Beranda / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 157. MUNCULNYA TOKOH SENIOR

Share

Bab 157. MUNCULNYA TOKOH SENIOR

Penulis: BayS
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-02 13:56:32

Tinn.. Tiinn..!

Bunyi klakson terdengar diikuti oleh masuknya Porsche 718 putih milik David.

Mobil itu langsung parkir di dekat teras rumah Bara. Dari dalamnya turunlah David yang diikuti oleh Revina, keduanya langsung menebarkan senyum pada mereka semua.

"Halo semuanya..! Maaf aku terlambat datang," seru David seraya menghampiri para sahabatnya, yang berkumpul di teras rumah Bara.

Dan semua sahabat pun menyambut gembira, kedatangan kedua sahabat mereka itu.

"Wahh..! Kebetulan kalian juga datang. Ada beberapa hal yang memang harus kita bicarakan saat ini," seru Bara senang.

"Baik Bara. Aku ikut senang mendengar keberhasilan misi Brian dan Gatot hari ini. Kalian berdua hebat..!" puji David pada kedua sahabatnya itu, seraya mengacungkan jempolnya.

"Ahh, biasa saja David. Itu si Brian yang heboh, kecepatan ilmu meringankan tubuhnya sangat mengagumkan. Hehe," sahut Gatot terkekeh memuji Brian.

"Julukan Sayap Elang memang bukan nama kosong rupanya, mantap Brian..!" seru Dimas, turu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 158. SINGA LANGIT

    "Hhhh, Graito! Kenapa hingga saat sudah sepuh begini kau masih saja belum mampu berpikir 'jauh'! Jelas saja keturunan mereka akan mencarimu dan menuntut balas. Dan aku yakin kemampuan mereka semua pasti tak jauh dari orangtuanya. Ini akan rumit Graito, walaupun kemampuanmu berada di atas mereka sekalipun. Kau takkan mampu menghadapi mereka, tanpa jatuh korban di pihakmu. Bagaimana dengan keponakanku Angga..? Semoga dia baik-baik saja." Sang Jendral langsung tertegun, dalam rasa kagum dan cemas berbaur jadi satu. Betapa tajam pengamatan seniornya si Singa langit ini. Bahkan dia seperti sudah menduga akan terjadi sesuatu dengan Angga. Dan memang benar, Angga sudah mengalami luka dalam parah pada pertarungannya dengan Bara belum lama ini. "Mas Haryo, belum lama memang Angga terluka parah dalam pertarungan melawan Bara, cucu si Damarjati itu. Sepertinya Damarjati telah berhasil menurunkan semua kemampuannya pada cucunya itu, termasuk mewariskan 'Mustika Naga Emas' padanya,"

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 159. BOS BEJAT

    "Sudahlah Mas Dimas, Brian, itu tak ada artinya bila dibanding bantuan mendiang Ayah kalian pada keluargaku. Aku masih berhutang banyak pada mereka Mas Dimas, Brian, dan juga kamu Gatot," Bara berucap dengan nada serak, teringat jasa-jasa mendiang ayah para sahabatnya itu pada keluarganya, terkhusus pada ibunya. "O ya Mas Bara, apakah motor HD VR1000 yang berada di garasi belakang itu boleh aku perbaiki. Sayang sekali motor antik itu tergeletak begitu saja, aku rasa aku dan temanku bisa mengembalikannya dalam kondisi semula," ucap Brian, yang dasarnya memang suka dengan otomotif. "Wah, syukurlah kalau bisa memperbaikinya Brian. Biar nanti aku sediakan biayanya," sahut Bara gembira. Dia memang berniat mencari orang yang bisa memperbaiki motor warisan kakeknya itu. "Soal biaya gampanglah Mas Bara, yang penting aku diperbolehkan memperbaikinya. Itu adalah hobiku dan temanku Mas Bara," Brian berkata dengan wajah gembira. *** "Selamat pagi Bu, saya Clara. Apakah Pak Samuel Wijaya ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 160. CLARA TERBIUS

    Karena itu artinya dia harus membubuhkan 'obat bius tanpa rasa, tanpa warna, dan tanpa bau', di jus mangga pada sebuah gelas khusus. Dan jika bosnya berkata 'seperti biasa', itu artinya 'obat perangsanglah' yang harus dicampurkan. Sedangkan tanpa kedua kata itu, artinya dia hanya menyajikan pesanan bosnya secara normal. Sungguh 'bejad' bos bernama Samuel ini dalam merancang 'aksinya'. Kemampuan Samuel berkolaborasi dengan sang koki kantornya itu sungguh rapih, licin, dan mengerikkan. Dan tentunya sang Koki mendapat 'gaji lebih' dari Samuel. Dengan cekatan sang koki mulai mempersiapkan pesanan 'bos bejad'nya itu. Sebenarnya tak perlu Samuel melakukan hal memalukan itu, jika dia tahu siapa Clara sebenarnya. Tanpa diberi obat bius pun Clara pasti sudah tahu apa yang harus dia lakukan. Karena dia pasti sudah paham akan konsekuensi, dari 'skenario' yang sedang dijalaninya. Namun Samuel berpikir akan memakan waktu lama dan bertele-tele. Jika dia mengajak Clara yang dinilainya masih c

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 161. KEPUTUSAN MENGEJUTKAN BARA

    "Aasskh..!" sentak Clara, saat sebuah benda padat, kenyal, dan hangat, baru saja menembus celah pribadinya. "Uhkss..! Om jahat..hh.." Clara berseru kaget, lalu memaki pelan Samuel. "Ohks.. Kau sudah sadar Clara sayang," agak kaget Samuel berkata, baginya makian Clara malah menambah gairah dalam dirinya. Perlahan dia mulai menghajar lembah surga Clara, dengan gerakan naik turun yang berirama. Mau tak mau, akhirnya Clara juga merasakan sensasi kenikmatan, dari gerakan naik turun serta goyangan dari pinggul Samuel. Clara pun akhirnya memejamkan matanya, turut menikmati sensasi persetubuhan yang terpaksa harus diterimanya. Dan sosok yang ada dalam khayalan Clara, saat dirinya memejamkan mata, adalah Bara..! Ya, Clara sedang mengkhayalkan Baralah yang saat ini tengah 'menghantam celah pribadinya', dengan penuh gairah itu. Lelaki cool yang diam-diam telah lama berada dalam hatinya. Membayangkan Bara, membuat Clara cepat sekali hendak mencapai 'klimaks'nya. Pinggulnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 162. PREPARE TO RUPS

    "A-apa.. Bara..?! Lalu bagaimana dengan Sandi..?" seru Gatot kaget, karena rencana berubah secara tiba-tiba. "Sandi akan pulang Gatot. Kita akan merombak total rencana kita. Karena sekarang yang terpenting bagi kita semua adalah meningkatkan kemampuan dan kekompakkan kita," ujar Bara mantap. "Kenapa kita merubah planning begitu tiba-tiba Bara..? Apakah kau melihat atau mengetahui sesuatu yang lepas dari pengamatan kami Bara..?" "Sebaiknya hal itu kita bahas saja dalam pertemuan, yang harus segera kita adakan Gatot. Aku rasa kita harus meningkatkan batas kemampuan kita. Lawan kita sangat kuat dan terus bertambah kuat. Sementara kemampuan kita 'stag' Gatot." Gatot pun terdiam dan tak bertanya lagi. Dia menyadari kemampuan dirinya tidaklah bertambah, setelah selesai mewarisi kemampuan mendiang ayahnya. Lalu bagaimana caranya dia bisa meningkatkan kemampuannya, dalam waktu yang sangat terbatas ini..? Itulah pertanyaan yang terpendam di benak Gatot saat itu. "Gatot. Tolong bantu hubu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 163. KESEPAKATAN

    "Mas Bara. Sebenarnya hal apa yang akan kita bicarakan kali ini..?" Dimas membuka percakapan, setelah mereka semua berkumpul di ruang depan rumah Bara. "Sepertinya kita harus mengubah total, semua rencana kita sementara waktu ini Mas Dimas," sahut Bara tenang. "Apakah ada hal penting lain yang harus kita lakukan Bara..?" David juga bertanya penasaran. "Ya, bahkan yang terpenting saat ini," sahut Bara tersenyum. "Hal apakah itu Bara..?" Sandi juga tak bisa menahan rasa penasarannya. "Untuk menjaga jangan sampai ada lagi korban di pihak kita. Tidakkah kalian merasakan, lawan kita kini semakin kuat? Posisi mereka juga sudah kita ketahui. Sedangkan kemampuan kita..? Apakah juga semakin kuat..? Aku meminta kita menjeda waktu selama sebulan lebih ini. Kita akan berlatih bersama di sebuah tempat, yang akan kita beli atau sewa," ujar Bara, mengemukakan alasannya. "Apa bedanya kita berlatih masing-masing di rumah dengan latihan bersama ini mas Bara..?" tanya Dimas. "Level kemampuan kit

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 164. HANYA SOAL WAKTU

    "Maaf, aku harus mengatakan ini pada kalian semua. Saat ini proses pengajuan RUPS Luar Biasa yang kami ajukan sudah di setujui, dan di tetapkan oleh Pengadilan Negeri untuk segera dilaksanakan. Sepertinya nanti disela-sela waktu latihan aku masih harus kembali ke Jakarta, untuk menyelesaikan urusanku dengan Samuel. Harap kalian semua maklum," ujar David mengkonfirmasikan kondisinya. "David, jangan ragu untuk mengatakan masalahmu pada kami. Masalahmu adalah juga menjadi masalah bagi kami. Kami akan senang hati ikut membantu jika kau membutuhkan bantuan kami," ujar Bara menanggapi sahabatnya itu. "Benar David, kami semua berharap masalahmu cepat selesai. Karenanya kami siap membantu kapanpun dan bagaimanapun caranya," timpal Dimas, menguatkan ucapan Bara. "Terimakasih semuanya, senang memiliki sahabat seperti kalian semua," ucap David terharu. Semangat dan rasa kebersamaan David pun bertambah kuat untuk para sahabatnya ini. *** David mendatangi rumah tante Elsa, setelah acara per

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 165. PION-PION

    "A-apa Katrin..?! Brian juga akan ikut dalam latihan khusus itu..? Benarkah itu David..?" tanya Elsa terkejut. Dia tak mengira Brian juga termasuk dalam para sahabat David dan Bara, yang dia tahu memiliki 'urusan' dengan pihak yang telah membantai keluarga Bara dan empat orang lainnya. "Benar Tante, mendiang Ayah Brian adalah salah satu dari korban pembantaian di rumah Bara saat itu," sahut David menjelaskan. "Ahh..! Kiranya demikian, malangnya Brian. Apakah di sana kalian akan tinggal di sebuah rumah David..?" tanya Elsa lagi. "Disana kami tinggal di sebuah vila milik salah satu teman kami Tante. Ada 10 kamar tersedia di sana. Revina, Resti, dan Marsha adalah wanita yang juga ikut ke sana Tante. Karena selama latihan tentunya kami membutuhkan orang yang bisa memasakkan makanan untuk kami," ujar David lagi. "Ohh, jika begitu kau boleh ikut serta ke sana Katrin," ucap Elsa mengijinkan Katrin ikut. "Asekk..! Thanks Mamah, thanks Koko David. Mmuah..!" Katrin bersorak gembira, mend

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04

Bab terbaru

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 340. GERILYA DAN PEMBELOT

    "Bagus Pandu..! Kita tinggal tunggu saja, macam apa serangan mereka nanti. Hahaaa..!" sang Jendral terbahak puas, dengan sistem pertahanan di markasnya. Tentu saja dia mengenal kedahsyatan senapan mesin NSV, karena dia yang membelinya. Dia sekarang malah berharap Bara cs menyerang markasnya secepat mungkin. "Paman Jendral. Jika boleh, Pandu ingin memperdalam kemampuan dan berlatih di kediaman Freedy, hingga waktu kompetisi internasional tiba," ucap Pandu meminta ijin. "Hmm. Silahkan saja Pandu, aku tak keberatan," sahut sang Jendral. Dia memang merasakan butuh orang-orang berkemampuan di pihaknya. Karena setelah kematian Angga, otomatis orang kepercayaannya yang bisa diandalkan hanya Pandu dan Freedy. Namun diam-diam sang Jendral juga hendak menarik seseorang, yang telah menghubunginya beberapa hari yang lalu. Seorang pembelot yang kecewa dengan Tuannya. *** Sementara pagi harinya di markas Bara cs. Rembukkan siasat penyerangan balasan masih belum fix. Hingga rembukkan itu kr

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 339. DENDAM DAN RENCANA

    "Mas Bara. Janganlah terus menyalahkan dirimu sendiri. Kita semua melihat, itu adalah kejadian yang memang diluar kuasa kita untuk mencegahnya," ucap Dimas saat dia melihat Bara, yang termenung di teras seorang diri malam itu. "Kita harus membalas semua ini Mas Dimas..! Meluap emosiku dan tak tega rasanya. Setiap aku melihat Gatot, yang masih tak sadarkan diri sampai sekarang. Aku ingin membalas, tapi aku tak mau melibatkan kalian," ucap Bara, dengan mata mencorong penuh amarah. Ya, Gatot memang masih terkapar tak sadarkan diri hingga saat itu. Ibu dan adiknya Rani pun telah datang, dengan dijemput helikopter oleh Bara. Mereka memilih tinggal sementara waktu di markas, untuk merawat Gatot. Bi Tarni juga sangat telaten membantu mereka merawat Gatot. Sementara seorang Dokter juga selalu rutin datang dua hari sekali. Untuk memeriksa kondisi Gatot. Ya, Gatot memang bisa dikatakan dalam kondisi koma. Sementara secara perlahan, proses penyelarasan energi Mustika Taring Singa dalam di

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 338. PEMILIK PUSAKA LANGIT

    "Mulai ..!" Seth..! Seiring aba-aba yang diserukannya, Hong Chen melesat dengan tangan menyambar ke arah pusaka langit tersebut. Staaghs.! "Akhhs..!" Seth..! Tangan Hong Chen terasa bergetar dan tersetrum tegangan tinggi. Saat gagang cambuk berkilau keemasan itu terbentur oleh tangannya. Tangkapannya kurang tepat, cambuk terus berputar cepat sekali. Dia pun kembali melesat ke tepi cekungan, untuk mengatur tangkapannya kembali. "Hiahh..!" Swaappsh..!! Biksu Kian Long menghentakkan kedua tangannya, ke arah cambuk pusaka yang tengah berputar cepat itu. Seketika arus putaran cambuk pusaka bagai tertahan, oleh sebuah tenaga luar biasa yang tak kasat mata. Putaran cambuk pusaka itu menjadi lebih lambat, dan jelas sekali terlihat gagangnya. Dan saat sang biksu hendak melesat meraihnya, Seth..! Cepat sekali Chen Sang melesat ke arah cambuk yang nampak jelas itu. Melihat hal itu, biksu Kian Long melepaskan kembali energi penahan lesatan cambuk itu. Wrrrrrhhss...! Krrtz..! Krrtzzs

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 337. KEMUNCULAN PUSAKA LANGIT

    "Benar Guru. Sesuatu yang berharga pastilah banyak yang mengincarnya," sahut Chen Sang pelan. "Chen Sang, kita bermeditasi disini hingga 'pusaka' itu turun. Apapun yang akan terjadi nanti tetaplah bermeditasi, gunakan perisai tenaga dalammu saat badai datang. Hilangkan ambisi mendapatkan 'pusaka' itu, namun tetaplah berharap pada kemurahan-NYA," ujar sang Guru Tiga Aliran memberikan arahan terakhirnya pada Chen Sang. "Baik Guru..!" sahut Chen Sang patuh. "Dan ingat Chen Sang..! Saat badai mulai mereda, kita harus mengakhiri meditasi kita. Lalu berusahalah menggapai 'Pusaka Langit', yang telah melayang di atas pusat cekungan melingkar ini," sang Guru berbisik dengan suara pelan namun tajam. "Chen Sang paham Guru." Sosok guru dan murid itu akhirnya duduk bersila, lalu bermeditasi dengan posisi teratai. Selama 2 jam lebih sudah ke tiga sosok di tepian cekungan, yang berada di lembah pegunungan Kunlun itu bermeditasi. Hingga ... Scraattzz..! Jlegaarhhss..!! Sebuah kilatan besar

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 336. GERBANG NERAKA

    "Lapor Jendral..! Misi sudah dilaksanakan. Enam buah roket telah ditembakkan. Dan satu orang di antara mereka sepertinya sudah tewas Jendral..!" "Bara..?!" seru Graito bertanya."Maaf, bukan Jendral..!" sahut pelapor. "Lalu empat helikopter yang lainnya..?!" tanya sang Jendral, seraya menatap tajam sang pelapor. "Empat helikopter kita meledak hancur oleh pukulan Bara, Jendral..!" "Wesh..!" Praaghk..!! Sang pelapor pun langsung tewas di tempat, dengan kepala pecah. Di hantam pukulan bertenaga dalam sang Jendral. Dua orang lain di samping pelapor otomatis melangkah mundur seketika. Sadis..! "Keparat Bara..!! Kau selalu membuatku rugi..!" teriak kalap sang Jendral. "Mana Pandu..?!" seru sang Jendral, pada dua orang lainnya. Sepasang matanya mendelik berkilat kemerahan. "He-he-helikopternya juga jatuh Jendral." sahut seorang di antara mereka. "Dari sisi mana kalian menyerang..?!" "Da-dari arah depan markas Jendral."Braaghk..!! Kini meja teras yang lagi-lagi hancur oleh sepaka

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 335. LUKA PARAH DAN MUSTIKA

    "Bangsat kau Bara..!" Slaph..! Byaarshk..! Pandu melesat keluar dari helikopter yang hilang kendali tersebut. Bara melihat sosok merah keemasan melesat keluar, dari helikopter yang hendak hancur masuk ke lembah itu. 'Pandu..!' gumam bathin Bara. Namun saat dia hendak melesat mengejarnya, "Gatott..!!" samar-samar terdengar teriakkan keras para sahabatnya, menyeru nama Gatot di bawah sana. Bara pun urung mengejar Pandu, dan melesat kembali ke markasnya dengan secepat mungkin. Slaphh..! Taph..! Bara mendarat tepat di sisi para sahabatnya, yang telah berkerumun cemas pada kondisi Gatot. Nampak jelas kini oleh Bara, sosok Gatot yang tengah terkapar tak sadarkan diri. Dada Gatot nampak membiru, dengan darah mengalir dari mulutnya. 'Luka dalam yang teramat parah..!' bathin Bara sesak dan sedih sekali. "B-bara..! A-apa yang harus kita lakukan..?!" seru gugup bergetar Sandi. Dan semua sahabat pun kini menatap Bara, seolah menanti keputusan cepat dari Bara. Karena mereka semua tak a

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 334. SERANGAN DI PAGI HARI

    "Teh manis opo..? Gundulmu kuwi..! Bikin sendiri sana..!" seru bi Tarni sewot. "Ya Bibi, Gatot kan mau pulang nanti Bi. Bikinin ya, teh bikinan Bibi kan yang paling pas di lidah. Hehe," celetuk Gatot terkekeh. "Huhh..! Gombiall..!" sungut bi Tarni, seraya beranjak kembali ke dapur. Bara cs melanjutkan obrolannya, sambil makan gorengan buatan bi Tarni. Sungguh suasana yang menyenangkan di pagi itu. Namun...Wrrngg..! Wrŕenngg..!! Secara tiba-tiba dari ketinggian, turun dengan cepat 5 buah helikopter ke arah markas Bara. Kumpulan helikopter itu terbang dalam keadaan melintang berbaris. Pada ketinggian sekitar 80 meter di atas tanah, dengan sisi-sisi pintu nya telah terbuka menghadap ke depan vila. Nampak RPG-32 telah disiapkan pada posisi siap meluncur. "Tembak..!!" Pandu yang memimpin langsung penyerangan, langaung memberikan perintah tembak. Swassh..! Swaassh ..! ... Swaassh..!! Enam buah roket langsung melesat cepat ke titik target di markas Bara. "Awass..! Semuanya..!! Han

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 333. HARIMAU BETINA

    "Resti..!" Seth..! Tiba-tiba saja sosok Revina melesat masuk, dan memalang di antara tubuh Resti yang tertarik maju. Plakh.! ... Plakh..!!Dan Revina langsung menampar keras pipi Evan bolak-balik 3 kali. "Arrkksgh...!! Kurang ajar kau Rrevina..! Kau selalu menghalangiku..!" Evan berteriak keras kesakitan. Pipinya terasa panas berdenyar, dengan kuping berdenging, dan mulutnya terasa asin berdarah. Warna merah lebam segera menghias kedua pipi Evan, yang nampak mulai membengkak. "Kau yang Bajingan Evan..! Rupanya tempo hari aku kurang keras menghajarmu..!" seru Revina dengan mata membelalak marah, seraya menunjuk ke wajah Evan. "Hei.hei..hei..! Rupanya buruanmu galak juga Evan. Aku jadi ingin mencicipi keganasannya di ranjang..! Hahaaa..!" seru tergelak salah seorang dari teman Evan. Dan serentak kedua teman Evan itu berjalan mendekat ke arah Revina. "Resti..! Kau masuklah ke mobil. Biar kuhajar tiga pecundang ini..!" bisik tajam Revina pada Resti. "Hati-hati Vina..!" bisik Re

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 332. BERTEMU MUSUH LAMA

    "Bara memang brengsek..! Dia berkata dia adalah orang bebas..! Cuih..! Jangan harap..!" seru Freedy, mengungkapkan kekesalan hatinya. "Freedy, apakah benar Bara berkata begitu..?!" seru sang Jendral, yang mendengar seruan marah Freedy. "Benar Jendral." "Hmm. Pemuda licik itu benar-benar tahu posisinya saat ini Freedy..!" seru Graito. "Maksud Jendral..?!" seru Freedy kaget. Setelah mendengar sang Jendral seolah membenarkan ucapan Bara yang telah bebas. "Freedy, buka nalarmu..! Saat ini posisi kita dalam pengintaian pihak kepolisian. Dan aku mencurigai ada kerjasama antara pihak Bara cs dengan kepolisian, untuk menyelidiki serta membekuk kita. Karenanya kita tak mungkin mengajukan laporan pencabutan jaminan kita atas dirinya. Karena telah terjadi pergantian pejabat tinggi di kepolisian saat ini. Jika kita nekat melaporkan juga. Maka kemungkinan pihak kepolisian malah akan memeriksa kita, sehubungan dengan penjaminan yang kita lakukan. Benar-benar 'culas' si Bara ini..!" seru sa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status