Home / Romansa / Cinta Baruku untuk Membalas Mantan / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Cinta Baruku untuk Membalas Mantan: Chapter 121 - Chapter 130

345 Chapters

Bab 121

Setelah menyusuri koridor, Elvina tiba di depan ruang presdir. Dia mengangkat tangan untuk mengetuk pintu."Masuk." Terdengar suara rendah dari dalam.Elvina mendorong pintu dan masuk. Ketika mendongak sedikit, dia melihat pria yang duduk di belakang meja mahoni. Pria itu memakai setelan abu dan dasi. Penampilannya terlihat sangat serius. Apalagi, alisnya agak berkerut dan wajahnya agak suram."Pak Raiden, ini dokumen yang kamu mau," ucap Elvina dengan sopan sambil meletakkan dokumen itu di atas meja.Raiden sama sekali tidak melihat dokumen itu. Tatapannya terus tertuju pada Elvina. Karena meja tidak terlalu tinggi dan Elvina berdiri agak jauh, Raiden bisa melihatnya dari ujung kaki hingga ujung kepala.Elvina memakai pakaian profesional berwarna hitam. Kakinya yang ramping dan indah terpampang jelas karena dia memakai rok pendek. Penampilannya terlihat menawan, seksi, dan profesional.Ketika melihat Raiden tidak berbicara, Elvina membungkuk sedikit dan berujar, "Pak Raiden, kalau ngg
Read more

Bab 122

Setelah membaca email itu, seorang staf sontak menghampiri Elvina untuk bergosip. "Tadi kamu dipanggil ke ruang presdir. Kami kira Pak Raiden tertarik padamu. Rupanya kamu dipanggil untuk minum kopi sambil mendengar ceramahnya? Pantas saja, kamu kelihatan murung waktu kembali.""Masa?" Elvina meraba wajahnya."Ya." Staf itu mengangguk, lalu bertanya dengan penasaran, "Pak Raiden kelihatan seperti pria yang lembut. Apa dia sangat galak tadi?"Awalnya, Elvina masih memikirkan cara untuk menjawab para staf jika mereka bertanya tentang apa yang terjadi di ruang presdir. Untungnya, ada email ini yang bisa menjadi tamengnya.Elvina mengembuskan napas, lalu melambaikan tangannya. "Ya begitulah, kamu pasti paham."Begitu email itu dikirimkan, suasana di Grup Polaris menjadi tenang kembali. Ketika Elvina pergi ke kantin untuk makan, tidak ada lagi pria yang mendekatinya.Beberapa staf yang makan bersama Elvina sedang asyik bergosip. Mereka membahas kabar yang menghebohkan dunia maya beberapa ha
Read more

Bab 123

Karena tidak bisa menang dari Elvina, Maya hanya bisa membiarkan Elvina mengantarnya ke bandara. Sebelum memasuki ruang tunggu, Maya menggenggam tangan Elvina dan berulang kali memintanya menjaga kesehatan. "Nona, kalau lagi sedih, telepon saja aku. Jangan melakukan hal yang aneh-aneh.""Ya." Elvina mengangguk dengan patuh, lalu melambaikan tangan sambil tersenyum. "Ya sudah, sampai jumpa lagi.""Ya." Maya akhirnya memasuki ruang tunggu dengan enggan.Ketika Elvina pulang, waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam lewat. Begitu mobilnya tiba di basemen, satpam berkata, "Nona, ada orang yang menunggumu di lobi."Setelah mendengarnya, Elvina mengira orang itu adalah Peter karena Peter tidak punya kartu akses. Soalnya, Peter sudah dua kali lupa membawa kartunya.Namun, Elvina merasa agak bingung. Peter sudah tinggal di sini beberapa hari. Resepsionis seharusnya mengenalnya dan bisa membantunya, 'kan?Setelah Elvina memarkirkan mobilnya, dia naik lift untuk pergi ke lobi. Alhasil, yang menungg
Read more

Bab 124

Raiden merasa suhu tubuhnya naik. Samar-samar, dia bisa mencium aroma manis dari kue. Ini membuatnya tak kuasa menelan ludah dan menghampiri Elvina.Elvina yang sedang menyantap kue pun kaget karena ada yang tiba-tiba meraih bahunya. Dia lantas berteriak karena kehilangan keseimbangan. Tangannya masih memegang garpu saat tubuhnya diangkat ke meja makan."Apa yang kamu ...." Sebelum Elvina sempat menarik napas, bibir Raiden yang panas mendarat di bibirnya.Karena meja makan tidak terlalu tinggi, Raiden membungkukkan badannya sambil memegang wajah Elvina. Dia menggigit dan mencium dengan penuh hasrat.Setelah menjilat mentega di bibir Elvina hingga bersih, Raiden membuka mulut Elvina secara paksa, lalu bermain dengan lidahnya.Tadi Elvina makan banyak kue. Sekarang mulutnya dipenuhi aroma mentega dan mangga. Raiden mencicipi semuanya, tetapi masih merasa tidak puas.Jadi, Raiden merangkul pinggang Elvina dan mendekapkannya ke pelukannya. Melalui pakaian yang tipis, tangannya bisa merasak
Read more

Bab 125

Tatapan Raiden tertuju pada bibir Elvina. Saat melihatnya menjilat bibir dan tak sengaja menjilat rambutnya, hasrat Raiden makin terbangkitkan. Dia menunduk dan mencium Elvina lagi.Elvina yang merasa enggan pun melanjutkan perlawanannya. Sayangnya, tenaganya tidak akan bisa dibandingkan dengan tenaga pria. Sebaliknya, pakaiannya menjadi sangat berantakan."Raiden, jangan sentuh aku!" Elvina membenamkan wajahnya di bantal sambil memelototi Raiden. Karena tidak bisa menang, dia hanya bisa memaki Raiden, "Kamu sudah tua, tapi masih menyentuh wanita muda sepertiku! Kamu nggak merasa malu? Lepaskan!"Raiden mengernyit saat melihat Elvina masih punya tenaga untuk memakinya. "Aku cuma lebih tua sembilan tahun darimu. Jangan bicara seolah-olah aku ini pria tua berusia 50 tahun."Elvina terkekeh-kekeh. "Kalau kamu benaran 50 tahun dan masih menyentuhku, itu namanya kamu binatang dan aku harus memanggilmu kakek.""Kalau kamu ingin memenuhi kebutuhan fisiologismu, cari saja wanita lain. Cari Dap
Read more

Bab 126

Raiden hanya pernah menyentuh Elvina beberapa kali. Sekali saat berada di Vila Swallow, tetapi Owen tiba-tiba mengetuk pintu dan mengganggu mereka. Sekali lagi saat di hotel Maxim. Saat itu, Elvina di bawah pengaruh obat. Keduanya tidak seperti bercinta karena Raiden seperti alat bagi Elvina.Kali ini, Raiden benar-benar merasakan betapa halusnya kulit Elvina. Wanita ini manis, tetapi tidak membuatnya enek. Saat digigit, mulutnya dipenuhi aroma susu.Entah berapa lama kemudian, langit di luar menjadi makin gelap. Tiba-tiba, turun hujan deras.Di ruang yang gelap, ranjang yang empuk terlihat berantakan. Meskipun AC menyala, suasana justru terasa panas.Elvina meringkukkan tubuhnya dan berbaring di samping Raiden. Keringat membuat rambutnya agak basah dan menempel di pipinya. Dia memicingkan matanya, terlihat sangat lelah.Beberapa saat kemudian, Elvina tiba-tiba bangkit dan mengangkat kakinya. Tangannya memegang kepala Raiden.Rambut hitam Elvina yang mengenai dada Raiden membuatnya mer
Read more

Bab 127

Ketika Elvina bangun, waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang lewat. Dia terkejut melihat jam di ponsel. Kemudian, dia baru teringat bahwa Raiden telah membantunya mengajukan cuti sehingga merasa tenang kembali.Saat melihat tidak ada siapa pun di kamar, Elvina mengira Raiden sudah pergi. Dia memakai jubah tidurnya, lalu berjalan keluar tanpa alas kaki.Sebelum Elvina tiba di ruang tamu, dia sudah melihat Raiden keluar dari dapur. Pria ini memakai kemeja putih dan jas hitam. Wajahnya terlihat segar, bahkan terdapat sedikit kepuasan."Kok kamu masih di sini?" tanya Elvina tanpa sadar.Raiden mengedarkan tatapan kepadanya. Untuk sesaat, tatapan Raiden tertuju pada area leher yang terbuka. "Rumahmu juga rumahku. Masa aku nggak boleh di sini?"Elvina seketika tidak bisa berkata-kata. Dia baru teringat bahwa dirinya membeli apartemen ini dengan kartu bank Raiden. Memang benar bahwa dia tidak berhak mengusir Raiden dari sini. Dia menjilat bibirnya yang kering, lalu hendak mengambil jus jeruk.
Read more

Bab 128

Pada akhirnya, Elvina bahkan tidak tahu apakah hari sudah sore atau sudah malam. Dia sempat bangun dua kali dan makan sedikit ....Ketika membuka matanya kembali, langit sudah terang. Elvina segera bersiap-siap dan berangkat ke kantor.Pagi ini ada rapat. Namun, karena hanya pertemuan kecil dan yang hadir cuma sekitar enam orang, suasana pun tidak begitu menegangkan.Elvina duduk di depan meja sambil merenung. Kenapa dirinya memercayai penjelasan Raiden begitu saja? Pada akhirnya, Elvina menyimpulkan bahwa pesona Raiden terlalu kuat, sampai-sampai dirinya kehilangan kemampuan untuk berpikir.Setelah pikirannya jernih kembali, Elvina baru menyadari bahwa jawaban yang diberikan Raiden memiliki banyak kecurigaan."Oke, kalian istirahat sepuluh menit dulu. Setelah itu, kita lanjutkan lagi." Ketua tim menekan remot untuk menghentikan layar LCD yang menampilkan data, lalu keluar untuk minum air.Seorang staf tiba-tiba melirik Elvina dan bertanya, "Elvina, kamu terus menunduk sejak tadi. Ada
Read more

Bab 129

Elvina menggulir layar ke bawah. Ketika melihat pesan-pesan dari para netizen, dia tak kuasa menghela napas. Ternyata penampilan begitu penting. Cuma karena Raiden tampan, mereka semua langsung memaafkan kesalahannya. Namun, harus diakui bahwa Raiden memang sangat macho.Elvina tidak membaca pesan-pesan di grup lagi. Dia meletakkan ponselnya. Ketika mendongak, ternyata para staf sudah kembali dan semua orang menatapnya.Elvina memegang gelas, tetapi tidak mengangkatnya. Dengan ragu-ragu, dia bertanya, "Ada apa?""Elvina, ponselmu terhubung ke layar. Kamu nggak tahu?" tanya seorang senior yang duduk di sampingnya sambil menunjuk ke layar LCD.Layar ponsel Elvina masih menyala. Dia buru-buru mematikan ponselnya, lalu mengangkat gelas dan meminumnya untuk menutupi kecanggungannya. "Oh, maaf sekali. Aku nggak tahu."Setelah ketua tim masuk, rapat pun dilanjutkan, seolah-olah tidak ada yang peduli pada masalah sebelumnya. Elvina mengira mereka masuk terlalu lambat sehingga tidak melihat apa
Read more

Bab 130

"Baik." Peter melirik Raiden. "Ngomong-ngomong, ada dua trending topic tentangmu. Apa perlu dihapus dari internet?""Tentang apa?" Alis Raiden berkerut."Ini karena Bu Elvina nggak sengaja menghubungkan ponselnya dengan layar saat pertemuan tim ...." Owen berdeham, lalu menceritakan semua yang didengarnya dari sekretaris tadi.Jujur saja, ini pertama kalinya tubuh bosnya tersebar di internet.Ketika Owen menjelaskan, Raiden membuka internet dan melihat keluhan Elvina di grup. Seketika, dia tergelak saking kesalnya.Raiden memijat dahinya dan berujar, "Dihapus saja, termasuk yang ada di grup perusahaan. Setelah kamu antar barang, nggak usah kembali ke kantor lagi. Langsung balik ke Vila Swallow saja."Owen mengiakan, lalu langsung meninggalkan ruang presdir.Elvina yang sering membuka internet tentu melihat kedua trending topic itu. Dia bisa membayangkan seperti apa reaksi rekan kerjanya saat melihat ini. Sungguh memalukan!Untungnya, trending topic dan pembahasan ini segera menghilang
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
35
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status