Home / Romansa / Cinta Baruku untuk Membalas Mantan / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Cinta Baruku untuk Membalas Mantan: Chapter 131 - Chapter 140

345 Chapters

Bab 131

Raiden menyipitkan matanya sejenak, lalu masuk ke kamar tidur, mengambil sesuatu, dan kembali ke ruang pantri. Ia berdiri di belakang Elvina, lalu menunjukkan kalung di depan matanya. Elvina melirik liontin itu, lalu mengerutkan kening dengan kesal. "Kalau itu barang berhargamu, simpan saja sendiri, kenapa tunjukkan ke aku?"Raiden menjulurkan tangannya, lalu mengambil foto dari dalam liontin dan membaliknya. Elvina melihat sisi lainnya menunjukkan seorang pria muda dengan senyuman lembut. Wajahnya agak mirip dengan Raiden."Ini kakak ketigaku," jelasnya sambil menunjuk pria dalam foto itu. "Kalung ini juga miliknya."Elvina terdiam sesaat, otaknya masih mencoba mencerna. Dia melihat foto itu, lalu menoleh ke arah Raiden."Kalung pasangan ini dibeli kakak ketigaku setelah dia nikah sama Daphney," lanjutnya.Raiden mengangkat tangannya untuk meraih dagu Elvina yang hangat dan lembut. "Sebelum meninggal, kakak ketigaku memberikanku kalung ini. Dia ingin meletakkan fotonya bersama Daphney
Read more

Bab 132

Elvina sendiri tidak tahu bagaimana akhirnya dia kembali ke kamar. Tubuh Raiden begitu panas, setiap sentuhan seolah-olah bisa membuatnya hangus terbakar.Ponsel di meja samping ranjang terus bergetar tanpa henti. Setelah terputus selama dua detik, ponselnya kembali bergetar lagi. Seakan-akan peneleponnya tidak akan menyerah sampai panggilannya diterima.Saat Raiden mencengkeram pinggangnya, Elvina secara refleks menoleh ke layar ponsel dan melihat siapa yang menelepon. Tiba-tiba, dia merasa kesal. Dia menghindari ciuman pria itu, meraih ponsel dengan tangan, langsung mematikannya, dan melemparkannya ke dalam laci. Setelah itu, dia membungkuk dan mencium Raiden dengan penuh inisiatif.Raiden menyadari tindakannya tetapi tidak mengatakan apa pun. Sebaliknya, dia menggigit ringan bibir bawahnya yang lembap dan tertawa pelan.Keesokan paginya, Elvina terbangun saat alarm berbunyi.Mungkin karena suhu ruangan yang cukup dingin akibat AC, kulit mereka yang bersentuhan langsung tidak terasa
Read more

Bab 133

Saat masih berjaya, Keluarga Elvina sering menghadiri acara lelang perhiasan dan menghabiskan puluhan miliar dalam sekejap. Setelah bersama Raiden, dia memiliki kartu hitam tanpa batas sehingga konsepnya tentang uang tetap tidak berubah.Raiden keluar membawa segelas air soda, lalu memandang Elvina, "Coba hitung total gajimu selama setahun, lalu pikirkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan 160 miliar."Mendengar hal itu, Elvina mulai menghitung gajinya tanpa sadar. Dia baru saja diterima di Grup Polaris, gajinya masih sesuai standar anak magang. Bahkan setelah beberapa bulan diangkat menjadi karyawan tetap, total gaji dan bonus tahunan tidak sampai 600 juta.Elvina tertegun. Dia mengira ada kesalahan dalam perhitungannya. "Menghasilkan uang itu sesulit ini ya?"Raiden mengangkat sedikit sudut bibirnya, "Menurutmu bagaimana?"Elvina terdiam."Maya, tolong cuci tangan dulu," ujar Maya sambil menyiapkan satu burger daging sapi dan meletakkannya di atas piring. "Tuan Raide
Read more

Bab 134

Raiden tidak mengangkat kepalanya, suaranya rendah dan tegas. "Kamu sudah makan bubur, burger itu juga nggak akan kamu sentuh lagi. Maya sudah susah payah buatin sarapan."Elvina terdiam. Kenapa saat di Vila Swallow dia tidak pernah mendengar Raiden membela para pelayan seperti ini? Melihat Raiden menggigit burger itu lagi, wajah Elvina perlahan memerah. Setelah menghabiskan setengah roti telur dan semangkuk bubur, dia pergi berkumur dan sekaligus mengoleskan lipstik.Saat dia kembali, Raiden juga sudah selesai makan dan mereka keluar rumah bersama. Karena berjalan berdekatan, Elvina sempat melihat Raiden menghidupkan ponselnya. Seketika itu juga, puluhan panggilan tak terjawab bermunculan.Notifikasi SMS baru dan pesan WhatsApp masuk terus-menerus, hampir membuat ponselnya macet. Elvina melihat nama "Daphney" di daftar panggilan masuk, dengan jumlah panggilan mencapai 90 kali lebih dari semalam hingga pagi ini.Namun, Raiden tidak memperhatikan panggilan tak terjawab atau pesan-pesan
Read more

Bab 135

Saat Raiden dan Elvina berbicara di samping mobil dan saling berciuman, Owen yang berada di depan hanya bisa pasrah menyaksikan semuanya meski ingin berpura-pura tidak melihat. Setelah Raiden masuk ke dalam mobil dan menutup pintu, Owen yang mengamati dari kaca spion, tidak bisa menahan tawa melihat bekas lipstik merah mencolok di bibir Raiden.Owen berdeham keras, mencoba menyembunyikan tawanya. "Nyonya belakangan ini kelihatannya cukup ... ceria."Dia teringat bagaimana Elvina hidup dalam kehampaan dan kesedihan yang mendalam setelah keluarga besarnya bangkrut dan kematian tragis neneknya. Ketika dia pertama kali pindah ke rumah Raiden di Vila Swallow, Elvina tampak sangat kaku.Namun, sejak tinggal di Riverview, Elvina terlihat lebih ceria dan bahagia. Hubungannya dengan Raiden juga tampak jauh lebih hangat dan intim. Owen bahkan tidak tahu kata yang tepat untuk menggambarkan perubahan ini.Dulu, mereka tampak seperti bos dan bawahannya yang kebetulan tinggal di bawah atap yang sama
Read more

Bab 136

Beberapa hari terakhir, Elvina menerima panggilan telepon dari Pamela. Saat mengobrol, Pamela berbagi beberapa resep makanan favorit Raiden.Elvina pun berlatih memasak bersama Maya di rumah. Setelah mencoba beberapa kali, rasa masakannya cukup mendekati. Jika Raiden kembali ke ibu kota sore ini, dia berencana memasak hidangan itu untuk makan malam mereka.Elvina memegang ponselnya dan sesekali melirik pesan yang baru saja dia kirim. Lamunannya buyar ketika seseorang memanggil namanya."Elvina," panggil Giselle.Elvina mendongak melihat Giselle berjalan ke arah meja kerjanya. Dia buru-buru meletakkan ponsel di meja dan berdiri. "Ada apa, Kak Giselle?""Kepala cabang dari Kota Baria, Pak Justin, baru saja meneleponku. Dia bilang timnya akan pergi ke Bulgares untuk negosiasi kerja sama, tapi penerjemah mereka mendadak mengalami radang usus akut saat di bandara ...."Giselle menghela napas, lalu melanjutkan, "Sekarang penerjemah itu harus dibawa ke rumah sakit untuk operasi dan opname beb
Read more

Bab 137

Elvina memperhatikan status di ruang obrolan Raiden yang menunjukkan "sedang mengetik," sebelum pesan lain dari pria itu masuk.[ Suruh Peter temani kamu. ]Elvina tersenyum lega. Itu artinya Raiden tidak sempat melihat pesan-pesan yang telah dia tarik. Dia membalas dengan singkat.[ Hmm. ]Namun, sebelum dia sempat menutup percakapan, pesan lain dari Raiden muncul.[ Sebentar lagi turun ke bawah, ambil paketmu. ]Tidak lama setelah itu, ponsel Elvina berdering. Sebuah nomor tak dikenal muncul di layar. "Halo?" jawab Elvina."Selamat siang, apakah ini Elvina?" Terdengar suara seorang pria di seberang. "Ada paket untuk Anda. Apakah Anda sedang di kantor?""Ya, saya di sini. Tunggu sebentar, saya akan ke bawah," jawab Elvina sambil bangkit dari kursinya dan bergegas keluar dari ruangannya.Di lantai satu, dia melihat seorang kurir yang mengenakan seragam perusahaan pengiriman berdiri di samping meja resepsionis dengan membawa sebuah kantong belanja mewah di tangannya.Elvina mendekat dan
Read more

Bab 138

"Hm, bisa dibilang begitu," jawab Peter dengan seadanya.Peter tidak menoleh ke arahnya, tetapi tampaknya tidak ada hal lain yang bisa dia lakukan. Dia membuka kotak kue sus, mengambil satu, lalu memakannya."Aku juga nggak lebih baik dari kamu beberapa hari ini," Elvina mendesah. "Raiden mendadak ngasih aku dua buku tebal tentang keuangan. Jadi selain bekerja, aku habiskan waktu membaca buku itu.""Buku keuangan?" Peter terkejut sejenak. "Kamu mulai belajar keuangan sekarang?""Ya," Elvina tersenyum tipis. "Raiden bilang kalau aku nggak mulai belajar sekarang, nanti waktu aku mengambil kembali perusahaanku, aku nggak akan punya waktu untuk belajar."Peter memandang matanya sekilas, lalu menunduk kembali. Dia sudah lama bekerja dengan Raiden, jadi dia tahu pria itu bukan tipe yang sabar mengajari orang. Namun, sekarang dia malah membantu Elvina belajar. Itu menunjukkan perhatian dan kepeduliannya terhadap Elvina.'Baguslah ...,' pikirnya dalam hati."Peter?" Elvina memanggilnya dua kal
Read more

Bab 139

Elvina memotret dirinya dari berbagai sudut dengan narsis. Setelah melihat Jason lama tidak membalas pesan, dia menduga pria itu sedang sibuk. Dia melepas anting-antingnya, mengambil gaun tidur, dan pergi ke kamar mandi untuk mandi. Setelah selesai mengeringkan rambut, dia mengambil ponsel di meja samping tempat tidur.Jason mengirim pesan.[ Sudah sejauh mana baca bukunya? ]Elvina melompat ke tempat tidur dan duduk bersila, lalu mengetik balasan.[ Sudah selesai satu buku dan aku cukup banyak mengingat isinya. ]Dia sebenarnya ingin bercanda agar Jason mengujinya setelah pulang, tetapi pesan berikutnya sudah masuk.[ Bawa buku itu waktu dinas dan selesaikan buku kedua. ]Elvina merasa seolah-olah ingin melempar ponsel ke kepala Jason jika pria itu ada di hadapannya. Dia sudah beberapa kali menjadi penerjemah pendamping sebelumnya, tahu betapa melelahkannya pekerjaan itu. Terkadang, pembicaraan kliennya tidak berhenti dan dia harus terus-menerus menerjemahkan, bahkan tidak punya waktu
Read more

Bab 140

Semakin banyak Dexton mengingat masa lalu, semakin dia merasakan sakit yang tak tertahankan di hatinya. Dengan suara rendah, dia berkata, "Bisa, 'kan, Elvina?""Ngobrol apa?" Elvina tertawa dingin sambil merapikan rambutnya yang berantakan ditiup angin. "Ngomongin tentang gimana kamu membunuh orangtuaku atau gimana kamu merebut Grup Libertix dariku?"Dexton ingin mengatakan sesuatu, tapi bibirnya hanya terkatup rapat. Rasa pahit memenuhi rongga mulutnya. Keadaan mereka sekarang, semua itu adalah ulah Dexton sendiri. Dia memang pantas mendapatkannya.Elvina menatapnya dengan dingin, matanya penuh kebencian. "Dexton, kumohon, berhentilah memanggilku begitu. Itu cuma membuatku merasa muak!""Ayo jalan, Peter," katanya sambil menarik koper dan berjalan pergi lebih dulu.Peter yang membawa koper lain, segera menyusulnya.Sementara itu, Dexton tetap berdiri di tempatnya. Dia menatap punggung Elvina yang penuh kebencian hingga menghilang di dalam lobi bandara. Sudut bibirnya menyunggingkan se
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
35
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status