Home / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Chapter 311 - Chapter 320

All Chapters of Sang KAISAR PRODEO: Chapter 311 - Chapter 320

334 Chapters

Bab 311. DUA SENIOR ASMARA

"Bukan itu yang menjadi kecemasanku Leonard. Aku percaya secara politik bisnis, Ayah dan kau bisa mengatasi mereka. Namun bila mereka mulai melakukan agresi secara frontal dan fisik. Aku tak bisa membayangkannya Leonard. Karena kudengar Kuzma sangat dekat dengan Jendral Graito. Pasti Graito akan ikut turun tangan membelanya Leonard," ujar Marsha menjelaskan kecemasannya. "Sayang, apakah kau lupa kita juga memiliki sahabat di luar sana..? Mereka juga memiliki Pasukan Super Level, yang sudah siap membantu kita. Apakah kamu pikir mereka akan kalah dari Pasukan Harimau Besinya Graito..?" Leonard mengungkapkan hal itu, seraya bertanya lembut pada Marsha. Sementara jarinya mulai nakal memainkan lembut bulatan kecil yang mencuat di dada Marsha, dengan bibir merayapi alur leher hingga ke telinga Marsha. "Ahhs..! Kau benar Leonard. Aku sampai hampir lupa dengan keberadaan Pasukan Super Level milik para sahabatku. Mmhhss. Kau nakal Leonard," Marsha agak menggelinjang geli, namun hasratnya
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Bab 312. TIBA DAN PENGINTAI

Slaakh..! Cepat Chen Sang menarik sebuah lembaran kitab, yang nampak sudah sangat kuno dan tua itu. Hanya terdapat sobekkan puluhan lembar saja di tangan Chen Sang. Namun ternyata lembaran itu utuh. Dalam menguraikan petunjuk, jurus, dan rahasia ilmu 'Badai Bumi Neraka'..! *** Gulfstream G650 akhirnya 'take off' dari bandara Soetta menuju ke Atambua. Pesawat pribadi itu membawa serta Bara, Dimas, dan Gatot, di dalamnya. Penerbangan diperkirakan akan memakan waktu sekitar 4 jam lebih. Sementara Sandi, Brian, Jaka, dan Rodin, yang akan berangkat pada gelombang kedua penerbangan. Mereka juga telah bersiap di markas. Dan hari sudah menjelang magribh, saat pesawat pribadi Bara cs mendarat di bandara Bere Tallo. Karena di Atambua waktu lebih cepat 1 jam dibandingkan Jakarta. Mereka segera keluar dari bandara, karena Joseph Hollo rekanan Dimas telah menanti mereka di luar bandara. "Mas Dimas..?!" seru seseorang seraya menunjuk ke arah Dimas, dengan nada seolah bertanya. "Paman Jo
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Bab 313. WINSTON DITARGET

"Tommy. Bagaimana pendapatmu tentang sahabat Leonard dan Marsha, yang berada di Indonesia itu..?" tanya Winston pada Tommy dalam perjalanannya. "Wah, mereka sangat baik dan ramah Tuan Winston. Villa mereka pun cukup luas dan indah, senang rasanya pernah berkunjung ke sana," sahut Tommy mengungkapkan pendapatnya. "Wah, aku jadi ingin juga berkunjung ke sana Tommy. Jenuh juga rasanya hanya memandangi pemandangan yang begini-begini saja, sejak beberapa tahun belakangan ini. Aku benar-benar butuh refreshing Tommy," ujar Winston, mengatakan keinginannya. Situasi jalan saat itu agak sepi, di area 'Clyde Beach Park' yang mereka lalui. Banyak terdapat pepohonan hijau indah, yang letaknya dekat dengan pantai. Tiba-tiba mata Winston membelalak, saat melihat seekor anjing melintas dengan tiba-tiba di depan jalur mobil mereka. "Awass....!" teriak keras Winston memperingatkan Tommy. "Ciitttt...!!" Tommy segera menginjak dalam-dalam rem mobil yang dikemudikannya, hingga mendecit kencang. Dan
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Bab 314. SIASAT LEONARD DAN BERGERAK

"Hajar saja gerbangnya, Jason..!" seru Leonard, seraya bersiap meloncat keluar dari dalqm mobilnya.NNggg....!! Braaghk..! Klaannkhh..!! Pagar gerbang kediaman Morris langsung ambyar dan jebol diterjang mobil Leonard. Terdengar dentang keras badan pintu pagar, yang terhempas lepas dari dudukkan relnya. "Haahh..! What the hell..!!" seru kaget dua orang security kediaman Morris, di pos jaga dekat gerbang. Mobil yang dikendarai Jason terus melaju, hingga masuk ke halaman depan kediaman Morris. "Kau tunggu di sini Jason..! Tangani yang bisa kautangani..!" Seth..! Leonard berseru pada Jason, lalu dia langsung melesat ke lantai dua kediaman Morris. Karena Leonard melihat pintu lantai itu dalam kondisi terbuka.Taph..! Leonard mendarat ringan di teras lantai dua, dan langsung bergegas masuk ke dalamnya. Leonard terus menyusuri lorong lantai dua itu. Dan tepat saat dia berada di ruang tengah lantai dua. Leonard mendengar suara musik pop, yang diputar agak keras suaranya. Saat dirinya
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Bab 315. PERTARUHAN TERBESAR

"Benar Bos, sepertinya memang begitu." "Baik..! Tetap awasi mereka..! Karena nanti malam, adalah saat pertarungan tantangan digelar." "Siap Bos Freedy..!" Klik.! *** Sementara pihak penyelenggara sudah selesai, dalam mempersiapkan arena pertarungan tantangan di Savana Fulan Fehan.Tampak berderet lampu sorot dengan bentuk segi empat telah terpancang. Deretan lampu sorot itu mengelilingi arena pertarungan, yang luasnya tak kurang dari setengah hektar. Beberapa genset berukuran besar juga telah terpasang di sekeliling bakal arena pertarungan itu. Pasar pertaruhan internasional juga dibuat 'gonjang ganjing', dengan promo dari pertarungan tantangan ini. Sebab menurut para peserta taruhan. Pertarungan tantangan ini justru akan lebih dahsyat, dibandingkan dengan pertarungan di kompetisi internasional nantinya. Angka-angka fantastis pertaruhan pun masuk ke pihak Bandar pertaruhan. Hal yang membuat wajah Graito berseri menyala, dengan mata berkilat 'hijau'. Karena angka pertaruhan y
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Bab 316. GABUNGAN MUSTIKA DAN KEDATANGAN

"Wah..! Terimakasih sekali David! Entah bagaimana aku membalas budi kalian ini. Salam buat para sahabat semua di sana ya David." Klik." 'Hhhh. Aku harus mengabarkan hal ini pada Bara sekarang', bathin David. Tutt ... Tuttt ... Tuttt.! Ponsel Bara pun berdering. Klik.! "Ya David, bagaimana kabarmu..?" "Sudah pulih berkat bantuanmu Bara, terimakasih ya. O ya Bara, Leonard baru saja menghubungiku. Kondisi keluarganya sedang terancam teror oleh orang-orang pesaing bisnisnya, Kuzma. Kuzma ini didukung oleh Graito, Bara. Bahkan Tuan Winston sendiri kabarnya baru saja lolos, dari incaran sniper orang-orang Kuzma ini. Jujur saja aku mencemaskan keadaan Marsha di sana Bara," sahut David, seraya mengabarkan hasil pembicaraannya dengan Leonard. "Ahh..! Baik David. Aku paham, setelah urusan pertarungan tantangan nanti malam selesai. Kita akan mengurus hal itu. Mungkin juga kita akan berangkat ke sana, bersama Pasukan Super Level kita David," ujar Bara menjelaskan usulannya. "Tepat sep
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Bab 317. TRAGEDI PENCULIKKAN MARSHA

"Bagaikan kiamat Graito..! Jika ke 3 power Mustika Naga itu sudah menyatu," seru sang Guru Tiga Aliran ngeri. Tak lama kemudian mereka pun sampai di sebuah rumah megah, yang letaknya agak menyendiri dibanding rumah penduduk lainnya. Rumah itu berada di wilayah Tasifeto, tak jauh dari lokasi pertarungan nanti malam. *** Di sebuah rumah kayu di tepi pantai. Nampak seseorang tengah merawat seorang temannya, yang kakinya terkena tembakkan peluru. Mereka sedang berada di teras luar rumah kayu itu. Saat ponsel salah satu dari mereka berdering. Tuttt ... Tuttt ... Tuttt.! Salah seorang dari mereka pun mengangkat ponsel tersebut. Klik. "Ya Bos." "Apakah tugas untuk kalian sudah berhasil dilakukan..? Bos besar sedang menunggu kabar dari kalian." "Maaf Bos, ada kejadian tak terduga yang menyelamatkannya. Kaki Shelby juga tertembak bos." "Baik. Semoga kalian damai di sana." Klik.! Orang yang baru menghubungi dua orang di rumah kayu itu pun menutup panggilannya. Lalu dia memberi is
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Bab 318. KESOMBONGAN YANG TERTAMPAR

"Jaka, Rodin! Apakah senjata kalian telah siap? Sebentar lagi mobil yang kita sewa akan datang," tanya Sandi pada kedua snipernya. "Siap Mas Sandi..!" sahut keduanya, seraya mengacungkan jempolnya. "Nanti kita akan turun agak jauh dari pusat pertarungan. Kalian atur posisi dalam jarak tembak ke arah arena pertarungan. Dan selalu siaga dengan ponsel kalian, setiap saat kami atau kalian harus saling berkomunikasi." "Baik Mas Sandi." "Mas Sandi, mobil kita sudah datang," ucap Brian memberitahukan. Karena sejak tadi dia memang duduk di kursi depan kamar hotel. Menanti mobil sewaan yang tadi sudah dibooking berikut drivernya. "Mari kita berangkat sekarang," ucap Sandi, seraya beranjak keluar dari kamar hotel. Ketiga rekannya nampak mengikuti di belakang. Brrmm...! Nnngg...! Mobil yang membawa Sandi, Brian, Rodin, dan Jaka pun melaju. Menyusuri jalan raya yang tak begitu ramai, bahkan cenderung sepi malam itu. Sementara Bara cs telah tiba di sekitar area pertarungan tantangan. Ar
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Bab 319. NAGA VS HARIMAU

"Silahkan Master. Tapi tolong cepatlah, pertarungan akan di mulai..!" seru Graito, dengan wajah yang terlihat mulai cemas. Karena ia sudah menyadari kekalahan Angga, dalam hal kecepatan dari Bara. "Tenanglah Graito," ucap Hong Chen seraya menjauh dari Graito. Tentu saja Graito enggan menolehkan pandangannya, dari tengah arena pertarungan putranya itu. Dia hanya mengangguk, tanpa menoleh ke arah Hong Chen. Saat dirasa sudah pada jarak aman dari perhatian sang Jendral. Tiba-tiba saja ... Slaphh..! Sosok Hong Chen melayang cepat sekali bagai burung Srigunting. Kelebatan sosoknya menuju ke arah helikopter di udara, yang berada di sisi tengah. Taph..! Hong Chen mendarat ringan di dalam helikopter itu, yang pintunya memang sengaja dibuka. Untuk memudahkan kameramen mengambil gambar pertarungan. Seorang pendamping kameramen menoleh kaget dan hendak menegurnya, "Hah..! Kau .." "Sstthh..! Tenanglah. Aku rekanan penyelenggara ingin menyaksikan pertarungan dari sini," ujar Hong Chen,
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Bab 320. PEREBUTAN MUSTIKA

"Hiyaahh.!!" Wurrssh..!! Angga menghantam dengan sepenuh 'power'nya ke arah dada Bara. Sementara Bara hanya diam menanti hantaman Angga itu. Haauurrmshk..!!Dan singa merah keemasan yang sejak tadi melayang di sekitar Angga, tiba-tiba saja mengaum dahsyat menggetarkan. Lalu melesat cepat mengikuti arah pukulan Angga, ke arah dada Bara. DOOAANNKKKKKKHHH...!! Hantaman full 'power' Angga menghujam telak di dada Bara. Suara gelegar bagaikan sebuah genta raksasa di hantam palu godam menggema dahsyat. Mengguncang dan berdentang memekakkan telinga siapapun, yang berada di area pertarungan. Sosok Bara tetap tegak melayang di udara. Namun ledakkan gelombang power yang terjadi, sungguh bukan olah-olah dahsyatnya. Tubuh Bara bagaikan sebuah genta raksasa yang bergetar kencang, namun sosoknya tak bergeming sedikitpun. Weerrsshk...! Pusaran angin terjadi dengan cepat, dan menderu menyebarkan getar power ke segala arah. Bagai gelombang getar yang beresonansi. Ke empat helikopter yang ber
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more
PREV
1
...
293031323334
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status