Home / Romansa / Cinta Baruku untuk Membalas Mantan / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Cinta Baruku untuk Membalas Mantan: Chapter 161 - Chapter 170

345 Chapters

Bab 161

Raiden tertawa kesal, lalu menarik lengan Elvina dan membawanya berdiri di balik tembok. Tubuhnya berdiri tegak melindunginya dari depan. "Elvina, kenapa kamu selalu suka mikir berlebihan?""Aku sudah jelaskan sebelumnya. Setelah putus sama Daphney, aku sudah nggak ada hubungan apa pun lagi sama dia. Kali ini memang kelalaianku sampai membuatmu terluka.""Aku datang ke Kota Semi nyari kamu karena aku peduli sama kamu. Melihat suasana hatimu buruk, aku mengajakmu jalan-jalan dan belanja, bukan untuk memberi kompensasi apa pun padamu."Elvina tampak kebingungan dengan penjelasannya.[ Kenapa kamu peduli sama aku? ]Raiden terdiam beberapa detik. Dia membungkuk, lalu mengangkat tangan dan menyentuh dagunya yang lembut, "Kita ini pasangan suami istri. Apa salahnya kalau aku peduli padamu?"Mereka memang menikah, tapi itu hanya demi kerja sama. Elvina tidak lupa tujuan awal pernikahan ini.Elvina mengetik di ponsel sambil menunduk.[ Aku merasa kamu lagi bohong sama aku. Kamu masih sangat p
Read more

Bab 162

Elvina menahan dorongan untuk melempar ponselnya ke wajah Raiden.[ Itu kamu yang maksa aku! Terserah kamu mau minum obat itu atau nggak, yang sakit perut kan kamu! ]Dia meletakkan obat di atas meja kecil di samping tempat tidur, lalu mengambil baju tidur dan masuk ke kamar mandi untuk mandi.Setelah mandi, Elvina sekalian mengeringkan rambutnya di kamar mandi, berpikir Raiden pasti sudah meminum obatnya. Namun, saat dia keluar dan melirik ke meja kecil di samping tempat tidur, dia menemukan obat itu masih utuh. Sementara itu, Raiden duduk bersandar di sisi lain tempat tidur sambil memegang buku tentang keuangan yang dibawa Elvina saat perjalanan dinas.Elvina benar-benar tidak habis pikir dengan pria ini!Dia menarik napas dalam-dalam, mengambil dua butir obat dari kotaknya, lalu berjalan mengitari ujung tempat tidur dan mendekati Raiden. Dia menggigit dua butir obat itu di mulutnya, membungkuk, dan langsung mencium pria itu.Raiden tertawa pelan. Dia melempar buku yang dipegangnya,
Read more

Bab 163

Elvina refleks menggelengkan kepala. Namun ketika mengingat mimpi itu terlalu mengerikan, dia kembali mengangguk pelan.Cahaya bulan di luar kaca berpendar masuk, membuatnya bisa melihat wajah pria di sisi tempat tidur dengan jelas. Elvina merapatkan bibirnya, lalu menarik selimut dan membungkus dirinya rapat-rapat.Beberapa detik kemudian, dia mulai bergerak di bawah selimut dan merayap pelan-pelan mendekati sisi Raiden.Elvina menyingkirkan bantal di tengah tempat tidur, lalu menyelinap masuk ke dalam selimut Raiden dan memeluk pinggangnya yang kokoh. Hati yang semula gelisah akhirnya merasa tenang."Kamu sendiri yang datang ke sini." Raiden tertawa pelan, lalu menarik selimut ke bawah agar kepala Elvina tidak tertutup karena khawatir napasnya terganggu. Jari-jarinya menyelusup ke rambut tebal Elvina, mengusap lembut kulit kepalanya dengan ujung jemari hingga membuat tubuhnya lebih rileks."Tidurlah, babi kecil."Elvina mengingat tulisan yang dia ketik sebelum tidur, merasa seperti w
Read more

Bab 164

Saat makan siang, Elvina dan Raiden pergi ke restoran hotel. Namun, begitu kembali ke kamar, pintu mereka mulai diketuk satu per satu. Yang datang adalah para manajer toko dari berbagai merek pakaian wanita di Moon Plaza.Berdasarkan ukuran tubuh Elvina, mereka membawa puluhan koleksi busana terbaru musim ini. Mulai dari gaun malam hingga pakaian kasual, semuanya lengkap. Beberapa merek mewah bahkan menawarkan koleksi terbatas, di mana jika Elvina memilih salah satunya, pakaian tersebut tidak akan dijual di gerai mana pun di seluruh negeri.Sepanjang sore, Elvina sibuk memilih pakaian di ruang tamu. Sesekali, dia membuka pintu dan mempersilakan manajer toko masuk sambil membawa baju.Sementara itu, Raiden memindahkan pekerjaannya ke kamar tidur.Saat jarum jam menunjukkan pukul enam sore, Elvina sudah memilih lebih dari 30 pakaian, ditambah 6 gaun malam. Dengan perasaan sangat puas, dia mengenakan gaun hijau yang dibawanya dari rumah dan pergi ke restoran bersama Raiden.Elvina memakai
Read more

Bab 165

Elvina yang sudah selesai mengikat rambutnya, langsung melompat ke dalam kolam renang dan berenang dengan lincah. Sesekali, ketika kepalanya muncul ke permukaan, dia melihat Raiden sedang duduk di area istirahat sambil berbicara dengan Peter dan Owen.Elvina melambaikan tangan ke arah Peter, mengisyaratkan agar dia ikut turun untuk bermain. Namun, Peter hanya menggelengkan kepala, menolak ajakannya.Sementara itu, beberapa tamu hotel yang baru saja check-in belum tahu kalau kolam renang itu sudah dipesan secara pribadi. Mereka datang dengan anak-anak yang sudah mengenakan pakaian renang, tetapi langsung dihentikan oleh petugas di pintu masuk."Maaf, Bu, kolam renang outdoor ini sudah dipesan. Di lantai 12 ada kolam renang indoor yang bisa digunakan, silakan bawa anak Anda ke sana," ujar petugas dengan sopan.Wanita itu terlihat kesal. "Aku bayar mahal untuk nginap di hotel ini, tapi anakku bahkan nggak bisa berenang di kolam ini?"Petugas itu tetap menjawab dengan sopan, "Kolam renang
Read more

Bab 166

Raiden menelan ludah, lalu berjalan menuruni tangga dengan langkah lebar dan berjongkok di tepi kolam renang. "Elvina," panggilnya.Elvina yang baru saja menyelesaikan satu putaran berenang bersama beberapa anak kecil, mendengar suara rendah itu dan muncul dari dalam air. Dia berenang ke tepi kolam tempat Raiden berada. Rambut basahnya menempel di pipi dan dia mendongak dengan wajah sedikit kebingungan menatap pria itu.Raiden menatap mata Elvina yang basah berkilauan, lalu berlutut di satu kaki dan menundukkan tubuhnya. Tangannya memegang bagian belakang kepala Elvina dengan lembut, kemudian mengecupnya dengan penuh kelembutan."Wah!"Suara sorakan langsung meledak dari anak-anak di sekitar kolam. Beberapa dari mereka bahkan menutup mata dengan tangan mereka."Mama bilang orang dewasa kalau ciuman itu nggak boleh dilihat!""Paman itu keterlaluan sekali! Belum minta izin dari Kakak, tapi langsung cium dia ....""Betul! Kita laporkan saja ke polisi!"Di area istirahat, Peter sedang dudu
Read more

Bab 167

Begitu kembali ke kamar, Elvina langsung mendorong Raiden menjauh dan masuk ke kamar mandi untuk mandi. Ketika rambutnya baru selesai dikeringkan, Raiden sudah menghampirinya. Dengan tangan yang mencengkeram pinggangnya, dia mengangkat Elvina dan mendudukkannya di atas wastafel.Elvina hanya mengenakan baju tidur tipis bertali, tubuhnya langsung menggigil ketika menyentuh permukaan marmer yang dingin.Baru saja dia mengernyitkan alis, Raiden sudah menunduk dan menciumnya. Kehangatan tubuh pria itu menjalar ke telapak tangan Elvina, membuatnya seketika melupakan dingin di bawahnya.Ciuman itu berlangsung lama. Saat Elvina akhirnya menyandarkan tubuh ke belakang untuk menarik napas, samar-samar dia melihat sesuatu berwarna ungu di dada Raiden yang telanjang.Dia langsung tersadar dan menatap dengan jelas, melihat sebuah tato kecil berbentuk bunga bakung berwarna ungu muda di dadanya. Ketika Raiden kembali mendekat untuk menciumnya lagi, Elvina langsung mendorongnya keras dan bahkan menen
Read more

Bab 168

Tatapan sang pembuat tato jatuh pada Elvina yang sedang mengetik di ponsel, lalu segera paham bahwa dia tidak bisa berbicara. Setelah tertegun sejenak, dia menjawab, "Itu tergantung seberapa besar desain tato yang diinginkan. Kalau kecil, bisa ditutup dengan desain baru di posisi yang sama."Elvina mengangguk, kemudian berbalik menatap Raiden dan mengetik."Kamu mau lepas sendiri, atau aku yang bantu?"Raiden terdiam, teringat bagaimana dia pernah mengucapkan kata-kata serupa pada Elvina di hotel beberapa waktu lalu. Dia tidak menyangka hari ini Elvina akan membalas dendam. Wajahnya yang dingin menunjukkan ekspresi tak berdaya, tetapi akhirnya dia melepas kausnya sendiri.Sang pembuat tato menatap tubuh atas Raiden yang kencang dan berotot dengan tatapan iri. "Pacarmu ini model, ya? Badannya bagus sekali. Aku ke gym bertahun-tahun saja nggak bisa mencapai bentuk seperti ini."Elvina mengetik di ponselnya, lalu menunjuk ke dada Raiden.[ Bos, aku ke sini untuk menghapus tato, bukan untu
Read more

Bab 169

Raiden merasakan sensasi menggelitik dari jari-jari Elvina yang menyentuh kulitnya, sehingga dia refleks menangkap tangan Elvina. Saat menunduk, dia melihat wajah Elvina yang tersenyum puas dengan mata yang melengkung bahagia.Dia tertawa kecil, "Sudah puas sekarang?"Elvina mengangkat alisnya, seolah berkata "Tentu saja!".Saat membayar, Elvina bahkan menambahkan 100 ribu sebagai tips. Pembuat tato itu sangat senang. Dia bahkan mengantar mereka keluar toko sambil berkata dengan antusias, "Kalau mau tato lagi, datang saja ke sini. Saya jamin hasilnya pasti memuaskan!"Ketika mereka kembali ke hotel, waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Suasana sangat sepi, tetapi Elvina tidak merasa mengantuk sama sekali.Dia masuk ke kamar mandi untuk merawat kulitnya, lalu naik ke tempat tidur dan langsung merangkak ke dalam pelukan Raiden. Dia menyandarkan kepalanya di lengan Raiden, lalu berbaring telentang sambil mengetik di ponsel agar Raiden bisa membacanya dengan jelas.[ Gimana kamu
Read more

Bab 170

Elvina mengerutkan alisnya mendengar penjelasan Raiden.Raiden mungkin orang awam, tapi Elvina tahu betul, bagi seorang musisi, tangan mereka lebih berharga daripada instrumen itu sendiri. Tangan adalah nyawa mereka. Jika tangan cedera, tidak ada musisi yang akan memaksakan diri untuk berlatih. Itu sama saja dengan mempertaruhkan masa depan mereka sendiri.Apakah Daphney benar-benar tidak menjaga tangannya dengan baik?Pikiran itu berputar di kepala Elvina. Ketika Elvina tidak sengaja mengangkat wajahnya, dia melihat ekspresi Raiden berubah, seolah-olah kenangan masa lalu telah membangkitkan sesuatu di hatinya. Bahkan, ada kelembutan yang samar di matanya.Hati Elvina tiba-tiba dipenuhi rasa cemburu yang kuat. Dia meraih wajah Raiden dengan kesal, lalu membalikkan tubuh dan membungkus dirinya dengan selimut.Melihat tingkahnya yang seperti anak kecil, Raiden hanya bisa pasrah. "Bukannya kamu sendiri yang mau tahu?"Elvina mengeluarkan kakinya dari balik selimut dan menendangnya pelan.
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
35
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status