Beranda / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 145. MATI CEPAT TERLALU ENAK

Share

Bab 145. MATI CEPAT TERLALU ENAK

Penulis: BayS
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-29 07:40:49

"Masuklah Bara," ucap David yang melihat kedatangan Bara.

Kedatangan Bara bahkan mendahului kedatangan mobil ambulan yang dipesannya. David akan meminta pihak rumah sakit, untuk mengotopsi lebih dulu jenasah sang mamah.

Agar pihak medis membenarkan, bahwa kematian mamahnya adalah akibat di tembak seseorang.

Sengaja David belum menghubungi pihak kepolisian, karena dia ingin meminta pendapat dari Bara lebih dahulu sebelum bertindak lebih jauh.

"Tabah ya David, mamah Vivian pasti damai di sana, dia orang baik David," Bara mengucapkan rasa bela sungkawanya seraya merangkul David.

"Terimakasih Bara. Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu Bara," ucap David, seraya merangkul pundak Bara dan membawanya masuk ke dalam rumahnya.

"Bara. Aku berhasil menangkap penembak jitu yang membunuh Mamahku. Dan sengaja aku menahannya di kamar.

Aku ingin minta pendapatmu dulu, soal apa yang sebaiknya kulakukan padanya? Jika aku menyerahkannya pada pihak berwajib.

Maka dia pasti hanya di penjara da
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 146. MARSHA DETECTED

    "Ahh..! Keparat Samuel..! Pasti penembak itu suruhan Samuel..! Kami baru saja mengajukan diadakannya RUPS Luar Biasa pada Dewan Direksi 'Kharisma Group' hari ini. Dia pasti panik dan marah pada Cici Vivian..!" seru Elsa bergetar penuh kebencian. Ya, Elsa langsung menyebut nama Samuel, sebagai dalang di balik pembunuhan Vivian dengan nada sangat yakin. "Maaf. Bisakah kami membawa korban sekarang untuk diotopsi? Agar pemeriksaan kami semakin akurat," ucap salah satu petugas ambulan, yang datang menghampiri mereka. "Silahkan," sahut David mempersilahkan. "Tante Elsa. Tolonglah menemani jenazah Mamah selama proses otopsi. Karena David hanya meminta otopsi di sekitar area jantung saja, bukan keseluruhan. Untuk mendapatkan visum yang jelas dari ahli forensik, bahwa Mamah memang tewas ditembak," ucap David lirih. Akhirnya mobil ambulan pun kembali menuju rumah sakit, untuk memeriksa jenazah Vivian oleh ahli forensik. Elsa dan Katrin pun mengikuti ambulan tersebut. Untuk mengetahui ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 147. TANTANGAN SI BULE

    "Hihihii. Mas Dimas bisa saja," tak urung wajah Marsha bersemu merah dikatakan cantik oleh Dimas. Ya, hati wanita mana sih yang tak senang dipuji cantik. Sementara sekitar 15 meter di belakang mereka. Nampak sepasang mata Leonard, yang menatap tak senang melihat ke akraban Marsha dan Dimas. Leonard terus mengamati dan mengikuti kemana pun langkah mereka berdua. Dan hatinya bersorak gembira, saat melihat Marsha dan Dimas ternyata menuju ke area parkir. Leonard terus mengawasi dengan berjalan santai, hingga baik Marsha maupun Dimas sama sekali tak merasa, bahwa mereka sedang dikuntit oleh seseorang. Hingga saat Dimas terlihat membuka pintu sebuah mobil. Barulah Leonard bertindak cepat menghapal mobil dan plat kendaraannya. Lalu Leonard bergegas menuju ke arah mobilnya, yang kebetulan satu diparkir tak jauh dari mobil Dimas dan Marsha. Mobil Innova yang dikendarai Dimas meluncur tenang, keluar dari area mall Kota Kasablanka. Jam sudah menunjukkan pukul 21:15 saat mer

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 148. DUEL DI PEMAKAMAN

    "Ahh..! Mas Dimas..!" Marsha berseru memanggil Dimas. Namun terlambat, Dimas sudah melesat masuk ke area pemakaman, untuk memenuhi tantangan Leonard. Taph..! Sosok Dimas mendarat ringan di hadapan Leonard, yang tengah menunggunya di tengah jalan berpaving selebar 2 meteran. Jalan yang membelah area pemakaman itu. "Hahaa..! Akan kupermudah jalanmu menuju kematian di tempat ini, sialan..!" seru Leonard terbahak memaki Dimas. "Biasanya orang yang omongannya besar sepertimu, akan lebih cepat tersumpal tanah mulutnya..!" balas Dimas kesal. "Hahahaa..! Itu tak mungkin terjadi..! Sekarang bersiaplah, sialan..!" seru Leonard terbahak, seraya mempersiapkan jurus 'Tinju Budha Barat'nya. Leonard bergerak agak merenggangkan kakinya, sebagian tenaga dalamnya dikerahkan di kedua kepalan tangannya. Dan seiring pernafasan yang diolahnya, terlihat cahaya kuning terang mulai menyelimuti kedua kepalan tangannya. Ya, 'Tinju Budha Barat' level 3, dari 5 level pamungkas ajaran sang Lokha Lam

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 149. BANGKIT

    "Sial..! Lain kali kita lanjut, sialan..!" Seth.! Leonard berseru seraya melesat, dengan sisa energinya. Ya, Leonard paling malas jika berurusan dengan aparat di negeri orang. Karena perkara menemukan Marsha, dia kini sudah tahu kuncinya. 'Tempel saja Bara. Nanti juga Marsha akan muncul', benaknya menyimpulkan, seraya terus melesat. Walau dengan kecepatan tak maksimal, ternyata gerakkan Leonard masih cukup cepat. Untuk menghindar dari kejaran polisi yang masuk ke area pemakaman. Seth..! Dimas juga ikut melesat keluar dari area pemakaman. Dilihatnya mobil BMW 3 milik si Bule edan itu sudah meluncur jauh di depannya, meninggalkan lokasi pemakaman. Dimas pun berjalan dengan langkah agak berat, menyusuri tepi jalan. Teringat sesuatu, Dimas meraih ponsel di sakunya, bermaksud hendak memesan grab car. Saat... Citt..! Klek..! "Mas Dimas masuklah..! Kau tak apa-apa kan Mas..?!" seru cemas Marsha, seraya cepat membuka pintu mobil Dimas. Ya, rupanya Marsha masih berada di sekitar pema

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 150. PASUKKAN HARIMAU BESI DETECTED

    Ya, nasib David tak jauh berbeda dengan Bara kini. Namun sahabatnya itu masih tegar memperjuangkan kebaikkan bagi semuanya. Baik bagi mendiang kedua orangtuanya, bagi kekasih dan keluarganya, bagi para sahabatnya, dan juga bagi orang-orang yang memerlukan bantuan di sekitarnya. 'Kenapa aku tak bisa seperti dia..?! Aku juga bisa..!' bathin David pun menyentak, melawan keras bisikan-bisikan hati yang melemahkannya selama beberapa hari ini. Lalu ... "Baik Tante Elsa. Sudah sampai mana surat pengajuan RUPS Luar Biasa yang di perjuangkan Mamah dan Tante..?" tanya David dengan suara yang sama sekali berbeda, dengan saat dia menerima panggilan Elsa tadi. "Ahh..! Puji Tuhan..! Ayo David kita bahas hal ini bersama di rumah tante besok. Bagaimana..?" Elsa berkata penuh rasa syukur dan kegembiraan, dia bisa merasakan semangat membara dalam nada David barusan. "Baik Tante. Besok siang David akan ke rumah Tante." Klik.! Usai menutup panggilan tantenya, David bergegas menulis selembar cek

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 151. SATU PERSATU TERUNGKAP

    "Ahh..! Ternyata begitu..!" seru Bara. Bara langsung memondong tubuh Dimas, yang terluka dalam itu masuk ke dalam rumahnya. "Hei..! Oh kau, Mas Bara. Lepaskanlah, aku bisa berjalan sendiri," Dimas terbangun dari tidur pulasnya dan terkaget. Saat mendapati dirinya tengah dipondong oleh Bara. "Tenanglah Mas Dimas, biarlah kau istirahat dulu di rumahku malam ini," ucap Bara tersenyum, seraya tetap memondong tubuh Dimas dan merebahkannya di ranjang kamar yang kosong. Melihat wajah Dimas yang nampak agak pucat, Bara langsung menyimpulkan masih ada darah kotor di dalam tubuh Dimas. Bara segera berniat mengeluarkannya saat itu juga, selagi Dimas masih dalam keadaan sadar. Karena memang lebih mudah mengeluarkan darah kotor akibat luka dalam, jika korban dalam keadaan sadar. "Baiklah Mas Dimas, aku akan mencoba mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuhmu. Posisi bersila ya Mas Dimas," ucap Bara. "Baik, mas Bara," Dimas berkata lemah, rasa berputar di kepalanya kembali mulai menyerangn

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 152. HATI HANCUR DIMAS

    "Ahh..! Kau benar Bara, aku juga masih ingat wajahnya..!" seru David. "Sepertinya ada orang kuat di belakang dirinya, yang mampu memulihkan dengan cepat kondisinya. Padahal aku yakin kondisinya lebih parah saat itu, jika dibandingkan dengan kondisiku David," ujar Bara. "Si Harimau Besi sendirikah orang itu..?!" ungkap David bertanya. "Mungkinkah dia putranya..?" Marsha juga mengungkapkan perkiraannya. Sontak Bara dan David menatap Marsha, perkiraan Marsha benar-benar 'mengena' di benak dan analisa mereka. "Itu sangat mungkin Marsha," sahut Bara. "Kini kita tinggal menunggu kabar dari Brian dan Gatot. Semoga saja misi mereka berdua lancar dan sukses," harap Bara. "Semoga saja Mas Bara. Maaf, sepertinya hari sudah terlalu malam untukku," ucap Marsha. Marsha meraih ponselnya dan melakukan panggilan pada supir pribadinya pak Nala, dia hendak memintanya untuk menjemputnya. Karena Marsha tak ingin merepotkan Bara dan David. Namun Bara segera tanggap, "Sebentar Marsha, j

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 153. SEMUA BERGERAK

    "Mas Dimas..!!" keempat sahabatnya berseru serentak dalam rasa cemas. Bara segera memegang pundak Dimas, dan mengalirkan kembali energi hawa murninya ke tubuh Dimas. "Tenanglah Mas Dimas, pasti ada kesalah pahaman di sini. Beristirahatlah kembali Mas Dimas," ucap Bara menenangkan sahabatnya, yang nampak terpukul setelah melihat gambar pelatih pasukkan Harimau Besi itu. Bara terus mengalirkan hawa murninya ke tubuh Dimas. Setelah dirasanya cukup, Bara pun menghentikan aliran energinya itu. "Maaf Mas Dimas, Tukh..!" Gatot berkata seraya menotok titik tak sadarkan diri, di sisi leher Dimas. Dan Dimaspun kembali lunglai tak sadarkan diri, pulas. "Benar Gatot," bisik Bara setuju dengan tindakan Gatot. Karena memang Dimas sangat membutuhkan istirahat saat itu. "Sebaiknya kita kembali bicara di ruang tamu saja, biarkan Mas Dimas beristirahat," ujar Bara, seraya menuju ke ruang tamu. "O ya David. Mulai besok kita akan bergantian mengawasi gerak-gerik Freedy dan ayahnya Denta. Menurut

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01

Bab terbaru

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 368. PESTA AKBAR

    Taph..! Tak salah memang Bara menjuluki Brian sebagai sahabat tercepat setelah dirinya, dalam hal ilmu meringankan tubuh. Bara pun terselamatkan dan langsung di bawa oleh Brian, ke tempat agak jauh dari arena pertarungan. Para sahabat pun berlesatan cepat menghampiri Brian, untuk melihat kondisi Bara yang masih tak sadarkan diri. Gatot langsung menotok beberapa titik di tubuh Bara. Untuk mempercepat dan memperlancar sirkulasi darah dan energi di tubuh Bara. Akhirnya, para sahabat memutuskan untuk meninggalkan area pertarungan final malam itu. Mereka pun berniat kembali ke kediaman Joseph, yang saat itu masih setia menanti mereka. Tampak wajah Joseph pucat pasi dilanda ketakutan, akibat merasakan kondisi alam yang tadi bagaikan hendak kiamat. Namun rasa cemasnya atas keselamatan Bara cs, membuatnya tetap bertahan menanti di posisinya. Sungguh orang yang tabah dan setia kawan si Joseph ini. Dimas dan Leonard memutuskan ikut ke rumah Joseph, setelah mereka melihat kond

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 367. SAVANA BERGUNCANG

    Lengkap sudah tiga elemen langit, es, dan bumi menyatu..! Dalam satu badai gelombang power raksasa di sekitar Bara.Semua orang yang berada di sekitar arena pertarungan itu, mereka langsung bergerak secepat mungkin. Untuk menjauh dari lokasi pertarungan, yang bagaikan sedang dilanda kiamat itu. Bahkan dua helikopter yang tersisa di udara, mereka hanya bisa mengambil gambar itu dari jarak yang sangat jauh. Tentu saja mereka bergidik ngeri, setelah melihat dua helikopter rekan mereka yang sudah menjadi bangkai. Tanpa ada satu pun penumpangnya yang bisa selamat. Dengan saling menguatkan tekat. Keempat sosok lawan Bara secara bersamaan bergerak, menyerang dan menerjang..! "Hiyaahh...!! Haaurmmsh.!! Hiyaathh..!! Huuppsh..!!" Keempat sosok itu serentak melesatkan pukulan andalan mereka ke arah Bara. BLANNGGGKSHHZTT...!!!! Sebuah gelombang besar bak bola energi raksasa pun melesat deras ke arah Bara. Gelombang energi yang tercipta dari 4 serangan lawannya tersebut, terdiri atas berb

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 366. TIGA ELEMEN MENYATU

    "Tembak..!" seru Dimas, saat dia melihat para sniper penyelenggara mulai menarget ke arah Bara. Splazth..! Splatsh..! ... Splatzh..! Dengan serentak para sniper Pasukan Super Level segera melesatkan pelurunya. Clakh..! Clakhs..! Clapsh..! Claksh..! ... Clakgssh..! Dan seluruh sniper pihak penyelenggara pun terhentak tewas, dengan kepala berlubang.! Karena memang mereka sudah dalam target para sniper Pasukan Super Level sejak tadi. Seth..! Sethh..! Sethh..! Sang Jendral, Freedy, dan Pandu, yang melihat Hong Chen sudah bergerak menyerang Bara. Akhirnya mereka semua pun ikut melesat, hendak menyerang Bara. Para sahabat yang melesat juga telah bersiap dengan ilmu pamungkas mereka masing-masing. Ajian 'Sayap Pembelah Langit' disiapkan oleh Brian, ajian 'Tendangan Halilintar Semesta' disiapkan Sandi, Gatot siagakan 'Jari Singa Neraka'nya, dan David juga telah menyiapkan ilmu 'Tapak Budha Mengguncang Langit' miliknya. Seth..! Sett..! Dimas dan Leonard juga tak mau ketinggalan, mere

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 365. AMBYAR PAMUNGKAS

    Langit bagai terbelah, saat menyambar sebuah kilatan halilintar bercahaya keemasan ke arah tangan Chen Sang yang teracung. Dan nampaklah kini, betapa tangan kanan Chen Sang di selimuti cahaya keemasan yang berkeredepan menyilaukan. Sebuah cambuk dengan 3 lidah petir berkilat-kilat, dengan mengeluarkan bunyi tegangan listrik yang mengerikkan di udara. Krrtzzh...! Krttzzkh..!! Krrttzzsk..!!Bara melirik ke arah timer, yang menunjukkan pertarungan sudah berada di menit ke 21. 'Hmm. Apa boleh buat, ini terpaksa', bathin Bara resah. "KALIAN SEMUA YANG DI BAWAH..! MENYINGKIRLAH LEBIH JAUH..!!" seru Bara memperingatkan, dengan lambaran tenaga dalamnya, pada semua orang yang berada di sekitar arena. Seketika semua orang di bawah pun bergerak menjauhi garis batas arena. Hati mereka semua sama berdebar. Ya, mereka semua sangat sadar, kiranya puncak pertarungan final telah tiba. Dan 'Pukulan Dua Naga' pamungkas Bara pun di siapkan tanpa ragu lagi. "Hyaarrghks...!!" Blaatzhs..!! Blaatzks

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 364. DUEL DUA NAGA

    "Terimalah ini bedebah.!" Byaarshk..!! Chen Sang berseru keras, seraya kembali meledakkan energi dalam dirinya. Kini nampak sosoknya berubah di selubungi cahaya hitam pekat kemerahan. Inilah ilmu gabungan, antara power Naga Bumi dan ilmu 'Badai Bumi Neraka'..! Byaarshk..!!Bara juga meledakkan 'power' dalam dirinya. Seketika sosoknya berubah menjadi dua warna yang berbeda. Nampak sebagian sisik tubuhnya berwarna emas di kanannya, dan sisik putih cemerlang kebiruan di sebelah kirinya. Kedua matanya mencorong, dengan warna merah menyala dan biru berkilau. 'Ahh..! Penyelarasan dua Mustika Naga..!' seru bathin Chen Sang terkejut. Walau dia sudah mendengar dari gurunya, soal pemuda yang sanggup menyelaraskan dua power Mustika Naga ini. Namun tetap saja hatinya merasa tergetar. Melihat keindahan sekaligus kengerian 'power', di balik sosok Bara itu. Namun tentu saja Chen Sang juga sangat yakin, dengan 'power'nya sendiri. Segera Chen Sang menerapkan ilmu 'Badai Neraka Naga Bumi'nya.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 363. L E N Y A P

    Slaph..! Slaph..! Hampir bersamaan dan dengan kecepatan yang setara, Bara dan Chen Sang kini telah saling berhadapan di tengah arena pertarungan yang luas itu. Keduanya masih dalam posisi melayang tak menyentuh tanah. Keduanya nampak saling tatap dengan pandangan tajam, dalam jarak sekitar 15 meter. "Apakah kau yang membunuh kedua adik seperguruanku..?!" seru tajam Chen Sang. "Maaf, adik seperguruanmu yang mana..?" Bara balik bertanya tenang. Karena dia memang tak tahu, jika Cin Hai dan Han Jian adalah adik seperguruan dari Chen Sang. "Si Kipas Neraka dan si Naga Terbang..!" seru Chen sang geram bukan main, melihat ketenangan Bara. 'Seolah tak bersalah saja kau bangsat..!' seru hati Chen Sang murka. Nampak 4 buah helikopter dari pihak channel khusus telah terbang mengudara, di empat titik mereka dalam bentuk 'plus' di empat sisi arena. "Ohh..! Si Tukang Kipas dan si Pendek Kekar itu. Iya aku membunuhnya, karena mereka berbuat onar di negeriku," sahut Bara tersen

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 362. SEMUA BERGERAK DAN BERDOA

    "Hmm. Sepertinya ini akan memakan waktu agak lama. David, konfirmasikan saja waktu pasang pertaruhan khusus pada menit ke 25 pada para rekanan kita. Pada menit tersebut akan bisa ditentukan, aku atau Chen Sang yang akan tewas," ucap Bara. Sepasang mata Bara pun langsung terpejam, bathinnya berusaha membaca alur pertarungan yang akan terjadi nanti malam. "Baraa..! Kau harus memenangkan pertarungan nanti malam, sobatku!" seru Sandi terkejut waswas, mendengar ucapan terakhir Bara. "Kau pasti menang Bara..! Jangan ragu untuk menghabisi lawanmu nanti malam!" seru Gatot yakin. 'Andai sampai kau kalah, maka aku juga akan turun arena dan menghabisi Graito..! Dialah biang kerok dari semuanya ini!' bathin Gatot bertekad."Mas Bara.! Kau harus memenangkan pertarungan nanti..!" seru Brian serak, dia sangat terkejut mendengar ucapan terakhir Bara yang sangat dikaguminya itu."Baik akan ku infokan waktu pasang taruhan itu pada seluruh rekan kita. Aku percaya padamu Bara..!" seru David mantap.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 361. MUSUH TELAH TIBA

    "Bara! Sebentar lagi aku landing di bandara A.A. Bere Tallo." "Ahh..! Kau merepotkan diri untuk datang Leonard. Kali ini sepertinya akan berbahaya Leonard. Apakah Marsha kau bawa serta..?" "Tidak ada alasan bagiku untuk tak berada di sisimu, saat kalian menghadapi bahaya. Tidak Bara, Marsha tak kuijinkan ikut, walaupun dia memaksa," sahut Leonard mantap. "Syukurlah Marsha tak ikut serta. Baiklah Leonard. Kau sudah datang, maka Brian akan menemuimu. Brian akan menunjukkan hotel, di mana Mas Dimas dan Pasukkan Super Level akan menginap. Untuk sementara kau bisa menempatinya, sambil menunggu Mas Dimas datang tak lama lagi," ujar Bara lega, mendengar Marsha tak ikut serta. Bara pun memberi arahan pada Leonard. "Baik Bara, aku mengerti." Klik.! "Brian kau berangkatlah sekarang juga ke pintu keluar Bandara. Untuk menyambut Leonard. Antarkan dia ke hotel tempat Mas Dimas dan Pasukkan Super Level akan bermalam. Dan temani dia hingga Mas Dimas datang, lalu kau kembalilah ke sini," uj

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 360. MENGGEBRAK PERTARUHAN TERAKHIR

    "Wah..! Mantap Norman..! Kau memang pandai menangkap angin surga rupanya! Hahaa..!" David merasa senang atas pasrtisipasi Norman, dalam rencana Bara cs menghabisi 'bisnis' sang Jendral. "Hahaaa..! Baik David, sementara itu dulu yang bisa kupertaruhkan saat ini. Jika ada rejeki mendadak, maka pasti akan kutambahkan taruhanku." Klik.!"Semuanya. Norman telah menyiapkan dana 9 triliun untuk bertaruh besok," ujar David, dengan wajah berseri. "Wah..! Sepertinya Graito akan nangis darah bila mengetahui hal ini. Hehe," Dimas menimpali. "Bukan hanya nangis darah Mas Dimas. Tapi nangis sambil bugil dia, kayak ODGJ baru..! Hahaha..!" timpal Gatot tergelak. "Mantap David..! Hehehe..!" seru Bara senang, seraya terkekeh mendengar celotehan para sahabatnya. Tuttt ... Tuttt ... Tuttt.! Ponsel Bara kembali berdering. Klik.! "Ya Andrei." "Bara, aku mendengar dari Tuan Winston, kalau dia ikut bertaruh atas kemenanganmu di kompetisi internasional itu. Apakah aku boleh ikut bertaruh atas keme

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status