"Ya, di sini sudah malam. Aku sudah mandi, sebentar lagi mau tidur setelah ngeringin rambut." Elvina bersandar di tempat tidur, lalu mengambil buku itu dan membukanya. "Bi Maya kenapa telepon aku?" tanyanya."Nona sudah beberapa hari ke luar negeri. Aku takut Nona nggak makan teratur dan tidur nyenyak," balas Maya dengan cemas. "Aku ingat waktu kamu pergi ke Polando untuk dinas, kamu sampai muntah begitu tiba di hotel."Hati Elvina langsung terasa hangat mendengar perhatian itu. Dia tersenyum dan menjawab, "Waktu itu perutku lagi nggak enak dan mabuk perjalanan, jadi sampai hotel langsung muntah. Tapi kali ini nggak apa-apa. Hotelnya cukup nyaman, hanya saja makanan di sini kurang cocok untuk seleraku.""Kalau begitu setelah kamu pulang, Bibi akan masakkan makanan kesukaanmu," kata Maya, kemudian ragu sejenak sebelum melanjutkan, "Nona, aku mau tanya sesuatu. Hubungan Nona Sutanto itu dekat sekali sama Tuan Raiden ya?""Nona Sutanto?" Elvina langsung merasa ada sesuatu yang tidak beres
Read more