Semua Bab SUAMIKU KETUA GENG MOTOR: Bab 91 - Bab 100

115 Bab

091 || Rasa Kasihan

"Lo tenang aja! Gue bakal jagain lo!"Sagara melepaskan hekm full face dan metakannya di atas motor. Dia membantu Viana melepaskan helmnya. Sudah menjadi rutinitas pagi Sagara dalam beberapa hari terakhir. Berangkat dan pulang bersama Sagara, membantu gadis itu melepaskan helm dan naik turun dari motor besarnya."Apa, sih? Gue nggak takut, ya sama mereka!" Viana mendengus kesal mendengar ucapan Sagara yang seolah mengtakan Viana takut setelah kejadian kemaren. Sagara benar, Viana sedikit takut tapi bukan berarti dia tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Viana sanggup menghadapi semua murid SMA Galaksi seorang diri, karena dia tahu ketiga sahabatnya tidak akan berada di pihaknya. Melihat tatapan yang mereka tunjukan emaren membuat Viana sadar. Sedekat apapun hubungan mereka, tidak membuat mereka mempercayai Viana. Padahal seharusnya mereka tahu bahwa Viana tidak mungkin melakukan itu. Viana tersenyum pedih, dia sudah tidak memiliki siapapun lagi. "Gara! Makasih, udah percaya sama gue!
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

092 || Kantin

"Apa? Gue salah?" Meylani melangkah mendekati Viana dengan tatapan remeh. "Bukannya selama ini bokap lo nggak pernah peduli sama lo?" Dia memainkan kunci mobil di tangannya sambil menatap Viana."keliatan aja, sih! Bokap lo nggak pernah dateng ke sekolah dan malah digantiin sama asistenya!""Kalo bukan nggak peduli apa namanya?" Rasa irinya pada Viana semakin hari berubah menjadi benci. Dia selalu mencari tahu tentang Viana, memperhatikan Viana setiap kali di sekolah. Dia ingin mencari kelemahan Viana dari kebiasaan gadis itu setiap harinya. Berhasil! Meylani mendapatkan kelemahan Viana yaitu Arthur Rajendra yang tak pernah memperdulikan Viana selama ini. Dia tidak menyangka jika tebakannya benar, awalnya Meylani ragu bahwa Arthur adalah kelemahan Viana. "Tutup mulut lo, anjing! Lo nggak tau apa-apa tentang kehidupan gue!" Teriak Viana tertahan dengan kedua tangan saling mengepal kuat. Dia tidak suka jika kehidupannya diusik. Itu adalah hal sensitif untuk Viana, siapapun orangnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

093 || Perundungan Viana

"Nggak! Bukan gue yang dorong Alin!" Viana tertahan sambil menutup telinganya dengan kedua mata terpejam. Kedua bahunya bergetar ketakutan kala bayangan masa lalunya berputar bagai kaset rusak. Viana dengan trauma nasa lalunya tidak ada yang tahu selain Viana dan keluarganya. Dulu Viana yang terpuruk setelah kehilangan Alesha, ditambah mendapatkan perundungan di sekolah. Rasa iri di tengah teman-teman sekolahnya yang masih memiliki sosok Ibu. Di tambah dengan teman-temannya yang mengejek Viana kecil danmenjauhi Viana karena tidak memiliki sosok Ibu. "Seharusnya lo dikeluarin dari sekolah, anjing!"Teriakan murid itu memasuki indra pendengaran Viana. Padahal dia sudah menutup kedua telinganya menggunakan telapak tangannya. "Mentang-mentang bokap lo donatur tetap! Jadi, lo bisa bertingkah kaya sebangsat itu!"Makian pedas dengan lemparan tomat dan juga telur busuk mengenai Viana. Dari ujung kepala sampai ujung kaki Viana dipenuhi oleh tomat busuk dan pecahan telur. Bau busuk membuat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

094 || Pingsan?

"Masih nggak percaya sama ucapan gue?" Sagara menyapu pandang ke seluruh kantin. Reflek para murid yang semula menatap ke arah Sagara kini menunduk kala Sagara menatap mereka satu persatu. "Omong kosong, anjir! Lo tanya bukti sama gue? Tapi, lo juga nggak ngasih bukti atas omong kosong lo itu!"Meylani melupakan rasa takutnya pada Sagara. Dia memaksakan diri untuk melawan Sagara. Sagara mengangguk dengan tangan yang mengepal semakin kuat. "Gue bakal buktiin ke kalian, tapi nanti!"Setelah itu dia berbalik dengan amarah yang tertahan. Dia tidak bisa melampiaskan emosinya pada Meylani. Dia takut jika dirinya akan kebablasan dan menyakiti Meylani. Bukan apa-apa dia hanya tidak ingin menyakiti perempuan. Dia keluar dari kantin dengan langkah lebar. Sagara mengeluarkan ponsel dari saku celananya untuk menghubungi sahabatnya. Tadi dia menyuruh Satya untuk membeli seragam di koperasi untuk Viana. Dia juga menyuruh Danish dan Kenzo untuk mencari tahu bukti kejadian Alin terjatuh. "Sagara
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

095 || Tersentuh Dengan Kebaikan Sagara

"Tolong siapapun Viana pingsan!" Teriakan Rachell dari dalam kamar mandi membuat Satya yang sejak tadi menunggu di luar. Segera masuk dengan tergopoh-gopoh. Dia terkejut saat melihat Viana pingsan dengan kepala di pangkuan Rachell. "Satya, tolong bawa Viana ke UKS!" Seyra bangkit menatap penuh permohonan pada Satya. Dia bersyukur ternyata Satya masih ada di dekat toilet perempuan. Sehingga teriakan penuh kepanikan Rachell terdengar oleh Satya.Satya tersadar dari rasa terkejutnya. Dia mengangguk pada Seyra, kemudian mendekat pada Viana. Bersiap untuk mengangkat gadis itu untuk dibawa ke UKS. "Biar gue aja!"Kedatangan Sagara menghentikan pergerakan Satya. Sagara menyuruh Satya untuk menyikir, dia yang akan membawa Viana ke UKS. Tanpa mengucapkan apapun lagi, Sagara segera mengangkat tubuh Viana keluar dari toilet. Dia sedikit berlari menuju UKS dengan Viana dalam gendongannya. Wajah yang dipenuhi oleh rasa panik penuh kekhawatiran tak bisa ditutupi lagi. Semua murid yang berpapas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

096 || Jemput Di Depan Kelas

"Viana? Lo miskin, hah? Sampe nggak bisa makan lo!" Seyra segera melempar pertanyaan pada Viana yang baru saja membuka mata. Kanara yang kesal pada Seyra, menarik gadis itu ke belakang. Kanara yang berjalan mendekat pada Viana, dan menyerahkan teh hangat pada sahabatnya itu. "Di minum dulu, Vi!" Viana mencoba untuk duduk di bantu oleh Kanara. Tubuhnya benar-benar lemas, dia tidak memiliki tenaga untuk membuka suara. Viana menerima gelas berisi teh hangat mulai menyeruputnya dengan pelan. Dia menatap sekitar UKS mencari sosok Sagara ternyata nihil. Hanya ada Kanara dan Seyra saja di sini. "Lo cari Rachell? Dia lagi ke kantin, Vi beliin makanan buat lo!" Kanara mengira jika Viana mencari Rachell. Kenyataanya yang dicari Viana itu Sagara yang beberapa saat lalu memilih untuk keluar. Tidak ingin menunggu Viana sadar terlebih dahulu. Dan ketiga sahabat Viana tidak mencegahnya, justru mereka senang. Sejak tadi Rachell tampak tak nyaman dengan adanya Satya bersama Sagara. "Lo
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-11
Baca selengkapnya

097 || Geng Onryx

"Ayo, pulang!" Sagara menarik lembut tangan Viana, lalu berjalan membelah kerumunan murid yang sejak tadi membicarakannya. Kedatangan Sagara di kelas Viana menimbulkan banyak pertanyaan di benak para murid. Bahkan di depan kelas Viana dikerumunin murid-murid kelas lain karena adanya Sagara dan ketiga sahabatnya. "Kenapa lo sampe jemput gue di depan kelas segala?" Viana menarik kembali tanganny dari Sagara. Dia menatap bingung Sagara, sambil melirik sekitar yang memperhatikan mereka sambil berbisik. Membicarakan tentang argumen mereka tentang Viana dan Sagara yang tentunya tidak benar. Ucapan pedas dari beberapa murid masih bisa Viana dengar. Di sini Viana tahu disaat dia sedang dalam masalah seperti ini. Murid-murid yang dulunya selalu memuja Viana dan membela Viana ketika Viana melakukan kesalahan. Kini menunjukan sifat asli mereka yang begitu membenci Viana, cukup mengejutkan bagi Viana. Dia baru menyadari jika tidak ada yang benar-benar tulus padanya, selain ketiga sahabatnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-11
Baca selengkapnya

098 || Kinan

"Ini mobil siapa, Gar?" Viana menatap mobil BMW X3 berwarna hitam di parkiran sekolah. Dia terkejut saat Sagara dengan mudahnya membuka kunci mobilnya."Mobil Satya! Gue pinjem dulu buat nganterin lo pulang!"Sagara masih dengan rangkulannya pada bahu Viana. Dia membawa Viana mendekati kuris penumpang. Sagara melepaskan rangkulannya pada Viana, lalu membukakan pintu untuk Viana. "Cepet masuk, Vi!" Sagara mempersilahkan Viana untuk masuk ke mobil dengan segera. Ini pertama kalinya Sagara bersikap seperti ini. Membukakan pintu mobil hanya pada Viana saja. "Hah?" Viana seperti orang linglung. Dia menatap Sagara menuntut penjelasan. Dia beneran tidak mengerti, untuk apa Sagara meminjam mobil pada Satya jika Sagara saja membawa motor pagi ini."Apanya yang 'hah'?"Sagara mernyengitkan alisnya bingung. Kenapa Viana diam saja tidak segera masuk? Dia mulai kesal dengan tatapan para murid yang kini memperhatikan Sagara dan juga Viana. Mereka benar-benar manusia dengan tingkat kekepoan pal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-11
Baca selengkapnya

099 || Teror?

"Oh, Tuhan!" Viana mundur 2 langkah saat membuka loker miliknya kumpulan kertas berjatuhan seketika. Viana menutup hidungnya dengan rapat kala bau busuk memasuki indra penciumannya. Viana membungkuk memungut gumpalan kertas yang jatuh di dekat sepatunya. Dia membukanya, lalu mernyengir bingung membaca kalimat yang tertulis dengan tinta merah."Kamu mati?" Viana meremas kembali kertas tersebut seperti semula. Dia melirik sskitar yang memperhatikan Viana. "Apa sih, isi lokernya kenapa bau busuk banget?" Bisikan salah satu siswi yang berdiri di ujung dapat di dengar oleh Viana. "Nggak tau! Pergi aja, yuk!" Siswi satunya segera menarik temannya untuk pergi dari sini. Tak tahan dengan bau busuk yang berasal dari loker Viana. Kedua siswi itu saja tidak tahan, bagaimana dengan Viana?Perut gadis itu sudah bergejolak sejak tadi, rasanya mual sekali mencium bau busuk dari dalam lokernya. Sambil menahan rasa mual, Viana mengeluarkan semua gumpalan kertas dari dalam loker. "Sialan!" Via
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

100 || CCTV

"Buku sejarah saya ketinggalan di rumah. Makanya saya mau Mabil buku di loker, saya kaget pas pertama kali buka gumpalan kertas langsung keluar."Viana menarik napas sejenak sebelum melanjutkan ucapannya lagi. "Saya nyium bau busuk dari dalem loker, pas saya keluarin semua kertas itu saya kaget pas liat ada bangkai tikus!"Viana meremas ujung rok yang dikenakannya. Dia masih dilanda rasa syok dengan apa yang dia alami pagi ini. Siapa yang tega mengirim bangkai tikus di lokernya?"Loker kamu isinya apa aja sebelumnya?" Bu Ajeng menatap muridnya yang kini masih terlihat gemetar, tapi tak separah tadi. "Saya jarang buka loker, Bu selama ini. Saya juga cuma naruh buku tulis satu aja di sana!" Viana dengan cepat menjawab pertanyaan Bu Ajeng. Semua pertanyaan berputar di kepalanya, dia memikirkan siapa pengirim bangkai tikus tersebut. Saat ini Viana memiliki banyak pembenci di sekolah, tapi dia tidak bisa asal menuduh salah satu dari mereka yang mengirimkan teror pagi ini.Bu Ajeng mern
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status