Home / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 151. SATU PERSATU TERUNGKAP

Share

Bab 151. SATU PERSATU TERUNGKAP

Author: BayS
last update Last Updated: 2024-11-30 15:36:22

"Ahh..! Ternyata begitu..!" seru Bara.

Bara langsung memondong tubuh Dimas, yang terluka dalam itu masuk ke dalam rumahnya.

"Hei..! Oh kau, Mas Bara. Lepaskanlah, aku bisa berjalan sendiri," Dimas terbangun dari tidur pulasnya dan terkaget. Saat mendapati dirinya tengah dipondong oleh Bara.

"Tenanglah Mas Dimas, biarlah kau istirahat dulu di rumahku malam ini," ucap Bara tersenyum, seraya tetap memondong tubuh Dimas dan merebahkannya di ranjang kamar yang kosong.

Melihat wajah Dimas yang nampak agak pucat, Bara langsung menyimpulkan masih ada darah kotor di dalam tubuh Dimas.

Bara segera berniat mengeluarkannya saat itu juga, selagi Dimas masih dalam keadaan sadar.

Karena memang lebih mudah mengeluarkan darah kotor akibat luka dalam, jika korban dalam keadaan sadar.

"Baiklah Mas Dimas, aku akan mencoba mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuhmu. Posisi bersila ya Mas Dimas," ucap Bara.

"Baik, mas Bara," Dimas berkata lemah, rasa berputar di kepalanya kembali mulai menyerangn
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 152. HATI HANCUR DIMAS

    "Ahh..! Kau benar Bara, aku juga masih ingat wajahnya..!" seru David. "Sepertinya ada orang kuat di belakang dirinya, yang mampu memulihkan dengan cepat kondisinya. Padahal aku yakin kondisinya lebih parah saat itu, jika dibandingkan dengan kondisiku David," ujar Bara. "Si Harimau Besi sendirikah orang itu..?!" ungkap David bertanya. "Mungkinkah dia putranya..?" Marsha juga mengungkapkan perkiraannya. Sontak Bara dan David menatap Marsha, perkiraan Marsha benar-benar 'mengena' di benak dan analisa mereka. "Itu sangat mungkin Marsha," sahut Bara. "Kini kita tinggal menunggu kabar dari Brian dan Gatot. Semoga saja misi mereka berdua lancar dan sukses," harap Bara. "Semoga saja Mas Bara. Maaf, sepertinya hari sudah terlalu malam untukku," ucap Marsha. Marsha meraih ponselnya dan melakukan panggilan pada supir pribadinya pak Nala, dia hendak memintanya untuk menjemputnya. Karena Marsha tak ingin merepotkan Bara dan David. Namun Bara segera tanggap, "Sebentar Marsha, j

    Last Updated : 2024-12-01
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 153. SEMUA BERGERAK

    "Mas Dimas..!!" keempat sahabatnya berseru serentak dalam rasa cemas. Bara segera memegang pundak Dimas, dan mengalirkan kembali energi hawa murninya ke tubuh Dimas. "Tenanglah Mas Dimas, pasti ada kesalah pahaman di sini. Beristirahatlah kembali Mas Dimas," ucap Bara menenangkan sahabatnya, yang nampak terpukul setelah melihat gambar pelatih pasukkan Harimau Besi itu. Bara terus mengalirkan hawa murninya ke tubuh Dimas. Setelah dirasanya cukup, Bara pun menghentikan aliran energinya itu. "Maaf Mas Dimas, Tukh..!" Gatot berkata seraya menotok titik tak sadarkan diri, di sisi leher Dimas. Dan Dimaspun kembali lunglai tak sadarkan diri, pulas. "Benar Gatot," bisik Bara setuju dengan tindakan Gatot. Karena memang Dimas sangat membutuhkan istirahat saat itu. "Sebaiknya kita kembali bicara di ruang tamu saja, biarkan Mas Dimas beristirahat," ujar Bara, seraya menuju ke ruang tamu. "O ya David. Mulai besok kita akan bergantian mengawasi gerak-gerik Freedy dan ayahnya Denta. Menurut

    Last Updated : 2024-12-01
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 154. MEMBAJAK HELIKOPTER DAN KEHAMILAN

    "Mas Gatot. Biarlah aku yang membajak helikopter itu ke kediaman Mas Bara. Kabarkan saja pada Mas Bara, untuk bersiap menyambutku di halaman belakang rumahnya," ucap Brian. Mereka sudah mengamati kebiasaan para security di area itu. Ya, para security tampak tak begitu memperhatikan helikopter-helikopter yang keluar dan masuk ke area itu. Mereka seperti beranggapan tak akan ada yang berani mengusik pulau yang dikuasai 'pihak penyelenggara' bos mereka. Dan lagi sejauh ini tak pernah ada kejadian luar biasa di srea itu. Begitu mungkin pikiran yang ada di benak mereka. Dan sepertinya kali ini mereka salah..! "Kalau kau yakin maka lakukanlah Brian. Aku memang melihat ada sebuah heliport di belakang rumah Bara. Mungkin dulunya heliport itu sering dipakai sang Panglima. Baik akan kukabarkan setelah kau telah berada dalam helikopter itu," sahut Gatot. "Baik aku akan berada di pucuk pohon dekat helikopter itu. Nanti pada saat ketinggian helikopter sudah sesuai, aku akan langsung melesat

    Last Updated : 2024-12-01
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 155. BUAYA KETEMU KANCIL

    Jika Ruben menolaknya dan memutuskan hubungan dengannya, Marina masih memiliki harapan pada Samuel. Jika Ruben menerimanya, maka dia hanya akan meminta kompensasi pada Samuel. Namun jika keduanya menolak..? Maka Marina akan menuntut kompensasi pada Samuel secara hukum, dengan nilai yang fantastis, karena dia berpikir Samuel tak akan mau menjatuhkan nama baiknya dan perusahaannya sendiri di pengadilan. Namun melihat gelagat dari Samuel yang seperti mau bertanggung jawab, maka rencana ketiga secara otomatis hilang dari daftar Marina. Kini Marina masih menunggu jawaban dari Ruben, yang meminta waktu untuk menjawabnya. Intinya Marina tak ingin dan tak akan pernah, mengaborsi janin di perutnya itu. "Baiklah Rina. Kuberikan kau rumah sementara, untuk beristirahat dan menjaga 'anak kita' yang ada di perutmu itu ya," Samuel berkata melembut. "Bagaimana Pak Sam..? Apakah ini berarti Rina di liburkan dari pekerjaan..?" tanya Marina kurang yakin. "Benar Marina. Sebaiknya sementar

    Last Updated : 2024-12-02
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 156. SKENARIO DAN MISI

    'Tubuh yang kencang dan indah sekali', bathin Samuel, dengan mata merayapi lekuk indah tubuh Clara. Ya, Samuel seolah sudah tak sabar, hendak 'membajak' tubuh Clara di ranjangnya. "Baiklah Om, tapi mulai kapankah Clara bisa bekerja di kantor Om Samuel..?" tanya Clara, dengan senyum senang di wajahnya. "Mulai besok hari Clara. Karena mulai besok, sekretaris om sebelumnya sudah tak bekerja lagi di ruangan om," sahut Samuel cepat. "Ohh..! Begitu cepatnya Om Samuel..? Baiklah, Clara akan mengajukan cuti kuliah dan bekerja di kantor Om." "Hahaaa. Bagus Clara. Tugasmu tak terlalu sulit kok. Kamu hanya ikuti saja apa-apa yang om perintahkan nanti di ruangan kerja om. Kamu 'mengerti' Clara..?" tanya Samuel penuh makna, seraya tertawa senang sekali. "Baik pak, eh Om Samuel," sahut Clara menganggukkan kepalanya seraya tersenyum. "Clara. Apakah kau ada acara malam ini setelah dinner..?" tanya Samuel, dia bermaksud langsung mengajak Clara ke ruang pribadinya di kantor malam itu juga. Jaku

    Last Updated : 2024-12-02
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 157. MUNCULNYA TOKOH SENIOR

    Tinn.. Tiinn..! Bunyi klakson terdengar diikuti oleh masuknya Porsche 718 putih milik David. Mobil itu langsung parkir di dekat teras rumah Bara. Dari dalamnya turunlah David yang diikuti oleh Revina, keduanya langsung menebarkan senyum pada mereka semua. "Halo semuanya..! Maaf aku terlambat datang," seru David seraya menghampiri para sahabatnya, yang berkumpul di teras rumah Bara. Dan semua sahabat pun menyambut gembira, kedatangan kedua sahabat mereka itu. "Wahh..! Kebetulan kalian juga datang. Ada beberapa hal yang memang harus kita bicarakan saat ini," seru Bara senang. "Baik Bara. Aku ikut senang mendengar keberhasilan misi Brian dan Gatot hari ini. Kalian berdua hebat..!" puji David pada kedua sahabatnya itu, seraya mengacungkan jempolnya. "Ahh, biasa saja David. Itu si Brian yang heboh, kecepatan ilmu meringankan tubuhnya sangat mengagumkan. Hehe," sahut Gatot terkekeh memuji Brian. "Julukan Sayap Elang memang bukan nama kosong rupanya, mantap Brian..!" seru Dimas, turu

    Last Updated : 2024-12-02
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 158. SINGA LANGIT

    "Hhhh, Graito! Kenapa hingga saat sudah sepuh begini kau masih saja belum mampu berpikir 'jauh'! Jelas saja keturunan mereka akan mencarimu dan menuntut balas. Dan aku yakin kemampuan mereka semua pasti tak jauh dari orangtuanya. Ini akan rumit Graito, walaupun kemampuanmu berada di atas mereka sekalipun. Kau takkan mampu menghadapi mereka, tanpa jatuh korban di pihakmu. Bagaimana dengan keponakanku Angga..? Semoga dia baik-baik saja." Sang Jendral langsung tertegun, dalam rasa kagum dan cemas berbaur jadi satu. Betapa tajam pengamatan seniornya si Singa langit ini. Bahkan dia seperti sudah menduga akan terjadi sesuatu dengan Angga. Dan memang benar, Angga sudah mengalami luka dalam parah pada pertarungannya dengan Bara belum lama ini. "Mas Haryo, belum lama memang Angga terluka parah dalam pertarungan melawan Bara, cucu si Damarjati itu. Sepertinya Damarjati telah berhasil menurunkan semua kemampuannya pada cucunya itu, termasuk mewariskan 'Mustika Naga Emas' padanya,"

    Last Updated : 2024-12-02
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 159. BOS BEJAT

    "Sudahlah Mas Dimas, Brian, itu tak ada artinya bila dibanding bantuan mendiang Ayah kalian pada keluargaku. Aku masih berhutang banyak pada mereka Mas Dimas, Brian, dan juga kamu Gatot," Bara berucap dengan nada serak, teringat jasa-jasa mendiang ayah para sahabatnya itu pada keluarganya, terkhusus pada ibunya. "O ya Mas Bara, apakah motor HD VR1000 yang berada di garasi belakang itu boleh aku perbaiki. Sayang sekali motor antik itu tergeletak begitu saja, aku rasa aku dan temanku bisa mengembalikannya dalam kondisi semula," ucap Brian, yang dasarnya memang suka dengan otomotif. "Wah, syukurlah kalau bisa memperbaikinya Brian. Biar nanti aku sediakan biayanya," sahut Bara gembira. Dia memang berniat mencari orang yang bisa memperbaiki motor warisan kakeknya itu. "Soal biaya gampanglah Mas Bara, yang penting aku diperbolehkan memperbaikinya. Itu adalah hobiku dan temanku Mas Bara," Brian berkata dengan wajah gembira. *** "Selamat pagi Bu, saya Clara. Apakah Pak Samuel Wijaya ada

    Last Updated : 2024-12-03

Latest chapter

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 368. PESTA AKBAR

    Taph..! Tak salah memang Bara menjuluki Brian sebagai sahabat tercepat setelah dirinya, dalam hal ilmu meringankan tubuh. Bara pun terselamatkan dan langsung di bawa oleh Brian, ke tempat agak jauh dari arena pertarungan. Para sahabat pun berlesatan cepat menghampiri Brian, untuk melihat kondisi Bara yang masih tak sadarkan diri. Gatot langsung menotok beberapa titik di tubuh Bara. Untuk mempercepat dan memperlancar sirkulasi darah dan energi di tubuh Bara. Akhirnya, para sahabat memutuskan untuk meninggalkan area pertarungan final malam itu. Mereka pun berniat kembali ke kediaman Joseph, yang saat itu masih setia menanti mereka. Tampak wajah Joseph pucat pasi dilanda ketakutan, akibat merasakan kondisi alam yang tadi bagaikan hendak kiamat. Namun rasa cemasnya atas keselamatan Bara cs, membuatnya tetap bertahan menanti di posisinya. Sungguh orang yang tabah dan setia kawan si Joseph ini. Dimas dan Leonard memutuskan ikut ke rumah Joseph, setelah mereka melihat kond

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 367. SAVANA BERGUNCANG

    Lengkap sudah tiga elemen langit, es, dan bumi menyatu..! Dalam satu badai gelombang power raksasa di sekitar Bara.Semua orang yang berada di sekitar arena pertarungan itu, mereka langsung bergerak secepat mungkin. Untuk menjauh dari lokasi pertarungan, yang bagaikan sedang dilanda kiamat itu. Bahkan dua helikopter yang tersisa di udara, mereka hanya bisa mengambil gambar itu dari jarak yang sangat jauh. Tentu saja mereka bergidik ngeri, setelah melihat dua helikopter rekan mereka yang sudah menjadi bangkai. Tanpa ada satu pun penumpangnya yang bisa selamat. Dengan saling menguatkan tekat. Keempat sosok lawan Bara secara bersamaan bergerak, menyerang dan menerjang..! "Hiyaahh...!! Haaurmmsh.!! Hiyaathh..!! Huuppsh..!!" Keempat sosok itu serentak melesatkan pukulan andalan mereka ke arah Bara. BLANNGGGKSHHZTT...!!!! Sebuah gelombang besar bak bola energi raksasa pun melesat deras ke arah Bara. Gelombang energi yang tercipta dari 4 serangan lawannya tersebut, terdiri atas berb

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 366. TIGA ELEMEN MENYATU

    "Tembak..!" seru Dimas, saat dia melihat para sniper penyelenggara mulai menarget ke arah Bara. Splazth..! Splatsh..! ... Splatzh..! Dengan serentak para sniper Pasukan Super Level segera melesatkan pelurunya. Clakh..! Clakhs..! Clapsh..! Claksh..! ... Clakgssh..! Dan seluruh sniper pihak penyelenggara pun terhentak tewas, dengan kepala berlubang.! Karena memang mereka sudah dalam target para sniper Pasukan Super Level sejak tadi. Seth..! Sethh..! Sethh..! Sang Jendral, Freedy, dan Pandu, yang melihat Hong Chen sudah bergerak menyerang Bara. Akhirnya mereka semua pun ikut melesat, hendak menyerang Bara. Para sahabat yang melesat juga telah bersiap dengan ilmu pamungkas mereka masing-masing. Ajian 'Sayap Pembelah Langit' disiapkan oleh Brian, ajian 'Tendangan Halilintar Semesta' disiapkan Sandi, Gatot siagakan 'Jari Singa Neraka'nya, dan David juga telah menyiapkan ilmu 'Tapak Budha Mengguncang Langit' miliknya. Seth..! Sett..! Dimas dan Leonard juga tak mau ketinggalan, mere

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 365. AMBYAR PAMUNGKAS

    Langit bagai terbelah, saat menyambar sebuah kilatan halilintar bercahaya keemasan ke arah tangan Chen Sang yang teracung. Dan nampaklah kini, betapa tangan kanan Chen Sang di selimuti cahaya keemasan yang berkeredepan menyilaukan. Sebuah cambuk dengan 3 lidah petir berkilat-kilat, dengan mengeluarkan bunyi tegangan listrik yang mengerikkan di udara. Krrtzzh...! Krttzzkh..!! Krrttzzsk..!!Bara melirik ke arah timer, yang menunjukkan pertarungan sudah berada di menit ke 21. 'Hmm. Apa boleh buat, ini terpaksa', bathin Bara resah. "KALIAN SEMUA YANG DI BAWAH..! MENYINGKIRLAH LEBIH JAUH..!!" seru Bara memperingatkan, dengan lambaran tenaga dalamnya, pada semua orang yang berada di sekitar arena. Seketika semua orang di bawah pun bergerak menjauhi garis batas arena. Hati mereka semua sama berdebar. Ya, mereka semua sangat sadar, kiranya puncak pertarungan final telah tiba. Dan 'Pukulan Dua Naga' pamungkas Bara pun di siapkan tanpa ragu lagi. "Hyaarrghks...!!" Blaatzhs..!! Blaatzks

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 364. DUEL DUA NAGA

    "Terimalah ini bedebah.!" Byaarshk..!! Chen Sang berseru keras, seraya kembali meledakkan energi dalam dirinya. Kini nampak sosoknya berubah di selubungi cahaya hitam pekat kemerahan. Inilah ilmu gabungan, antara power Naga Bumi dan ilmu 'Badai Bumi Neraka'..! Byaarshk..!!Bara juga meledakkan 'power' dalam dirinya. Seketika sosoknya berubah menjadi dua warna yang berbeda. Nampak sebagian sisik tubuhnya berwarna emas di kanannya, dan sisik putih cemerlang kebiruan di sebelah kirinya. Kedua matanya mencorong, dengan warna merah menyala dan biru berkilau. 'Ahh..! Penyelarasan dua Mustika Naga..!' seru bathin Chen Sang terkejut. Walau dia sudah mendengar dari gurunya, soal pemuda yang sanggup menyelaraskan dua power Mustika Naga ini. Namun tetap saja hatinya merasa tergetar. Melihat keindahan sekaligus kengerian 'power', di balik sosok Bara itu. Namun tentu saja Chen Sang juga sangat yakin, dengan 'power'nya sendiri. Segera Chen Sang menerapkan ilmu 'Badai Neraka Naga Bumi'nya.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 363. L E N Y A P

    Slaph..! Slaph..! Hampir bersamaan dan dengan kecepatan yang setara, Bara dan Chen Sang kini telah saling berhadapan di tengah arena pertarungan yang luas itu. Keduanya masih dalam posisi melayang tak menyentuh tanah. Keduanya nampak saling tatap dengan pandangan tajam, dalam jarak sekitar 15 meter. "Apakah kau yang membunuh kedua adik seperguruanku..?!" seru tajam Chen Sang. "Maaf, adik seperguruanmu yang mana..?" Bara balik bertanya tenang. Karena dia memang tak tahu, jika Cin Hai dan Han Jian adalah adik seperguruan dari Chen Sang. "Si Kipas Neraka dan si Naga Terbang..!" seru Chen sang geram bukan main, melihat ketenangan Bara. 'Seolah tak bersalah saja kau bangsat..!' seru hati Chen Sang murka. Nampak 4 buah helikopter dari pihak channel khusus telah terbang mengudara, di empat titik mereka dalam bentuk 'plus' di empat sisi arena. "Ohh..! Si Tukang Kipas dan si Pendek Kekar itu. Iya aku membunuhnya, karena mereka berbuat onar di negeriku," sahut Bara tersen

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 362. SEMUA BERGERAK DAN BERDOA

    "Hmm. Sepertinya ini akan memakan waktu agak lama. David, konfirmasikan saja waktu pasang pertaruhan khusus pada menit ke 25 pada para rekanan kita. Pada menit tersebut akan bisa ditentukan, aku atau Chen Sang yang akan tewas," ucap Bara. Sepasang mata Bara pun langsung terpejam, bathinnya berusaha membaca alur pertarungan yang akan terjadi nanti malam. "Baraa..! Kau harus memenangkan pertarungan nanti malam, sobatku!" seru Sandi terkejut waswas, mendengar ucapan terakhir Bara. "Kau pasti menang Bara..! Jangan ragu untuk menghabisi lawanmu nanti malam!" seru Gatot yakin. 'Andai sampai kau kalah, maka aku juga akan turun arena dan menghabisi Graito..! Dialah biang kerok dari semuanya ini!' bathin Gatot bertekad."Mas Bara.! Kau harus memenangkan pertarungan nanti..!" seru Brian serak, dia sangat terkejut mendengar ucapan terakhir Bara yang sangat dikaguminya itu."Baik akan ku infokan waktu pasang taruhan itu pada seluruh rekan kita. Aku percaya padamu Bara..!" seru David mantap.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 361. MUSUH TELAH TIBA

    "Bara! Sebentar lagi aku landing di bandara A.A. Bere Tallo." "Ahh..! Kau merepotkan diri untuk datang Leonard. Kali ini sepertinya akan berbahaya Leonard. Apakah Marsha kau bawa serta..?" "Tidak ada alasan bagiku untuk tak berada di sisimu, saat kalian menghadapi bahaya. Tidak Bara, Marsha tak kuijinkan ikut, walaupun dia memaksa," sahut Leonard mantap. "Syukurlah Marsha tak ikut serta. Baiklah Leonard. Kau sudah datang, maka Brian akan menemuimu. Brian akan menunjukkan hotel, di mana Mas Dimas dan Pasukkan Super Level akan menginap. Untuk sementara kau bisa menempatinya, sambil menunggu Mas Dimas datang tak lama lagi," ujar Bara lega, mendengar Marsha tak ikut serta. Bara pun memberi arahan pada Leonard. "Baik Bara, aku mengerti." Klik.! "Brian kau berangkatlah sekarang juga ke pintu keluar Bandara. Untuk menyambut Leonard. Antarkan dia ke hotel tempat Mas Dimas dan Pasukkan Super Level akan bermalam. Dan temani dia hingga Mas Dimas datang, lalu kau kembalilah ke sini," uj

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 360. MENGGEBRAK PERTARUHAN TERAKHIR

    "Wah..! Mantap Norman..! Kau memang pandai menangkap angin surga rupanya! Hahaa..!" David merasa senang atas pasrtisipasi Norman, dalam rencana Bara cs menghabisi 'bisnis' sang Jendral. "Hahaaa..! Baik David, sementara itu dulu yang bisa kupertaruhkan saat ini. Jika ada rejeki mendadak, maka pasti akan kutambahkan taruhanku." Klik.!"Semuanya. Norman telah menyiapkan dana 9 triliun untuk bertaruh besok," ujar David, dengan wajah berseri. "Wah..! Sepertinya Graito akan nangis darah bila mengetahui hal ini. Hehe," Dimas menimpali. "Bukan hanya nangis darah Mas Dimas. Tapi nangis sambil bugil dia, kayak ODGJ baru..! Hahaha..!" timpal Gatot tergelak. "Mantap David..! Hehehe..!" seru Bara senang, seraya terkekeh mendengar celotehan para sahabatnya. Tuttt ... Tuttt ... Tuttt.! Ponsel Bara kembali berdering. Klik.! "Ya Andrei." "Bara, aku mendengar dari Tuan Winston, kalau dia ikut bertaruh atas kemenanganmu di kompetisi internasional itu. Apakah aku boleh ikut bertaruh atas keme

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status