun dari mobil, dan berjalan ke arah vila. Nampak Bara cs telah keluar dan berkumpul di teras, menyambut kedatangan mereka. "Hai semuanya, senang melihat kalian kembali dengan selamat," sapa Resti yang hatinya menjadi bahagia, saat melihat kondisi 'jagoannya' baik-baik saja. Sementara ketiga rekan seperjalanannya nampak juga tersenyum senang. Me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 323. KETAKBERDAYAAN MARSHA

    'Ahhh..! Perfect body..!', benak Kuzma terperangah penuh gairah. Mengagumi lekuk indah kepolosan Marsha, yang terpampang di depan matanya. Dengan cepat dan penuh gairah, Kuzma pun melolosi pakaiannya. Hingga dirinya kini ikut polos bersama Marsha. Dan terjadilah apa yang tak pernah dibayangkan akan terjadi. Baik oleh Kuzma mau pun Marsha. Satu setengah jam kemudian, nampak kedua mata Marsha terbuka perlahan. Dia merasa tubuhnya agak sesak, karena ada sesuatu beban yang menindihnya. Dan saat matanya terbuka penuh, Marsha pun terkejut bukan kepalang. Dia mendapati tubuhnya sedang ditindih, oleh seorang pria paruh baya. Akhirnya Marsha tersadar sepenuhnya, saat dia merasakan bagian paling pribadi dalam dirinya terasa panas berdenyut. Karena celah surganya, ternyata sedang menerima lesakkan maju mundur sebuah benda pejal secara berirama. "Hahh..! S-siapa kau..!! Uhhkss..!" spontan Marsha berseru kaget. Marsha berusaha berontak hendak bangkit dari 'jajahan' Kuzma. Yang kala itu teng

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 324. Dahsyatnya Mustika Capit Urang

    Nampak dua sosok yang sedang duduk di ruang depan kuil. Di ruang depan itu terdapat sebuah meja bundar, dengan tiga buah kursi dari kayu ukir. Dua sosok itu adalah Hong Chen dan Chen Sang. Mereka sedang berbicara serius soal kompetisi internasional, yang tak lama lagi akan di gelar. "Chen Sang! Jika ada kata mundur dalam kompetisi internasional ini, maka guru akan memintamu mundur saja dari kompetisi itu," ujar Hong Chen dengan nada cemas. "Kenapa Guru..? Bukankah Guru bilang, kalau aku sudah menguasai ilmu 'Badai Bumi Neraka'. Maka tak perlu lagi ada yang kutakutkan..?!" tanya Chen Sang dengan wajah heran dan penasaran. Saat dia melihat raut cemas di wajah sang Guru. "Ahh..! Ada suatu hal yang terjadi diluar perkiraan guru, Chen Sang. Ternyata negeri bernama Indonesia itu memiliki para naga dan harimau, yang benar-benar mengerikkan. Sangat jauh dari bayangan guru sebelumnya. Dan yang paling mengerikkan adalah, di sana ada seorang naga, yang telah berhasil menggabungkan power

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 325. DATANG DAN BERGERAK

    Karenanya ambisi Kuzma, untuk menghabisi bisnis Winston agak sedikit berkurang. Karena Kuzma merasa 'terbayar' dengan adanya Marsha, yang kini berada dalam genggamannya. Bahkan dia sudah tak berniat lagi menukar Marsha dengan apapun. Apalagi hanya dengan sekedar 'cetak biru' dua senjata pengembangan Winston. Namun Kuzma juga sadar. Tentu saja pemilik wanita yang digandrunginya itu, tak akan mau melepaskan Marsha begitu saja. Perseteruan pun berubah seketika, menjadi perseteruan antara Leonard versus Kuzma..! Hal yang sama sekali tak aneh..! Karena Harta..! Takhta..! Wanita..! Adalah tiga kata yang sudah menjadi 'merk' paten, dari penyebab terjadinya perang, perselisihan, perebutan, dan pembunuhan! Yang bahkan sudah ada, sejak jaman nenek moyang manusia tercipta. Tutt ... Tutt ... Tuttt.! Klik.! "Ya Sergei." "Bos! Rekaman video untuk Winston sudah dibuat, dan siap dikirimkan." "Batalkan Sergei..!""Hahh..! Ta-tapi ..." "Batalkan..! Kau dengar itu Sergei..!" "B-baik Bos..!

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15

Bab terbaru

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 368. PESTA AKBAR

    Taph..! Tak salah memang Bara menjuluki Brian sebagai sahabat tercepat setelah dirinya, dalam hal ilmu meringankan tubuh. Bara pun terselamatkan dan langsung di bawa oleh Brian, ke tempat agak jauh dari arena pertarungan. Para sahabat pun berlesatan cepat menghampiri Brian, untuk melihat kondisi Bara yang masih tak sadarkan diri. Gatot langsung menotok beberapa titik di tubuh Bara. Untuk mempercepat dan memperlancar sirkulasi darah dan energi di tubuh Bara. Akhirnya, para sahabat memutuskan untuk meninggalkan area pertarungan final malam itu. Mereka pun berniat kembali ke kediaman Joseph, yang saat itu masih setia menanti mereka. Tampak wajah Joseph pucat pasi dilanda ketakutan, akibat merasakan kondisi alam yang tadi bagaikan hendak kiamat. Namun rasa cemasnya atas keselamatan Bara cs, membuatnya tetap bertahan menanti di posisinya. Sungguh orang yang tabah dan setia kawan si Joseph ini. Dimas dan Leonard memutuskan ikut ke rumah Joseph, setelah mereka melihat kondisi Bara.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 367. SAVANA BERGUNCANG

    Lengkap sudah tiga elemen langit, es, dan bumi menyatu..! Dalam satu badai gelombang power raksasa di sekitar Bara.Semua orang yang berada di sekitar arena pertarungan itu, mereka langsung bergerak secepat mungkin. Untuk menjauh dari lokasi pertarungan, yang bagaikan sedang dilanda kiamat itu. Bahkan dua helikopter yang tersisa di udara, mereka hanya bisa mengambil gambar itu dari jarak yang sangat jauh. Tentu saja mereka bergidik ngeri, setelah melihat dua helikopter rekan mereka yang sudah menjadi bangkai. Tanpa ada satu pun penumpangnya yang bisa selamat. Dengan saling menguatkan tekat. Keempat sosok lawan Bara secara bersamaan bergerak, menyerang dan menerjang..! "Hiyaahh...!! Haaurmmsh.!! Hiyaathh..!! Huuppsh..!!" Keempat sosok itu serentak melesatkan pukulan andalan mereka ke arah Bara. BLANNGGGKSHHZTT...!!!! Sebuah gelombang besar bak bola energi raksasa pun melesat deras ke arah Bara. Gelombang energi yang tercipta dari 4 serangan lawannya tersebut, terdiri atas berb

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 366. TIGA ELEMEN MENYATU

    "Tembak..!" seru Dimas, saat dia melihat para sniper penyelenggara mulai menarget ke arah Bara. Splazth..! Splatsh..! ... Splatzh..! Dengan serentak para sniper Pasukan Super Level segera melesatkan pelurunya. Clakh..! Clakhs..! Clapsh..! Claksh..! ... Clakgssh..! Dan seluruh sniper pihak penyelenggara pun terhentak tewas, dengan kepala berlubang.! Karena memang mereka sudah dalam target para sniper Pasukan Super Level sejak tadi. Seth..! Sethh..! Sethh..! Sang Jendral, Freedy, dan Pandu, yang melihat Hong Chen sudah bergerak menyerang Bara. Akhirnya mereka semua pun ikut melesat, hendak menyerang Bara. Para sahabat yang melesat juga telah bersiap dengan ilmu pamungkas mereka masing-masing. Ajian 'Sayap Pembelah Langit' disiapkan oleh Brian, ajian 'Tendangan Halilintar Semesta' disiapkan Sandi, Gatot siagakan 'Jari Singa Neraka'nya, dan David juga telah menyiapkan ilmu 'Tapak Budha Mengguncang Langit' miliknya. Seth..! Sett..! Dimas dan Leonard juga tak mau ketinggalan, mere

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 365. AMBYAR PAMUNGKAS

    Langit bagai terbelah, saat menyambar sebuah kilatan halilintar bercahaya keemasan ke arah tangan Chen Sang yang teracung. Dan nampaklah kini, betapa tangan kanan Chen Sang di selimuti cahaya keemasan yang berkeredepan menyilaukan. Sebuah cambuk dengan 3 lidah petir berkilat-kilat, dengan mengeluarkan bunyi tegangan listrik yang mengerikkan di udara. Krrtzzh...! Krttzzkh..!! Krrttzzsk..!!Bara melirik ke arah timer, yang menunjukkan pertarungan sudah berada di menit ke 21. 'Hmm. Apa boleh buat, ini terpaksa', bathin Bara resah. "KALIAN SEMUA YANG DI BAWAH..! MENYINGKIRLAH LEBIH JAUH..!!" seru Bara memperingatkan, dengan lambaran tenaga dalamnya, pada semua orang yang berada di sekitar arena. Seketika semua orang di bawah pun bergerak menjauhi garis batas arena. Hati mereka semua sama berdebar. Ya, mereka semua sangat sadar, kiranya puncak pertarungan final telah tiba. Dan 'Pukulan Dua Naga' pamungkas Bara pun di siapkan tanpa ragu lagi. "Hyaarrghks...!!" Blaatzhs..!! Blaatzks

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 364. DUEL DUA NAGA

    "Terimalah ini bedebah.!" Byaarshk..!! Chen Sang berseru keras, seraya kembali meledakkan energi dalam dirinya. Kini nampak sosoknya berubah di selubungi cahaya hitam pekat kemerahan. Inilah ilmu gabungan, antara power Naga Bumi dan ilmu 'Badai Bumi Neraka'..! Byaarshk..!!Bara juga meledakkan 'power' dalam dirinya. Seketika sosoknya berubah menjadi dua warna yang berbeda. Nampak sebagian sisik tubuhnya berwarna emas di kanannya, dan sisik putih cemerlang kebiruan di sebelah kirinya. Kedua matanya mencorong, dengan warna merah menyala dan biru berkilau. 'Ahh..! Penyelarasan dua Mustika Naga..!' seru bathin Chen Sang terkejut. Walau dia sudah mendengar dari gurunya, soal pemuda yang sanggup menyelaraskan dua power Mustika Naga ini. Namun tetap saja hatinya merasa tergetar. Melihat keindahan sekaligus kengerian 'power', di balik sosok Bara itu. Namun tentu saja Chen Sang juga sangat yakin, dengan 'power'nya sendiri. Segera Chen Sang menerapkan ilmu 'Badai Neraka Naga Bumi'nya.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 363. L E N Y A P

    Slaph..! Slaph..! Hampir bersamaan dan dengan kecepatan yang setara, Bara dan Chen Sang kini telah saling berhadapan di tengah arena pertarungan yang luas itu. Keduanya masih dalam posisi melayang tak menyentuh tanah. Keduanya nampak saling tatap dengan pandangan tajam, dalam jarak sekitar 15 meter. "Apakah kau yang membunuh kedua adik seperguruanku..?!" seru tajam Chen Sang. "Maaf, adik seperguruanmu yang mana..?" Bara balik bertanya tenang. Karena dia memang tak tahu, jika Cin Hai dan Han Jian adalah adik seperguruan dari Chen Sang. "Si Kipas Neraka dan si Naga Terbang..!" seru Chen sang geram bukan main, melihat ketenangan Bara. 'Seolah tak bersalah saja kau bangsat..!' seru hati Chen Sang murka. Nampak 4 buah helikopter dari pihak channel khusus telah terbang mengudara, di empat titik mereka dalam bentuk 'plus' di empat sisi arena. "Ohh..! Si Tukang Kipas dan si Pendek Kekar itu. Iya aku membunuhnya, karena mereka berbuat onar di negeriku," sahut Bara tersen

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 362. SEMUA BERGERAK DAN BERDOA

    "Hmm. Sepertinya ini akan memakan waktu agak lama. David, konfirmasikan saja waktu pasang pertaruhan khusus pada menit ke 25 pada para rekanan kita. Pada menit tersebut akan bisa ditentukan, aku atau Chen Sang yang akan tewas," ucap Bara. Sepasang mata Bara pun langsung terpejam, bathinnya berusaha membaca alur pertarungan yang akan terjadi nanti malam. "Baraa..! Kau harus memenangkan pertarungan nanti malam, sobatku!" seru Sandi terkejut waswas, mendengar ucapan terakhir Bara. "Kau pasti menang Bara..! Jangan ragu untuk menghabisi lawanmu nanti malam!" seru Gatot yakin. 'Andai sampai kau kalah, maka aku juga akan turun arena dan menghabisi Graito..! Dialah biang kerok dari semuanya ini!' bathin Gatot bertekad."Mas Bara.! Kau harus memenangkan pertarungan nanti..!" seru Brian serak, dia sangat terkejut mendengar ucapan terakhir Bara yang sangat dikaguminya itu."Baik akan ku infokan waktu pasang taruhan itu pada seluruh rekan kita. Aku percaya padamu Bara..!" seru David mantap.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 361. MUSUH TELAH TIBA

    "Bara! Sebentar lagi aku landing di bandara A.A. Bere Tallo." "Ahh..! Kau merepotkan diri untuk datang Leonard. Kali ini sepertinya akan berbahaya Leonard. Apakah Marsha kau bawa serta..?" "Tidak ada alasan bagiku untuk tak berada di sisimu, saat kalian menghadapi bahaya. Tidak Bara, Marsha tak kuijinkan ikut, walaupun dia memaksa," sahut Leonard mantap. "Syukurlah Marsha tak ikut serta. Baiklah Leonard. Kau sudah datang, maka Brian akan menemuimu. Brian akan menunjukkan hotel, di mana Mas Dimas dan Pasukkan Super Level akan menginap. Untuk sementara kau bisa menempatinya, sambil menunggu Mas Dimas datang tak lama lagi," ujar Bara lega, mendengar Marsha tak ikut serta. Bara pun memberi arahan pada Leonard. "Baik Bara, aku mengerti." Klik.! "Brian kau berangkatlah sekarang juga ke pintu keluar Bandara. Untuk menyambut Leonard. Antarkan dia ke hotel tempat Mas Dimas dan Pasukkan Super Level akan bermalam. Dan temani dia hingga Mas Dimas datang, lalu kau kembalilah ke sini," uj

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 360. MENGGEBRAK PERTARUHAN TERAKHIR

    "Wah..! Mantap Norman..! Kau memang pandai menangkap angin surga rupanya! Hahaa..!" David merasa senang atas pasrtisipasi Norman, dalam rencana Bara cs menghabisi 'bisnis' sang Jendral. "Hahaaa..! Baik David, sementara itu dulu yang bisa kupertaruhkan saat ini. Jika ada rejeki mendadak, maka pasti akan kutambahkan taruhanku." Klik.!"Semuanya. Norman telah menyiapkan dana 9 triliun untuk bertaruh besok," ujar David, dengan wajah berseri. "Wah..! Sepertinya Graito akan nangis darah bila mengetahui hal ini. Hehe," Dimas menimpali. "Bukan hanya nangis darah Mas Dimas. Tapi nangis sambil bugil dia, kayak ODGJ baru..! Hahaha..!" timpal Gatot tergelak. "Mantap David..! Hehehe..!" seru Bara senang, seraya terkekeh mendengar celotehan para sahabatnya. Tuttt ... Tuttt ... Tuttt.! Ponsel Bara kembali berdering. Klik.! "Ya Andrei." "Bara, aku mendengar dari Tuan Winston, kalau dia ikut bertaruh atas kemenanganmu di kompetisi internasional itu. Apakah aku boleh ikut bertaruh atas keme

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status