Home / Young Adult / SUAMIKU KETUA GENG MOTOR / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of SUAMIKU KETUA GENG MOTOR: Chapter 81 - Chapter 90

115 Chapters

081 || Menemani Viana

"Lebay banget, sih, lo, anjing! Tinggal naik aja apa susahnya?"Sagara begitu geram ada Viana yang begitu banyak tingkah. Ini sudah hampir jam 06.00 sore, bahkan langit saja mulai menggelap. Tapi, Viana malah memperhambat perjalanan mereka menuju apartement. "Nggak bisa, Gar! Gue nggak mau duduk di jok bekas cewek udik!" Viana tetap kekeh dengan pemikiran gilanya itu. Tidak memperdulikan Sagara yang wajahnya sudah memerah bersiap untuk mengamuk. "Anjing! Dasar cewek ribet banget!" Benar kata Danish, bahwa perempuan itu ribet dan banyak tingkah. Buktinya sudah ada di depan Sagara, dia baru saja percaya karena melihatnya sendiri. Sagaea menatap Viana penuh ancaman. "Viana, naik! Atau gue yang naikin!" Viana melotot kesal mendengar ucapan Sagara. "Mesum banget, sih lo!" Viana bergidik ngeri menatap Sagara. "Pokoknya gue nggak mau naik ke motor lo itu!" lanjut Viana sambil menghentakkan kakinya ke tanah yang becek.Sagara mengetatkan rahangnya, menghadapi Viana memang membutuhkan
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

082 || Keinginan Sagara

"Lo bego atau gimana? Udah jelas dia nyakitin lo, tapi masih aja lo pertahanin?" Sagara tanpa sadar membentak Viana. Saking emosinya dengan Viana yang mudah sekali dibodohi oleh setan bernama cinta. Ini yang dia hindari dari cinta yang dapat mengendalikan diri kita keluar dari prinsip yang sudah kita tentukan. Cinta akan membuat kita bertindak seperti orang bodoh dan selalu merugi."Tapi, gue cinta sama dia, Gar! Mungkin Ravin cuma emosi aja makanya dia bilang kaya gitu sama gue!" Viana mencoba untuk berpikir positif. Berbeda dengan Sagara yang sudah tersulut emosi, entah kenapa dia harus marah mendengar Ravin menyakiti Viana lewat kata-katanya. Dia bisa saja cuek, tapi saat ini dia justru ingin sekali menemui Ravin dan menyeret lelaki itu untuk baku hantam. Sial! Sagara benar-benar tersulut emosinya, terlebih respon Viana yang begitu bodoh menganggap Ravin hanya emosi saat mengatakan itu. "Emosi? Harus banget ngerendahin lo kaya gitu? Mikir, Viana! Cinta boleh, goblok jangan!" A
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

083 || Datang Terlambat

"Buruan, Viana! Lo nggak usah kebanyakan dandan!" Sagara yang saat ini bersandar di daun pintu kamar Viana, menatap gadis itu dengan lelah. Pasalnya Viana sibuk menata rambutnya sejak 5 menit yang lalu tidak selesai-selesai. "Lo udah cantik, anjir! Ngapain coba lo poleson bedak lagi?" Sagara menatap Viana yang kini memoleskan bedak bayi pada wajah cantiknya. Dia juga memakaikan liptin pada bibirnya agar tidak pucat. Pernak-pernik Viana membuat Sagra berulang kali menarik napas lelah. Bersama Viana selama 2 bulan, Sagara banyak sekali mengalah dan bersabar. Entah apa yang membuat hati Sagara tergerak melakukan semua itu pada Viana. "Iih, bentar dulu, Gar! Gue nggak mau keliatan pucat!" Selain itu dia juga semalaman menangis membuat matanya bengkak. Jadi dia menutupinya menggunakan eyeliner. "Lam banget, anjir! Yang ada kita telat!" Sagara berdecak pelan sambil melipatkan kedua tangan di depan dada.Viana menoleh dengan cengiran, masih merapihkan rambutnya yang menurut Sagara su
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

084 || Berangkat Bersama

"Kalian berdua kenap telat? Hah?" Bu Ajeng menatap tajam pada kedua muridnya yang duduk di depannya.Viana menjawab dengan tenang. "Macet, Bu!" "Alesan aja kamu, Viana!"Bu Ajeng mengambil buku catatan murid yang sering kali membuat ulah. Dia mencatat nama Viana dan juga Sagara yang hari ini terlambat. Nama Viana dan Sagara hampir memenuhi buku catatan karena ulah mereka setiap harinya."Ibu, udah panggil Ravin ke sini buat hukum kalian berdua!" lanjut Bu Ajeng menutup bukunya dengan cepat. Viana seketika mendadak panik mendengar nama Ravin disebut oleh Bu Ajeng. Jangan sampai Ravin tahu jika dia berangkat bersama Sagara, dia saja sudah senang kita datang terlambat ke sekolah. Viana melirik Sagara yang masih terlihat santai pada posisinya. Susah Sagara tidak merasa terbebani dengan hubungan mereka. Berbeda dengan Viana yang memiliki banyak ketakutan kalau hubungannya dengan Sagara terungkap. "Selamat pagi, Bu!"Suara Ravin mengetuk pintu ruang BK. Dia masuk setelah dipersilahkan
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

085 || Penjelasan Viana Pada Sahabatnya

"Jadi, Sagara itu selingkuhan lo? Terus gimana hubungan lo sama Ravin? Kalian putus?"Rachell yang baru saja datang bersama Kanara setelah memesan makanan. Melempar serentet pertanyaan pada Viana dalam satu kali tarikan napas. Viana berdehem pelan untuk mengurangi rasa gugup yang hinggap dalam dirinya sejak tadi. "Hubungan gue sama Ravin baik-baik aja, kok! Dan omongan lo yang bilang Sagara selingkuhan gue itu fitnah, ya!" Viana menyedot es coklat miliknya untuk mengalihkan perhatian Kanara yang menatapnya lekat. Tidak ada yang keluar dari mulut Kanara, mungkin sahabatnya itu masih marah padanya. "Gue nggak fitnah, Vi! Cuma liat sikap Sagara kemaren-kemaren sama lo! Dan liat lo berangkat bareng sama Sagara tadi buat gue yakin kalo lo punya hubungan sama Sagara!"Dengan lancarnya Rachell membalas ucapan Viana dengan cepat. Bakat Rachelk dalam soal debat tidak usah diragukan lagi, lawannya sudah pasti akan kalah telak. Sayangnya, Viana sudah menyiapkan jawaban untuk itu."Najis bang
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

086|| Undakan Tangga

"Bokap gue nggak setuju gue sama Ravin!" Viana menarik napas panjang kala mengingat hal itu. Dia mengaduk-aduk soto miliknya dengan malas. "Emang Ravin pernah ketemu Om Arthur?" Seyra tidak bisa menahan rasa terkejutnya. Pasalnya selama mereka berteman dengan Viana, jarang sekali melihat Arthur ada di rumah.Viana mengangguk pelan. "Pertama kali ketemu bokap gue udah nggak suka sama Ravin. Makanya pas itu Ravin disuir dari rumah, Papa juga ngomong nggak enak sama Ravin.""Vi? Kenapa lo nggak cerita sana kita?"Rachell mendekat kala melihat kesedihan yang tergamar pada wajah Viana. Kanara yang semula duduk di sebrang Viana, berpindah duduk di samping Viana. "Gue takut nambah beban sama kalian. Selama ini gue terlalu banyak ngeluh sama kalian, gue selalu ngerasa kalo gue yang cuma masalah hidup tanpa mikirin masalah kalian juga!"Viana menunduk lesu sambil mendorong mangkoknya agak mejauh darinya. Dia sudah tidak berselera makan, bahkan jika Sagara tidak memasakan Viana makan malam.
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

087 || Masalah Viana

"Viana! Lo keterlaluan anjing!" Sagara berteriak sambil berlari mendekat pada tubuh Alin yang sudah tak berdaya. Alin sudah tak sadarkan diri di pangkuan Sagara. Viana menggeleng dengan ekspresi panik. Tubuhnya secara reflek bergetar ketakutan, dia terus menerus menggelengkan kepalanya. "Bu-bukan gue!" Viana semakin panik saat seluruh pasang mata menatap Viana penuh penghakiman. Dia menggeleng semakin panik, saat semua krang menuduh dia lah yang mendorong Alin. Kenyataannya tidak seperti itu, Viana merasa jiak dia menjelaskan yang sebenarnya terjadi itu percuma. Apalagi ketika di posisinya berdiri tidak ada CCTV yang bisa membuktikan hal yang sebenarnya terjadi."Nggak usah ngelak, bangsat! Kalo sampe terjadi apa-apa sama Alin! Lo yang bakal gue pegang, Viana!" Setelah mengatakan itu, Sagara mengangkat tubuh Alin. Dia membawa tubuh Alin menuju mobil Pak Darwis yang salah satu staff TU SMA Galaksi. Mereka akan membawa Alin pada rumah sakit terdekat. Darah Alin terus mengalir memb
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

088 ||Adik Tiri Sagara

"Maaf, aku gagal jagain Alin, Ma!"Sagara menundukan wajahnya di depan Kinan yang menatapnya penuh amarah. Ada rasa bersalah dan juga benci dalam diri Sagara melihat Kinan begitu marah mendengar Alin terjatuh dari atas tangga. Sagara termenung dalam diam, apakah jika dia yang ada di posisi Alin, Kinan akan semarah ini? Jawabannya tentu saja tidak, sudah banyak hal yang dilewati Sagara selama 18 tahun hidup. Kinan tidak pernah memperdulikan Sagara sebagai anaknya. Kinan tidak pernah menganggap kehadiran Sagara, Kinan hanya menganggap Sagara sebagai anjing pesuruh. Semua keinginan Kinan harus dipenuhi oleh Sagara, termasuk menjaga Alin— adik tirinya. "Kamu bisanya apa, Sagara? Saya cuma nyuruh kamu jagain Alin, kenapa kaya gitu aja nggak becus! Dasar beban!" Kinan menatap Sagara yang wajahnya mirip seperti Daniel penuh kebencian. Dia menoleh pada Alvaro, suaminya yang usianya lebih muda darinya. Dia menatap rasa bersalah pada Alvaro. "Sayang, aku minta maaf. Gara-gara anak sialan it
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

089 || Ketegangan Kinan dan Viana

"Asal Tante tau aja! Kejadiannya nggak seperti yang orang lain kira!" Suara Viana bergetar menahan tangis. Perkataan Kinan membuat Viana sakit hati. Dia dikatai kriminal dan membawa nama Arthur. Tanpa Kinan mengatakan Arthur akan kecewa padanya, Viana sudah tahu itu. Tidak perlu orang lain yang mengatakannya itu akan semakin membuat Viana takut dan sedih. "Kamu masih mau ngelak, hah? Padahal udah jelas kalo kamu yang dorong Alin!" Kinan menunjukan secara jelas kebenciannya pada Viana melalui tatapannya. "Gara-gara kamu sekarang Alin masuk rumah sakit! Kalo sampe terjadi sesuatu sama Alin! Saya nggak segan-segan buat jeblosin kamu ke penjara!""Bu Kinan, tolong tenang dulu! Saya ingin menyelesaikan masalah ini secara ke keluargaan— "Perkataan Irwan dipotong oleh Kinan, membuat pria dengan jabatan kepala sekolah itu sedikit kesal. Tetapi, Irwan tetap mempertahankan keramahannya dan kesopanannya pada Kinan wali muridnya. "Kekeluargaan? Bapak masih nahan murid kriminal kaya dia?" Kin
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

090 || Penjelasan Viana Pada Sagara

"Gue nggak nyangka kalo lo bakal senekat ini!" Sagara menatap Viana penuh kekecewaan. Dia mencoba untuk menyembunyikannya dibalik wajah datar khas seorang Sagara. Sagara baru saja kembali dari rumah sakit, setelah dia mendengar kondisi Alin yang saat ini koma. "Gu— "Viana tidak bisa melanjutkan perkatannya. Lidahnya mendadak kelu untuk mengeluarkan suaranya. Viana hanya mampu menunduk dengan kedua tangn yang saling meremas sisi baju tidur yang dia kenakan. "Lo tau keadaan Alin sekarang?" Sagara menarik napas panjang sebelum meanjutkan ucapannya. "Dia koma di rumah sakit!"Viana mengangkat wajahnya dengan ekspresi terkejut. Dia sudah menduga bahwa keadaan Alin akan separah ini. "Gue tau lo sebenci itu sama Alin, Vi! Tapi, gue nggak nyangka kalo lo bakal bertindak sejauh ini!" Sagara masih terus berbicara untuk mengeluarkan unek-unek dalam dirinya. Sagara begitu kecewa pada Viana. Kenapa Viana harus melakukan hal sekeji ini? "Gara! Gue mohon sama lo! Tolong dengerin penjelasan g
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status