"Baik Bara," sahut Sandi seraya meningkatkan kecepatan helikopter itu. Keharuan, kesedihan, dan rasa kehilangan nampak jelas terlukis, pada wajah semua para sahabat Bara cs. Mereka semua berkumpul di vila tanpa ada yang ketinggalan. Resti, Revina, Katrin, Dewi, bahkan Retno ibu Dimas juga ikut berada di vila markas malam itu. Mereka semua bergegas datang ke vila markas, saat dikabari tentang gugurnya paman Drajat. Semua anggota Pasukan Super Level pun tertunduk sedih, karena mereka merasa sangat kehilangan sosok pemimpin, guru, dan juga panglima terdepan mereka. Lima buah helikopter sudah disiapkan di halaman markas. Untuk berangkat ke Cirebon, menuju ke kediaman keluarga besar Drajat. Dimas juga sudah mengabarkan perihal meninggalnya Drajat, pada pihak keluarganya. Pihak keluarga Drajat tentu saja terkejut dan sedih mendengar kabar itu. Namun rupanya Drajat sudah mewanti-wanti mereka, untuk tabah jika sesuatu terjadi pada dirinya. Mereka pun menunggu jenasah Drajat di terbang
Last Updated : 2025-01-02 Read more