"Sial..! Lain kali kita lanjut, sialan..!" Seth.! Leonard berseru seraya melesat, dengan sisa energinya. Ya, Leonard paling malas jika berurusan dengan aparat di negeri orang. Karena perkara menemukan Marsha, dia kini sudah tahu kuncinya. 'Tempel saja Bara. Nanti juga Marsha akan muncul', benaknya menyimpulkan, seraya terus melesat. Walau dengan kecepatan tak maksimal, ternyata gerakkan Leonard masih cukup cepat. Untuk menghindar dari kejaran polisi yang masuk ke area pemakaman. Seth..! Dimas juga ikut melesat keluar dari area pemakaman. Dilihatnya mobil BMW 3 milik si Bule edan itu sudah meluncur jauh di depannya, meninggalkan lokasi pemakaman. Dimas pun berjalan dengan langkah agak berat, menyusuri tepi jalan. Teringat sesuatu, Dimas meraih ponsel di sakunya, bermaksud hendak memesan grab car. Saat... Citt..! Klek..! "Mas Dimas masuklah..! Kau tak apa-apa kan Mas..?!" seru cemas Marsha, seraya cepat membuka pintu mobil Dimas. Ya, rupanya Marsha masih berada di sekitar pema
Last Updated : 2024-11-30 Read more