Beranda / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 191. PERTUKARAN TERJADI

Share

Bab 191. PERTUKARAN TERJADI

Penulis: BayS
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-12 00:37:51

"Leonard, berjanjilah padaku kau akan memperlakukan Mbak Marsha dengan baik..!" Resti berkata serak pada Leonard, setelah dia mendengar percakapan Leonard dan Marsha barusan.

Hatinya begitu cemas dengan nasib Marsha di tangan Leonard nantinya.

"Resti, kau pikirlah sendiri. Bagaimana aku tega membuat 'dewiku' sengsara, sedangkan aku benar-benar hendak menjadikannya istriku.

Pasti aku akan memperlakukannya dengan baik Resti, tanpa aku harus berjanji padamu," ucap Leonard dengan mantap, dan penuh perasaan. Karena dia memang cinta setengah mati pada Marsha.

"Baiklah Leonard. Aku pegang kata-katamu itu. Mbak Marsha adalah tipe wanita yang tulus, jika dia sudah memutuskan mencintai seseorang.

Aku bisa mengerti, kalau dia melakukan ini karena Mas Bara. Buatlah dia mencintaimu Leonard, bukan atas dasar nafsu belaka," ucap Resti lirih.

Kini dia sadar pengorbanan Marsha pastilah sebagian besar untuk Bara, dan bukan untuk dirinya.

Leonard tertegun mendengar ucapan Resti, yang terdengar be
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 192. BARA BERSIASAT

    "Hai semuanya..! Apakah Mas Bara ada di dalam..?" seru Resti pada para sahabat, yang masih belum menyadari kehadirannya. "Hahhh..!! Resti..!" seruan terkejut Gatot, Brian, serta Sandi, yang baru saja datang beberapa jam yang lalu terdengar kompak. "Ba-bagaimana bisa..?!" David juga ikut berseru kaget. Slaph..! Slaph..! Slaph..! Bara, Drajat, dan Dimas, melesat dari ruang tengah dan muncul di teras. Ketiganya nampak bagai patung saat tiba diteras. Wajah Bara, Drajat, dan Dimas, juga menyiratkan rasa tak percaya, melihat Resti yang tiba-tiba telah berada di situ. "Mas Bara..!" Resti langsung menghambur ke pelukkan Bara, seraya terisak di dadanya. "Res-Resti..! Benarkah ini kau..?" Bara membelai rambut Resti, lalu memegang kedua pundak Resti dan mengamatinya. Dirinya benar-benar merasa meledak dalam rasa gembira, melihat kondisi Resti baik-baik saja. Tekanan berat yang mendera bathin dan pikirannya beberapa hari ini, bagai terlepas dan ambyar seketika itu juga. "Mas Bara, Kak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 193. LEONARD BINGUNG

    "Ini Mas Bara. Barang yang dititipkan kak Marsha pada kalian semua," Resti meletakkan sebuah tas hermes Kelly terbuka, di hadapan mereka semua. Mata mereka semua kini memandang tas terbuka itu. Sepintas saja sudah terlihat beberapa kotak perhiasan, buku rekening Bank, dan juga sepucuk surat. Bara meraih sepucuk surat dari Marsha terlebih dahulu. Dan di kepala amplop surat tertulis 'To: Mas Bara cs'. Dibukanya isi surat itu, dan dibacanya di depan semua sahabatnya. 'Mas Bara dan sahabat semua. Maaf bila keputusan yang Marsha ambil tidak sesuai dengan rencana kalian semua. Tapi Marsha tak mau, jika Resti harus mengalami hal terburuk dalam hidupnya. Maka dengan rasa persaudaraan yang ada, Marsha mengambil keputusan untuk menggantikan posisi Resti. Namun kalian jangan khawatir. Marsha telah meminta Leonard, untuk membawa Marsha ke negeri asalnya di Amerika. Marsha pasti akan tetap ikut berjuang bersama dan mendukung kalian dari sana, jangan cemaskan Marsha! O iya, Marsha titipkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 194. DRAMA WINSTON DAN KEPULANGAN

    "Hai Jendral..! Justru aku yang harusnya bertanya tentang hal itu padamu. Mengapa Leonard sudah beberapa hari ini tak menghubungiku..? Apakah ada yang terjadi dengan putraku itu..? Dihubungi pun dia tak bisa sejak kemarin Jendral..!" seru Winston balik bertanya. Ya, Winston segera tanggap, bahwa ada masalah serius antara putranya dan sang Jendral. Dia langsung bersikap seolah terkejut, untuk mengetahui latar belakang masalah Leonard dengan sang Jendral. Hal yang tak diceritakan Leonard padanya. Sungguh aktor drama kelas wahid si Winston ini..! "Hhh..! Winston! Leonard telah membawa lari tawanan pentingku, yang akan kugunakan untuk menekan pihak musuh. Dan aku juga masih mencarinya hingga sekarang," dengan menghela nafas kesal, sang Jendral membuka permasalahan yang terjadi dengan Leonard. "A-apa..?! Anak itu benar-benar brengsek..!" maki Winston berpura-pura marah, dengan nada meyakinkan. Dan sang Jendral pun merasa percuma, untuk berlama-lama dalam percakapannya dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 195. KEMBALI DAN TAKDIR

    Dok ! Dokk. !! "Pak Rudy..! Pak..!" bi Lani langsung mengetok pintu, dan berseru memanggil majikannya itu. Ceklek..! "Ada apa Bi, kok kelihatannya heboh sekali..?" tanya Rudi setengah kesal, karena merasa terganggu konsentrasi kerjanya. "Anu Pak, Non Resti sudah pulang Pak..!" seru bi Lani gembira. "A-apa..?!" Dak .. dak ...dak..! Rudi tersentak kaget, lalu berlari cepat menuruni tangga rumahnya, menuju ke lantai dasar. Wajahnya nampak diliputi ketegangan, namun juga diselimuti rasa bahagia yang teramat sangat. "Resti sayang..! Kau tak apa-apa Nak..?!" seru Rudi, saat melihat Resti masih berada dalam pelukkan istrinya. Rudi segera memeluk istri dan putrinya itu, dalam luapan rasa kegembiraannya. "Resti tak apa-apa Ayah. Resti diselamatkan Kak Marsha, sahabat Mas Bara," sahut Resti seraya tersenyum menatap Bara, yang sejak tadi masih di depan pintu. "Lho..?! Ngapain kamu di situ Bara..? Masuklah sini Nak..!" seru Rudi, yang melihat Bara di depan pintu. Dia segera menghamp

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 196. NIAT KEJI

    Sementara Leonard dalam renungannya yang hanya beberapa jam saja. Kini dia sudah menemukan jawaban. Dari 'misteri' rasa hausnya akan hasrat bercinta, yang dirasakannya tak pernah terpuaskan itu. Dia menyadari semua hal itu terjadi karena selama ini, dia tak pernah 'mau' belajar mencintai seorang wanita dengan tulus dan wajar. Dan saat dia bertemu dengan Marsha, yang memang sangat spesial di mata dan hatinya. Hal itu bagaikan semacam isyarat dan langkah awal bagi Leonard, untuk berubah. Ya, Leonard telah bertekad untuk merubah perilakunya terhadap wanita. Dan dia ingin belajar mencintai Marsha dengan seutuhnya, dan mencoba setia sepenuhnya hanya untuk Marsha. "Benar Marsha sayang. Aku akan berusaha berusaha berubah dan setia hanya padamu. Bantulah aku agar bisa membahagiakanmu Marsha," sahut Leonard, dengan sepenuh-penuh keyakinan dan harapan. Demikianlah pembicaraan yang terjadi, di antara kedua petualang asmara, yang sama-sama sudah pada 'titik kesadarannya' itu. *** Bara te

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 197. WALET PUTIH DAN MUSTIKA NAGA SALJU

    "Hiyahh..!" Seth..! Slaph..! ... Setth..! seiring teriakkan kerasnya, nampak sosoknya bergerak makin cepat dan semakin cepat. Hingga akhirnya, Weesshh..!! Blaph..!Sosok lelaki itu bagai menghilang tiba-tiba. Dan kini hanya deruan angin, dengan selarik cahaya yang melesat cepat di sekitar pepohonan pinus itu.Bagai sebuah lintasan cahaya putih, yang melayang-layang di atas pucuk pepohonan. Perlahan hawa panas pun menebar ke segala penjuru di area halaman itu. Pucuk-pucuk pohon pinus itu pun serentak mengepulkan asapnya. Lalu lintasan cahaya itu pun akhirnya lenyap, bersamaan dengan suara teriakkan keras membahana, "Hiyaahh.!!" Byaarrshk..!! Sosok itu mendarat ringan di tengah-tengah area pohon pinus itu. Sementara seluruh dedaunan belasan pohon pinus itu, kini serentak terbakar tanpa sisa..! Meranggas total..!Ya, kini belasan pohon pinus itu kesemuanya kepulkan asap, dan meranggas kering tanpa daun..! Gundul tanpa sehelai daun pun yang tertinggal..! Namun uniknya, batang pohon

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 198. MEMBENTUK PASUKKAN

    "Hahhh..!!" seru kaget Bara dan Gatot bersamaan. "A-apa maksud Paman Drajat..?!" seru Bara kaget, dia merasa salah mendengar. "Bara, hal ini sudah aku pikirkan masak-masak. Kekuatan yang akan kauhadapi sangatlah besar. Paman merasa dengan kekuatan murni dari 'Mustika Naga Emas' saja, itu rasanya belum cukup. Kamu harus lebih kuat untuk mengimbangi power gabungan Harimau Besi dan Singa Langit mereka Bara," ujar Drajat menjelaskan alasannya. "Tidak Paman..! Terimakasih atas maksud baik Paman Drajat. Tapi Bara merasa lebih membutuhkan Paman dalam kondisi seperti sekarang ini. Sementara Bara masih bisa meningkatkan kemampuan Bara dengan cara lain," ucap Bara tegas, menolak maksud baik Drajat. Sejujurnya Bara masih trauma dengan kematian sang Kakek, setelah mencabut dan menerapkan 'Mustika Naga Emas' ke dalam dirinya. Hal yang menyebabkan kondisi kesehatan sang kakek memburuk secara tiba-tiba, dan akhirnya meninggal dunia. Dia tidak ingin hal sama terjadi pada Drajat, hanya demi m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 199. Asset Bara Cs

    "Sangat setuju Paman Drajat..!" seru Gatot, menanggapi usulan Drajat dengan antusias. "Baik Paman Drajat. Bara setuju dengan gagasan Paman, tapi bagaimana cara kita merekrut ke 11 orang itu..? Apakah kita harus membuka iklan loker Paman..?" Bara menyetujui seraya bertanya. "Tenang Bara, soal itu paman memiliki cara sendiri. Yang pasti, hanya bibit-bibit unggul, yang bisa menjadi anggota pasukan 'Super Level' bentukkan paman ini," sahut Drajat tersenyum. Tinn .. Tinn..! Masuk Pagero Sport hitam milik David ke halaman rumah Bara. Nampak David melemparkan senyumnya dari kaca jendela mobil yang terbuka. "Pagi semuanya, apakah aku melewatkan sesuatu..?" tanya David yang langsung bergabung bersama mereka. "Pagi David..!" sahut mereka. "David. Kami sedang berembug masalah pertaruhan di kompetisi pertarungan Bara besok. Apakah kau memiliki rencana atau kita 'off' dulu pada pertaruhan besok..?" tanya Gatot. "Kita akan ikut taruhan itu besok," sahut David yakin. "Ahh..! Apakah kita ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14

Bab terbaru

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 340. GERILYA DAN PEMBELOT

    "Bagus Pandu..! Kita tinggal tunggu saja, macam apa serangan mereka nanti. Hahaaa..!" sang Jendral terbahak puas, dengan sistem pertahanan di markasnya. Tentu saja dia mengenal kedahsyatan senapan mesin NSV, karena dia yang membelinya. Dia sekarang malah berharap Bara cs menyerang markasnya secepat mungkin. "Paman Jendral. Jika boleh, Pandu ingin memperdalam kemampuan dan berlatih di kediaman Freedy, hingga waktu kompetisi internasional tiba," ucap Pandu meminta ijin. "Hmm. Silahkan saja Pandu, aku tak keberatan," sahut sang Jendral. Dia memang merasakan butuh orang-orang berkemampuan di pihaknya. Karena setelah kematian Angga, otomatis orang kepercayaannya yang bisa diandalkan hanya Pandu dan Freedy. Namun diam-diam sang Jendral juga hendak menarik seseorang, yang telah menghubunginya beberapa hari yang lalu. Seorang pembelot yang kecewa dengan Tuannya. *** Sementara pagi harinya di markas Bara cs. Rembukkan siasat penyerangan balasan masih belum fix. Hingga rembukkan itu kr

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 339. DENDAM DAN RENCANA

    "Mas Bara. Janganlah terus menyalahkan dirimu sendiri. Kita semua melihat, itu adalah kejadian yang memang diluar kuasa kita untuk mencegahnya," ucap Dimas saat dia melihat Bara, yang termenung di teras seorang diri malam itu. "Kita harus membalas semua ini Mas Dimas..! Meluap emosiku dan tak tega rasanya. Setiap aku melihat Gatot, yang masih tak sadarkan diri sampai sekarang. Aku ingin membalas, tapi aku tak mau melibatkan kalian," ucap Bara, dengan mata mencorong penuh amarah. Ya, Gatot memang masih terkapar tak sadarkan diri hingga saat itu. Ibu dan adiknya Rani pun telah datang, dengan dijemput helikopter oleh Bara. Mereka memilih tinggal sementara waktu di markas, untuk merawat Gatot. Bi Tarni juga sangat telaten membantu mereka merawat Gatot. Sementara seorang Dokter juga selalu rutin datang dua hari sekali. Untuk memeriksa kondisi Gatot. Ya, Gatot memang bisa dikatakan dalam kondisi koma. Sementara secara perlahan, proses penyelarasan energi Mustika Taring Singa dalam di

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 338. PEMILIK PUSAKA LANGIT

    "Mulai ..!" Seth..! Seiring aba-aba yang diserukannya, Hong Chen melesat dengan tangan menyambar ke arah pusaka langit tersebut. Staaghs.! "Akhhs..!" Seth..! Tangan Hong Chen terasa bergetar dan tersetrum tegangan tinggi. Saat gagang cambuk berkilau keemasan itu terbentur oleh tangannya. Tangkapannya kurang tepat, cambuk terus berputar cepat sekali. Dia pun kembali melesat ke tepi cekungan, untuk mengatur tangkapannya kembali. "Hiahh..!" Swaappsh..!! Biksu Kian Long menghentakkan kedua tangannya, ke arah cambuk pusaka yang tengah berputar cepat itu. Seketika arus putaran cambuk pusaka bagai tertahan, oleh sebuah tenaga luar biasa yang tak kasat mata. Putaran cambuk pusaka itu menjadi lebih lambat, dan jelas sekali terlihat gagangnya. Dan saat sang biksu hendak melesat meraihnya, Seth..! Cepat sekali Chen Sang melesat ke arah cambuk yang nampak jelas itu. Melihat hal itu, biksu Kian Long melepaskan kembali energi penahan lesatan cambuk itu. Wrrrrrhhss...! Krrtz..! Krrtzzs

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 337. KEMUNCULAN PUSAKA LANGIT

    "Benar Guru. Sesuatu yang berharga pastilah banyak yang mengincarnya," sahut Chen Sang pelan. "Chen Sang, kita bermeditasi disini hingga 'pusaka' itu turun. Apapun yang akan terjadi nanti tetaplah bermeditasi, gunakan perisai tenaga dalammu saat badai datang. Hilangkan ambisi mendapatkan 'pusaka' itu, namun tetaplah berharap pada kemurahan-NYA," ujar sang Guru Tiga Aliran memberikan arahan terakhirnya pada Chen Sang. "Baik Guru..!" sahut Chen Sang patuh. "Dan ingat Chen Sang..! Saat badai mulai mereda, kita harus mengakhiri meditasi kita. Lalu berusahalah menggapai 'Pusaka Langit', yang telah melayang di atas pusat cekungan melingkar ini," sang Guru berbisik dengan suara pelan namun tajam. "Chen Sang paham Guru." Sosok guru dan murid itu akhirnya duduk bersila, lalu bermeditasi dengan posisi teratai. Selama 2 jam lebih sudah ke tiga sosok di tepian cekungan, yang berada di lembah pegunungan Kunlun itu bermeditasi. Hingga ... Scraattzz..! Jlegaarhhss..!! Sebuah kilatan besar

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 336. GERBANG NERAKA

    "Lapor Jendral..! Misi sudah dilaksanakan. Enam buah roket telah ditembakkan. Dan satu orang di antara mereka sepertinya sudah tewas Jendral..!" "Bara..?!" seru Graito bertanya."Maaf, bukan Jendral..!" sahut pelapor. "Lalu empat helikopter yang lainnya..?!" tanya sang Jendral, seraya menatap tajam sang pelapor. "Empat helikopter kita meledak hancur oleh pukulan Bara, Jendral..!" "Wesh..!" Praaghk..!! Sang pelapor pun langsung tewas di tempat, dengan kepala pecah. Di hantam pukulan bertenaga dalam sang Jendral. Dua orang lain di samping pelapor otomatis melangkah mundur seketika. Sadis..! "Keparat Bara..!! Kau selalu membuatku rugi..!" teriak kalap sang Jendral. "Mana Pandu..?!" seru sang Jendral, pada dua orang lainnya. Sepasang matanya mendelik berkilat kemerahan. "He-he-helikopternya juga jatuh Jendral." sahut seorang di antara mereka. "Dari sisi mana kalian menyerang..?!" "Da-dari arah depan markas Jendral."Braaghk..!! Kini meja teras yang lagi-lagi hancur oleh sepaka

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 335. LUKA PARAH DAN MUSTIKA

    "Bangsat kau Bara..!" Slaph..! Byaarshk..! Pandu melesat keluar dari helikopter yang hilang kendali tersebut. Bara melihat sosok merah keemasan melesat keluar, dari helikopter yang hendak hancur masuk ke lembah itu. 'Pandu..!' gumam bathin Bara. Namun saat dia hendak melesat mengejarnya, "Gatott..!!" samar-samar terdengar teriakkan keras para sahabatnya, menyeru nama Gatot di bawah sana. Bara pun urung mengejar Pandu, dan melesat kembali ke markasnya dengan secepat mungkin. Slaphh..! Taph..! Bara mendarat tepat di sisi para sahabatnya, yang telah berkerumun cemas pada kondisi Gatot. Nampak jelas kini oleh Bara, sosok Gatot yang tengah terkapar tak sadarkan diri. Dada Gatot nampak membiru, dengan darah mengalir dari mulutnya. 'Luka dalam yang teramat parah..!' bathin Bara sesak dan sedih sekali. "B-bara..! A-apa yang harus kita lakukan..?!" seru gugup bergetar Sandi. Dan semua sahabat pun kini menatap Bara, seolah menanti keputusan cepat dari Bara. Karena mereka semua tak a

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 334. SERANGAN DI PAGI HARI

    "Teh manis opo..? Gundulmu kuwi..! Bikin sendiri sana..!" seru bi Tarni sewot. "Ya Bibi, Gatot kan mau pulang nanti Bi. Bikinin ya, teh bikinan Bibi kan yang paling pas di lidah. Hehe," celetuk Gatot terkekeh. "Huhh..! Gombiall..!" sungut bi Tarni, seraya beranjak kembali ke dapur. Bara cs melanjutkan obrolannya, sambil makan gorengan buatan bi Tarni. Sungguh suasana yang menyenangkan di pagi itu. Namun...Wrrngg..! Wrŕenngg..!! Secara tiba-tiba dari ketinggian, turun dengan cepat 5 buah helikopter ke arah markas Bara. Kumpulan helikopter itu terbang dalam keadaan melintang berbaris. Pada ketinggian sekitar 80 meter di atas tanah, dengan sisi-sisi pintu nya telah terbuka menghadap ke depan vila. Nampak RPG-32 telah disiapkan pada posisi siap meluncur. "Tembak..!!" Pandu yang memimpin langsung penyerangan, langaung memberikan perintah tembak. Swassh..! Swaassh ..! ... Swaassh..!! Enam buah roket langsung melesat cepat ke titik target di markas Bara. "Awass..! Semuanya..!! Han

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 333. HARIMAU BETINA

    "Resti..!" Seth..! Tiba-tiba saja sosok Revina melesat masuk, dan memalang di antara tubuh Resti yang tertarik maju. Plakh.! ... Plakh..!!Dan Revina langsung menampar keras pipi Evan bolak-balik 3 kali. "Arrkksgh...!! Kurang ajar kau Rrevina..! Kau selalu menghalangiku..!" Evan berteriak keras kesakitan. Pipinya terasa panas berdenyar, dengan kuping berdenging, dan mulutnya terasa asin berdarah. Warna merah lebam segera menghias kedua pipi Evan, yang nampak mulai membengkak. "Kau yang Bajingan Evan..! Rupanya tempo hari aku kurang keras menghajarmu..!" seru Revina dengan mata membelalak marah, seraya menunjuk ke wajah Evan. "Hei.hei..hei..! Rupanya buruanmu galak juga Evan. Aku jadi ingin mencicipi keganasannya di ranjang..! Hahaaa..!" seru tergelak salah seorang dari teman Evan. Dan serentak kedua teman Evan itu berjalan mendekat ke arah Revina. "Resti..! Kau masuklah ke mobil. Biar kuhajar tiga pecundang ini..!" bisik tajam Revina pada Resti. "Hati-hati Vina..!" bisik Re

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 332. BERTEMU MUSUH LAMA

    "Bara memang brengsek..! Dia berkata dia adalah orang bebas..! Cuih..! Jangan harap..!" seru Freedy, mengungkapkan kekesalan hatinya. "Freedy, apakah benar Bara berkata begitu..?!" seru sang Jendral, yang mendengar seruan marah Freedy. "Benar Jendral." "Hmm. Pemuda licik itu benar-benar tahu posisinya saat ini Freedy..!" seru Graito. "Maksud Jendral..?!" seru Freedy kaget. Setelah mendengar sang Jendral seolah membenarkan ucapan Bara yang telah bebas. "Freedy, buka nalarmu..! Saat ini posisi kita dalam pengintaian pihak kepolisian. Dan aku mencurigai ada kerjasama antara pihak Bara cs dengan kepolisian, untuk menyelidiki serta membekuk kita. Karenanya kita tak mungkin mengajukan laporan pencabutan jaminan kita atas dirinya. Karena telah terjadi pergantian pejabat tinggi di kepolisian saat ini. Jika kita nekat melaporkan juga. Maka kemungkinan pihak kepolisian malah akan memeriksa kita, sehubungan dengan penjaminan yang kita lakukan. Benar-benar 'culas' si Bara ini..!" seru sa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status