Semua Bab PERJODOHAN TAK TERDUGA DENGAN CEO: Bab 1 - Bab 5

5 Bab

HARI YANG PANJANG

“Manager Reina, cepat ke ruangan saya!” ucap Pak Jo, Direktur Ma Coffe kepada Reina yang sedang disibukkan dengan pembuatan laporan keuangan. Semua mata tertuju pada Reina. Tanpa menjawab Reina langsung menuju ruangan Pak Jo. Ketika memasuki ruangan Pak Jo, badan Reina langsung dihamburi kertas laporan penjualan Ma Coffe yang menurun drastis sejak bulan lalu. “Kau sebenarnya bisa kerja tidak? Mengapa 2 cabang Ma Coffe kehilangan banyak pelanggan dan terancam tutup! Apa yang sudah kau lakukan selama ini?” wajah Reina dihujani oleh teriakan Pak Jo. Reina yakin pasti seluruh orang yang ada di kantor akan mendengarnya dan dia menjadi bahan gunjingan semua orang. “Saya sudah melakukan semua yang bisa saya lakukan Pak, tidak bukan hanya bisa namun lebih dari itu. Bahkan saya melakukan pekerjaan yang seharusnya bukan tugas saya. Untuk penjualan menurun hal ini tidak bisa dilimpahkan hanya kepada saya selaku manager namun dengan bagian pemasaran”“Sssttt, saya tidak ingin mendengar alasan y
Baca selengkapnya

RENCANA TAK TERDUGA

“Ada apa ma? Kenapa aku harus pulang mendadak begini? Apa ada hal buruk terjadi di rumah?” tanya Reina heran.“Tidak bukan hal buruk Rein, kamu tidak perlu khawatir. Mama hanya ingin bicara denganmu secara langsung di rumah, tapi kamu bisa pulang kan? Kalau bisa mama akan pesankan tiket untukmu.”“Bisa ma,” jawab Reina, ia berpikir untuk apa tetap disini jika tidak ada pekerjaan sebaiknya ia pulang saja ke rumahnya.“Okay okay, mama akan pesan tiket dari Perth menuju Glasglow sekarang. Kau ambil cuti saja dari pekerjaanmu Rein. Mama tutup ya masih banyak kerjaan. Take care Reinn,” ucap mamanya. "Tunggu ma, sebenarnya aku sudah tidak bekerja lagi mulai hari ini," Reina memotong omongan mamanya. Untuk beberapa saat tidak ada suara yang masuk dari telfon.Reina mulai khawatir. "Baik itu bukan masalah yang penting kau sehat dan bisa ke Glasgow besok."Telfon sudah ditutup. Suara Mama Grace tampak santai ketika mengetahui Reina sudah tidak bekerja, membuat Reina lega. Namun Reina masih
Baca selengkapnya

PERJALANAN

Reina telah menyiapkan barang yang tersisa untuk dibawa hari ini. Sebelumnya ia telah menghubungi pihak apartemen bahwa unitnya akan segera kosong, pihak apartemen pun datang pagi-pagi untuk mengecek kondisi apartemen Reina. Karena semuanya baik-baik saja, pemilik apartemen mengembalikan uang deposit.Reina memanggil taksi yang lewat dihadapannya namun semuanya telah terisi penumpang. Ia takut telat sampai ke stasiun, disaat keputusasaannya ini ada suara yang memangil dari arah basement.“Reina, kau ingin pergi?” ternyata itu Kyle. Dia datang diwaktu yang tepat.“Aku akan ke stasiun, 40 menit lagi keretaku datang tapi aku tidak mendapatkan taksi.”“Ayo aku antar,” belum selesai bicara namun Kyle sudah sigap mengangkat koper Reina dan memasukkannya kedalam bagasi mobil.Reina terdiam beberapa saat melihat Kyle yang berinisiatif untuk mengantarnya padahal mereka baru saling kenal. Letak stasiun sebenarnya tidak terlalu jauh dari apartemen Reina, namun saat ini adalah jam sibuk, jalanan
Baca selengkapnya

RENCANA YANG DITUTUPI

Bibi Betty merupakan wanita berumur 40 tahun, ia adalah adik satu-satunya mama Reina. Bibi Betty sudah berkeluarga, suaminya berkerja di perusahaan otomotif terbesar di negaranya. Saat ini suami Bibi Betty yang bernama Erick Watson sedang melakukan pekerjaan di luar kota dan anak mereka berama Michael Watson masih melakukan kegiatan di sekolahnya. “Ngomong-ngomong kamu dan mamamu sudah menyiapkan sesuatu untuk acaramu nanti?” tanya Bibi Betty kepada Reina.“Acara? Acara apa?” tanya Reina kebingungan.“Kau belum tau, sebentar lagi kau akan bertemu dengan laki-laki yang akan melamarmu.”“Hahh, apa maksud bibi? Aku tidak mengerti,” Reina terkejut, ia tidak pernah membicarakan tentang pertunangan dengan mamanya dan dengan siapa ia akan bertunangan sedangkan ia tidak memiliki pasangan saat ini.Bibi Betty pun tak kalah terkejut. Ia pikir Reina sudah mengetahui acara pertunangannya yang akan digelar beberapa hari lagi.“Aku datang,” terdengar suara dari arah pintu depan, suara wanita seper
Baca selengkapnya

PERTEMUAN

“Rein... Reina, kau sudah siap?” Mama Grace menghampiri kamar Reina dan mengajaknya untuk segera berangkat. Hari ini Mama Grace dan Reina akan pergi membeli gaun yang dikenakan untuk acara nanti malam.“Rein, mama masuk ke kamar ya,” ucap mama kembali karena tidak mendengar jawaban dari Reina. Klek. Mama Grace membuka pintu kamar Reina dan melihat Reina sedang bercermin.“Ayo Rein nanti kita terlambat,” Reina kembali tidak menjawab. “Rein...?” ucap mama Grace sekali lagi.Tubuh Reina berbalik, Reina berkata “Ma, aku takut,” Mama Grace terkejut mendengarnya.“Takut? Ada apa Rein?” ucap mama lembut.“Mama yakin dengan ini? Bagaimana jika aku tidak bahagia? Bagaimana jika dia meninggalkanku atau menyakitiku?” Reina nyerocos tanpa memberikan kesempatan Mama Grace untuk menjawab.“Mama jamin ia tidak akan melakukan hal buruk itu, mama tahu keluarganya dan mengenalnya dalam waktu yang lama, mendiang papamu juga sama. Mama akan menyerahkan perjanjian pernikahan agar kau bisa menuntutnya ji
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status