Beranda / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 191 - Bab 200

Semua Bab Sang KAISAR PRODEO: Bab 191 - Bab 200

222 Bab

Bab 191. PERTUKARAN TERJADI

"Leonard, berjanjilah padaku kau akan memperlakukan Mbak Marsha dengan baik..!" Resti berkata serak pada Leonard, setelah dia mendengar percakapan Leonard dan Marsha barusan. Hatinya begitu cemas dengan nasib Marsha di tangan Leonard nantinya. "Resti, kau pikirlah sendiri. Bagaimana aku tega membuat 'dewiku' sengsara, sedangkan aku benar-benar hendak menjadikannya istriku. Pasti aku akan memperlakukannya dengan baik Resti, tanpa aku harus berjanji padamu," ucap Leonard dengan mantap, dan penuh perasaan. Karena dia memang cinta setengah mati pada Marsha. "Baiklah Leonard. Aku pegang kata-katamu itu. Mbak Marsha adalah tipe wanita yang tulus, jika dia sudah memutuskan mencintai seseorang. Aku bisa mengerti, kalau dia melakukan ini karena Mas Bara. Buatlah dia mencintaimu Leonard, bukan atas dasar nafsu belaka," ucap Resti lirih. Kini dia sadar pengorbanan Marsha pastilah sebagian besar untuk Bara, dan bukan untuk dirinya. Leonard tertegun mendengar ucapan Resti, yang terdengar be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

Bab 192. BARA BERSIASAT

"Hai semuanya..! Apakah Mas Bara ada di dalam..?" seru Resti pada para sahabat, yang masih belum menyadari kehadirannya. "Hahhh..!! Resti..!" seruan terkejut Gatot, Brian, serta Sandi, yang baru saja datang beberapa jam yang lalu terdengar kompak. "Ba-bagaimana bisa..?!" David juga ikut berseru kaget. Slaph..! Slaph..! Slaph..! Bara, Drajat, dan Dimas, melesat dari ruang tengah dan muncul di teras. Ketiganya nampak bagai patung saat tiba diteras. Wajah Bara, Drajat, dan Dimas, juga menyiratkan rasa tak percaya, melihat Resti yang tiba-tiba telah berada di situ. "Mas Bara..!" Resti langsung menghambur ke pelukkan Bara, seraya terisak di dadanya. "Res-Resti..! Benarkah ini kau..?" Bara membelai rambut Resti, lalu memegang kedua pundak Resti dan mengamatinya. Dirinya benar-benar merasa meledak dalam rasa gembira, melihat kondisi Resti baik-baik saja. Tekanan berat yang mendera bathin dan pikirannya beberapa hari ini, bagai terlepas dan ambyar seketika itu juga. "Mas Bara, Kak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

Bab 193. LEONARD BINGUNG

"Ini Mas Bara. Barang yang dititipkan kak Marsha pada kalian semua," Resti meletakkan sebuah tas hermes Kelly terbuka, di hadapan mereka semua. Mata mereka semua kini memandang tas terbuka itu. Sepintas saja sudah terlihat beberapa kotak perhiasan, buku rekening Bank, dan juga sepucuk surat. Bara meraih sepucuk surat dari Marsha terlebih dahulu. Dan di kepala amplop surat tertulis 'To: Mas Bara cs'. Dibukanya isi surat itu, dan dibacanya di depan semua sahabatnya. 'Mas Bara dan sahabat semua. Maaf bila keputusan yang Marsha ambil tidak sesuai dengan rencana kalian semua. Tapi Marsha tak mau, jika Resti harus mengalami hal terburuk dalam hidupnya. Maka dengan rasa persaudaraan yang ada, Marsha mengambil keputusan untuk menggantikan posisi Resti. Namun kalian jangan khawatir. Marsha telah meminta Leonard, untuk membawa Marsha ke negeri asalnya di Amerika. Marsha pasti akan tetap ikut berjuang bersama dan mendukung kalian dari sana, jangan cemaskan Marsha! O iya, Marsha titipkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

Bab 194. DRAMA WINSTON DAN KEPULANGAN

"Hai Jendral..! Justru aku yang harusnya bertanya tentang hal itu padamu. Mengapa Leonard sudah beberapa hari ini tak menghubungiku..? Apakah ada yang terjadi dengan putraku itu..? Dihubungi pun dia tak bisa sejak kemarin Jendral..!" seru Winston balik bertanya. Ya, Winston segera tanggap, bahwa ada masalah serius antara putranya dan sang Jendral. Dia langsung bersikap seolah terkejut, untuk mengetahui latar belakang masalah Leonard dengan sang Jendral. Hal yang tak diceritakan Leonard padanya. Sungguh aktor drama kelas wahid si Winston ini..! "Hhh..! Winston! Leonard telah membawa lari tawanan pentingku, yang akan kugunakan untuk menekan pihak musuh. Dan aku juga masih mencarinya hingga sekarang," dengan menghela nafas kesal, sang Jendral membuka permasalahan yang terjadi dengan Leonard. "A-apa..?! Anak itu benar-benar brengsek..!" maki Winston berpura-pura marah, dengan nada meyakinkan. Dan sang Jendral pun merasa percuma, untuk berlama-lama dalam percakapannya dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

Bab 195. KEMBALI DAN TAKDIR

Dok ! Dokk. !! "Pak Rudy..! Pak..!" bi Lani langsung mengetok pintu, dan berseru memanggil majikannya itu. Ceklek..! "Ada apa Bi, kok kelihatannya heboh sekali..?" tanya Rudi setengah kesal, karena merasa terganggu konsentrasi kerjanya. "Anu Pak, Non Resti sudah pulang Pak..!" seru bi Lani gembira. "A-apa..?!" Dak .. dak ...dak..! Rudi tersentak kaget, lalu berlari cepat menuruni tangga rumahnya, menuju ke lantai dasar. Wajahnya nampak diliputi ketegangan, namun juga diselimuti rasa bahagia yang teramat sangat. "Resti sayang..! Kau tak apa-apa Nak..?!" seru Rudi, saat melihat Resti masih berada dalam pelukkan istrinya. Rudi segera memeluk istri dan putrinya itu, dalam luapan rasa kegembiraannya. "Resti tak apa-apa Ayah. Resti diselamatkan Kak Marsha, sahabat Mas Bara," sahut Resti seraya tersenyum menatap Bara, yang sejak tadi masih di depan pintu. "Lho..?! Ngapain kamu di situ Bara..? Masuklah sini Nak..!" seru Rudi, yang melihat Bara di depan pintu. Dia segera menghamp
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

Bab 196. NIAT KEJI

Sementara Leonard dalam renungannya yang hanya beberapa jam saja. Kini dia sudah menemukan jawaban. Dari 'misteri' rasa hausnya akan hasrat bercinta, yang dirasakannya tak pernah terpuaskan itu. Dia menyadari semua hal itu terjadi karena selama ini, dia tak pernah 'mau' belajar mencintai seorang wanita dengan tulus dan wajar. Dan saat dia bertemu dengan Marsha, yang memang sangat spesial di mata dan hatinya. Hal itu bagaikan semacam isyarat dan langkah awal bagi Leonard, untuk berubah. Ya, Leonard telah bertekad untuk merubah perilakunya terhadap wanita. Dan dia ingin belajar mencintai Marsha dengan seutuhnya, dan mencoba setia sepenuhnya hanya untuk Marsha. "Benar Marsha sayang. Aku akan berusaha berusaha berubah dan setia hanya padamu. Bantulah aku agar bisa membahagiakanmu Marsha," sahut Leonard, dengan sepenuh-penuh keyakinan dan harapan. Demikianlah pembicaraan yang terjadi, di antara kedua petualang asmara, yang sama-sama sudah pada 'titik kesadarannya' itu. *** Bara te
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

Bab 197. WALET PUTIH DAN MUSTIKA NAGA SALJU

"Hiyahh..!" Seth..! Slaph..! ... Setth..! seiring teriakkan kerasnya, nampak sosoknya bergerak makin cepat dan semakin cepat. Hingga akhirnya, Weesshh..!! Blaph..!Sosok lelaki itu bagai menghilang tiba-tiba. Dan kini hanya deruan angin, dengan selarik cahaya yang melesat cepat di sekitar pepohonan pinus itu.Bagai sebuah lintasan cahaya putih, yang melayang-layang di atas pucuk pepohonan. Perlahan hawa panas pun menebar ke segala penjuru di area halaman itu. Pucuk-pucuk pohon pinus itu pun serentak mengepulkan asapnya. Lalu lintasan cahaya itu pun akhirnya lenyap, bersamaan dengan suara teriakkan keras membahana, "Hiyaahh.!!" Byaarrshk..!! Sosok itu mendarat ringan di tengah-tengah area pohon pinus itu. Sementara seluruh dedaunan belasan pohon pinus itu, kini serentak terbakar tanpa sisa..! Meranggas total..!Ya, kini belasan pohon pinus itu kesemuanya kepulkan asap, dan meranggas kering tanpa daun..! Gundul tanpa sehelai daun pun yang tertinggal..! Namun uniknya, batang pohon
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

Bab 198. MEMBENTUK PASUKKAN

"Hahhh..!!" seru kaget Bara dan Gatot bersamaan. "A-apa maksud Paman Drajat..?!" seru Bara kaget, dia merasa salah mendengar. "Bara, hal ini sudah aku pikirkan masak-masak. Kekuatan yang akan kauhadapi sangatlah besar. Paman merasa dengan kekuatan murni dari 'Mustika Naga Emas' saja, itu rasanya belum cukup. Kamu harus lebih kuat untuk mengimbangi power gabungan Harimau Besi dan Singa Langit mereka Bara," ujar Drajat menjelaskan alasannya. "Tidak Paman..! Terimakasih atas maksud baik Paman Drajat. Tapi Bara merasa lebih membutuhkan Paman dalam kondisi seperti sekarang ini. Sementara Bara masih bisa meningkatkan kemampuan Bara dengan cara lain," ucap Bara tegas, menolak maksud baik Drajat. Sejujurnya Bara masih trauma dengan kematian sang Kakek, setelah mencabut dan menerapkan 'Mustika Naga Emas' ke dalam dirinya. Hal yang menyebabkan kondisi kesehatan sang kakek memburuk secara tiba-tiba, dan akhirnya meninggal dunia. Dia tidak ingin hal sama terjadi pada Drajat, hanya demi m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

Bab 199. Asset Bara Cs

"Sangat setuju Paman Drajat..!" seru Gatot, menanggapi usulan Drajat dengan antusias. "Baik Paman Drajat. Bara setuju dengan gagasan Paman, tapi bagaimana cara kita merekrut ke 11 orang itu..? Apakah kita harus membuka iklan loker Paman..?" Bara menyetujui seraya bertanya. "Tenang Bara, soal itu paman memiliki cara sendiri. Yang pasti, hanya bibit-bibit unggul, yang bisa menjadi anggota pasukan 'Super Level' bentukkan paman ini," sahut Drajat tersenyum. Tinn .. Tinn..! Masuk Pagero Sport hitam milik David ke halaman rumah Bara. Nampak David melemparkan senyumnya dari kaca jendela mobil yang terbuka. "Pagi semuanya, apakah aku melewatkan sesuatu..?" tanya David yang langsung bergabung bersama mereka. "Pagi David..!" sahut mereka. "David. Kami sedang berembug masalah pertaruhan di kompetisi pertarungan Bara besok. Apakah kau memiliki rencana atau kita 'off' dulu pada pertaruhan besok..?" tanya Gatot. "Kita akan ikut taruhan itu besok," sahut David yakin. "Ahh..! Apakah kita ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya

Bab 200. TAKE OFF

"Setuju sekali dengan usul Bara dan Mas Dimas," tanggap Gatot. "Aku setuju Bara, Mas Dimas, Paman. Jika perlu vilaku bisa kalian gunakan untuk markas kita," sambut Sandi setuju seraya menawarkan vilanya. "Tidak Sandi, lebih baik kita tidak mencampurkan hal ini dengan milik pribadi. Kita akan membelinya dari uang kita bersama," ujar Bara, menolak tawaran vila milik Sandi dijadikan markas mereka. "Benar Bara, sebaiknya kita beli saja vila dengan lahan yang luas sebagai markas kita. Dan jika kita menang taruhan nanti. Aku mengusulkan agar kita memiliki kamuflase bisnis 'Charter Pesawat'. Karena kita pasti akan memerlukan mobilitas ke luar negeri nantinya, saat kompetisi internasional dimulai. Kita mampu membeli beberapa pesawat jet pribadi, untuk dijadikan lahan bisnis dan pemasukkan bagi kita semua. Disamping kita bisa menggunakan sendiri pesawat pribadi tersebut untuk misi kita," ujar David, memberikan masukkan pada para sahabatnya. "Pas David..! Aku juga sedang berpikir tentan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status