"Hai semuanya..! Apakah Mas Bara ada di dalam..?" seru Resti pada para sahabat, yang masih belum menyadari kehadirannya. "Hahhh..!! Resti..!" seruan terkejut Gatot, Brian, serta Sandi, yang baru saja datang beberapa jam yang lalu terdengar kompak. "Ba-bagaimana bisa..?!" David juga ikut berseru kaget. Slaph..! Slaph..! Slaph..! Bara, Drajat, dan Dimas, melesat dari ruang tengah dan muncul di teras. Ketiganya nampak bagai patung saat tiba diteras. Wajah Bara, Drajat, dan Dimas, juga menyiratkan rasa tak percaya, melihat Resti yang tiba-tiba telah berada di situ. "Mas Bara..!" Resti langsung menghambur ke pelukkan Bara, seraya terisak di dadanya. "Res-Resti..! Benarkah ini kau..?" Bara membelai rambut Resti, lalu memegang kedua pundak Resti dan mengamatinya. Dirinya benar-benar merasa meledak dalam rasa gembira, melihat kondisi Resti baik-baik saja. Tekanan berat yang mendera bathin dan pikirannya beberapa hari ini, bagai terlepas dan ambyar seketika itu juga. "Mas Bara, Kak
Terakhir Diperbarui : 2024-12-12 Baca selengkapnya